- Beranda
- Stories from the Heart
RAHASIA ALAM SEMESTA (PENDAHULUAN)
...
TS
iyhansamudera
RAHASIA ALAM SEMESTA (PENDAHULUAN)

Halo para reader, maap banget maap ya perihal saya update nya lemot .
Terkait kesibukan real life yang sama sekali tak bisa di tinggalkan.
Terkait kesibukan real life yang sama sekali tak bisa di tinggalkan.
Oke mari kita kembali ke kelanjutan.
Sebelumnya saya mulai part dari awal lagi, anggap aja thread saya sebelumnya berlanjut disini. Karena udah 50% sampai tamat.
Nanti di thread ini akan buanyak banget kejadian dan hal yang sangat sulit untuk reader terima. dan saya kembalikan pada reader untuk mengambil sisi positif dari thread ini, dan juga akan banyak pembelajaran yang akan agan petik.
Tanpa berlama-lama, saya akan sajikan kisah lama yang terpendam sekian lamanya, dan di forum ini akan saya bagikan bagi reader budiman sekalian

Untuk agan reader baru, marathon dulu ya dithread ane yang sebelumnya .
TERPERANGKAP DI DIMENSI LAIN
PENA TELAH DIANGKAT DAN TINTA PUN MULAI MENGERING
Quote:
Stop disini dulu, saya ingin mendengar ulasan anda sebagai reader. Bagaimana tanggapan anda tentang kisah saya tersebut.
Silahkan bebas di komentar, PM OOT maaf saya abaikan terkait banyaknya PM yg OUT OF TOPIC.
Segala pertanyaan, respon, tanggapan, dan kritikan akan saya terima dengan bijak.
Silahkan bebas di komentar, PM OOT maaf saya abaikan terkait banyaknya PM yg OUT OF TOPIC.
Segala pertanyaan, respon, tanggapan, dan kritikan akan saya terima dengan bijak.
Sebelum saya lanjutkan, sebuah cerita yang buka sekedar cerita.
Sebuah tulisan yang bukan sekedar tulisan.
Ini bukan dongeng, ataupun curhatan.
Melainkan sebuah pengalaman.
Pengalaman yang membuat segelintir orang bahkan saya sendiri tak percaya.
Makin jauh saya renungi, makin jauh saya paham.
Bahwasannya, pengetahuan kita tentang Rahasia Alam semestacukup minim dan seakan tak ingin menyadari hal tersebut.
Saya selaku penulis dan pemeran utama, mohon izin untuk menyajikan kisah dengan penulisan ala kadarnya ini.
Halo gan, pasti pada gak sabar ya.
Pasti agan pada penasaran.
Peperangan apakah yang akan terjadi, sebesar apakah peperangan tersebut, dan apakah dampak nyata dari peperangan tersebut.
Tampaknya nanti saya akan menggiring agan ke sebuah titik dimana agan sekalian akan berimajinasi.
Dan nikmatilah serta ambillah hikmah apapun dari yang saya sajikan
Happy reading


PART 32
DINASTI DJIN MUSLIM (AL - GHAZALLIAH)
Quote:
(Seperti biasa, percakapan mereka menggunakan bahasa entah bahasa apa, tapi sekejap saya mampu memahami dan berkomunikasi dengan mereka.)
"Permisi," Saya menyapa salah satu jin yang tengah berjalan, ia sangat rapi berpakaian ala kerajaan.
"Hai anak manusia, sedang apakah kamu, apakah kamu sedang dalam perjalanan? " jawabnya ketika mengetahui asal usul saya.
"Iya benar paman, saya sedang dalam perjalanan, " singkat saya sembari tersenyum.
"Nampaknya kamu bukan manusia biasa, " seketika ia membungkuk memberi tanda penghormatan pada saya.
"Apakah kamu umat Muhammad?" tanyanya lagi.
"Iya wahai paman, bolehkah saya bertanya beberapa hal?"
