- Beranda
- Stories from the Heart
Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]
...
TS
yanagi92055
Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]
Selamat Datang di Thread Ane Gan/Sis
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2020/05/20/10668384_20200520011303.jpg)
Kali ini ane ingin sekali bercerita tentang seluk beluk perjalanan cinta ane yang mana sudah lama banget mau ane ceritakan, karena ane cukup mual juga kalau memendam kisah-kisah ini terlalu lama, ada yang mengganjal dihati, hitung-hitung sebagai penebusan dosa..hehe.. Mohon maaf juga sebelumnya karena ane masih nubie, mohon bimbingannya ya gan sis agar trit menjadi lebih menarik untuk dibaca.
Terima kasih Gan Sis telah mendukung dan membaca Trit ini sehingga bisa menjadi HT di bidang STORY. Semoga kedepannya ane selalu bisa memperbaiki tulisan ini dengan baik sehingga semakin enak dibaca.
Spoiler for INDEX:
Spoiler for "You":
Spoiler for MULUSTRASI:
Spoiler for Peraturan:
Selamat membaca kisah ane yang menurut ane seru ini ya gan/sis.
Menurut ane, lagu ini kurang lebih mewakili diri ane di masa lalu gan sis
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Diubah oleh yanagi92055 20-05-2020 13:13
DayatMadridista dan 113 lainnya memberi reputasi
106
465.6K
4.3K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
yanagi92055
#2696
France Trip_Part 1
“Ket, maafin aku sekali lagi ya sayang.”
“Iya nggak apa-apa sayang, emang ini rejeki kamu, bukannya aku.”
“Tunggu aku ya sayang, nggak lama kok. Hehe.”
“Iya, kan kamu mesti masuk dulu, kalau aku disini aja.”
Ane sudah sampai di kantor Kedutaan Perancis di Jakarta. Ane ditemani Keket kesananya. Disana ternyata udah ada perwakilan dari PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) dan juga ada beberapa orang dari kedutaan. Mereka lalu memperkenalkan diri serta melakukan pengarahan singkat. Intinya sih nanti bagaimana kehidupan disana, mesti ngapain aja, mesti kemana aja, mesti siapa aja yang ditemuin. Kurang lebihnya gitu. Ane sangat bersemangat, karena kesempatan ini sangatlah langka.
“Ija, hei.” Tiba-tiba ada yang menepuk bahu ane dari belakang.
“Eh, Citra, lagi ngapain kamu disini Cit? wah nggak nyangka ketemu disini kita Cit. hehe.” kata ane.
“Aku kan ikutan program ini (nunjuk ke spanduk besar didepan kami).”
“Laaah.. samaan kita. Hahaha. Dunia sempit banget Cit. kamu dari Jogja kesini sama siapa?”
“Aku sendiri, datengnya kemarin.”
“Kok Nggak ngabarin aku Cit?”
“Iya, aku langsung kerumah saudaraku Ja, jadinya lupa ngabarin teman-teman yang ada disini.”
“Terus abis ini kamu pulang apa gimana?”
“Nggak kok, aku stay disini dulu dua hari, baru habis itu pulang.”
“Oh gitu. Kamu mau ngapain ada dua hari disini?”
“Belum tau sih, paling jalan-jalan aja.”
“Oh yaudah kalau kamu butuh ditemenin, aku temenin deh, aku kan udah selesai nih kuliahnya.”
“Wah hebat kamu udah lulus nih jadinya? Mantap Ja.”
“haha bukan, maksudnya, perkuliahanku udah selesai, tinggal skripsi aja.”
“Oh hahaha. Aku pikir udah lulus kamu Ja.”
“Kamu udah lulus emang?”
“hehe. iya aku udah lulus, baru aja. Tapi belum wisuda. Nanti aja pas pulang dari Perancis.”
“Wahahaha. Ini dia baru nih, super banget kamu. Sementara yang lain belum lulus, kamunya malah udah lulus. Gile, pinter banget sih kamu Cit. Salut aku.”
“hahaha. Makasih Ja. aku sih selama bisa dicepetin kenapa harus lambat-lambat ya kan?”
“Iya sih bener Cit. hehe. terus setelah lulus ini kamu mau kerja apa gimana?”
“Aku mau coba cari beasiswa S2, kalau nggak dapat, ya aku coba kerja aja dulu. Hehe.”
