Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ernesttaAvatar border
TS
ernestta
My Destiny (Happiness and Tears)
بِسْمِ اللّهِ الرحْمَنِ الرحِيْمِ


My Destiny (Happiness and Tears)


Prolog

      
Quote:

 
Kisah ini nyata adanya, hanya nama yang aku ubah demi kenyamanan bersama. Jika kalian tanya apa tujuanku membuat tulisan ini, aku membuatnya untuk menjadi peringatan bagi kalian yang berniat menyakiti pasangan kalian hanya demi kesenangan dunia. Selain itu, aku ingin mengeluarkan segala rasa yang ada dihati saat ini. Sungguh bukan tujuanku untuk membuka aib, tidak sama sekali. Aku hanya ingin agar tidak ada lagi yang merasakan sepertiku.

Mohon kritik dan saran yang membangun agar tulisan ini semakin baik nantinya, karena aku baru pertama kali nulis hehehe jadi mohon bimbingannyaemoticon-Wowcantik
Dan satu lagi, jika ada yang keberatan dengan Bahasa yang aku pakai, aku mohon maaf karena aku mencari kata-kata yang nyaman agar mudah aku sampaikan.
 
Selamat membaca 😊


=========================================================

INDEX

Part 2 (perkenalan pertama kali)

Part 1


Pertemuan Dengan Sahabat
 
“Kita janjian di sana ya cyin?” Ada notif masuk ke handphone gue, setelah gue liat ternyata dari sahabat gue
“Oke cyin sampe ketemu  ya.” Jawab gue singkat

Itu adalah percakapan terakhir gue sama dia. Kita udah lama banget gak ketemu. Mungkin sekitar 5 atau 6 tahun yang lalu. Dia sahabat gue sewaktu gue kuliah dulu.
Tepat jam 16.30 gue pulang kerja dan langsung bergegas menuju tempat yang udah dijanjikan. Kita bertemu di salah satu tempat makan di daerah Jakarta Timur.

“Ternyata dia belum datang“ Ucap gue dalam hati
Akhirnya gue abisin waktu dengan main game poker sambil nunggu dia datang.

“Oii cyiin” Teriaknya dari jauh.
“Hooiiii” Balas gue dengan melambaikan tangan

Kalian jangan heran ya. Gue sama sahabat gue ini emang selalu manggil dengan panggilan “cyiin”. Hahaha memang terdengar lucu dan aneh, tapi gue gak perduli. Yang penting gue nyaman.

Yuk perkenalkan dia sahabat gue, panggil aja Barbie (nama samaran ye, kenapa gue pilih nama ini, karena gue ambil dari nama sosmednya hahaha). Dia punya sifat yang gak jauh beda sama gue. Kita sama-sama rame, berisik,  tapi emang lebih ke gue sih yang kaya belatung nangka alias gak bisa diem. Pernah gak sih lo jejingkrakkandi suatu restoran ? Pasti kaga kan ?. Nah gue pernah. Gila , norak, emang gue perduli ? Lah manager nya dulu pacar gue dan ownernya gue kenal. Tapi yang jelas itu kalo lagi sepi aja sih. Kalo rame juga gue ga berani. Perbedaan gue sama Barbie ini hanya soal makhluk yang bernama “lelaki”, wohooo .. gue beda jauh sama dia. Beda banget, bagaikan langit dan bumi hahaha .. Oh iya Barbie ini asli keturunan Arab. Perawakannya tinggi sekitar 165 mungkin , berat badan ideal (saat itu), rambut pirang panjang sebahu bawah dikit .
 
Sedangkan gue ? Gue Vivian, biasa di panggil Vivi, jelas ini nama samaran gue. Terlalu bahaya kalo pake nama asli semua. Perawakan gue tinggi 160 cm, berat badan 50 kilo, rambut panjang sepunggung. Gitulah kurang lebih tentang gue.
Udah ya perkenalan singkatnya. Ntar lo pada nyari tau lagiemoticon-Wink
 
 
Berbagai macam bahasan gue bahas sama Barbie. Namanya juga udah lama gak ketemu, banyak gosip jadinya. Cerita di mulai dari kejelekan diri sendiri, lanjut ke temen, cerita semasa kuliah, cerita keluarga, berhenti di cerita tentang “pacar”. Barbie itu tau segala baik buruknya gue, begitupun gue tau baik buruknya dia, tapi kami saling menjaga rahasia. Mulut kami sangat tertutup rapat untuk setiap rahasia kami.
 
