- Beranda
- Stories from the Heart
Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]
...
TS
yanagi92055
Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]
Selamat Datang di Thread Ane Gan/Sis
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2020/05/20/10668384_20200520011303.jpg)
Kali ini ane ingin sekali bercerita tentang seluk beluk perjalanan cinta ane yang mana sudah lama banget mau ane ceritakan, karena ane cukup mual juga kalau memendam kisah-kisah ini terlalu lama, ada yang mengganjal dihati, hitung-hitung sebagai penebusan dosa..hehe.. Mohon maaf juga sebelumnya karena ane masih nubie, mohon bimbingannya ya gan sis agar trit menjadi lebih menarik untuk dibaca.
Terima kasih Gan Sis telah mendukung dan membaca Trit ini sehingga bisa menjadi HT di bidang STORY. Semoga kedepannya ane selalu bisa memperbaiki tulisan ini dengan baik sehingga semakin enak dibaca.
Spoiler for INDEX:
Spoiler for "You":
Spoiler for MULUSTRASI:
Spoiler for Peraturan:
Selamat membaca kisah ane yang menurut ane seru ini ya gan/sis.
Menurut ane, lagu ini kurang lebih mewakili diri ane di masa lalu gan sis
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Diubah oleh yanagi92055 20-05-2020 13:13
DayatMadridista dan 113 lainnya memberi reputasi
106
465.6K
4.3K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
yanagi92055
#2851
Wisuda Bahagia Keket
Hari kebahagiaan Keket tiba. Dia akhirnya di wisuda juga. Ibunya dan Omnya datang dari Sumedang dan menginap di Hotel dekat pusat kota. Seperti tradisi, Keket udah menyiapkan kebaya. Kebayanya ini berwarna biru muda dengan aksen manik-manik di dada yang cantik banget. Nggak lupa dia juga memakai bros yang ane bawain buat dia. Makin cantik aja udah.
Cuma disini ane agak bingung sama konsep wisudaan yang harus banget dandan. Ngapain dandan sibuk-sibuk dari subuh, tapi ujung-ujungnya ketutup sama Toga? Haha. Kebayanya jadi nggak keliatan sama sekali. Sama aja kan. Pake kaos doang juga bisa. Hehe. Tapi ya mungkin mau merayakan keberhasilan mereka-mereka yang akhirnya membuat orangtuanya bangga. Seremoni ini diadakan diauditorium kampus ane. Ane dan ibunya Keket duduk di tribun sebelah kiri panggung. Prosesi berjalan lambat dan bikin ngantuk.
Saatnya tiba para wisudawan untuk penganugerahan, alias geser tali topi toga dari kiri ke kanan oleh rektor, disitulah saatnya berbangga hati.
"Lulusan terbaik jurusan AB, Fakultas C adalah Kathy Wilysa Permata, dengan Predikat Dengan Pujian (Cumlaude)." Begitu bunyi pengumumannya dan sejurus kemudian Keket berjalan dengan anggun kepanggung dekat rektor dan para guru besar duduk. Big screen kemudian menampilkan profil lengkap Keket besarta judul penelitian dan IPK nya. 3,82. Luar biasa banget ini anak. Walaupun nggak jadi terbaik sefakultas ataupun sekampus, ane tetap bangga. Apalagi ibunya. Ane aja nggak sampai segitu IPKnya, nyentuh 3,5 aja udah syukur banget. Apalagi kampus ane terkenal dengan pelitnya para dosen untuk ngasih nilai, terutama jurusan ane, udah susah kuliahnya, dosennya pada pelit-pelit lagi ngasih nilai. Lulus dengan IPK standar pelamar kerja nasional 2,75 aja udah super bersyukur. Tapi emang dari awal ane kuliah disini kan bukan ngejar nilai, tapi ilmu. Kalo Keket, ilmu iya, nilai iya, makanya ane sering selisih pendapat dengannya.
Amih (ibunya Keket), sangat terharu dan menitikkan air mata sambil sesenggukan sedikit. Ane menenangkannya sambil ngobrolin anaknya yang luar biasa itu. Anehnya, amih seperti agak kurang nyaman dengan keberadaan ane disampingnya. Amih nggak banyak bicara seperti waktu ane datang dulu kerumahnya.
Acara wisuda akhirnya selesai juga, tapi Keket masih aja kayak selebriti, banyak dimintain foto sama teman-temannya yang kebanyakan udah pada wisuda duluan, terus dari angkatan ane, dan adik-adik kelas kami. Ane turut berbahagia dengan memandanginya dari jauh. She's my future. Kata ane dalam hati.