“Mantap Cit. aku aja masih nanti dulu loh, kalau mau S2, otakku ngebul banget. Hahaha.”
Lalu ane melanjutkan obrolan ringan dengan Citra sambil menyimak instruksi-instruksi yang diberikan. Intinya kami nanti janjian buat berangkat bareng dan sengaja juga minta duduknya sebelahan pas dipesawat, pun nanti di dormitorynya, nggak jauh-jauh. Disana juga katanya nggak ada pemisahan antara laki-laki dan perempuan yang ekstrim. Emang ada pisah dormitory cowok dan cewek tapi bukan berarti jadi benar-benar terlarang bagi lawan jenis.
“Cit, ingat dia nggak?” ane menunjuk ke Keket.
“hah? Iya aku ingat, dia kan juru bicara tim kamu dulu. Makin cakep aja dia. Mana pakai kerudung lagi. Siapa namanya, Kathy kan ya?”
“Iya dia Kathy. Aku manggilnya Keket.”
“Kok dia nggak masuk tadi?”
“Dia ikutan juga tapi nggak lolos. Dan kenapa dia disini. Ya karena dia pacar aku. Sekalian nganterin aku lah. Hehehe.”
“Ooooh. Kalian berdua pacaran. Udah lama?”
“belum lama resminya, tapi tanpa statusnya udah bertahun-tahun dari semenjak aku tingkat satu. Hehe.”
“Oh iya ya, kamu kan adik kelas dari kita semua ya waktu lomba itu.”
“Iya hehehe.”
Lalu ane membawa Citra ke Keket. Keket surprise sekaligus senang melihat Citra. Mereka akhirnya ngobrol banyak sementara ane juga ngobrol dengan kawan-kawan lain disana yang baru aja kenalan. Mereka kebanyakan anak-anak orang yang berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja, tapi otaknya brilian banget. Senang banget ane bisa mengenal mereka ini. Syukur-syukur jadi orang sukses dimasa depan kan. Hehehe.
--
Hari yang ditunggu akhirnya datang juga. Keket menginap dirumah ane semalam sebelum keberangkatan ane. Ane nggak lupa menyempatkan menyelinap ke kamar tamu untuk memaksimalkan peluang bertarung dengan Keket yang nggak akan kami lakukan lagi selama 6 bulan kedepan. Hehe. seperti Ara tempo hari, Keket juga sangat bersemangat malam itu.
Pada pertarungan ronde terakhir, Keket nggak kuasa untuk menangis. Entah kenapa dia menangis malam itu. Ane berasumsi dia masih merasa kecewa setelah gagal berangkat, dan juga akan berpisah dengan ane selama kurang lebih enam bulan.
Dibandara ane berpelukan sama Keket cukup lama. Disana juga ada Mama dan Citra, serta teman-teman lain bersama dengan guide kami yang akan berangkat kesana. Berasa lagi piknik padahal mau nimba ilmu. Hehe. Ternyata Dania juga mau janjian sama ane di Singapura, karena kebetulan dia emang lagi ada disana ketemu sama sepupu ane. Niat banget dia nyamperin Kakaknya ini ke bandara. Haha.
Untuk hidup disana, ane menjual beberapa action figure ane, sembari cari-cari info kerjaan apa yang bisa dilakonin part time, buat nambah biaya ane kalau mau sekalian jalan-jalan keliling Perancis, syukur-syukur malah bisa keliling ke beberapa negara eropa lainnya. Kesempatan belum tentu datang dua kali bukan?
“Tunggu aku ya Ket. Aku sayang kamu banget.” Kata ane sambil memegang kedua pipi Keket.
“iya sayang pasti. Kamu harus jadi pendamping wisuda aku ya. hehe.” katanya, senyum tapi kemudian menangis lagi.
“Udah ya sayang, jangan nangis terus, aku berat ninggalin kamu kalau kayak gini keadaanya Ket.”
“Iya sayang maafin aku. Aku kuat kok.” Katanya, kemudian tersenyum sangat manis.
Ane kemudian memeluk Mama.
“Le, belajar yang benar ya disana. Kamu udah dibiayain loh. Jangan kecewakan banyak pihak. Papamu kalau lihat kamu begini pasti senang banget dia. Nanti Mama yang jagain Keket.”
