Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]
Selamat Datang di Thread Ane Gan/Sis 


Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]


Kali ini ane ingin sekali bercerita tentang seluk beluk perjalanan cinta ane yang mana sudah lama banget mau ane ceritakan, karena ane cukup mual juga kalau memendam kisah-kisah ini terlalu lama, ada yang mengganjal dihati, hitung-hitung sebagai penebusan dosa..hehe.. Mohon maaf juga sebelumnya karena ane masih nubie, mohon bimbingannya ya gan sis agar trit menjadi lebih menarik untuk dibaca.

Terima kasih Gan Sis telah mendukung dan membaca Trit ini sehingga bisa menjadi HT di bidang STORY. Semoga kedepannya ane selalu bisa memperbaiki tulisan ini dengan baik sehingga semakin enak dibaca.


Spoiler for INDEX:


Spoiler for "You":



Spoiler for MULUSTRASI:


Spoiler for Peraturan:


Selamat membaca kisah ane yang menurut ane seru ini ya gan/sis.


Menurut ane, lagu ini kurang lebih mewakili diri ane di masa lalu gan sis


Quote:


Quote:


Quote:

Quote:

Diubah oleh yanagi92055 20-05-2020 06:13
al.galauwi
zio0108
suryos
suryos dan 111 lainnya memberi reputasi
104
448.5K
4.3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Tampilkan semua post
yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
#2733
France Trip_Part 2
Akhirnya tiba dinegeri orang dengan usaha sendiri. Ane tiba di bandara Charles De Gaulle yang unik karena bentuknya membulat gitu kayak stadion sekilas. Salah satu bandara paling sibuk di eropa, bahkan dunia. Ane begitu takjub sama bandara ini, begitu juga dengan teman-teman lain, termasuk Citra. Kami dijemput oleh pihak kedutaan dan langsung diantar ke tujuan, ke daerah Palaiseau, yang jaraknya kurang lebih 30 kilometer dari Kota Paris.

Perjalanan menghabiskan waktu sekitar satu setengah jam kalau nggak salah. Dulu ane hanya bisa melihat Perancis sebagai tuan rumah Piala Dunia 98, yang mana stadion utamanya, Stade De France yang megah itu jadi kebanggaan warga Perancis. Ane saat itu melihatnya secara langsung. Sangat megah. Tapi entah kenapa ketika melewati jalan dekat stadion itu ane menemukan kemacetan yang luar biasa. Ane pikir negara maju macem ini nggak akan ada macet. Ada ternyata. Haha.

Kami telah sampai ke komplek kampus yang sangat luas dan berteknologi canggih. Disekitaran kampus banyak dibangun bangunan yang berasitektur unik dan nggak mainstream. Kami sangat takjub. Ane aja udah merasa kampus ane gede banget, nah ini kampus lebih besar lagi. Katanya juga udah ada dari jaman dulu banget, pada revolusi Perancis pecah sekitar tahun 1790-an. Udah 200 tahun lebih umurnya. Kami diajak untuk tur singkat kampus sebelum diantar ke dormitorymasing-masing.

“Wah Ja, aku nggak nyangka ini kampus keren banget ya. applied science banget. Ini para ilmuwan dari seluruh dunia pasti seneng banget kalau diajak kesini.” Kata Citra.

“Pastinya, dan pasti Keket juga seneng kalau dia ada disini sekarang.” Kata ane sambil terus memfoto keadaan kampus.

“Iya ya, dia kepingin banget ya kesini. Sayang banget dia nggak bisa ikutan.”

“Kamu banyakin foto-foto dan video ya, buat dikasih ke dia nanti.”

“Iya Cit, pasti itu.”

Lalu setelah tur singkat, kami diantarkan ke dormitory yang sepertinya masih ada didalam lingkungan kampus juga. Fasilitasnya lengkap. Nyaman banget deh buat para mahasiswa yang menginap disini. Disinilah bedanya negara maju dan negara berkembang memperlakukan individu yang ingin menuntut ilmu. Semua disini disediakan dengan baik dan rapi, sementara kampus di Indonesia masih banyak yang berantakan penataannya. Walaupun sudah banyak juga yang mulai meniru, termasuk salah satunya kampus ane. Wifinya kencang banget, sudah ada komputer dimasing-masing kamar, kasur empuk, bantal empuk. Kamar mandi juga bersih banget, lengkap dengan pendingin atau pemanas air. Makanan-makanan cemilan sampai ke buah segar pun tersedia dan tinggal ambil aja.

