Kaskus

News

LiteoneAvatar border
TS
Liteone
Ditolak RSHJ, Penyelamat Kucing Mengadu ke BPKN
Jakarta, Beritasatu.com - Aktivis pencinta kucing mempertanyakan sikap Rumah Sakit Hewan Jakarta (RSHJ) Ragunan, Jakarta Selatan, yang sejak 26 Juni 2019 menolak melayani kucing kiriman Francine Eustacia VW dan Batara Bonar Siagian, suami istri pecinta kucing.

“Kami melaporkan hal ini ke Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), kami harapkan akan ada putusan dalam waktu dekat ini,” ujar Francine dalam keterangan tertulisnya yang diterima Beritasatu, Jumat (27/9/2019).

Francine dan Batara melapor ke BPKN didampingi tim kuasa hukumnya. Mereka melaporkan PT Pramukarti Semesta selaku pengelola RSHJ dan dua dokter hewan berinisial HH dan DM.

Francine menjelaskan, ia dan suaminya kerap mengadopsi kucing-kucing jalanan, memberi makanan, perawatan kesehatan, dan sterilisasi pada kucing-kucing tak berpemilik termasuk dari halaman RSHJ, hingga mencarikan adopter yang berkomitmen untuk merawat kucing-kucing tersebut.

Ia menjelaskan, penghentian layanan dan penolakan pertolongan pertama tersebut adalah tanggapan RSHJ terhadap keluhan Francine dan Batara pada 25 Juni 2019 atas tidak diinformasikannya infeksi mata kucing Hitam yang memburuk hingga menyebabkan perubahan warna bola matanya ketika ditangani oleh HH selaku vet in charge dalam periode opname 28 Mei 2019 hingga 15 Juni 2019 di RSHJ.

“Dalam lanjutan opnamenya di RSHJ, kondisi bola mata kiri Hitam makin memburuk hingga ada kemungkinan enukleasi,” ujar dia.

Hingga 21 Agustus 2019, kata Francine, RSHJ tidak memberikan penjelasan kepada dia dan suaminya atas tidak diinformasikannya perubahan warna bola mata tersebut meskipun sudah ditanyakan berkali-kali.

Dikatakan, ia dan suaminya adalah pelanggan tetap dan rutin di RSHJ. Keduanya tidak pernah menunggak pembayaran ke RSHJ. Menurut Francine, RSHJ berdalih bahwa keluhan Francine dan Batara tersebut “meresahkan” RSHJ, terlebih karena sebelumnya Francine dan Batara pernah mengajukan keluhan tertulis ke RSHJ pada 21 April 2019 atas opname kucing Dark Knight (Daki) yang ditangani drh DM selaku vet in charge.

Ia menambahkan, RSHJ beranggapan Francine dan Batara “tidak percaya” pada pengobatan yang dilakukan oleh RSHJ sehingga para dokter “merasa khawatir” dalam melakukan tindakan, apalagi ketika salah memberikan diagnosa atau salah memberikan obat.

“Dari penjelasan RSHJ tanggal 26 Juni 2019 atas tindakannya menolak pasien dari kami, bahkan infus saja tidak mau diberikan ke kucing Soma yang kondisinya kritis, seolah-olah kami selaku pelanggan tidak boleh menyampaikan keluhan atas layanan RSHJ,” ujar Francine.

Ia mengatakan, semestinya RSHJ bersyukur dan berterima kasih kepada pelanggan yang setia berobat di sana dan berterus terang menyampaikan keluhannya. Namun, kata dia, RSHJ malah menolak segala pelayanan terhadap pelanggan yang menyampaikan keluhannya.

“Untuk menjadi rumah sakit hewan yang profesional, RSHJ seharusnya belajar untuk menangani keluhan pelanggan secara baik dengan melakukan investigasi lalu memberikan klarifikasi,” imbuh Francine.

https://www.beritasatu.com/nasional/...engadu-ke-bpkn

bosen berita politik yang lagi ruwet mulu.
ryanparklee88Avatar border
suryarAvatar border
kwetiawgoreng01Avatar border
kwetiawgoreng01 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
3.8K
87
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
691.4KThread56.8KAnggota
Tampilkan semua post
megatron21Avatar border
megatron21
#43
Quote:


Dan sudah berapa post lu ga paham juga konteks omongan gw?
emoticon-Wakaka ketololan yang hakiki

Baca lagi dari awal tong biar gak tolol2 amat. Yang lebih tolol daripada babi ya kau itu tong
emoticon-Wakaka

Jelas2 dari awal gua bilang 22nya salah. Tapi masi dianggap gua ngebela RSnya
Wokwokwowkwo emoticon-Wakaka koplok

Eh tolol, apa hubungannya mata belekan sama gak bisa diinterview tong? Pasiennya ini hewan. H-E-W-A-N. Paham tong? Jelas ga bisa diinterview

Interview itu salah satu metode kedokteran paling dasar dalam diagnosa tong, istilahnya wawancara medis. Kalo gak ngerti gak usah sok tau. Jadi keliatan bodoh ente
emoticon-Wakaka

Nih gw bagi jurnal gratisan biar lo gak tolol2 amat
https://www.google.com/url?sa=t&sour...dnyO0-ch77KfaC

Ketika pasiennya adalah HEWAN, otomatis prosedur ini gak bisa dilakukan. Langsung lompat ke cek fisik/lab bila perlu. Sayangnya, rata2 dokter gak pake cek lab kalo gak perlu2 amat. Lu pernah sakit batuk trus pake cek lab? Kecuali batuk lo udah berminggu2 ga sembuh, baru cek lab. Cek fisik doang bisa saja salah. Mangkanya wawancara medis itu tetap perlu (dalam case pasiennya manusia)

Lu bodoh boleh, tapi tahan diri supaya gak mengumbar kebodohan di muka umum. Apalagi di trit lu sendiri
emoticon-Wakaka
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.