“Iya ma, nitip Keket ya. jangan nakal. Hehehe.”
“Kamu juga jaga diri ya disana. Jangan aneh-aneh. Ok? Di eropa sana kata papamu dulu kehidupannya bebas banget soalnya. Perancis katanya juga orang-orangnya agak kurang ramah sama pendatang. Kamu juga harus ingat, hati-hati bawa barang berharga terutama passport. Ingat, disana juga banyak copet, jambret dan maling.”
“Iya Mama kesayangan. Nanti aku catetin deh wejangan mama. Hehee.”
Setelah sesi haru pamitan sama Keket dan Mama berakhir, ane masuk bergabung dengan teman-teman lain termasuk Citra kedalam bandara. Kala itu terminal 3 ultimate belum ada. Kami dapat beberapa instruksi dan sambil menunggu, chit chat antar sesama peserta pertukaran pelajar ini begitu seru dan hangat. Rata-rata yang ikut itu pintar, tapi open minded, ada yang agak tertutup, tapi mungkin nanti kalau udah kenal kehidupan di eropa bakal berubah mindsetnya kali ya. hehe.
Kami menaiki dua pesawat, yang pertama maskapai dari Singapura yang membawa kami dari Indonesia dan transit di Singapura, lalu maskapai dari Perancis yang membawa kami dari Singapura menuju ke Paris. Ane di Singapura sendiri transitnya sekitar 2 jam. Yang mana ane manfaatkan untuk tidur dan membeli beberapa buku di toko buku internasional yang ada disana.
Kemana-mana ane selalu bareng dengan Citra. Ternyata anaknya bener-bener asyik diajak gaul dan banyak pengetahuan non eksak yang dia ketahui. Kayak politik, hukum, bahkan kuliner. Citra juga punya pacar yang usianya 3 tahun diatasnya, berarti 4 tahun diatas ane. Cowoknya ini seorang dokter. Di kampusnya sana kan memang ada Fakultas Kedokteran. Ane sempat ditunjukkan dan langsung minder seketika. Ganteng banget cuy. Terus tingginya sekitar 180 cm kata Citra, lebih tinggi dari ane.
--
Dania sama ane akhirnya ketemu dibandara. Dia senang banget ketemu ane dan langsung memeluk ane kencang banget. Udah lama banget emang kita nggak ketemu. Dia makin cakep dan makin putih aja keliatannya. Beda sama ane yang makin hari makin gelap kulitnya. Tapi kalau wangi mah tetep. Haha.
Ane banyak ngobrol sama dia nggak kerasa udah satu setengah jam aja. Berarti pesawat ane udah mau take off. Ane cipika cipiki sama Dania dan selanjutnya dia pulang sama cowoknya, orang asing dipacarin busyet. Haha.
"Siapa tadi?” kata Citra, mimik mukanya agak kurang senang.
"Kenapa Cit? Cemburu ya? Hahaha." Goda ane.
"Eh aku udah punya cowok kali." Katanya ketus.
"Haha ngebalesnya jutek amat Cit. Ntar manisnya ilang kali hahaha. Cantik banget ga sih anak tadi?”
"Apaan sih Ja. Iya dia cantik banget Ja." Jawabnya datar.
"Iya dong siapa dulu abangnya."
"Ooooh. Dia itu adik kamu? Kok nggak mirip. Hahaa." Ekspresinya berubah seketika.
"Iya adik aku satu-satunya Cit. Hehe. Emang iya nggak mirip, dia cantik banget, putih, sementara aku kumel item gini. Haha."
"Haha nggak gitu juga Ja. Tapi bener deh adik kamu cantik banget. Susah tu kamu jagainnya pasti. Hehe."
"Iya emang. Dia dari dulu selalu punya cowok disaat aku masih jadi jomblo ngenes hehehe."
Pengumuman boarding pesawat terdengar. Itu artinya ane akan benar-benar berangkat keluar negeri dengan jerih payah ane sendiri. Luar biasa banget pengalaman ini. Otak bisa dijadikan senjata untuk kebaikan, atau kejahatan. Ane mau mengarahkan otak ini menjadi kebaikan bagi banyak orang, sekaligus ajang pamer buat pencarian jodoh hahahaha.