“Gimana sama cowo lu cyin” Tanya Barbie
“Gue hampir mendekati ilfeel nih.” Jawab gue
“Loh kenapa emang ?. Bukannya lu pacaran udah lama ya” Desaknya lagi

Akhirnya gue cerita semua sama Barbie apa masalah gue. Sepele sih, tapi mau sampai kapan hubungan di gantung gak jelas. Masalah gue bukan karena orang ke tiga. Sama sekali engga. Masalah gue saat itu hanyalah pacar gue ini orangnya males, ya males maunya serba instan. Tapi kalo soal hati jangan ditanya deh, dia itu setia. Cuma karena masalah ini terus berlarut, makanya gue jadi ilfeel. Begitupun dengan Barbie, dia cerita semua soal asmara nya sama gue, tanpa rahasia yang pasti.
Lagi enak ngobrol, tiba-tiba Barbie bilang sama gue kalo dia lagi pengen “minum”
 
“Ehh .. gue pengen minum beer nih, di mana ya yang deket daerah sini ?” Pinta Barbie
“Lah lu tanya gue, gue gak tau cyin, paling yang gue tau ya daerah Jakarta Selatan, kalo daerah sini gue kurang tau” Jawab gue karena gue emang beneran gak tau sama sekali.
 
Lagi bingung masalah beer, gue keinget kalo tadi pas gue mau parkir motor gue liat tulisan gitu di tembok.
 
“Oh iya cyiin, tadi gue baca, di lantai 2 sini bakalan buka Beer House bulan depan, lu mau cobain ?” Gue semangat
“Wah kebetulan banget kan jadi gak usah jauh-jauh” Barbie jauh lebih semangat
  
Waktu itu di antara bulan Agustus dan September kalau gak salah. Gue dan Barbie langsung menuju ke lantai 2. Tepatnya menuju restoran tersebut yang bernama "Beer House" karena sahabat gue ini udah gak sabar. 

“Mas pesan Kahlua 1 ya, lu apa cyin ?” Tanya Barbie
“Es teh manis aja 1 ya mas” Jawab gue polos
“Mana ada di sini es teh manis gila” Ucap Barbie sedikit marah sambil tertawa
“Maaf mba di sini gak ada es teh” Jawab karyawan itu.
“Astaga dragon … Gue kan kaga demen minum cyin, trus gue pesen apaan?” Gue memelas
“Yaudah gue pesenin Smirnoff” Jawabnya lagi
“Smirnoff rasa apel 1 ya” Pesan Barbie
“Baik mba” Jawab karyawan.

Gue cuma nurutin aja apa kata dia, lagipula gue pernah cobain Smirnoff sekali, dan menurut gue rasanya enak, bukan seperti alkohol walaupun ada kandungan alkoholnya beberapa persen.
 
Barbie tau banget gue yang gak pernah minum, jadi dia sangat memaklumi kalo gue gak pernah mau. Pernah sih gue coba dua kali, gue penasaran pengen cobain sensasinya minum, tapi hasilnya badan gue gatel-gatel. Hahaha .. Ternyata gue alergi mungkin karena beer yang standar kali yaa. Pernah cobain juga minuman apalah itu namanya yang agak mahal dan bagusan dikit eh tapi perut gue jadi panas. Sungguh menyiksa, lebih enak es teh manis serius deh. Dan sejak itu gue gak pernah mau coba-coba lagi, bandel gue cukup di L.A Ice. Pasti paham lah ya itu apaemoticon-Stick Out Tongue

Hari itu gue lalui dengan canda tawa, ngebul bersama, tanpa ada rasa sedih sedikitpun. Gue habiskan waktu dengan hanya berdua dengan Barbie.