"Silahkan wahai manusia, " jawabnya dengan nada sopan.
"Apakah paman mengetahui letak..," sebelum saya melanjutkan perkataan saya, paman menyahut.
"Ternyata kamu jelmaan Anoman patih, mari ikut saya, " ia pun berjalan lantas saya pun mengikuti nya tanpa berkata kata lagi.
Ia mempersilahkan saya menaiki kendaraan, yah saya menyembut itu kendaraan, teramat canggih untuk dideskripsikan. Kendaraan itu melesat sangat cepat, sepersekian detik saya telah tiba di sebuah istana. Sangat megah, 2 kastil menjulang tinggi hingga menenembus awan, dipertengahan ada sebuah landasan dengan banyaknya kendaraan serupa sedang terparkir.
"Selamat datang di Al-Ghazalliah, kami adalah keturunan para djin para pendahulu. Dahulu Nenek moyang kami di islamkan oleh Rasulmu Muhammad SAW," ujarnya, ia berjalan sambil beberapa dayang istana memberikan penghormatan pada kami. Dan ia telah berubah wujud menjadi sosok berjubah putih, memegang sebuah tongkat.
"Ini wilayah kekuasaan djin muslim wahai paman, " tanya saya pada paman sambil memandangi kemegahaan istana dengan kaligrafi yang sangat indah.
"Ketahuilah, jumlah djin berpendirian islam di wilayah ini, bila dijumlahkan dengan jumlah manusia yang berpendirian muslim, maka keseluruhan manusia dibumi dikalikan 17.000. Wallahu Alam," jelas paman lalu ia mempersilahkan saya duduk pada sebuah tempat semacam singgahsana.
"Kamu menjadi salah satu tamu spesial saya setelah ratusan tahun lamanya kami tak didatangi tamu manusia, " lanjutnya lagi sembari mempersilahkan saya menyeduh minuman
"Populasi djin islam? " tanya saya lagi pada paman.
"Nak, otak kamu sungguh cerdas. Saya memahami keraguanmu. Yah, saya adalah raja ke 79 dalam era ini. Saya memegang tahta 2000 tahun lamanya, dan salah satu pendamping mu Artana Nyomanadalah putra sulungku,"
Lalu saya menyeduh teh beberapa saat sembari memahami apa yang terjadi.
"Saya visualisasikan seluruhnya persis seperti apa yang ada diduniamu nak, waktumu disini pun akan sama dengan waktu diduniamu saat ragamu terbaring, " jelas paman.
Waktu bisa sejajar, sungguh mustahil namun sedang saya alami. Maaf, nama raja yang merupakan ayah paman artana saya tak berani sebutkan sebab alasan tertentu, maka saya sebut saja paman.
"Saya sedang mengemban sebuah misi paman," ungkap saya pada paman.
"Jauh sebelum misi itu ada. Saya sudah mendapat gambaran bahwa akan ada satu anoman patih, manusia tangguh yang akan menjalaninya. Dari berbagai penjuru negeri, pemberontakan akan terjadi dalam waktu dekat. Timur dan barat akan bergejolak, lihatlah serdadu kami, sudah menyiapkan ini dari jauh hari, " jelas paman.
"Apa peran saya dalam pertempuran ini paman, saya hanyalah manusia. Sesungguhnya tak harus saya ambil peran dalam situasi ini."
"Nak, kamu harus menerima ketetapan Allah,"
Lalu datang, salah djin yang saya kenal.
"Paman artana, " saya mengampiri beliau sembari memeluknya.
"Sungguh luar biasa kamu bisa tiba di tempat ini, udah berkenalan dengan ayahku, " ia bercanda diantara ketengangan saat itu.
