Dilansir dari laman peribadinya, Najwa memberikan komentar tentang Menteri Susi bersama Gus Mus, Pak Jaya Suprana, Pak Kuntoro Mangkusubroto, Mas Imam Prasodjo dan Arif Zulkifli di sebuah acara diskusi yang dipandu oleh Rosiana Silalahi.

Najwa memperhatikan kehadiran Bu Susi sebagai tokoh publik ke dalam tiga fase.

Fase pertama, disebutnya sebagai FASE NYENTRIK. Dirinya menyebut sebagai fase tersebut karena di awal masa kerja di 2014 lalu, nama Bu Susi mendadak dikenal oleh publik karena menjadi menteri wanita yang bertato, merokok, dan hanya lulusan SMP. Hal tersebut dianggap nyeleneh untuk seorang menteri oleh sebagian masyarakat.

Menurut Najwa, Seiring berjalannya waktu, fase nyentrik berubah menjadi FASE CIAMIK karena persona Menteri Susi mulai terlihat. Program yang paling mendapat perhatian adalah caranya dalam memerangi illegal fishing. Ia memberikan pemahaman bahwa perkara tangkap-menangkap ikan adalah perkara genting, urusan kedaulatan. Semua terwakili melalui kata: Tenggelamkan!

Kebijakan tersebut begitu kuat, hingga istilah “tenggelamkan” menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Istilah itu, dibuat menjadi beragam bentuk meme, grafis dan joke.

Fase ketiga adalah FASE CIAMIK. Najwa menyebutkan di fase ini, Bu Susi banyak menuai kritik tentang penenggelaman kapal yang bahkan berasal dari dalam kabinet, polemik lain adalah tentang cantrang. Hingga yang terakhir kontroversi dengan Gubernur Maluku yang bahkan mengajak Bu Susi perang.

Dari fase terakhir, terlihat bagaimana sosok Ibu Susi yang sesungguhnya. ia tidak segan untuk menunjukkan ketidaksukaan kepada pihak tertentu tanpa rasa ragu.

Oleh Najwa, Bu Susi dinilai mempunyai karakter berbeda dengan kebanyakan pejabat yang serba retoris. Hal itu menyegarkan bagi ekosistem politik Indonesia yang gelap-terangnya kadang tak jelas batasnya.

Bintang utama MataNajwa itu juga menilai, "Sebagai pengambil kebijakan, Bu Susi telah berusaha dengan sebaik-baiknya untuk mengembalikan laut sebagai isu penting bagi publik. Dia membuat laut menyelinap ke tengah diskursus. Dia membuat perkara ikan sebagai urusan kedaulatan."

Begitulah fase Bu Susi menurut Najwa. Gimana menurut agan?