Diubah oleh ernestta 03-06-2019 12:32
miftah9898
bukhorigan
handikabk
handikabk dan 32 lainnya memberi reputasi
31
22.6K
375
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.8KAnggota
Tampilkan semua post
ernesttaAvatar border
TS
ernestta
#204



Part 8

Ya Allah .. Kuatkan Hatiku

Kejadian ini terjadi di bulan November, untuk kejadian Paoline terjadi di bulan Oktober. Yaa … Ibaratnya gue hanya bisa bernafas lega tanpa airmata hanya sebulan. Karena selanjutnya gue menemukan fakta yang lebih menguras airmata, menguras hati, dan menguras emosi. Kejadian yang bahkan hingga saat ini masih sangat membekas dihati dan pikiran gue. Kalo aja gue boleh minta ke Allah, gue pengen amnesia untuk sementara. Guna melepas semua sedih, sakit dan kecewa yang gue rasa. Tapi Allah tau mungkin gue tegar dan kuat, dan tujuan Allah hanya memberitau gue tentang kelakuan suami gue diluaran sana. Dan tujuan Allah pastinya juga biar gue bisa lebih dekat dengan-NYA.

Hari itu perasaan gue benar-benar gak enak. Rasanya ada yang mengganjal. Gue sempat bermimpi, tapi saat gue bangun tiba-tiba gue langsung lupa. Yang gue ingat hanya garis besarnya aja. Lalu gue cari arti mimpi gue itu di “mbah gugel”. Oh God !, artinya negatif yang intinya gue harus siap menghadapi apapun yang terjadi nanti.

Joe pulang dari kota M sekitar jam 3 sore. Gue dan Bintang menjemput dia di Bandara Halim. Betapa bahagianya melihat Bintang menyambut manis kepulangan Ayahnya setelah hamper 2 minggu gak ketemu. Begitu terasa rindu yang teramat sangat dari seorang anak laki-laki kepada Ayahnya. Gue pun gak kalah heboh dalam penyambutan itu. Peluk erat dari suami tercinta dan tersayang seolah melumpuhkan segala memori buruk tentangnya. Ciuman di kening terasa nyaman. Dan ucapan “Assalamualaikum Bunda”yang terlontar dari bibir manisnya membuat senyum gue mengembang. Sambil kembali ke mobil kami bercerita kecil perihal apa saja yang kami lakukan selagi Joe tidak dirumah. Tak lupa juga gue tanyakan bagaimana hasil pekerjaan di sana.

Memang berulang kali gue meminta ke sana untuk sekedar jalan-jalan tapi Joe hanya menjanjikan, tapi tidak satupun ditepati. Joe hanya mengiyakan namun tak kunjung memberangkatkan atau mengajak kami berlibur di sana. Joe selalu bilang bahwa kerjaan di sana belum kondusif alias masih berantakan. Ntahlah itu benar atau engga. Hanya Joe dan Allah yang tau. Biar semua gue pasrahkan sama Allah.

Gue : “Gimana kerjaan di sana yah ? Lancar ?”
Joe : “Alhamdulillah .. Cuma ya gitu, bolak balik cari tukang karena kerjanya gak becus. Katanya mampu kerjain dalam waktu 3 hari ternyata ngaretnya jauh banget. Yaudah aku pulangin langsung”
Gue : “Kamu kebiasaan deh gak bisa atur emosi. Ya namanya juga manusia yah, butuh istirahat. Robot aja harus istirahat. Atau mungkin ada kendala di lapangan. Coba deh disaat kamu emosi atur nafas kamu pelan-pelan, trus tutup mata sambil atur nafas selama beberapa detik, lalu buka mata dengan senyum. Pasti reda deh emosinya. Jadi bisa dipikir dengan kepala dingin. Kasian kan mereka butuh pekerjaan juga yah untuk anak istrinya.

Saat itu Joe hanya terdiam.