"Nak, jika peperangan itu mengekalkan sukmamu, dan mematikan ragamu. Saya akan menjadikan itu sebagai dendam abadi pada apa yang menimpamu. Saya akan selalu ada di belakangmu," ujar paman artana
"Saya hanya berserah diri pada Allah, wahai paman. Sesungguhnya Dialah yang Maha Kuasa atas apa yang ia tetapkan,"
Dalam situasi itu, saya masih belum bertemu dengan sam dan jim. 2 darah Mitsuki yang sedang diincar oleh Arajz. Entah dimana mereka berada, terkait luasnya alam tersebut. Hingga paman mengarahkan pasukan untuk menelusuri berbagai pelosok negeri.
Saat itu saya sedang dihadapkan oleh sebuah kenyataan. Saya merenung sejenak, dan keinginan hati untuk menjenguk raga saya dialam nyata.
Dengan hanya memohon pada Allah, tak perlu waktu lama dan saya tersadar.
Alam nyata
Saya membuka mata, waktu menunjukan pukul 2 dinihari. Disudut sana terbaring 2 raga, yaitu raga sam dan jim. Laly datang seorang pria.
"Mas," ujarnya lalu mendekat.
"Saya baik baik saja, saya hanya kembali memastikan kondisi saya tersebut. Hmm berapa lama saya tak sadarkan diri," tanya saya pada lelaki itu.
"Sehari yang lalu mas nya ditemukan warga tak sadarkan diri di pintu hutan utara,"
Baiklah, ternyata benar perkataan paman. Saya tak akan memboros waktu, dan akan saya gunakan waktu itu dengan sebaik baiknya..
To Be Continued..
PART 33
DINASTI DJIN MUSLIM (AL-GHAZALLIAH) 2
DINASTI DJIN MUSLIM (AL-GHAZALLIAH) 2
Quote:
"Rajaku, blokade timur mulai terdesak, " ujar salah seorang diantara lelaki itu dengan nafas terengah-engah.
"Blokade barat masih stabil, namun serangan membabi buta kepada pasukan kita di tenggara, kawasan perairan cukup mengkhawatirkan wahai paduka, " ujar salah seorang lagi.
"Dari golongan mana mereka semua, " tanya paman raja pada mereka.
"Orgs, generasi jin kafir wahai paduka. Sedangan penyerang dari timur merupakan serdadu amoer, yang kabarnya didikan dari Ba'al," jelas seorang lelaki.
"Kembalilah ke pos penjagaan, secepatnya saya akan ambil alih, " singkat paman raja lalu ia memasuki istana. Dan kedua kuda putih itu berlari melesat lalu menghilang.
Jadi disinilah medan perangnya. Mereka menyerbu koloni djin muslim dan akan menggantikan tahta. Wah satu skenario lagi yang saya pahami.
"Wahai manusia, kedatanganmu dinanti paduka raja saat ini juga, " ujar salah seorang dayang sembari menyerahkan benda seperti tongkat kecil.
Dan saat saya memegang benda itu, seketika saya berpindah tempat dengan wujud sosok asli Sebagai Anoman Putih.
Saat itu saya sudah berada di aula istana dengan paman raja yang sedang duduk di singgahsana.
"Saya merindukan sosok ini, moyang mu terdahulu adalah pasukan terbaik kami, penglihatan pertamamu, itu adalah saya dimasa muda, " jelas paman ketika saya sudah berada di dekatnya.
Penglihatan pertama, saat paman artana menunjukkan siapa identitas asli saya. Sosok gagah dan dialah paman raja. Tak terbayangkan berapa usia beliau saat ini. Wallahu Alam.
"Patih, suatu kehormatan untukmu dari kami kaum GHAZALLIAH, bertempurlah bersama kami," ujarnya lagi.
Dan kemudian, saya merasakan lonjakan energi yang begitu besar, saya menahannya cukup kuat hingga..
Muncullah, satu persatu sosok, teramat banyak, mungkin puluhan bahkan ratusan, atau ribuan. Saya mengenal beberapa diantara mereka.