"Hei..sayang." kata Keket sambil berjalan dan tersenyum ke arah ane.
"Hai sayang. Gimana udah selesai urusannya sama para fans? Hehe." Kata ane.
"Apaan sih, itu kan teman-teman kita. Haha."
"Iya soalnya banyak yang minta foto, fans-fans kamu dari jurusan lain juga pada minta foto tuh kan. Haha."
"Iya, yaudah nggak apa-apa, mumpung lagi cantik akunya. Hihi."
"Kamu kapan nggak cantiknya sih?"
"Yeee, mau ngegombal, terus ntar aku diajak ke tempat sepi. Nggak bisa ya, aku lagi pakai kain ini, ribet." Katanya sok galak.
"Aku nggak gombal, tapi emang bener. Mau ditanyain ga buat testimoni orang-orang?"
"Nggak mau ah, apaan sih kamu." Katanya sambil tersenyum.
"Ibu kamu nanti balik ke hotel lagi kan?"
"Iya, kenapa emangnya?”
"Nggak apa-apa, cuma kok amih kayaknya kurang nyaman sama aku kenapa ya?”
Keket diam dulu agak lama, kemudian mulai bicara lagi.
"Mungkin udah lama nggak liat kamu kali yank. Makanya jadi kaku dianya. Udah nggak usah dipikirin."
"Hmm..yaudah deh, yang penting anaknya seneng kan didampingin mas ganteng ini? Hehe."
"Haha, sok ganteng lu Ija." Kata Keket meledek.
"Kalo nggak gitu, kita nggak ga akan dijulukin beautysome sama anak-anak kali Ket. Hehehe."
"Iyaaaaa.. haha. Udah ah, yang penting aku juga bangga didampingin kamu yank."
Ane menangkap sesuatu yang nggak biasa. Tawa dan canda keket kok kayak nggak senyaman biasanya. Tapi mungkin dia kecapekan makanya begitu.
"Yank aku capek banget deh. Istirahat dulu, duduk disana yuk." Ajak Keket.
"Yaudah ayo, pantesan daritadi kayaknya kamu maksa becandanya sama aku. Hehe. Bener kan kamu kecapekan."
"Hehe iya yank. Maaf ya. Mungkin kurang istirahat aku, atau bangunnya kepagian, abisnya aku dandan dari abis subuh yank."
"Lagian lebay banget sih. Harusnya biasa aja kali dandannya yank."
Dari kejauhan ada Harmi dan Diani datang mendekat ke kami. Mereka ternyata cukup akrab, katanya mulai akrabnya karena banyak kerjasama di himpunan. Bagus lah kalau gitu kan.
"Kakak-kakak aku mau fotoin kalian berdua dong." Kata Diani antusias.
"Hah? Ngapain motoin gue Di? Kan yang wisuda si Keket." Kata ane protes.
"Ya kan kalian pasangan palingan hits dijurusan kita kak. Hehe." Kata Harmi mengompori.
Raut muka Keket langsung berubah kayak males gitu. Akhirnya kami pun menuruti permintaan mereka, katanya ini salah satu program baru himpunan, yaitu mengekspos mahasiswa/i berprestasi dan nanti seperti layaknya selebriti, kehidupan pribadinya juga akan di ekspos. Ini hanya berlaku bagi mereka-mereka yang udah selesai alias wisuda. Nah Harmi dan Diani ini salah satu reporternya lah istilahnya.
Selesai dari sesi tersebut, ane melihat raut muka Harmi yang terlihat agak sedih, tapi ane berusaha untuk nggak peduli, karena bagaimanapun, Keket lebih penting.
"Yank, kalau nanti aku ditempatin diluar kota gimana?" Kata Keket tiba-tiba.
"Hah? Emang udah ada rencana kayak gitu yank dari kantor?”
"Nggak tau nih, denger-denger sih begitu yank, nah anak-anak baru nanti akan ditempatin diluar kota dulu baru nanti kalo udah cukup pengalaman dan kerjanya oke, bakal ditarik lagi ke pusat."
"Aduh......"
"Kamu nggak kuat ya?”
"Kamu tau kan LDR itu kayak gimana yank? 6 bulan aku diluar negeri aja udah nyiksa aku banget tau nggak. Sekarang emang cuma sementara, tapi namanya penempatan begitu kan bisa butuh waktu lebih lama lagi yank."