Gue : “Aku kan cuma kasih saran yah. Biar kamu bisa lebih di atur lagi emosinya”
Joe : “Iya Bunda”

Memang gue sering sekali dengar keluhan seputar sifatnya Joe yang emosian. Semoga Allah selalu kasih gue kekuatan untuk selalu mengoreksi apa yang salah dari Joe.
Setibanya di rumah. Joe mengobrol sebentar dengan Mama, lalu dia masuk ke kamar untuk rebahan dan beristirahat. Gue biarkan dia beristirahat sejenak untuk kumpulin lagi tenaganya.

Malam harinya, perasaan ini semakin kuat. Rasa gelisah, perasaan gak enak, dan seolah-olah ada yang membisiki bahwa gue harus melihat lagi isi handphone Joe. Gue memang berniat untuk kembali membuka handphone nya tapi sepertinya gak hari ini. Mungkin nanti di saat dia mau kembali ke kota M. Semua rasa masih gue tahan. Gue coba untuk tetap bersikap tenang agar Joe gak curiga sama sekali. Lagi pula password handphone nya udah diganti sama dia. Tapi Joe lupa bahwa Allah tidak bisa dia tipu. Allah selalu punya cara untuk kasih tau ke gue. Terbukti hari ini gue kembali tau passwordnya Joe.

Skip skip skip ……………………….


Hari ini Joe ajak gue ke rumah orang tuanya alias mertua gue. Mungkin akan menginap satu hari di sana. Gue segera membereskan barang-barang dan kebutuhan lainnya. Terutama pakaian dan kebutuhan untuk Bintang.

“Bedak, pampers, minyak wangi, hair lotion, baju. Ahh lengkap” Ujar gue dalam hati

Setelah gue rasa semuanya siap, barulah gue berangkat dengan memesan ojol. Sekitar jam 2 gue meluncur ke rumah mertua gue.

Sesampainya di sana kami disambut manis, apalagi Bintang. digendong dan diciumin selalu oleh kakeknya. Gak lupa juga gue salam ke kedua mertua gue. Setelahnya gue langsung menuju kamar untuk menaruh tas dan membereskan barang-barang bawaan. Sehabis membereskan semuanya, gue kembali ke ruang tamu untuk sekedar santai-santai, Joe juga lagi sibuk telepon semua karyawannya di sana. Memastikan keadaan di sana baik-baik aja selama dia tinggal di Jakarta.

Skip skip skip ………


Saat jam makan malam, Joe minta tolong ke gue untuk mengambilkan handphone nya. Di situ gue lihat ada notif wa masuk dari seorang wanita. Pas ketika gue yang pegang handphone nya. Bernama Ellin. Siapa wanita ini ?. Wanita itu memberi jawaban,”Aku gak kerja hari ini”. Gue langsung tanyakan hal ini ke Joe.

“Ellin siapa yah ?” Tanya gue
“Karyawan di tempat aku kerja” Jawab Joe

Tapi gue gak bisa langsung percaya, karena perasaan itu kembali muncul dan semakin kuat. Perasaan gak enak, deg-degan, gelisah. Ada perasaan aneh yang gue rasakan dihati. “Ada apa ini?” Kalut gue dalam hati. . Selama gue bekerja, gue gak pernah memakai kata aku kamu ke bos atau atasan gue, pasti selalu pakai kata saya dan di akhiri dengan Pak atau Bu. Gue yakin ini ada yang gak beres.

Secara gak sengaja gue melihat Joe membuka pattern handphone nya di karenakan finger nya gak bisa -bisa. Mungkin ini adalah cara Allah agar gue kembali tau sesuatu hal. “Oh itu passwordnya” Ucap gue dalam hati. Gue buka handphone Joe di pagi hari di saat Joe masih tertidur lelap. Ntah kenapa saat itu gue terbangun. Gue langsung menuju ruang tengah, karena di sanalah handphone Joe sedang di charger. Gue nyalain handphone nya secara dan gue buka patternya dengan pas. Gue cari chat dari wanita tadi, tapi gak ketemu. Gue yakin Joe sudah menghapusnya. Tapi gue menemukan fakta lain. Ada lagi chat dari seorang wanita bernama Sekar. Chat yang isinya menanyakan di mana Joe dan dia mau mampir ke Apartement tempat Joe menginap di kota M.

