- Beranda
- The Lounge
Alasan Efendi, Bocah yang Dikurung di Kandang Ayam Selama 9 Tahun
...
TS
khambing34
Alasan Efendi, Bocah yang Dikurung di Kandang Ayam Selama 9 Tahun
MINEWS, JAKARTA – Baru-baru ini publik digegerkan dengan viralnya kisah seorang bocah malang bernama Moh Efendi. Sudah 9 tahun lamanya, bocah 12 tahun itu harus pasrah menjalani hidup terkurung di dalam kandang ayam sempit berukuran 4×3 meter.SUMBER
Kisah Efendi pun menjadi sorotan banyak orang dan membuat penasaran. Mengapa Efendi diperlakukan demikian? Apa alasan orangtua Efendi hingga tega mengurung anak kandungnya sendiri seperti itu?
Berikut 4 fakta mengejutkan tentang Efendi yang dihimpun dari berbagai sumber.
1. Idap Gangguan Jiwa Sejak Kecil
Orangtua Efendi, Hamzah (40 tahun) dan Latifah (36 tahun) terpaksa mengurung Efendi di dalam bekas kandang ayam sempit. Hal ini dilakukan bukan tanpa sebab. Efendi terpaksa dikurung lantaran menderita gangguan jiwa sejak kecil. Sementara kedua orangtuanya tak bisa menjaganya setiap lantaran harus bekerja.
2. Dikurung di Waktu-waktu Tertentu Saja
Dari pengakuan sang ibu, Latifah, Efendi dikurung di waktu-waktu tertentu saja. Terutama saat mereka harus bekerja di sawah karena tidak ada yang menjaga putra bungsunya itu.
3. Sempat Hilang
Sang ibu juga bercerita, dari pengalaman yang sudah-sudah, Efendi akan keluyuran dan menghilang jika tidak dikurung.
4. Melakukan Tindakan Berbahaya
Selain khawatir Efendi hilang, orangtuanya juga cemas lantaran bocah tersebut suka memakan apapun yang ia temui di sekitarnya. Hal ini bisa jadi sangat berbahaya bagi dirinya. Karena itulah, Latifah dan sang suami memutuskan untuk mengurung Efendi.
Kisah Efendi pun menjadi sorotan banyak orang dan membuat penasaran. Mengapa Efendi diperlakukan demikian? Apa alasan orangtua Efendi hingga tega mengurung anak kandungnya sendiri seperti itu?
Berikut 4 fakta mengejutkan tentang Efendi yang dihimpun dari berbagai sumber.
1. Idap Gangguan Jiwa Sejak Kecil
Orangtua Efendi, Hamzah (40 tahun) dan Latifah (36 tahun) terpaksa mengurung Efendi di dalam bekas kandang ayam sempit. Hal ini dilakukan bukan tanpa sebab. Efendi terpaksa dikurung lantaran menderita gangguan jiwa sejak kecil. Sementara kedua orangtuanya tak bisa menjaganya setiap lantaran harus bekerja.
2. Dikurung di Waktu-waktu Tertentu Saja
Dari pengakuan sang ibu, Latifah, Efendi dikurung di waktu-waktu tertentu saja. Terutama saat mereka harus bekerja di sawah karena tidak ada yang menjaga putra bungsunya itu.
3. Sempat Hilang
Sang ibu juga bercerita, dari pengalaman yang sudah-sudah, Efendi akan keluyuran dan menghilang jika tidak dikurung.
4. Melakukan Tindakan Berbahaya
Selain khawatir Efendi hilang, orangtuanya juga cemas lantaran bocah tersebut suka memakan apapun yang ia temui di sekitarnya. Hal ini bisa jadi sangat berbahaya bagi dirinya. Karena itulah, Latifah dan sang suami memutuskan untuk mengurung Efendi.
ternyata nih bocah emang punya riwayat gangguan jiwa. hmm pasti kalo orang yang jauh dari kota alias pedalaman nih anak dibilang anak ajaib
zafinsyurga dan 3 lainnya memberi reputasi
4
740
8
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923KThread•83.2KAnggota
Tampilkan semua post
cloudible8
#5
ini anak sebenernya normal, cuma telat berkembang doang pas umur 3 taun makanya bahasanya masih susah dingerti dan karena ga diajar dengan bener sama ortunya jadi masukin apa aja kemulut. namanya anak kecil. kalo dikasi pendidikan yang bener juga sehat ini. yang bodoh ortunya aja, umur 3 taun langsung di kurung di kandang ayam sampe sekarang gimana ga jadi cacat mental itu anak 
tolol ya jangan kebangetan gitu lah, kalo ga bisa ngurus anak ga usah bikin,idup miskin aja berdua jadi petani. kesian itu anak ga salah apa apaan dari lahir diperlakukan kaya gitu cuma gegara asumsi tolol ortunya doang.
tolol ya jangan kebangetan gitu lah, kalo ga bisa ngurus anak ga usah bikin,idup miskin aja berdua jadi petani. kesian itu anak ga salah apa apaan dari lahir diperlakukan kaya gitu cuma gegara asumsi tolol ortunya doang.
0