"Aku mana bisa ngatur sih yank, kan aku juga masih baru disana."
"Iya yank, aku ngerti, cuma hubungan ini pasti akan berat banget yank."
"Iya aku tau yank, aku pun juga berat. Pakai banget. Apalagi harus jauh dari kamu. Bertahun-tahun kita bareng kayak gini yank. Dari aku tingkat 2, kamu masih jadi maba, kita udah deket, sampai sekarang."
"Nah justru itu. Kita udah banyak lewatin segala macam hal, intrik, seru, sedih dan semuanya deh kita udah lewatin bareng. Aku nggak mau kita bubar cuma gara-gara jarak."
"..........."
"Kok kamu malah nangis yank? Kenapa kamu hey?” kata ane lalu langsung memeluknya.
Keket hanya menangis tanpa berbicara sepatah kata pun. Dia sesenggukan dipelukan ane. Ane kemudian melepaskan pelukan ketika melihat ibunya dan omnya datang.
"Loh kenapa kamu nangis geulis?” kata amih.
"Nggak, aku cuma bakal kangen sama kampus ini mih. Makanya aku jadi terharu."
"Oh kirain kenapa. Yaudah nanti nyusul amih ke hotel ya, nginep dulu sama amih sebelum amih pulang besok ya?"
"Iya mih nanti aku nyusul ke hotel ya."
Malamnya ane menemani Keket ke kota untuk bertemu dan menginap di hotel dengan ibunya. Ane dan Keket langsung tertawa berbarengan ketika mengetahui ternyata hotelnya itu adalah hotel tempat kami bertarung untuk pertama kali dulu. Baru sadar pas nyampe dilokasi. Tempat pertarungan berdarah yang akan ane dan dia kenang selamanya.
"Yahahaha disini Ket ternyata."
"Hahaha iya nih, aduh jadi enak ngebayangin dulu kamu tiba-tiba ngajak aku terus ternyata aku diperawanin hehehe."
"Maaf ya sayang."
"Hehe iya nggak apa-apa Ija sayang."
"Yuk masuk..." Kata ane.
--
Seminggu kemudian ane berhasil mendaftarkan diri untuk slot seminar hasil penelitian ane dalam rangkaian penyelesaian skripsi ane. Ane agak ngebut karena mau sidang di bulan november, biar Februari tahun depan bisa wisuda, nyusul Keket. Kalau emang jadi keluar kota, maka ane akan coba cari kerja dikota tempat dia penempatan. Desember ini kan jadwal manggung cukup padat, jadinya ane nggak ambil sidang dibulan itu.
(((Dreet..dreet)))
Telpon dari Keket.
"Udah beres kak?" Kata Harmi.
"Alhamdulillah Mi, gue diizinin seminar." Kata ane.
"Yeeey, alhamdulillah." Lalu spontan Harmi memeluk ane. Pas banget dikantin lagi rame-ramenya.
"Kak, maafin gue ya. Aduh kelepasan gue." Katanya.
"Iya Mi santai. Hehe."
"Iya lo santai, gue yang nggak santai. Siapa disini yang nggak tau kepopuleran lo berdua?"
"Yaelah, biarin aja Mi. Haha."
"Lo gimana sama Tahir?”
"Basi kak, gue udah coba buka hati gue, si Tahirnya malah iya iya nggak nggak, nggak jelas deh."
"Sabar dong Mi. Mungkin dia nunggu momen yang pas."
"Iya kali ya kak. Tapi maaf ya kak, hati gue masih sangat besar perasaannya buat lo."
"Maafin gue juga Mi, gue nggak bisa selama masih ada Keket dan gue masih sayang dia. Hati gue nggak akan bisa pergi kemana-mana Mi, tapi kalo rocky mungkin bisa. Hahaha."
"Hahaha bisa aja lo kak. Eh kadang gue kangen sama rocky kak."
"Jangan mulai deh Mi."
"Iya iya maaf kak. Hehehe."
"Tapi Mi, jujur aja, makin kesini lo makin cakep deh. Seriusan."
"Ha? Beneran kak?"
"Beneran, makanya lo coba buka hati lagi. Kalo Tahir nggak nyangkut, bisa sama yang lain kan. Gue denger ada lagi tu dari jurusan AA dan AC yang demen sama lo."
"Iya kak, mereka cukup gencar, tapi nggak bisa bikin gue senyaman sama lo kak. Lo itu udah jadi standar gue kalo mau milih cowok kak."