Aula sebesar ini penuh sesak.
Disana ada Nyai Ratu, Paman Artana, Dan.. Dia adalah Buk Mayang Asri, yahh itu adalah beliau.
Entah betapa rindunya saya kepada beliau, ditambah besarnya rasa khawatir saya padanya.
"Mayang Asri, temui anakmu," ujar pama raja, saya menatapi rautnya lantas ia tersenyum.
Buk asri pun berjalan mendekati saya dan tanpa berkata-kata lagi memeluknya cukup lama.
"Apa kabar nak, seperti biasa. Kamu pasti baik-baik saja, " ucap buk asri masih dalam pelukan saya.
"Kemana saja buk, saya kira ibuk...,"
"Shhhtttt, saya baik-baik saja. Saya hanya memulihkan energi nak agar pantas mendampingi mu," jawabnya.
"Ikatan antara djin dan manusia yang sangat erat. Saya salut, " ucap paman raja.
"Wahai bangsaku, mungkin Allah telah menetapkan ini terjadi. Aku menyerukan beribu siaga perang. Perang antar dimensi. Kita akan menghadapi Amoer, Ba'al, Arajz, Shang ellah, dan para serdadunya, mereka kekal di neraka, atas Izin Allah mereka dibangkitkan oleh para petinggi mereka. Ini bukan akhir zaman, kita wajib percaya akan ketentuan Allah. Kita ditentukan untuk melewati ini semua. Wahai kaum ku, Anoman Patih telah kembali, sejarah telah terulang, mati kita kirim kembali mereka ke tempat dimana seharusnya mereka kekal didalamnya. Jangan takut wahai kaumku, kita telah memenangkan puluhan pertempuran. Bila ini akhirnya, maka cukuplah sejarah mencatat, bahwa pernah ada peradaban djin yang selalu tunduk dihadapan ALLAH SWT,"
Kiranya seperti itulah pidato paman raja, sontak membuat bulu kuduk ini merinding. Terdengar sorak riang seluruh yang hadir di aula ini.
Apa yang akan terjadi telah ditakdirkan untuk terjadi.
Disebuah ruangan
"Apakah kamu telah melihat segalanya, Disini kamu seperti berada didimensi mu kan," ucap paman tiba-tiba menghampiri saya.
"Suatu saat kamu pasti menyangkal bahwa semua ini pernah kamu alami," lanjutnya lalu ia duduk disamping saya.
"Disini saya sadar wahai paman, begitu dangkal dan rendahnya pengetahuan saya tentang segala hal, " jawab saya lalu saya melangkah kecil menuju jendela ruangan.
"Mengapa disini, malam dan siang tak memilik batas," tanya saya
"Hmm, ini dimensi empat nak, kamu berada dalam ruang tak terbatas, ruang yang dapat melihat ruang lain diatas dan dibawahnya. Satu hal yang kamu harus pelajari, waktu tidak berlaku ditempat ini, kami tak mengenal berapa usia kami, kami abadi hingga Allah menetapkan kami untuk kembali. Manusia, adalah makhluk spesial, sebab ia mendapatkan kesempatan untuk melewati 3 Alam sekaligus, alam rahim, nyata, dan barzakh. Sebelum akhirnya kita dipertemukan seluruhnya di padang mahsyar saat hari kiamat, " jelas paman artana.
"Diatas dimensi ini dimensi lima. Alam pertemuan. Dimana semua makhluk yang pernah hidup akan berkumpul," lanjutnya lagi.
"Sungguh banyak pembelajaran saat saya mengenal mu wahai paman, " ucap saya bangga pada beliau.