Kalian tau ? Seketika airmata gue turun. Berapa banyak wanita yang sudah singgah di kediaman suami gue di sana. Berbuat apakah mereka ? Gue gak tau. Rasanya hati gue hancur. Sakit yang gak bisa lagi gue ungkapkan.
Gue taruh kembali handphone Joe seperti semula dan dengan keadaan yang sama. Gue menangis sejadi-jadinya di ruang tamu. Tapi gue harus tampil seperti biasa, seolah gak ada kejadian apapun agar Joe tidak curiga.

Pintar ya perempuan ? Ya itulah kami. Pandai menyembunyikan perasaan sakit kamu demi terlihat Bahagia. Sama kaya gue. Gue tahan rasa sakit ini sampai rumah nanti. Karena hari ini gue akan pulang.

Semua berjalan seperti biasa. Gue tetap tersenyum dan tertawa. Oh iya gak lupa gue catat nomor telepon Ellin di handphone gue. Nanti gue bakalan hubungin dia dan menanyakan siapa dia sebenarnya.

Skip skip skip ………………………..

Akhirnya gue pulang juga. Gue belum cerita apapun ke Mama. Bukan berarti gue anak manja yang masalah gue selalu gue cerita ke Mama, tapi gue gak sanggup menanggung ini sendirian. Papa baru 2 bulan yang meninggal, sosok laki-laki yang gak pernah sedikitpun buat gue sakit dan kecewa, sosok laki-laki yang selalu manjain gue dan menjaga gue serta selalu menjadikan gue kesayangan bagi beliau. Sedangkan sekarang ? Gue harus merasakan pahitnya di khianatin oleh laki-laki yang notabene nya adalah suami gue sendiri. Seorang pria yang harus nya jadi pelindung bagi gue dan menggantikan posisi Papa saat ini.

“Mah perasaan Vivi gak enak, kalo udah kaya gini pasti ada sesuatu deh” Cerita gue ke Mama.
“Kenapa lagi?” Tanya Mama.

Lalu gue ceritakan ke Mama atas apa yang gue lihat kemarin.

“Yaudah nanti liat aja lagi pas Joe udah tidur”
“Iya Mah”

Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Joe sudah kembali tertidur lelap. Lalu Mama menuju ke kamar untuk memastikan Joe.

“Itu Joe udah pules tidurnya. Sana gih di cek dari pada uring-uringan trus”

Gue langsung sigap mengambil kembali handphone nya Joe. Yang gue sesalin saat itu adalah handphone nya sisa 9% , jadi gue harus dengan cepat melihat isi di dalamnya. Dan berkali-kali gue gue istigfhar. Gue melihat chat yang sungguh gak pantas. Benar-benar buat hati gue hancur. Gue lihat kembali di aplikasi Wecha* . Seorang wanita bernama Cici. Dengan tangan gemetar dan airmata yang mengalir gue baca perlahan chat mereka. “Ya Allah, ada apa lagi ini. Kenapa chat mereka seperti ini”. Tangis gue dalam hati. Karena mama melihat tangan gue yang gemetar dan airmata yang mengalir. Mama langsung tanya “ada apa?” . Gue langsung kasih handphone nya Joe ke Mama agar Mama baca dengan sendirinya. Mama langsung bilang “sabar” . Dan rasanya emosi gue udah meledak. Sangat meledak. Ingin rasanya saat itu gue langsung bangunin Joe dari tidurnya dan marah-marah ke dia. Tapi Mama selalu tenangin gue.