"Laaah..orang itu beda-beda Harmi, kalo lo ngacunya ke gue mulu mah sama aja lo nutup diri dan hati lo buat siapapun dong."
"..dan seperti yang gue bilang, urusan hati juga kan nggak bisa dipaksa kak."
"Iya deh suka-suka lo aja Mi. Hehe."
Pulang ke kostan ane mulai memakai sosial media Facebook yang kala itu lagi hits-hitsnya. Seru banget sih waktu itu perasaan. Sampai akhirnya ada sebuah Friend Request.
Desty "Dee" Kharisma Uzianti.
Siapa ini? Kok gue nggak kenal. Kata ane dalam hati.
Cuma disini ane agak bingung sama konsep wisudaan yang harus banget dandan. Ngapain dandan sibuk-sibuk dari subuh, tapi ujung-ujungnya ketutup sama Toga? Haha. Kebayanya jadi nggak keliatan sama sekali. Sama aja kan. Pake kaos doang juga bisa. Hehe. Tapi ya mungkin mau merayakan keberhasilan mereka-mereka yang akhirnya membuat orangtuanya bangga. Seremoni ini diadakan diauditorium kampus ane. Ane dan ibunya Keket duduk di tribun sebelah kiri panggung. Prosesi berjalan lambat dan bikin ngantuk.
Saatnya tiba para wisudawan untuk penganugerahan, alias geser tali topi toga dari kiri ke kanan oleh rektor, disitulah saatnya berbangga hati.
"Lulusan terbaik jurusan AB, Fakultas C adalah Kathy Wilysa Permata, dengan Predikat Dengan Pujian (Cumlaude)." Begitu bunyi pengumumannya dan sejurus kemudian Keket berjalan dengan anggun kepanggung dekat rektor dan para guru besar duduk. Big screen kemudian menampilkan profil lengkap Keket besarta judul penelitian dan IPK nya. 3,82. Luar biasa banget ini anak. Walaupun nggak jadi terbaik sefakultas ataupun sekampus, ane tetap bangga. Apalagi ibunya. Ane aja nggak sampai segitu IPKnya, nyentuh 3,5 aja udah syukur banget. Apalagi kampus ane terkenal dengan pelitnya para dosen untuk ngasih nilai, terutama jurusan ane, udah susah kuliahnya, dosennya pada pelit-pelit lagi ngasih nilai. Lulus dengan IPK standar pelamar kerja nasional 2,75 aja udah super bersyukur. Tapi emang dari awal ane kuliah disini kan bukan ngejar nilai, tapi ilmu. Kalo Keket, ilmu iya, nilai iya, makanya ane sering selisih pendapat dengannya.
Amih (ibunya Keket), sangat terharu dan menitikkan air mata sambil sesenggukan sedikit. Ane menenangkannya sambil ngobrolin anaknya yang luar biasa itu. Anehnya, amih seperti agak kurang nyaman dengan keberadaan ane disampingnya. Amih nggak banyak bicara seperti waktu ane datang dulu kerumahnya.
Acara wisuda akhirnya selesai juga, tapi Keket masih aja kayak selebriti, banyak dimintain foto sama teman-temannya yang kebanyakan udah pada wisuda duluan, terus dari angkatan ane, dan adik-adik kelas kami. Ane turut berbahagia dengan memandanginya dari jauh. She's my future. Kata ane dalam hati.
"Hei..sayang." kata Keket sambil berjalan dan tersenyum ke arah ane.
"Hai sayang. Gimana udah selesai urusannya sama para fans? Hehe." Kata ane.
"Apaan sih, itu kan teman-teman kita. Haha."
"Iya soalnya banyak yang minta foto, fans-fans kamu dari jurusan lain juga pada minta foto tuh kan. Haha."
"Iya, yaudah nggak apa-apa, mumpung lagi cantik akunya. Hihi."
"Kamu kapan nggak cantiknya sih?"
"Yeee, mau ngegombal, terus ntar aku diajak ke tempat sepi. Nggak bisa ya, aku lagi pakai kain ini, ribet." Katanya sok galak.
"Aku nggak gombal, tapi emang bener. Mau ditanyain ga buat testimoni orang-orang?"
"Nggak mau ah, apaan sih kamu." Katanya sambil tersenyum.
"Ibu kamu nanti balik ke hotel lagi kan?"
"Iya, kenapa emangnya?”
"Nggak apa-apa, cuma kok amih kayaknya kurang nyaman sama aku kenapa ya?”