"Lantas semesta kami, angkasa, dan segala bintang dan planetnya, apakah memiliki penghuni layaknya manusia dan djin," tanya saya
"(Paman tertawa kecil), nak, begitu mudahnya kalian menerima pengetahuan tersebut. Bukankah sudah jelas, langit berlapis tujuh, alam mu berada dilapis pertama, langit di alam ini adalah langit kedua, 3 langit Diatas kita masih bisa dijangkau oleh makhluk seperti saya. Namun 2 langit diatas 3 langit tersebut. Merupakan singgahsana Allah, dan tempat para rasul dan malaikat berdzikir kepadaNya. Jadi, dongeng Alien, adalah ulah djin kafir, dan juga ajaran palsunya tentang bintang dan planet. Bintang adalah cahaya, menurut legenda, bintang adalah serpihan cahaya sisa penciptaan para malaikat. Maka bertebaran jatuh ke langit pertama. Planet, hanya bulan dan mataharimu yang bisa saya sebut sebagak planet. Sebab mereka adalah dua makhluk padat yang dititahkan Oleh Allah untuk menyeimbangkan terang dan gelap, Siang dan malam, Panas dan dingjn. Dan sebagainya," jelas paman pada saya dan sukses membuat saya terpana.
Quote:
"Apakah saya dapat menanyakan beberapa hal lagi sebagai bekal pengetahuan saya wahai paman,"
"Silahkan nak, selagi saya memiliki jawabannya maka saya akan menjawabnya."
"Sudah berapa kali peradaban maju yang pernah paman ketahui, " tanya saya.
"Masa prasejarah," singkat paman.
"Bukankah itu peradaban manusia kuno,"
"Mungkin manusia menganggap peradaban tersebut sebagai peradaban kuno. Namun saya menganggap itu adalah salah satu peradaban maju."
"Alasan yang kuat apa sehingga paman menganggap peradaban tersebut sebagai peradaban yang maju."
"Peninggalan mereka dianggap sebagai keajaiban dunia. Bangunan, kebudayaan, bahkan tulisan yang kalian ketahui berasal dari mereka, mengenai abjad dan angka, tata bahasa dll. Namun para manusia modern menganggap fiktif itu semua, mereka menyangkal sejarah."
"Lalu mengapa peradaban tersebut sirna," tanya saya lagi.
"Masih ingat dengan Banjir Nuh, Allah memusnahkan segalanya, Semakin jauh manusia mengetahui dan memahami sesuatu pemikiran, berlomba menciptakan suatu perubahan, perkembangan teknologi, maka semakin jauh pula ia dari Tuhannya.
Lalu ditengah obrolan kami, datang buk asri menghampiri sembari membawa beberapa buah berwarna merah mirip apel.
"Kamu harus mencicipi buah dari dunia kami, mungkin kalian menganggapnya apel." Ujar buk asri ketika ia telah berada diantara kami.
"Pasti paman memberimu wejangan dan pengetahuan yang tidak kamu ketahui, " lanjut buk asri.
"Iya buk, saya mendapat banyak ilmu dari beliau," singkay saya sembari melahap buah tersebut. Dan benar saja buah itu sangat manis.
"Wajar saja, bekia adalah lulusan terbaik akademi pengetahuan sejarah penciptaan,"
"Akademi" jawab saya kaget
"Kamu mengira hanya didunia yang diperkenalkan pendidikan nak, kami juga belajar, membaca, menulis, menghitung dan lain-lain. Perlu kamu pahamk bahwa kaum kami yang mulanya menduduki tanah dibumimu jauh sebelum Adam diturunkan dan menggantikan posisi para pendahulu kami. "
"Asri, Nampaknya ia layak disebut sebagai reinkarnasi dari putramu dahulu," sahut paman
"Putra, ibuk pernah memiliki anak?" Kembali saya bertanya secara membabi buta.
"Nak, meskipun saya tak dilahirkan, sebab tidak semua djin di kalangan kami dilahirkan. Namun dahulu saya pernah memiliki anak. Dan ia kembali ke pangkuan Rahmatullah sebab pertempuran hebat yang terjadi beberapa saat lalu akibat perselisihan dikerajaan tempat saya tinggal kala itu, " jelas buk asri pada saya.
