Menjadi PMI (Pekerja Migran Indonesia) di belahan negara manapun, bukan sebuah impian besar bagi kami.

Sebab bagaimanapun, banyak orang bilang:



Kalimat ini mungkin bagi kalian, yang belum pernah merasakan dunia luar negeri adalah hal sepele. Kapan pun bisa saja dilupakan.

Namun bagi kami di sini, semua itu adalah sebuah kenyataan, bahwa negeri sendiri belum melihat bagaimana perjuangan kami.

Berjuang Demi Menghidupi Keluarga



Rela pergi jauh, merantau ke negeri seberang. Meninggalkan sanak saudara, family, bahkan handai taulan.

Berjuang Demi Meraih Cita-Cita



Meski harus jauh menapak tanah ke negeri tetangga, bukan sebuah masalah bagi kami. Sekali lagi, pandanglah sejenak usaha-usaha kami ini.

Berjuang Membela Tanah Air, Menumbuhkan Kembangkan Devisa Dalam Negeri



Kami mungkin dipandangan kalian bukan orang hebat. Tapi ketahuilah:



Jika kalian kira kami tak punya suara, untuk apa pada tanggal 17 April 2019 lalu kami antusias pergi ke TPS?

Untuk apa kami berada di sana? Menghabiskan sebagian waktu kerja kami untuk mereka yang belum tentu mengenal kami?



Korban kekerasan majikan, gaji para pekerja migran ditahan majikan, bahkan kasus bunuh diri dan lari dari tempat bekerja sebab kurangnya kepedulian kalian para petinggi negeri.

Tahukah?

Sejenak suara kami--para PMI--ingin didengar. Kami ingin punya kehidupan layak di negeri sendiri.

Kemiskinan yang Masih Meraja di Seluruh Pelosok Negeri



Keprihatinan kami memandang masa depan anak bangsa sendiri, haruskah mereka juga menanggung kemiskinan yang sama seperti bapak dan ibunya di negeri sendiri?

Susahnya Mendapat Pekerjaan dari Kata 'Layak'



Haruskah kami teriak-teriak, "Bapak Presiden dan para menteri, lihat kami! Beri kami uang! Beri kami sandang dan pangan!"

Haruskah kami berlaku demikian?

Penanggulangan Bencana Dalam Negeri yang Sering Terabaikan



Gunung meletus, gempa bumi, banjir, tsunami, tanah longsor, hingga kabut asap selama ini ... kemanakah kami harus membela?

Kami hanya orang kecil. Hidup bergantung pada tulang-tulang kami sendiri. Jika kalian yang ada di tanah air, bahkan yang menduduki kursi di negeri dengan gelar gemah ripah loh jinawi, pandanglah kami!

Lihat sejenak keluarga kami di sana. Mereka terkatung dalam ombak, berpacu dengan derasnya kejadian demi kejadian yang masih banyak memakan korban di lain hari.

Kami, para PMI dari seluruh negara di bumi ini, hanya menitip harap:

LINDUNGILAH KAMI DENGAN SEGENAP JIWA KALIAN. SEBAGAIMANA KAMI BERUSAHA MATI-MATIAN MEMAJUKAN NEGERI SENDIRI SESUAI KEMAMPUAN KAMI



BERIKAN KAMI PENGHIDUPAN YANG LAYAK SELAMA DI LUAR NEGERI SAMPAI NANTI KAMI KEMBALI KE TANAH AIR SENDIRI



BERIKANLAH HAK-HAK KAMI DI SELURUH NEGARA TEMPAT KAMI BEKERJA. MEMBANTING TULANG DEMI SANAK KELUARGA DAN FAMILY, JANGAN BIARKAN NYAWA KAMI TERSIA-SIA



Dari kami pekerja migran Indonesia, melalui Najwa Shihab dalam IG-nya:





Selamat atas terpilihnya Bapak Joko Widodo dan Bapak KH. Ma'ruf Amin. Semoga ke depan menjadikan Indonesia lebih maju, dan kesejahteraan PMI dan seluruh warga negara terjamin. Aamiin

Taiwan, 11 Oktober 2019

Sumber gambar: Google dan Instagram
Teks: Opini Pribadi