18 Oktober 2018 jam 11.00 PM

Joe : “Ci .. Sudah tidur?”
Cici : “Baru mau tidur, kamu ko belum tidur?”
Joe : “Baru sampai Malang”
Cici : “Emang dari mana ? Wah malam banget ya”
Joe : “Sore tadi sampai Malang, Habis meet trus baru sampai Apart. Cici gak ke sini?”
Cici : “Ngapain ke sana? Hehe . Istirahat aja”
Joe : “Ok dah”
Cici : “Sleep well”

19 Oktober 2018 Jam 11.37 PM

Joe : “Cici”
Cici : “Hai .. Ketiduran akunya”
Joe : “emoticon-Big Grin
Cici : “Ko kamu belum tidur?”
Joe : “Masih makan pizza”
Cici : “Hehehe”

20 Oktober 2018

Cici : “Pagi”
Joe : “Siang hehehe emoticon-Big Grin
Cici : “emoticon-Big Grin

30 Oktober 2018 Jam 10.13 PM

Joe : “Hai Cici, bisa datang gak jam 11 nanti?”

31 Oktober 2018

Cici : “Hai dear .. Sorry ya semalam ketiduran”
Joe : “Hmm ..”
Cici : “Pengen lagi kah? Wkwkwk”
Joe : “Iyalah emoticon-Big Grin
Cici : “Hihi ntar deh pokoknya jangan lewat jam 10, soalnya kos tutup jadi aku gak bisa keluar”
Joe : “Oh yaudah , nanti berkabar aja ya”
Cici : “Iya dear”

31 Oktober 2018 Jam 1.37 PM

Joe : “Cici lagi di mana ?”
Cici : “Hai .. Lagi di kos nih, kamu lagi apa ?”
Joe : “Di apart , ke sini Ci emoticon-Big Grin . LT sampai jam berapa ?”
(noted : LT = Long Time)
Cici : “Sama kaya kemarin itu, sampe pagi juga engga apa-apa, jam 7 aku balik.
Joe : “Kamu ke sini sekarang bisa ?”
Cici : “Sekarang ya ?”
Joe : “Iya”
Cici : “Kalo nanti jam 6 bisa gak, lagi kerja tugas di kos”
Joe : “Kerja di sini aja ya Ci, Temenin gue lagi males keluar”
Cici : “Wkwkwk .. Emang kamu gak ada acara sekarang sampai nanti malam?”
Joe : “Lagi males Ci, Gue tunggu ya sekarang di Apart”
Cici : “Iya bentar ya, sekitar sejam dua jam engga apa-apa kan?”
Joe : “Oke gue tunggu ya”
Cici : “Ada temen di kamar, nanti selesai itu aku ke sana. Kamar nomor berapa ya aku lupa ?”
Joe : “1039 . Jam 2 ya”
Cici : “Kok gak sore atau malam gitu. Panas tau wkwkwkk”
Joe : “Lagi bete Ci. Engga apa-apa, dibuat tambah panas nanti si Cici emoticon-Big Grin
Cici : “Hahaha dasar. Yaudah tapi sama kaya kemarin Long Time sejuta ya. Duit di depan”
Joe : “Iya Cici”
Cici : “Oke bentar yah. Aku kabarin kalo udah siap mau otw”
Joe : “Ok”

31 Oktober 2018 Jam 2.25 PM

Cici : “Bentar yah. Aku kerjain bentar soalnya pake laptop berat bawa ke sana”
Joe : “Ok . Jam berapa kira-kira sampai sini ?”
Cici : “Jam 4 kurang lebih hehehe, tugas untuk UTS besok”

31 Oktober 2018 Jam 3.41 PM

Cici : “Aku otw sekarang ya ke sana, kamar 1039 ya lantai 10 ?, jadi kan ? Aku tunggu balasan dari kamu aja baru aku ke sana, takutnya nanti aku ketok-ketok kamu gak ada”
Joe : “Sorry baru bangun emoticon-Big Grin . Ke sini aja”
Cici : “Hahaha yaudah aku ke sana naik ojol”

Sekitar 1 jam kemudian.

Cici : “Aku udah sampe , lagi di lift”
Joe : “Ok”

Setelah itu kalian tau apa yang mereka lakukan . Dan Joe meninggalkan Cici di dalam Apartement nya.