"Kami juga menikah nak, sebagai bukti halal untuk melakukan proses keturunan. Sebab sia-sia rasanya bila Allah telah menciptakan alam namun tak dengan makhluk nya." Sahut paman.
"Lalu istri paman, dan suami buk asri dimana? " tanya saya lagi.
Sesaat paman memejamkan mata, dan tak lama kemudian masuk sosok wanita amat rupawan dengan kulitnya yang amat putih dan bersih.
"Perkenalkan, Dik, dia adalah jelmaan panglima ayah dahulu. Dan nak, dialah istriku,"
"Perkenalkan, saya Ambarwati. Ternyata dia yang selama kanda ceritakan, " unar istri paman.
Upsss, sepertinya tak ada lagi hal penting yang harus saya tulis kan saat itu. Yang jelas saat itu saya beramah tamah dengan seisi istana megah itu.
Mengenai sam dan jim, dimanakah mereka? Apakah mereka tertangkap? Ahh saya hatys berprasangka baik.
Lagipula telah ada pasukan yang dikerahkan oleh kerajaan untuk mencari dimana keberadaannya.
Dan waktu berganti, malam pun tiba.
Gemerlap cahaya dari pemukiman penduduk terlihat indah
To Be Continued......
Diubah oleh iyhansamudera 28-09-2024 09:54
garvitaswast014 dan 58 lainnya memberi reputasi
57
84.6K
397
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.4KAnggota
Tampilkan semua post
TS
iyhansamudera
#159
RAHASIA ALAM SEMESTA PART 13
PART 43
Pertempuran Di Dimensi Hitam
Pertempuran Di Dimensi Hitam
Quote:
Dingin itu sangat terasa menusuk, ya dimensi ini sangat kacau. Sunyi dan senyap.
Bahkan saya tak tahu lagi entah bagaimana selanjutnya. Perlahan saya melangkah untuk mencari petunjuk, paman pun sudah tak berada disini.
Saya melihatnya, dari kejauhan gemuruh seperti banyaknya kawanan yang sedang berlari kearah saya, diikuti kilatan petir dan tornado. Saya kembali merasakan energi yang datang, cakra itu pun kembali memusar disekitar saya.
"Arrrkkkhhhhhhh...... "
Nafas saya mulai terasa berat, pandangan pun mulai kacau, disisi lain saya dapat menyadari bahwa saat itu yang wujud adalah sosok leluhur saya, namun saya dapat mengendalikan sosok tersebut. Yah,, sosok tangan yang sangat kekar, diselimuti bulu berwarna putih yang sangat lebat.
Dan lagi saya kembali merasakan, energi lainnya, saya menoleh kearah belakang.
Dan benar saja, telah terbuka portal dimensi, dari sisi lain keluarlah berbagai wujud, dan diantaranya ada paman, ratu thessa, pasukan manusia kuda, wujud gorila bertaring, harimau putih yang memiliki loreng hitam dengan mata memerah, sosok bayangan wujud wanita berpakaian ala kerajaan, para manusia berbadan pendek lengkap dengan pedang mereka, wujud lelaki berbadan tegap menunggangi kuda yang memiliki sayap, sosok makhluk yang memiliki wujud seperti hewan laut, para raksasa dengan wujud yng tak bisa saya jelaskan secara detail, dan diantara yang lain para lelaki tua bersorban turut hadir. Teramat banyak dan sangat banyak.
Saya menoleh kearah mereka, lalu mendekat salah satu wujud manusia kuda, dan dia adalah paman. Seraya berkata.
"Kami datang untukmu dan kaum mu," ucapnya.
Sedangkan didepan kami, mulai mendekat banyaknya pasukan yang entah darimana. Yang jelas mereka sangat brutal dan memiliki wujud yang sangat buruk dan mengerikan.
Paman mulai berjalan dengan gagah diantara ribuan pasukannya.