--

Keberadaan ane di Perancis ini sudah masuk bulan kelima. Sisa satu bulan lagi. Ane beberapa kali juga video call dengan Keket. Dia sudah diterima kerja di salah satu perusahaan besar di ibukota, setelah sebelumnya mencoba dibeberapa tempat dan gagal. Ane sempat minder, ketika Keket aja bisa tolak, apalagi ane yang nggak sepinter dia. Tapi mungkin juga ane termasuk orang beruntung karena bisa kesini, padahal dari kualitas otak, jauh lebih pinter Keket.

Jaringan pertemanan ane juga makin luas. Berkenalan dengan berbagai macam manusia yang ada dan datang dari seluruh dunia itu menyenangkan. Tapi ternyata rata-rata yang ada disini itu ya sama aja keadaanya kayak di kampus ane. Cupu. Haha. Kalau agan sista suka nonton komedi terkenal dari amerika yang berjudul The Big Bang Theory, nah banyak orang-orang macem empat tokoh utama serial itu disini. Hehehe.

Pada masa ini jugalah, ane makin dekat dan semakin larut dengan Citra. Dia memang nggak secakep Keket atau Ara, atau bahkan Harmi, Sofi dan Zalina. Tapi kecerdasan dan wawasan luas serta kemampuan berbicaranya ini yang membuatnya terlihat cakep. Negara ini bebas-bebas aja mau ciuman dimanapun, termasuk di ruang publik. Ane pernah kebablasan sama Citra dari yang awalnya ngobrol biasa, akhirnya malah ciuman ditaman. Hehe. Ane dan Citra posisinya udah kayak FWB-an. Nggak banyak cerita rasa sayang waktu itu. Tapi menjelang akhir petualangan kami di Perancis, barulah ada rasa timbul.

“Nggak kerasa kita udah lima bulan ya disini. Tinggal sebulan lagi. Tapi aku udah selesai loh tugas-tugasnya. Tinggal jalan-jalan aja nih. Aku juga udah ngumpulin cukup uang dari hasil part time, buat jalan-jalan.” Kata Citra bangga.

“Haha iya nih, aku juga. Kan kita selalu saling bantu. Makanya cepet selesainya. Yaudah aku udah siapin rencana mau kemana-mananya. Yang paling deket dari sini itu istana Versailles. Aku mau banget kesana Cit. megah banget pasti deh.” Kata ane.

“Berapa kilo dari sini emang?”

“Sekitar 18-20 kilo lah. Kita minta tolong anterin senior kita aja, pasti mau deh. Asal ditraktir. Hehehe.”

“Iya paling gampang ya senior kita yang udah lebih dulu kuliah disini.”

“Aku juga mau ke Louvre Museum, Arc de Triomphe, Cathedrale Notre-Dame de Paris, sama tentu aja Menara Eiffel.”

“Banyak ya, udah kamu list semua? Terus rutenya?”

“Beres dong Cit. hehehe.”

“Mantap banget kamu Ja. hehe.” katanya sambil mencium bibir ane sekilas.

“kayaknya juga uangnya masih cukup, aku mau ke Belanda, Swiss apa Jerman ya?”

“Aku mau ke Jerman sama Swiss aja Ja. hehe.”

“Yaudah di atur lagi waktunya ya. pokoknya sisa sebulan ini kita abisin buat jalan-jalan. Aku sama kamu aja ya Cit.”

“Ehmm.. iya Ja.”

“Kenapa Cit?”

“Nggak..nggak apa-apa. Aku senang aja bisa jalan bareng kamu terus.”

“Ohhh. Kirain kenapa. Hehe.”

“Aku boleh jujur?”

“Jujur apa Cit?”

“Aku tu sebenernya pingin lebih banyak ngobrol sama kamu tau waktu kamu abis manggung di Jogja itu. Soalnya surprise banget kamu bisa manggung dikotaku. Hehe. tapi sayang banget waktunya sempit jadinya nggak bisa. Eh ternyata diganti sekarang, berbulan-bulan kita barengan sampai sedeket ini Ja.”

“Iya Cit aku juga senang banget. Apalagi ada kamu disini selama ini. Mantep banget.”

“Aku tau kamu usaha buat deketin aku. Aku juga tau kamu mulai suka aku Ja. tapi kita kehalang sama pasangan kita masing-masing kan.”

“Hah? Kok kamu bisa nyimpulin gitu?”

“Iyalah, kalau aku nggak nyadarin itu, mana mau aku main-main sama kamu. Aku rela kamu ciumin, aku rela kamu apa-apain.”

“Tapi nggak penetrasi Cit. aku nggak mau”

“Iya aku ngerti Ja. aku emang waktu itu lagi stres banget gara-gara profesor yang nggak bisa bahasa inggris itu, eh pelariannya malah mau
kayak gitu sama kamu. Haha.”

“Jujur deh sama aku. Sebenernya kamu masih virgin nggak?”

