beritapalestinaAvatar border
TS
beritapalestina
Google Lecehkan Bangsa Aceh



Sebuah surat terbuka dilayangkan Haekal Afifa, terhadap Google karena layanan Google Terjemahan (Google Translate) dianggap sudah melecehkan Bangsa Aceh.

Haekal Afifa mengirim surat terbuka yang ditujukan kepada Managing Director Google Indonesia di Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD Lot 10, Jl. Jend. Sudirman No. 53, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12190.

Surat terbuka itu beredar di sejumlah sosial media pada Selasa (15/10/2019) malam.

Isinya adalah protes terhadap layanan mesin penerjemah khususnya opsi terjemahan dari bahasa Jawa (Javanese) dan bahasa Melayu ke Bahasa Indonesia.

Menurut Haekal, semua frasa yang ditampilkan oleh produk layanan Google terjemahan, khususnya opsi dari bahasa Jawa dan bahasa Melayu ke bahasa Indonesia itu terlihat seperti ada unsur kesengajaan dan bukan bagian dari terjemahan.



“Tapi lebih kepada mendeskripsikan dan mendiskreditkan saya dan orang Aceh secara umumnya,” tulis Haekal Afifa.


Tangkapan layar terjemahan google dari Bahasa Jawa ke Bahasa Indonesia.
“Sebagai bangsa Aceh, marwah kami merasa telah dihina, direndahkan, didiskriminasi dan diperlakukan rasis oleh layanan Google terjemahan tersebut. Karena, dalam bahasa, budaya dan nilai hidup kami tidak pernah terdapat arti dari frasa seperti yang diterjemahkan oleh layanan perusahaan Anda,” kata Haekal seperti dikutip dari isi Surat Terbuka tersebut.

Surat tersebut juga ditembuskan ke sejumlah pihak seperti CEO Google LLC di Amphitheatre Parkway, Mountain View, USA.

Kemudian International Labour Organization – Organisasi Perburuhan Internasional, Kementerian Hukum dan HAM RI, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dan Komnas HAM RI.


Surat Terbuka untuk Google Indonesia

Kepada Yth

Managing Director

Google Indonesia

Pacific Century Place Tower Level 45 SCBD



Lot 10, Jl. Jend. Sudirman No. 53,

Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12190

Dengan Hormat,

Perkenalkan saya Haekal Afifa, salah satu bangsa Aceh dan Warga Negara Indonesia saat ini tinggal di Banda Aceh. Dengan ini menyampaikan keberatan dan protes kepada pihak Google, khususnya layanan Google terjemahan (Google Translate).

Saya melihat, pada laman [url]https://translate.google.com,[/url] opsi terjemahan dari bahasa Jawa (Javanese) dan bahasa Melayu ke bahasa Indonesia, frasa (1) ‘anak aceh’, (2) ‘pria aceh’, (3) ‘wanita aceh’, (4) ‘gadis aceh’, (5) ‘bocah aceh’, (6) ‘ibu aceh’, (7) ‘ayah aceh’, (8) ‘saya aceh’, (9) ‘keluarga aceh’, (10) ‘baju aceh’, (11) ‘suku aceh, (12) ‘orang aceh’, (13) ‘dunia aceh’, (14) ‘tokoh aceh’, (15) ‘bahasa aceh’, (16) ‘kakak aceh’, (17) ‘anak melayu’ ditulis dalam terjemahan bahasa Indonesia sebagai: (1) ‘bajingan’, (2) ‘Dasar brengsek’, (3) ‘seorang wanita yang kasar’, (4) ‘Dasar brengsek’, (5) ‘kamu bajingan’, (6) ‘Ibu brengsek’, (7) ‘Ayah brengsek’, (8) ‘Saya brengsek’, (9) ‘keluarga fanatik’, (10) ‘kaus kaki’, (11) ‘suku yang sakit’, (12) ‘bajingan’, (13) ‘dunia berantakan’, (14) ‘sosok yang kasar’, (15) ‘bahasa menghujat’, (16) ‘Anda brengsek’, (17) ‘bajingan’. Bahkan, jika frasa ‘anak aceh’ dari bahasa Jawa dan bahasa Melayu diterjemahkan ke bahasa Inggris maka ditulis terjemahannya sebagai ‘son of a bitch’.

