Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]
Selamat Datang di Thread Ane Gan/Sis 




Kali ini ane ingin sekali bercerita tentang seluk beluk perjalanan cinta ane yang mana sudah lama banget mau ane ceritakan, karena ane cukup mual juga kalau memendam kisah-kisah ini terlalu lama, ada yang mengganjal dihati, hitung-hitung sebagai penebusan dosa..hehe.. Mohon maaf juga sebelumnya karena ane masih nubie, mohon bimbingannya ya gan sis agar trit menjadi lebih menarik untuk dibaca.

Terima kasih Gan Sis telah mendukung dan membaca Trit ini sehingga bisa menjadi HT di bidang STORY. Semoga kedepannya ane selalu bisa memperbaiki tulisan ini dengan baik sehingga semakin enak dibaca.


Spoiler for INDEX:


Spoiler for "You":



Spoiler for MULUSTRASI:


Spoiler for Peraturan:


Selamat membaca kisah ane yang menurut ane seru ini ya gan/sis.


Menurut ane, lagu ini kurang lebih mewakili diri ane di masa lalu gan sis


Quote:


Quote:


Quote:

Quote:

Diubah oleh yanagi92055 20-05-2020 06:13
al.galauwi
zio0108
suryos
suryos dan 111 lainnya memberi reputasi
104
448.1K
4.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.5KAnggota
Tampilkan semua post
yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
#1875
Anak Sekolah Bau Kencur
Esok harinya ane kembali ke kostan sehabis mengantar Sofi pulang. Sorenya Sofi menelpon ane dan katanya dia dimarahi habis-habisan oleh ibu dan beberapa kakaknya karena nggak pulang dan dia jujur banget lagi bilang nginap dirumah ane. Aduh polos amat sih ni anak. Ane menguatkan dia. Dia sempat nangis sebentar dan kemudian berhenti setelah ane hibur dengan lawakan-lawakan receh kala itu. 

Sore itu ane main PS diruang tamu dan ternyata Adi F datang dengan membawa seseorang. Dia membawa seorang cewek yang kelihatannya jauh lebih muda dari kami semua yang ada di kostan. Ternyata benar aja. Dia adalah cewek barunya Adi F. Namanya Sinta. Anak cewek ini ternyata masih SMA kelas 2 waktu itu. Gila, dapet aja si Adi F ini anak SMA. Ketemu dimana pula. 

Dia berhasil membuktikan bahwa dia bisa dapat cewek cantik. Iya, cewek cantik, masih muda banget dan lebih tinggi dari dia. Haha. Sinta ini tingginya kurang lebih 174 cm hampir sama dengan ane pokoknya, proporsi badan lumayan, kulit putih kekuningan karena sepertinya keturunan ras asia timur, matanya agak sipit, rambutnya sampai dibawah bahu, cuma kurangnya, anak ini jutek banget kayak nggak nyaman ketemu sama ane dan juga Tanto. Adi S kala itu lagi nggak dikostan. 

"Gokil, nemu dimana lo?" Kata Tanto di ruang TV, sementara Sinta ada dikamar Adi F. 

"Itu teman adik gue sebenernya, udah beberapa kali dia main kerumah gue. Terus kami makin akrab dan akhirnya jadian." Ujar Adi F.

"Mantap, lo udah membuktikan omongan lo, mana masih muda lagi. Kinyis kinyis coy. Hahaha." Kata ane.

"Iya dong, kan gue bilang, kalau waktunya tiba, gue pasti bisa kok." Kata Adi F. 

"Haha oke dah, selamat menikmati daun muda Di. Disayang-sayang yang bener, nanti ada predator macem Ija ini repot lo. Haha." Kata Tanto.

"Bangs*t lo To, maksud lo apaan? Haha." Kata ane.

"Ya lo kan punya daya magis yang bisa membuat cewek pada ketarik sama lo. Padahal juga kagak ganteng-ganteng amat lo." Adi F menimpali. 

"Ini berkat si rocky dong. Hahaha." Kata ane.

"Anj*ng, segala tit*t dibangga-banggain. Hahaha." Kata Tanto.

Lalu kami bertiga tertawa bersama. Setelahnya, ada chat masuk dari nomor nggak dikenal ke HP ane.

Quote:


Siapa lagi ini? Ane kemudian balas, dan terjadi percakapan singkat.

Quote:


Ane kemudian nggak balas lagi chat Sinta. Bahaya ini Sinta ternyata. Agresif bocahnya, berani-beranian dia ngechat ane duluan, tau-tauan nomor ane dari HP si Adi lagi. Gila ni bocah SMA. Karena besok hari minggu, jadi katanya Adi F mau inepin si Sinta malam ini dikostan. Ane dan Tanto nggak masalah dengan itu. 

Ane berangkat ke kostan Keket dan ngebantuin dia ngerjain skripsinya yang sebenarnya udah kelar dan tinggal di poles aja. Tapi karena dia cuti makanya jadi belum bisa lanjut lagi. Sementara Sofi siap untuk wisuda. Yah emang nasib orang kan beda-beda ya. 

"Kamu mau makan dulu nggak yank?” tanya ane.

"Ayo yank. Aku lapar ini, udah jam 8 malem gini belum makan."

"Ke Pecel Lele mas Yanto yuk."

"Ayo yank. Udah lama nggak kesana nih aku. Hehe."