“ehmm.. masih banget Ja. pacaranku sama si Dokter ya kayak apa yang kita lakuin selama ini.”

“Berarti mentok di blow aja ya? yaudah nggak apa-apa. Aku mau kita nggak lebih jauh dari itu ya Cit. aku sayang Keket, dan kamupun sayang pacarmu.”

“Iya Ja. tapi kadang aku tu suka ngerasa selama disini, kamu pacarku.”

“Iya sih Cit, aku juga pernah ngerasa kayak gitu. Tapi aku nggak mau ngebiarin perasaan ini makin jauh Cit. aku nggak bisa LDR juga kan aku udah cerita sama kamu. Jadi komitmen kita agak susah kalau dilanjutin. Jadinya ya kita fun aja toh ngelakuin kayak gini.”

“Iya Ja. maafin aku ya.”

“Kok jadi kamu yang minta maaf sih Cit. harusnya aku lah. Hehe.”

“Yaudah saling memaafkan kayak lebaran ya. hehehe.”

Kami melanjutkan make out kami. Tubuh Citra yang agak mungil, sekitar 160 cm dengan kulit agak kuning kecoklatan terlihat sangat bagus karena dia ternyata ikutan yoga dan rajin senam aerobik. Sesuatu yang wah menurut ane untuk anak-anak rajin belajar macam dia. Hehe. ukuran gunung kembarnya pun hampir sama dengan Harmi, tapi ya itu, kencang karena terbiasa olahraga. Citra ternyata emang perlu banyak belajar soal kayak ginian, jadi pas ketemu ane sekalian di ajarin. Pas blow pun ane sempat mengeluarkan kata-kata “Telan biar sehat” beberapa kali. Biasanya terus gantian ane yang memuaskan si Citra dengan memblownya balik.

--

Kami puas banget bisa jalan-jalan ke tempat-tempat bersejarah di Perancis. ane yang sangat tertarik dengan sejarah dunia pun amat sangat senang dengan kesempatan ini. Uang beasiswa yang dibekali dari Indonesia pun masih banyak sisanya karena ane dan Citra kerja part time. Kerja part time disini aja baru satu bulan udah kebeli ponsel apel kegigit loh. Padahal kerjanya juga nggak susah. Jadi waiter, atau cuci-cuci bekas makan aja di restoran.

Dengan uang yang kami kumpulkan itu, kami berhasil mendatangi hampir semua tempat wisata yang jadi target incaran kami. Kami pun berhasil berangkat ke Belgia, Jerman dan Swiss. Salah satu manfaat uni eropa itu adalah alat bayarnya bisa langsung pakai euro aja. Nggak perlu banyak tukar-tukar di money changer. Hehe.

“Liat lagi dimana aku?” kata ane pas video call sama Keket.

“Wah dimana ini?” kata Keket.

“Aku di Belgia. Tempat dimana leluhur kamu berasal. Hehe.”

“Oh. Hehe. kirain dimana.” Jawab Keket datar.

“Maaf ya kamunya jadi keinget sama bokap dulu.”

“Hehe iya nggak apa-apa kok. Aku malah belum pernah kesana dan nggak pernah tau saudara aku siapa aja yang masih ada disana.”

“Terus gimana kerjaan, lancar?”

“Iya alhamdulillah ini lancar. Orang-orangnya juga pada baik-baik banget sama aku. Apalagi yang cowok-cowok pada ramah. Hehe.”

“Iyalah ketemu cewek bening pastilah ramah. Haha. Kan mayan ada usaha buat dimodusin.”

“Haha bisa aja kamu yank.”

“Iya kan pacar aku cakep banget, pinter, udah gitu supel banget lagi. Ya cowok-cowok pasti banyak yang tertarik.”

“Hehe. ya gimana atuh, kan akunya emang gitu dari sananya. Hehehe.”

“Iya emang kan. Ya ga gimana-gimana yank. Hehe.”

“Sampai ketemu lagi ya Ket, sebentar lagi aku pulang nih.”

“Iya aku udah nunggu kamu nih disini. Aku nggak sabar mau dengar cerita kamu yank.”

“Iya sayang. Nanti aku ceritain semua pas udah ketemu ya. aku mau jalan lagi nih. Udahan dulu ya.”

“Oke deh sayang. Hati-hati ya. eh sebentar deh, disana sinyalnya bagus banget ya? gambar kamu hampir nggak ada yang pecah tau disini aku nerimanya.”

“Tapi sebaliknya, aku liat kamu disini pecah terus hehehe. Oke deh. Bye Keket kesayangan.”

“Bye juga Ija pangeran kodok kesayangan. Hehe.”

