sebenarnya propagandis ya propagandis.
tidak perlu dikategorikan macem-macem.
propagandis itu mau anonim ataupun figur yang dikenal, aksi yang mereka lakukan itu sama saja: mempengaruhi jalan pikiran individu maupun kelompok yang mereka target.

buat yang pengen tahu, di atas propagandis/buzzer/influencer/whatever ini, ada yang namanya perusahaan konsultan politik. insightid yang diributkan itu gue rasa termasuk kategori ini.
mereka ini yang menjadi boss, menjadi pemegang portofolio klien.
klien mereka ya bisa perusahaan bisa pemerintah dsbnya yang butuh jasa pencitraan, jasa public relation.
siapa saja partner bisnis konsultan politik ini? ya pentolan media massa arus utama dan para figur pengamat yang sewaktu-waktu bisa dipakai untuk ikut menyuarakan agenda dan propaganda yang diorder klien.

di mana menemukan mereka? silakan cari group "intelektual" yang sering mengadakan acara diskusi politik. setahu gue dulu banyak "intelektual" jebolan yogya tuh di jakarta selatan.
perlu diketahui juga bahwa banyak figur influencer yang dipupuk dan "diorbitkan" oleh konsultan politik ini, dari bukan siapa-siapa lantas berubah menjadi figur berfollower banyak. namanya aja kartel propaganda gituloh.
tapi ada juga influencer yang mengorbitkan diri sendiri, contohnya ya pengamat telematika dari yogya yang penilep panci itu.

pamungkasnya, konsultan politik ini cuma soal bisnis coy, di otak mereka itu hanya ada duit duit dan duit. siapapun yang bayar akan dilayani.
yang dungu itu ya rakyat korban propaganda.

buzzer kaskus dan twitter yang nggak jelas itu siapa aja? cuma buzzer kelas teri yang bisa jadi cuma bagian tim dengan bayaran receh yang dibentuk oleh sub kontraktornya si kartel konsultan politik.
yaaa sesuai dengan trafik kaskus yang receh-receh juga lah.