Hime
Quote:
Hari pun semakin sore dan aku memutuskan untuk pulang. Hari ini Angel tidak bisa kerumah karena ada tugas yang harus dia selesaikan, aku pun memaklumi itu. Di malam harinya aku mencoba untuk tidur walaupun sulit rasanya untuk memejamkan mata. Beberapa hari setelah dance itu, di pagi nya aku melihat temanku berkumpul dekat pintu.
“rusuh apaan?”, tanyaku
Dia memperlihatkan chat yang ada di grup mig33. Bisa di bilang chatnya cukup panas dan menggoda. Beberapa teman di kelasku pun terlibat di chat itu, aku tak tau apakah yang merespon ini benar-benar perempuan atau bukan. Awalnya aku tidak terlalu tertarik dengan chatnya, kupikir bisa saja orang iseng yang ingin meramaikan grup tapi waktu istirahat Jul memintaku untuk log in dan ikut di chat tersebut. Tak ada yang aneh memang tapi dari semua chat yang ada salah satu id membuatku tertarik. Hime, itu idnya. Dia merespon chat cukup cepat dan dengan gaya tulisan yang biasanya di gunakan oleh perempuan.
“dari mana aja ni orangnya?”, tanyaku pada Jul
“kebanyakan kelas kita tapi ada juga yang dari luar”, katanya
Grup pun kembali sepi bersamaan dengan bel masuk kelas. Saat jam pulang sekolah tiba aku pun langsung pulang karena aku merasa lelah hari ini, sesampainya di rumah aku langsung merebahkan badanku di kamar. Setelah melihat hp sejenak akupun memutuskan untuk tidur. Pada jam 10 malam aku dibangunkan oleh ibuku untuk makan. Dengan keadaan masih mengantuk aku berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka lalu makan. Ayahku sedang nonton berita sedangkan Vio sudah tidur, ibuku masih di dapur membuatkan kopi untuk ayahku. Karena tidak ada yang bisa ku lakukan akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke kamar. Terdengar suara hp yang tidak berhenti, saat ku lihat ternyata notifikasi dari mig33. Akupun melihat siapa saja yang sedang chat, ternyata ada banyak dan semua membahas hal tidak penting sampai salah satu temanku memancing di malam hari.
“dingin nih malem”, katanya
“Angetin dong”, balas Hime
“ini lagi selimutan”, balas temanku
“selimutan doang kurang deh kayanya”, balas Hime
“iya kurang, enaknya kalo selimutan sambil meluk gitu”, balas temanku
“mau dong di peluk”, balas Hime
Sejauh ini hanya mereka berdua yang chat, kami hanya memperhatikan sampai dimana chat ini akan berlangsung. Setelah sekian lama mereka chat akhirnya temanku berani untuk memulai s*x chat di grup dan luar biasanya Hime menanggapi ini dan barulah keramian di grup pun di mulai. Keseruan berlangsung sampai pagi, akupun iseng membalas chat di grup
“telponan enak kayanya”, kataku
“iya nih seru kayanya”, balas Hime
Banyak respon dari yang lain dan akupun berfikir ini akan semakin seru, tanpa berfikir yang aneh akupun menelpon Hime. Tak lama dia langsung mengangkatnya.
“halo”, katanya dengan suara yang lembut
Cewe? Apa suara cowo yang di buat jadi kecewe-cewean?
“hei”, kataku
Dia terdiam sejenak.
“hei”, katanya
“Hime”, kataku
“iya, ini siapa?”, tanyanya
Akupun menyebutkan id ku.
“oh, yang ngajakin telpon tadi ya?”, tanyanya
“iya, lagi apa?”, tanyaku
“rebahan, kamu?”, tanyanya
Singkat cerita Hime ini memang lah perempuan dan sekolahnya tak jauh dari rumahku, dia 1 tahun lebih muda dariku, dia terdengar lebih kalem di bandingkan saat chat, bahkan dia lebih pasif.
“hari ini masuk apa?”, tanyaku
“pagi, kakak?”, tanyanya
“sama pagi juga, biasanya sampe sekolah jam berapa?”, tanyaku
“jam 6 lewat sih udah sampe biasanya, kenapa?”, katanya
“rumah gua deket SMA lu”, kataku
“mau ketemuan?”, tanyanya
“boleh”, kataku
“jam 6 ya kak, deket angkot berenti”, katanya
Kamipun menyudahi obrolan pagi itu. Ku pikir ini sudah terlalu jauh, yang tadinya aku hanya ingin mencari kebenarannya malah berakhir ketemuan. Hari ini aku tidak bisa tidur, dan paginya aku mempersiapkan diri untuk berangkat dan pergi ke tempat aku dna Hime janjian. Tak jauh dari tempat berhenti angkot aku melihat ada seorang anak perempuan, untuk memastikannya akupun menelponnya.
“hei, gua di depan lu”, kataku
Dia melambaikan tangannya dan menghampiriku.
“kak Teo?”, tanyanya
“siapa lagi”, kataku
“udah sarapan?”, tanyanya
“jarang sarapan sih”, kataku
Kamipun terdiam.
“beda ya sama yang di chat”, kataku
“hehehe”, dia hanya tertawa
Akupun berpamitan untuk pergi ke sekolah. Sialnya sampai kelas aku baru merasakan kantuk yang amat sangat sehingga membuatku meminta izin untuk ke uks dengan alasan tidak enak badan.