Ane melanjutkan jalan-jalan ke beberapa negara dengan Citra dengan menyenangkan sekali. Beberapa kali juga kami mendapatkan hotel yang enak dengan pelayanan oke, tapi harganya murah. Dengan catatan, nggak ada kejadian yang iya-iya sama sekali dengan Citra. Ane dan Citra selalu bisa menahan diri dengan baik.

Sampai akhirnya kebersamaan kami akan segera berakhir dengan berakhirnya masa studi pertukaran pelajar ini. Sebuah pengalaman yang sangat menyenangkan. Ane juga sekarang menyadari kalau cinta ane ke Keket bener-bener besar. Buktinya ane yang berusaha untuk godain Citra dan dikasih lampu hijau aja berhasil ane tahan hasratnya.

--

Hari kepulangan kami ke Indonesia pun tiba. Ane begitu kangen sama Indonesia, dan Citra juga begitu. Bandara besar ini pasti juga akan ngangenin, begitu juga dengan seluruh Perancis serta semua tempat yang pernah kami kunjungi. Apalagi ada pengalaman seru dengan Citra juga walaupun nggak sampai bablas. Ane dan Citra udah sangat puas dengan pengalaman kami. Kami sempat menemukan spot sepi di bandara dan sempat make out disana. Ada kesedihan yang dirasakan Citra dan ane waktu itu. Tapi kami memutuskan untuk nggak terlalu larut lagi dan saling mengingatkan kalau kita udah ditunggu sama pasangan masing-masing di Indonesia.

Setelah menempuh perjalan kurang lebih 18 jam, akhirnya kami tiba di Indonesia dengan selamat. Ane disambut oleh Mama dan Keket, sementara Citra disambut oleh sepupunya dan katanya akan menginap dulu di rumah saudaranya itu sekitar dua atau tiga hari.

“Gimana Le disana, banyak ilmu barunya?” tanya mama.

“Wah banyak banget Ma. Nanti diceritain dirumah deh. Hehe. yang penting sekarang udah kembali dengan selamat Ma.” Kata ane.

“Aman kan ya disana? Nggak ada bergaul yang aneh-aneh sama bule tho kamu?”

“Aman Ma. Hehe. Pacar aku kan juga bule Ma, malah aku sempet main ke negara leluhurnya, Belgia. Hehehe.”

“oh iya ya. hehe. nak Keket kan juga orang bule ya.”

“Hehe. Bisa aja ini si Ija tante.”

Lalu ane agak menjauh dari Mama sementara mama memberikan instruksi kepada Pak Min buat mengurus barang-barang ane. Raut muka Mama sangat senang melihat ane tapi ane tau Mama sedang banyak pikiran dan entah apa itu ane nggak berani tanya. Ane kemudian memeluk Keket. Udah lama banget nggak dapat pelukan hangat dari dia ini.

“Aku kangen banget sama kamu.” Kata Keket.

“Aku juga yank.” Kata ane.

“Cerita ya.”

“Pasti dong. Hehe. eh ini buat kamu.”

Ane menyerahkan sebuah bros bunga berwarna hitam keunguan. Entah kenapa ane suka dengan bros tersebut.

“Kok keren ini yank? Pasti mahal deh ya.”

“Nggak usah liat harganya, tapi liat itu modelnya keren dan pasti pas banget buat dipakai sama kamu.”

“Iya sayang, makasih banget ya. pasti bakal aku pake kemana-mana, apalagi kalau ada acara-acara penting kantor. Hehe.”

“Siiip deh. Yaudah yuk kita pulang, kamu nginep aja dulu dirumah aku ya Ket.”

“Yaudah bebas aku sih, aku udah bawa baju ganti sih, dan ternyata bener kamu nawarin nginep dirumah kamu. Hehe.”

Ane juga mengabari Ara dan Harmi perihal kepulangan ane ke Indonesia. Mereka juga turut senang karena mendengar ane sudah sampai dibandara. Ara juga mengabarkan dia diterima dikampus yang sama dengan Citra, tapi dia mengambil D3. Ane selalu percaya Ara pasti bisa. Ara kemudian mengatakan kalau akhir tahun ini, salah satu Hotel tertua dikota perantauan ane selama berkuliah ini, mengundang band ane untuk manggung diacara komunitas yang biasanya selalu diadakan jelang akhir tahun. Ara sudah deal, jadinya tinggal persiapan manggung aja. Ara juga minta bantuan ane mengurus segalanya karena dekat dengan lokasi. Sebelumnya band ane juga mengisi acara di Hotel ini 2 tahun berturut-turut, jelang akhir tahun. Intinya tiap akhir tahun mesti padat jadwal manggung ane. Hehe.

dissymmon08
fakhrie...
sampeuk
sampeuk dan 21 lainnya memberi reputasi
22
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.