Keket diam dulu agak lama, kemudian mulai bicara lagi.
"Mungkin udah lama nggak liat kamu kali yank. Makanya jadi kaku dianya. Udah nggak usah dipikirin."
"Hmm..yaudah deh, yang penting anaknya seneng kan didampingin mas ganteng ini? Hehe."
"Haha, sok ganteng lu Ija." Kata Keket meledek.
"Kalo nggak gitu, kita nggak ga akan dijulukin beautysome sama anak-anak kali Ket. Hehehe."
"Iyaaaaa.. haha. Udah ah, yang penting aku juga bangga didampingin kamu yank."
Ane menangkap sesuatu yang nggak biasa. Tawa dan canda keket kok kayak nggak senyaman biasanya. Tapi mungkin dia kecapekan makanya begitu.
"Yank aku capek banget deh. Istirahat dulu, duduk disana yuk." Ajak Keket.
"Yaudah ayo, pantesan daritadi kayaknya kamu maksa becandanya sama aku. Hehe. Bener kan kamu kecapekan."
"Hehe iya yank. Maaf ya. Mungkin kurang istirahat aku, atau bangunnya kepagian, abisnya aku dandan dari abis subuh yank."
"Lagian lebay banget sih. Harusnya biasa aja kali dandannya yank."
Dari kejauhan ada Harmi dan Diani datang mendekat ke kami. Mereka ternyata cukup akrab, katanya mulai akrabnya karena banyak kerjasama di himpunan. Bagus lah kalau gitu kan.
"Kakak-kakak aku mau fotoin kalian berdua dong." Kata Diani antusias.
"Hah? Ngapain motoin gue Di? Kan yang wisuda si Keket." Kata ane protes.
"Ya kan kalian pasangan palingan hits dijurusan kita kak. Hehe." Kata Harmi mengompori.
Raut muka Keket langsung berubah kayak males gitu. Akhirnya kami pun menuruti permintaan mereka, katanya ini salah satu program baru himpunan, yaitu mengekspos mahasiswa/i berprestasi dan nanti seperti layaknya selebriti, kehidupan pribadinya juga akan di ekspos. Ini hanya berlaku bagi mereka-mereka yang udah selesai alias wisuda. Nah Harmi dan Diani ini salah satu reporternya lah istilahnya.
Selesai dari sesi tersebut, ane melihat raut muka Harmi yang terlihat agak sedih, tapi ane berusaha untuk nggak peduli, karena bagaimanapun, Keket lebih penting.
"Yank, kalau nanti aku ditempatin diluar kota gimana?" Kata Keket tiba-tiba.
"Hah? Emang udah ada rencana kayak gitu yank dari kantor?”
"Nggak tau nih, denger-denger sih begitu yank, nah anak-anak baru nanti akan ditempatin diluar kota dulu baru nanti kalo udah cukup pengalaman dan kerjanya oke, bakal ditarik lagi ke pusat."
"Aduh......"
"Kamu nggak kuat ya?”
"Kamu tau kan LDR itu kayak gimana yank? 6 bulan aku diluar negeri aja udah nyiksa aku banget tau nggak. Sekarang emang cuma sementara, tapi namanya penempatan begitu kan bisa butuh waktu lebih lama lagi yank."
"Aku mana bisa ngatur sih yank, kan aku juga masih baru disana."
"Iya yank, aku ngerti, cuma hubungan ini pasti akan berat banget yank."
"Iya aku tau yank, aku pun juga berat. Pakai banget. Apalagi harus jauh dari kamu. Bertahun-tahun kita bareng kayak gini yank. Dari aku tingkat 2, kamu masih jadi maba, kita udah deket, sampai sekarang."
"Nah justru itu. Kita udah banyak lewatin segala macam hal, intrik, seru, sedih dan semuanya deh kita udah lewatin bareng. Aku nggak mau kita bubar cuma gara-gara jarak."
"..........."
"Kok kamu malah nangis yank? Kenapa kamu hey?” kata ane lalu langsung memeluknya.
Keket hanya menangis tanpa berbicara sepatah kata pun. Dia sesenggukan dipelukan ane. Ane kemudian melepaskan pelukan ketika melihat ibunya dan omnya datang.
"Loh kenapa kamu nangis geulis?” kata amih.
"Nggak, aku cuma bakal kangen sama kampus ini mih. Makanya aku jadi terharu."
"Oh kirain kenapa. Yaudah nanti nyusul amih ke hotel ya, nginep dulu sama amih sebelum amih pulang besok ya?"