Gambar Imajinasi Google
"Untuk semuanya, telah lama djin dan manusia hidup berdampingan. Dibawah langit yang sama, menyembah dan mengagungkan sang pencipta, Tuhan alam semesta. Didepan kita, kalangan setan dan iblis sedang mencoba mengacaukan kestabilan. Mereka kembali, ingin mencoba apa yang telah beribu kali gagal mereka coba.
Tanpa lelah, kita akan selalu memihak manusia, takbir!! "
"Allahu Akbar (Allahu Maha Besar)," sahut mereka secara serentak.
Sontak saya merasakan energi energi besar dari mereka, seperti saya tak ada apa-apanya dengan mereka.
Tanpa berlama-lama, saya wujudkan Zulfikar itu ditangan, wujud pedang berlaras panjang. Lantas saya berlari sekencang mungkin menuju sekawanan pasuka itu. Dan diikuti pasukan djin pimpinan paman.
Dann...
ADEGAN EPIC...

Gambar imajinasi Google
Tanpa ragu ataupun takut, saya ayunkan secara beraturan Zulfikar ditangan saya, maka puluhan pasukan iblis itupun hancu menjadi serpihan api dan jiwa mereka berterbangan bebas.
Disisi lain saya menyaksikan paman dan bala tentaranya, pasukan djin mulai membabi buta pasukan iblis.
Ohh tidak, saya lengah..
Saya tertikam oleh pedang salah satu pasukan, tepat didada sebelah kiri.
Tubuh saya bergetar, saya merasakan nafas mulai berat, dan akhirnya saya tersungkur.
Mata saya pun mulai gelap, seketika alunan detak jantung sangat terasa tak beraturan.
Saya tersadar, saya terbaring di sebuah tempat tidur. Nampaknya saya kembali ke dunia nyata, tubuh saya sekarat.
Ya saya memakai pakaian ala UGD, selang infus tertancap di pergelangan tangan saya.
Ahh pertempuran belum usai, kembali saya pejamkan mata untuk kembali.
Namun nihil, energi saya sangatlah redup.
Bahkan Zulfikar pun sepertinya tertahan di dimenai itu.
Apa yang harus saya lakukan?
Lalu selang beberapa saat, ada celah yang terbuka didimensi nyata, namun tak sepenuhnya.
Dari sisi dinding ruangan itu, terlihat paman mengulurkan tangan.
Tak menunggu lama, saya melepas sukma dan kembali ke dimensi itu.
Yaa, saya tak memperdulikan raga saya yang sekarat.
Setibanya saya kembali, pertempuran makin sengit, suara gemuruh dan hentakan pedang sangat nyaring terdengar.
Lalu dari kejauhan, saya melihat dua sosok bersayap. Ia terbang keranah pertempuran.
Mereka adalah Arajz dan shang ellah.
Tanpa berlama lama saya bangkit, berlari meraih Zulfikar yang tertancap disana.
Belum sempat saya menggenggamnya, ada sebuah tembakan energi, sepertinya dari 2 sosok tersebut.
Saya terpental jauh, paman dengan sigap berlari kearah saya.
Namun naas, paman juga menjadi sasaran empuk makhluk tersebut.
Yaah, paman terkulai tak berdaya, sedangkan yang lainnya masih sibuk dalam pertempuran..
Lalu kedua sosok itu mendarat tepar dihadapan saya.
Adaptasi terjemahan percakapan
"Menyerahlah wahai manusia, kembalilah mejalani takdirmu, " ujar sosok bertanduk itu dengan nada suara yang sangat berat.
Saya bangkit, melangkah tertatih walau agak gemetar dengan energi sekuat itu.
"Sujudlah di kakiku, seperti yang diperintahkan Allah pada leluhurmu,"
"Biadabb!!" Ia mengayunkan tangannya menghempas saya dan saya pun terlempar sangat jauh.