Perjalanan dengan maskapai Perancis itu memakan waktu 15 jam dari Singapura. Pelayanannya sangat baik, dan maskapai lokal pun juga memiliki kemampuan pelayanan yang memuaskan seperti ini juga kok sebenarnya. Ane banyak banget ngobrol sama Citra. Ada aja terus bahasan. Gila cewek ini pengetahuannya luas banget, sama kayak Keket. Tapi begitu masuk urusan hobi, nggak ada yang nyambung antara hobi ane dan hobi dia.
Seru juga ya Citra. Hmm.
“Iya nggak apa-apa sayang, emang ini rejeki kamu, bukannya aku.”
“Tunggu aku ya sayang, nggak lama kok. Hehe.”
“Iya, kan kamu mesti masuk dulu, kalau aku disini aja.”
Ane sudah sampai di kantor Kedutaan Perancis di Jakarta. Ane ditemani Keket kesananya. Disana ternyata udah ada perwakilan dari PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) dan juga ada beberapa orang dari kedutaan. Mereka lalu memperkenalkan diri serta melakukan pengarahan singkat. Intinya sih nanti bagaimana kehidupan disana, mesti ngapain aja, mesti kemana aja, mesti siapa aja yang ditemuin. Kurang lebihnya gitu. Ane sangat bersemangat, karena kesempatan ini sangatlah langka.
“Ija, hei.” Tiba-tiba ada yang menepuk bahu ane dari belakang.
“Eh, Citra, lagi ngapain kamu disini Cit? wah nggak nyangka ketemu disini kita Cit. hehe.” kata ane.
“Aku kan ikutan program ini (nunjuk ke spanduk besar didepan kami).”
“Laaah.. samaan kita. Hahaha. Dunia sempit banget Cit. kamu dari Jogja kesini sama siapa?”
“Aku sendiri, datengnya kemarin.”
“Kok Nggak ngabarin aku Cit?”
“Iya, aku langsung kerumah saudaraku Ja, jadinya lupa ngabarin teman-teman yang ada disini.”
“Terus abis ini kamu pulang apa gimana?”
“Nggak kok, aku stay disini dulu dua hari, baru habis itu pulang.”
“Oh gitu. Kamu mau ngapain ada dua hari disini?”
“Belum tau sih, paling jalan-jalan aja.”
“Oh yaudah kalau kamu butuh ditemenin, aku temenin deh, aku kan udah selesai nih kuliahnya.”
“Wah hebat kamu udah lulus nih jadinya? Mantap Ja.”
“haha bukan, maksudnya, perkuliahanku udah selesai, tinggal skripsi aja.”
“Oh hahaha. Aku pikir udah lulus kamu Ja.”
“Kamu udah lulus emang?”
“hehe. iya aku udah lulus, baru aja. Tapi belum wisuda. Nanti aja pas pulang dari Perancis.”
“Wahahaha. Ini dia baru nih, super banget kamu. Sementara yang lain belum lulus, kamunya malah udah lulus. Gile, pinter banget sih kamu Cit. Salut aku.”
“hahaha. Makasih Ja. aku sih selama bisa dicepetin kenapa harus lambat-lambat ya kan?”
“Iya sih bener Cit. hehe. terus setelah lulus ini kamu mau kerja apa gimana?”
“Aku mau coba cari beasiswa S2, kalau nggak dapat, ya aku coba kerja aja dulu. Hehe.”
“Mantap Cit. aku aja masih nanti dulu loh, kalau mau S2, otakku ngebul banget. Hahaha.”
Lalu ane melanjutkan obrolan ringan dengan Citra sambil menyimak instruksi-instruksi yang diberikan. Intinya kami nanti janjian buat berangkat bareng dan sengaja juga minta duduknya sebelahan pas dipesawat, pun nanti di dormitorynya, nggak jauh-jauh. Disana juga katanya nggak ada pemisahan antara laki-laki dan perempuan yang ekstrim. Emang ada pisah dormitory cowok dan cewek tapi bukan berarti jadi benar-benar terlarang bagi lawan jenis.
“Cit, ingat dia nggak?” ane menunjuk ke Keket.
“hah? Iya aku ingat, dia kan juru bicara tim kamu dulu. Makin cakep aja dia. Mana pakai kerudung lagi. Siapa namanya, Kathy kan ya?”
“Iya dia Kathy. Aku manggilnya Keket.”