"Iya mih nanti aku nyusul ke hotel ya."
Malamnya ane menemani Keket ke kota untuk bertemu dan menginap di hotel dengan ibunya. Ane dan Keket langsung tertawa berbarengan ketika mengetahui ternyata hotelnya itu adalah hotel tempat kami bertarung untuk pertama kali dulu. Baru sadar pas nyampe dilokasi. Tempat pertarungan berdarah yang akan ane dan dia kenang selamanya.
"Yahahaha disini Ket ternyata."
"Hahaha iya nih, aduh jadi enak ngebayangin dulu kamu tiba-tiba ngajak aku terus ternyata aku diperawanin hehehe."
"Maaf ya sayang."
"Hehe iya nggak apa-apa Ija sayang."
"Yuk masuk..." Kata ane.
--
Seminggu kemudian ane berhasil mendaftarkan diri untuk slot seminar hasil penelitian ane dalam rangkaian penyelesaian skripsi ane. Ane agak ngebut karena mau sidang di bulan november, biar Februari tahun depan bisa wisuda, nyusul Keket. Kalau emang jadi keluar kota, maka ane akan coba cari kerja dikota tempat dia penempatan. Desember ini kan jadwal manggung cukup padat, jadinya ane nggak ambil sidang dibulan itu.
(((Dreet..dreet)))
Telpon dari Keket.
Quote:
"Udah beres kak?" Kata Harmi.
"Alhamdulillah Mi, gue diizinin seminar." Kata ane.
"Yeeey, alhamdulillah." Lalu spontan Harmi memeluk ane. Pas banget dikantin lagi rame-ramenya.
"Kak, maafin gue ya. Aduh kelepasan gue." Katanya.
"Iya Mi santai. Hehe."
"Iya lo santai, gue yang nggak santai. Siapa disini yang nggak tau kepopuleran lo berdua?"
"Yaelah, biarin aja Mi. Haha."
"Lo gimana sama Tahir?”
"Basi kak, gue udah coba buka hati gue, si Tahirnya malah iya iya nggak nggak, nggak jelas deh."
"Sabar dong Mi. Mungkin dia nunggu momen yang pas."
"Iya kali ya kak. Tapi maaf ya kak, hati gue masih sangat besar perasaannya buat lo."
"Maafin gue juga Mi, gue nggak bisa selama masih ada Keket dan gue masih sayang dia. Hati gue nggak akan bisa pergi kemana-mana Mi, tapi kalo rocky mungkin bisa. Hahaha."
"Hahaha bisa aja lo kak. Eh kadang gue kangen sama rocky kak."
"Jangan mulai deh Mi."
"Iya iya maaf kak. Hehehe."
"Tapi Mi, jujur aja, makin kesini lo makin cakep deh. Seriusan."
"Ha? Beneran kak?"
"Beneran, makanya lo coba buka hati lagi. Kalo Tahir nggak nyangkut, bisa sama yang lain kan. Gue denger ada lagi tu dari jurusan AA dan AC yang demen sama lo."
"Iya kak, mereka cukup gencar, tapi nggak bisa bikin gue senyaman sama lo kak. Lo itu udah jadi standar gue kalo mau milih cowok kak."
"Laaah..orang itu beda-beda Harmi, kalo lo ngacunya ke gue mulu mah sama aja lo nutup diri dan hati lo buat siapapun dong."
"..dan seperti yang gue bilang, urusan hati juga kan nggak bisa dipaksa kak."
"Iya deh suka-suka lo aja Mi. Hehe."
Pulang ke kostan ane mulai memakai sosial media Facebook yang kala itu lagi hits-hitsnya. Seru banget sih waktu itu perasaan. Sampai akhirnya ada sebuah Friend Request.
Desty "Dee" Kharisma Uzianti.
Siapa ini? Kok gue nggak kenal. Kata ane dalam hati.
itkgid dan 27 lainnya memberi reputasi
26
Tutup
Zalina, 95% mirip Tala Ashe
Anin, 85% mirip Beby Cesara
Keket, 95% mirip, ane nggak kenal siapa ini, nemu di google
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/08/30/10668384_20190830043503.jpg)
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/08/30/10668384_20190830043009.jpg)
Mulustrasi Ara, waktu masih SMA, 96% mirip![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/09/12/10668384_201909120424500824.png)
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/09/13/10668384_201909130223080915.png)
serta apresiasi cendol