Semua frasa tersebut yang ditampilkan oleh produk layanan Google terjemahan, khususnya opsi dari bahasa Jawa dan bahasa Melayu ke bahasa Indonesia itu terlihat seperti ada unsur kesengajaan dan bukan bagian dari terjemahan, tapi lebih kepada mendeskripsikan dan mendiskreditkan saya dan orang Aceh secara umumnya.

Sebagai bangsa Aceh, marwah kami merasa telah dihina, direndahkan, didiskriminasi dan diperlakukan rasis oleh layanan Google terjemahan tersebut. Karena, dalam bahasa, budaya dan nilai hidup kami tidak pernah terdapat arti dari frasa seperti yang diterjemahkan oleh layanan perusahaan Anda.

Tindakan ini membuktikan bahwa perusahaan Anda, khususnya produk layanan Google terjemahan tidak memiliki sistem verifikasi yang baik dan rasa sensitifitas terhadap keberagaman budaya, bahasa, suku, adat serta peradaban masyarakat di Indonesia yang berpotensi konflik horizontal dan memecahkan persatuan bangsa Indonesia.

Maka, saya meminta kepada pihak perusahaan Google LLC atau pihak Google Indonesia untuk menghapus frasa-frasa tersebut diatas pada produk layanan Google terjemahan (Google Translate) khususnya terjemahan dari bahasa Jawa dan Melayu ke Bahasa Indonesia dan Inggris yang mengandung diskriminatif rasial sesegera mungkin.

Hal itu tidak saja meresahkan saya sebagai bangsa Aceh dan membuat saya tidak nyaman, tapi juga telah melanggar; (1) Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial atau ICERD (International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination) yang sudah disahkan oleh Sidang Majelis Umum PBB Nomor 2106 (XX) pada 21 Desember 1965 serta telah diratifikasi oleh Republik Indonesia pada 25 Juni 1999. (2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Saya yakin, sebagai sebuah perusahaan multinasional yang menawarkan produk dan layanan yang mendunia, para pekerja Anda tentunya paham dengan aturan dan regulasi diatas. Karena sampai kapanpun dan dimanapun praktek rasial harus segera dihentikan. Perusahaan Anda memiliki peran besar untuk mulai menghentikannya dari sekarang.

Demikian Surat Terbuka ini saya sampaikan, Semoga Perusahaan Anda lebih baik dan bijak dalam melakukan verifikasi dan validasi terjemahan serta menindak tegas dan tidak memberi ruang kepada orang-orang atau Komunitas Google Terjemahan yang berpotensi diskriminasi rasial, sehingga kesalahan seperti ini tidak terulang kembali kepada kami dan etnis atau bangsa-bangsa yang lain di Indonesia khususnya dan di belahan dunia manapun yang menikmati layanan perusahaan Anda pada umumnya.

Saya berharap, siapapun dari orang-orang atau Komunitas Google Terjemahan yang telah melakukan diskriminasi rasial semacam ini kepada kami untuk tidak pernah diberikan ruang sampai kapanpun dan diblokir dalam produk layanan apapun dari perusahaan Anda. Terimakasih.

Salam,

Yang telah direndahkan,

Haekal Afifa

Warga Negara Indonesia,

Orang Aceh



Tembusan:

Mr. Sundar Pichai (sundar@google.com)

CEO Google LLC

Di Amphitheatre Parkway, Mountain View, USA

International Labour Organization – Organisasi Perburuhan Internasional

Di Menteng, Jakarta Pusat, Indonesia.

Kementerian Hukum dan HAM RI

Di Kuningan, Jakarta Selatan, Indonesia.

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI

Di Jln. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Indonesia.

Komnas HAM RI

Di Menteng, Jakarta Pusat, Indonesia.

Catatan:

Saya melampirkan screenshot video sebagai bukti yang saya akses pada tanggal 14 Oktober 2019 Pukul 02.42 Waktu Indonesia Barat (dini hari) dengan menggunakan fitur rekam layar smartphone Vivo pribadi saya.


https://acehsatu.com/google-lecehkan...bangsa-aceh/2/
wen12691
RyoEdogawa
davecchio
davecchio dan 3 lainnya memberi reputasi
4
7.1K
120
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
fuckyourmoralAvatar border
fuckyourmoral
#28
Padahal itu tinggal dikasih masukkan aja bahwa terjemahan tersebut salah..
Sepertinya dia gatau kalo ada fitur ini
Diubah oleh fuckyourmoral 16-10-2019 04:29
eggnostick
general.maximus
kevin_07
kevin_07 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.