Massa demo yang menggelar aksi di sekitar Mabes TNI, Cilangkap, masih bertahan dan meminta audiensi dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. TNI menegaskan tak mau ikut terlibat dalam urusan politik.
"Panglima nggak ada, panglima juga nggak akan berkenan," ungkap Kapuspen TNI Mayjen Sisriadi kepada detikcom, Rabu (25/9/2019).
Soal tuntutan massa gabungan bersama kelompok buruh itu, Sisriadi mengatakan itu bukan urusan TNI. TNI pun tidak akan ikut-ikutan mengenai isu yang tengah digelorakan oleh aliansi mahasiswa terkait RUU kontroversial.
"Itu bukan ranahnya kami, kami sudah ada aturan. Lagi pula itu (demonya) di luar Mabes TNI," kata Sisriadi.
Jenderal bintang dua ini menegaskan Panglima TNI tak akan datang menemui massa pendemo yang menggelar aksinya di dekat Mabes TNI, tepatnya di Jalan Setu, Cipayung tersebut. Sisriadi mengatakan TNI tak ada urusan dengan masalah politik.
"Kalau panglima ada pun juga tidak akan ditemui. Panglima nggak urusan politik," tegasnya.
Seperti diketahui, massa mahasiswa dari sejumlah universitas di wilayah Bandung Raya, Jakarta Barat, menggelar aksi di dekat Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, dan masih bertahan hingga malam ini. Mereka berharap bisa beraudiensi dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Kita tetap di sini insyaAllah sampai kita bisa masuk, bertemu dengan pimpinan TNI, Panglima dan mengajak untuk turun langsung. Kita mau beraudiensi dan mengajak TNI turun," ungkap Juru bicara aksi Ade Hilmi.
Dia mengatakan, massa akan mengajak TNI untuk melindungi aksi-aksi mahasiswa. "Kenapa kita ke TNI karena kita sebagai mahasiswa, kita ingin menggandeng TNI untuk melindungi kita menegakkan Pancasila ini. Karena dalam sapta marga TNI dan sumpah prajurit ada poin-poin menjaga dan menegakkan nilai-nilai Pancasila," sambungnya.
Ade mengatakan, saat ini mahasiswa di seluruh Indonesia sedang menggelar aksi memprotes pengesahan UU KPK, RUU KUHP dan sejumlah RUU lainnya yang dinilai bermasalah. Dia menyesalkan ada banyak mahasiswa yang jadi korban saat terjadi bentrok dengan aparat. Karena itu, mereka berharap nantinya TNI bisa bergabung mengawal aksi mahasiswa.
"Karena melihat fenomena kemarin di Jakarta banyak mahasiswa akhirnya mengalami tindak kekerasan oleh aparat kepolisian, dan mereka tidak mendapat perlindungan. Masalah KPK, RKUHP bermuara pada permasalahan sistem kita saat ini, parlemen kita saat ini yang sekarang memegang sistem, itu yang bermasalah. Jadi harus melakukan gerakan mahasiswa yang besar, gerakan revolusi," ujar Ade.
Berdasarkan informasi yang didapat detikcom, massa menggelar aksi di dekat Mabes TNI sejak siang tadi. Mereka tiba diangkut 10 bus untuk mencari dukungan dan pengawalan aksi demo. Massa itu dari sejumlah kampus dan juga gabungan dengan massa dari kelompok buruh.
Massa disebut berasal dari berbagai universitas. Almamater yang dipakai massa ada yang berwarna oranye, biru, dan merah.
Dari video yang beredar, terdapat juga purnawirawan TNI yang ikut mengawal jalannya aksi. Diketahui, purnawirawan itu adalah eks KSAL periode Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Laksamana (Purn) Slamet Subianto.