“Kok dia nggak masuk tadi?”
“Dia ikutan juga tapi nggak lolos. Dan kenapa dia disini. Ya karena dia pacar aku. Sekalian nganterin aku lah. Hehehe.”
“Ooooh. Kalian berdua pacaran. Udah lama?”
“belum lama resminya, tapi tanpa statusnya udah bertahun-tahun dari semenjak aku tingkat satu. Hehe.”
“Oh iya ya, kamu kan adik kelas dari kita semua ya waktu lomba itu.”
“Iya hehehe.”
Lalu ane membawa Citra ke Keket. Keket surprise sekaligus senang melihat Citra. Mereka akhirnya ngobrol banyak sementara ane juga ngobrol dengan kawan-kawan lain disana yang baru aja kenalan. Mereka kebanyakan anak-anak orang yang berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja, tapi otaknya brilian banget. Senang banget ane bisa mengenal mereka ini. Syukur-syukur jadi orang sukses dimasa depan kan. Hehehe.
--
Hari yang ditunggu akhirnya datang juga. Keket menginap dirumah ane semalam sebelum keberangkatan ane. Ane nggak lupa menyempatkan menyelinap ke kamar tamu untuk memaksimalkan peluang bertarung dengan Keket yang nggak akan kami lakukan lagi selama 6 bulan kedepan. Hehe. seperti Ara tempo hari, Keket juga sangat bersemangat malam itu.
Pada pertarungan ronde terakhir, Keket nggak kuasa untuk menangis. Entah kenapa dia menangis malam itu. Ane berasumsi dia masih merasa kecewa setelah gagal berangkat, dan juga akan berpisah dengan ane selama kurang lebih enam bulan.
Dibandara ane berpelukan sama Keket cukup lama. Disana juga ada Mama dan Citra, serta teman-teman lain bersama dengan guide kami yang akan berangkat kesana. Berasa lagi piknik padahal mau nimba ilmu. Hehe. Ternyata Dania juga mau janjian sama ane di Singapura, karena kebetulan dia emang lagi ada disana ketemu sama sepupu ane. Niat banget dia nyamperin Kakaknya ini ke bandara. Haha.
Untuk hidup disana, ane menjual beberapa action figure ane, sembari cari-cari info kerjaan apa yang bisa dilakonin part time, buat nambah biaya ane kalau mau sekalian jalan-jalan keliling Perancis, syukur-syukur malah bisa keliling ke beberapa negara eropa lainnya. Kesempatan belum tentu datang dua kali bukan?
“Tunggu aku ya Ket. Aku sayang kamu banget.” Kata ane sambil memegang kedua pipi Keket.
“iya sayang pasti. Kamu harus jadi pendamping wisuda aku ya. hehe.” katanya, senyum tapi kemudian menangis lagi.
“Udah ya sayang, jangan nangis terus, aku berat ninggalin kamu kalau kayak gini keadaanya Ket.”
“Iya sayang maafin aku. Aku kuat kok.” Katanya, kemudian tersenyum sangat manis.
Ane kemudian memeluk Mama.
“Le, belajar yang benar ya disana. Kamu udah dibiayain loh. Jangan kecewakan banyak pihak. Papamu kalau lihat kamu begini pasti senang banget dia. Nanti Mama yang jagain Keket.”
“Iya ma, nitip Keket ya. jangan nakal. Hehehe.”
“Kamu juga jaga diri ya disana. Jangan aneh-aneh. Ok? Di eropa sana kata papamu dulu kehidupannya bebas banget soalnya. Perancis katanya juga orang-orangnya agak kurang ramah sama pendatang. Kamu juga harus ingat, hati-hati bawa barang berharga terutama passport. Ingat, disana juga banyak copet, jambret dan maling.”
“Iya Mama kesayangan. Nanti aku catetin deh wejangan mama. Hehee.”
Setelah sesi haru pamitan sama Keket dan Mama berakhir, ane masuk bergabung dengan teman-teman lain termasuk Citra kedalam bandara. Kala itu terminal 3 ultimate belum ada. Kami dapat beberapa instruksi dan sambil menunggu, chit chat antar sesama peserta pertukaran pelajar ini begitu seru dan hangat. Rata-rata yang ikut itu pintar, tapi open minded, ada yang agak tertutup, tapi mungkin nanti kalau udah kenal kehidupan di eropa bakal berubah mindsetnya kali ya. hehe.
