Beberapa hari yang lalu saat sedang pulang kampung saya melihat anak kecil yang berjualan es lilin. Saya pun menghentikan kendaraan dan membeli es lilin yang di jajakan oleh anak laki-laki itu.

"Berapa satu esnya, Dik?"

"Seribu rupiah, Pak?"

"Murah banget, kamu buat sendiri ya es lilinnya?"

"Nggak Pak, saya cuma jualan aja, nanti di kasih upah dari hasil penjualan es lilin."

Saya jadi ingat masa kecil saya yang juga pernah berjualan es lilin seperti bocah laki-laki yang saya temui ini.

Bagaimana tidak saya menjadi senyum-senyum sendiri juga sekaligus menitikkan air mata. Di jaman sekarang masih ada anak-anak di bawah umur yang masih harus bekerja untuk membiayai sekolahnya sendiri. Penyebabnya sudah tentu masalah ekonomi keluarga.

Saya pun memberi selembar uang yang cukup untuknya sekedar membeli buku dan alat tulis, setelah mendengar cerita darinya yang ternyata sudah dua tahun berjualan seperti ini. Ejekan dan cemoohan dari teman-temannya tak dihiraukan.

Bocah itu kembali berkeliling menjajakan jualannya dari rumah ke rumah. Saya juga melanjutkan perjalanan sampai ke tempat tinggal saya.

Di teras depan rumah, saya duduk di sebuah kursi rotan sambil menyesap secangkir kopi. Tak lupa album usang yang berisi foto ketika saya masih kecil.

Salah satu foto membuat saya teringat masa lalu. Ya saya juga pernah berjualan es lilis seperti bocah yang saya temui tadi. Mencari bekal sekolah dengan cara halal dan tak merepotkan orang lain.

Banyak suka duka yang dulu pernah saya alami ketika berjualan es lilin. Dari uang hasil dagangan yang hilang entah kemana sampai termos es lilin saya terjatuh dan hancur berantakan karena saya berlari akibat di kejar anjing.

Tapi dari hasil berjualan itu juga saya bisa lulus sampai bangku SMP. Saat SMA saya bekerja sebagai tukang cuci motor dan mobil di desa saya. Penghasilannya pun lebih besar. Lulus sekolah saya langsung merantau ke kota sampai sekarang.

Kalau melihat anak kecil yang berjualan berkeliling pasti saya ingat masa kecil saya. Semoga tidak ada lagi anak kecil yang harus bekerja sebelum waktunya. Tugas mereka hanya bermain belajar dan bersekolah, tentunya harus dengan didikan dari orang tuanya agar juga bisa bertanggung jawab mandiri dan berbudi pekerti luhur.