Joe : “Ci gue ada pergi lagi nih, balik bisa pagi kali”
Cici : “Ok engga apa-apa”

Mereka telepon via aplikasi jahanam itu.

Joe : “Aku arah balik Ci, kamu tidur?”
Cici : “Iya kalo udah sampe kabari aja, aku buka deh kuncinya”

Setelahnya mereka “melakukan” lagi.

01 November 2018 Jam 6.44 AM (Noted : ini di hari ulang tahun Mama ☹)

Cici : “Cepet sembuh ya perutnya, maaf aku balik duluan, uts jam 8 pagi soalnya. Cepet sembuh dear” dengan emot kiss
Joe : “Iya, semangat uts nya ya Ci”

03 November 2018 , kembali Joe meminta Cici untuk datang ke Apart nya. Tapi Cici gak bisa karena kos sudah di tutup . Hingga tiba akhirnya ….

04 November 2018 Jam 8.13 AM

Joe : “Hallo Ci, ke sini dong, tapi nanti gue transfer aja ya”
Cici : “Iya. Ntar aku ke sana”
Joe : “Jam berapa ?”
Cici : “Jam 9 yah, aku masih di MCG cari vitamin”
Joe : “Oh langsung ke sini ya ? Ok deh”
Cici : “Iya nanti aku langsung ke sana. Eh tapi transfer nya langsung aja jangan nunggu aku pulang hahaha”
Joe : “Oke sini kirim nomor rekening”
Cici : “14300125208** Atas Nama Rindang Cici Oktavia . Bank Mandiri”
Joe : “Oke udah ya” dengan mengirim bukti transfer

Saat gue lagi baca chat mereka, Ellin wa memberitahukan bahwa hari ini dia kerja.

“Aku kerja dulu ya”

Sebenarnya gak hanya Cici, tapi ada juga dengan nama Dea, hanya yang lebih sering sepertinya Cici, ah ntahlah . Mungkin bagi yang mau coba bisa PM ane hahaha.. Tau dong kalian siapa dan apa pekerjaan dari Cici ini ? Bikin malu wanita !!

Lanjut ya GanSis …

“Gak usah gegabah, sebentar lagi Joe juga kebangun” Jawab Mama

Dan memang benar aja, 15 menit setelah gue taruh kembali handphone Joe seperti semula, diapun terbangun. Dia langsung menjelaskan bahwa itu semua bohong. Bagaimana bisa bohong, semua bukti nyata adanya. Bahkan ada bukti transferan juga. Itu baru dengan Cici, lalu siapa Ellin ?

Gue ribut besar dengan Joe, Gue gak sanggup bicara apapun. Semua Mama yang turun tangan. Joe hanya bisa menangis dan memohon maaf. Rasanya berat untuk memaafkan dia. Mungkin kalo perselingkuhan ini hanya sekedar jalan bareng seperti sebelumnya masih gak masalah, tapi masalahnya ini udah terlampau jauh, sangat jauh. Gue coba kuatin hati dan kembali berdiri. Di tengah-tengah perasaan yang hancur gue memaafkan Joe pada akhirnya. Iya gue memaafkan dia. Dia berjanji sama gue untuk engga mengulangi nya lagi. Gue hanya menjawab,”Berjanjilah pada Allah untuk semua yang kamu lakukan”.

Dan siangnya Joe kembali ke kota tersebut . Gue hanya bisa mengiringi nya dengan doa. Semoga Allah melindungi kamu dari setiap dosa-dosa.
Terbayang bagaimana sakitnya gue ? Ini belum seberapa. Karena kita akan bertemu dengan Ellin dan Sasa di Part 9 ..
Gue gak sanggup kalo untuk langsung menyelesaikan Season ini, karena ini kembali mengorek luka yang udah gue pendam dan gue kubur.

Thank you so much ya GanSis udah baca..
Next Part 9

See you 😊
Diubah oleh ernestta 24-09-2019 18:52
ariid
Alea2212
medina12
medina12 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.