Tangan kanan saya menarik energi Zulfikar, sejenak Zulfikar sudah saya genggam seutuhnya. Ia berubah wujud menjadi cambuk yang sangat panjang dengan sisi yang bergerigi.
Alih alih untuk mendaratkan diri, saga kepakkan cambuk Zulfikar ke tanah dan saya terpental dengan mudah menuju dua sosok itu.
Hingga saya mulai ayunkan cambuk itu dengan kekuatan penuh, diiringi kilatan halilintar, saya arahkan kearah 2 mahkluk itu. Maka mereka pun terjerat tak berdaya.
Saya angkat dengan mudahnya, mulai saya putarkan kedua makhluk itu. Lalu mereka terbanting dengan keras.
Saya pun mendarat..
Tanah pun bergoncang, Debu bertebaran, semuanya terpaku. Mereka terhenti dan suasana pun sunyi merayap.
Hanya dengus nafas yang terdengar.
"Sampai kapanpun, kami lah khalifah di bumi Allah. Teruslah mencoba, jika tak saat ini, maka kelak akan ada saya yang lainnya yang akan menghentikan mu," ujar say pada dua makhluk yang kini tampaknya tak berdaya.
"Bumi mu telah kacau wahai manusia, manusia hanya pandai menumpahkan darah," sosok shang ellah mulai angkat bicara.
"Bukankah kekacauan itu atas tipu daya pengikutmu," saya sangat geram pada ungkapan makhluk itu.
"Teramat mudah untuk memperdayai kaum manusia," jawab sosok arajz.
"Berhentilah sebelum aku musnahkan kau dengan Zulfikar Musa," ancam saya pada mereka.
"Sepertinya kau lupa. Kami makhluk abadi. "
Tanpa menunggu lama, Zulfikar saya ubah menjadi pedang, mulai saya ayunkan dengan keras. Namun mereka berhasil menepisnya.
"Aku akui keberanianmu wahai manusia,"
Lalu makhluk itu, menyerukan kembali seruan tempur.
Dengan gerakan lincah, 2 makhluk itu menyerang saya bertubi-tubi..
Energi mereka sangat kuat, hingga sempat membuat saya kewalahan.
Apapun yang terjadi, mereka tak akan membiarkan kami memenangkan pertempuran ini, mereka sangat gencar.
Banyak pasukan yang gugur saat itu, jiwa mereka berterbangan menuju nirwana, jiwa suci yang gugur dalam pertempuran.
Sementara itu, saya mulai kehabisan akal untuk melumpuhkan kedua makhluk itu. Mereka sangat kuat, meski Zulfikar masih stabil nmun jujur saja, jiwa saya sangat redup. Jika lengah, maka saya akan kalah dalam pertempuran itu.
Lalu, disela saya sedang menangkis energi kedua makhluk itu yang menyerang saya secara membabi buta.
Sebuah semburan, entah tembakan cahaya atau seperti cakra berwarna putih..
Menghujam ke arah dua makhluk tersebut. Mereka terpental, lantas saya tak menyia-nyiakan moment ini.
Saya pun bangkit dan berlari kearah mereka, saya melompat sangat tinggi hingga mendarat di tepat bahu salah satu makhluk itu. Saya hujamkan Zulfikar tepat ke ubun ubun kepala arajz.
Gemuruh pun terdengar, saya menghindarinya dan mencabut Zulfikar.
Jiwanya meledak, dan menghujam tanah. Jiwa kelam, dan membara itu telah kembali ke neraka.
Satu sosok masih tersisa, ya dia sedang menatapku dengan tatapan murka.
Alih alih berlari menjauhinya, dengan gerakan lincah saya menghidari kebasan pedang miliknya.
Lalu tak disangka-sangka..
To Be Continued
Diubah oleh iyhansamudera 30-09-2019 18:04
simounlebon dan 22 lainnya memberi reputasi
23
Tutup