Kami menaiki dua pesawat, yang pertama maskapai dari Singapura yang membawa kami dari Indonesia dan transit di Singapura, lalu maskapai dari Perancis yang membawa kami dari Singapura menuju ke Paris. Ane di Singapura sendiri transitnya sekitar 2 jam. Yang mana ane manfaatkan untuk tidur dan membeli beberapa buku di toko buku internasional yang ada disana.
Kemana-mana ane selalu bareng dengan Citra. Ternyata anaknya bener-bener asyik diajak gaul dan banyak pengetahuan non eksak yang dia ketahui. Kayak politik, hukum, bahkan kuliner. Citra juga punya pacar yang usianya 3 tahun diatasnya, berarti 4 tahun diatas ane. Cowoknya ini seorang dokter. Di kampusnya sana kan memang ada Fakultas Kedokteran. Ane sempat ditunjukkan dan langsung minder seketika. Ganteng banget cuy. Terus tingginya sekitar 180 cm kata Citra, lebih tinggi dari ane.
--
Dania sama ane akhirnya ketemu dibandara. Dia senang banget ketemu ane dan langsung memeluk ane kencang banget. Udah lama banget emang kita nggak ketemu. Dia makin cakep dan makin putih aja keliatannya. Beda sama ane yang makin hari makin gelap kulitnya. Tapi kalau wangi mah tetep. Haha.
Ane banyak ngobrol sama dia nggak kerasa udah satu setengah jam aja. Berarti pesawat ane udah mau take off. Ane cipika cipiki sama Dania dan selanjutnya dia pulang sama cowoknya, orang asing dipacarin busyet. Haha.
"Siapa tadi?” kata Citra, mimik mukanya agak kurang senang.
"Kenapa Cit? Cemburu ya? Hahaha." Goda ane.
"Eh aku udah punya cowok kali." Katanya ketus.
"Haha ngebalesnya jutek amat Cit. Ntar manisnya ilang kali hahaha. Cantik banget ga sih anak tadi?”
"Apaan sih Ja. Iya dia cantik banget Ja." Jawabnya datar.
"Iya dong siapa dulu abangnya."
"Ooooh. Dia itu adik kamu? Kok nggak mirip. Hahaa." Ekspresinya berubah seketika.
"Iya adik aku satu-satunya Cit. Hehe. Emang iya nggak mirip, dia cantik banget, putih, sementara aku kumel item gini. Haha."
"Haha nggak gitu juga Ja. Tapi bener deh adik kamu cantik banget. Susah tu kamu jagainnya pasti. Hehe."
"Iya emang. Dia dari dulu selalu punya cowok disaat aku masih jadi jomblo ngenes hehehe."
Pengumuman boarding pesawat terdengar. Itu artinya ane akan benar-benar berangkat keluar negeri dengan jerih payah ane sendiri. Luar biasa banget pengalaman ini. Otak bisa dijadikan senjata untuk kebaikan, atau kejahatan. Ane mau mengarahkan otak ini menjadi kebaikan bagi banyak orang, sekaligus ajang pamer buat pencarian jodoh hahahaha.
Perjalanan dengan maskapai Perancis itu memakan waktu 15 jam dari Singapura. Pelayanannya sangat baik, dan maskapai lokal pun juga memiliki kemampuan pelayanan yang memuaskan seperti ini juga kok sebenarnya. Ane banyak banget ngobrol sama Citra. Ada aja terus bahasan. Gila cewek ini pengetahuannya luas banget, sama kayak Keket. Tapi begitu masuk urusan hobi, nggak ada yang nyambung antara hobi ane dan hobi dia.
Seru juga ya Citra. Hmm.
itkgid dan 25 lainnya memberi reputasi
26
Zalina, 95% mirip Tala Ashe
Anin, 85% mirip Beby Cesara
Keket, 95% mirip, ane nggak kenal siapa ini, nemu di google
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/08/30/10668384_20190830043503.jpg)
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/08/30/10668384_20190830043009.jpg)
Mulustrasi Ara, waktu masih SMA, 96% mirip![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/09/12/10668384_201909120424500824.png)
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/09/13/10668384_201909130223080915.png)
serta apresiasi cendol