Akhirnya ane dan Keket berangkat ke pecel lele Mas Yanto. Ternyata mas yantonya lagi nggak jualan waktu itu. Kami memesan 2 porsi hanya dengan satu kata "biasa". Kemudian datang 2  porsi pecel lele lengkap dengan 2 es teh manis. Kami menyantap sambil ngobrol-ngobrol ringan aja. Selesai dari sana, baru aja kami mau keluar, ane dan Keket berpapasan dengan Harmi dan beberapa teman sekelasnya. Sebagai adik kelas, semua temannya menyapa kami, tapi nggak dengan Harmi. Dia hanya menunduk aja dan keliatan canggung ketemu kami berdua. 

"Mi, lo kenapa?" Tanya Keket.

"Aah..eeh nggak apa-apa Kak." Kata Harmi.

"Yakin lo? Kok kayaknya murung gitu?” kata Keket lagi.

"Nggak kak, gue emang lagi kurang enak badan aja." Kata Harmi.

"Nggak enak badan karena liat kita ya? Hehehe. Santai aja kali Mi." Canda Keket.

"Ngg..nggak kok Kak." Kata Harmi masih tetap agak menunduk.

"Mi kok lo aneh banget liat Kak Ija dan Kak Keket?" Tanya teman Harmi.

"Kan dibilangin nggak apa-apa gue. Udah yuk masuk, gue laper nih." Kilah Harmi.

Pertemuan kami dengan Harmi akhirnya harus diakhiri dengan pemandangan super canggung, Harmi yang canggung, ane dan Keket sih biasa-biasa aja. Ane tau dia benar-benar campur aduk rasanya. Tapi Keket kayaknya nggak ambil pusing. 

Sesampainya dikostan Keket, ane bilang jujur ke dia masalah pacar baru si Adi F yang ngirim chat ke ane. Keket awalnya terdiam agak lama tapi kemudian tersenyum lagi.

"Kamu laku ya dipasaran Ja. Hahaha."

"Emang aku barang?" Kata ane nggak terima.

"Abis anak ingusan kemarin sore gitu aja bisa langsung suka sama kamu. Tapi gila sih dia, dia itu kan pacarnya si Adi. Haha."

"Iya itu dia, kasian aku jadinya sama si Adi kalau kayak gitu ceweknya modelnya."

"Emang yang dia liat dari si Adi apaan sih?”

"Nggak tau juga, aku belum nanya-nanya lebih dalam Ket."

"Coba aja ntar ngobrol sama si Adi."

"Iya paling sih."

"Ja gimana kamu sama Sofi?”

"Ya gitu-gitu aja yank, nggak ada perkembangan berarti. Malah cenderung basi hubungan kami yank. Kalau keabisan bahasan dia nggak mau usaha buat cari bahasan. Maunya disuapin aku terus. Beda kan sama kita, selalu ada bahasan, selalu dua arah bahasannya. Lah sama dia mah kalau aku diem, dia ya diem."

"Ya emang Sofi gitu yank. Mungkin dari sananya anaknya pendiem, udah gitu kan aku taunya anak itu alim, dirumahnya juga keluarganya agak konservatif kan."

"Iya sih, tapi aslinya nggak sekonservatif itu yank. Cuma kayaknya emang diem aja dia mah. Haha. Kalau kamu sam Mas Shega gimana?”

Lalu dia diam, dan kemudian dia nunjukin ada warna biru keunguan di lengan atas sebelah kirinya.

"Hah? Anj*ng ni si Shega. Orang yang gue jagain capek-capek malah diginiin. Bangs*t! Diluar aja keliatan charming, didalem kayak anj*ng ni orang. T*i!" Ane langsung naik pitam.

"Ssssttt.. sabar Ija sayang. Jangan nurutin emosi kamu yank. Aku nggak apa-apa. Tapi emang kemarin aku dipukul sama Mas Shega."

"Nggak apa-apa gimana? Itu sampe biru gitu Ket. Gimana nggak apa-apa? Kalau aku pencet gini sakit?" Kata ane sambil menekan pelan luka itu.

"Aaaah...sakit yank.."

"Nah, sakit kan? Itu berarti kenapa-kenapa, bukan nggak apa-apa."

"Terus kamu mau apa?”

"Putusin aja dia. Dan aku putusin Sofi. Biar aku bisa jagain kamu sepenuhnya yank."

"Beneran?"

"Beneran."

"Aku butuh waktu dulu ya yank. Aku sebenernya udah pernah minta putus ke Mas Shega, tapi nyatanya dia nggak pernah mau mutusin aku."

"Apa perlu kita pake akal-akalan video yang dulu?"

"Kayaknya nggak perlu deh yank. Itu pilihan terakhir banget ya. Kamu masih simpen emangnya?"

"Aku nggak tau, lupa yank. Tapi kalau emang mau, ya bikin lagi aja. Hehe."

"Yeee, itu mah mau kamu aja yank." Kata Keket sambil menjitak kepala ane.

"Haha. Yaudah, yang penting kamu usahain buat pisah sama mas Shega ya yank. Aku nggak terima kamu diperlakuin kayak gini. Jangan sampai aku yang maju buat ngelindungin kamu."

"Iya sayang."

Selanjutnya dia memeluk ane lama, dan waktu menunjukkan pukul 22.00, ane pamitan sama Keket. Ane menuju ke kostan dengan berjalan kaki. Sesampainya di kostan, ternyata Tanto harus pulang karena ada salah satu saudaranya yang meninggal dunia. Sementara Adi F. udah tidur. Tumben ini anak tidurnya cepat kan. Diruang TV hanya ada Sinta.

"Loh Sin, nggak dikamar si Adi aja?"

"Nggak Kak, enakan disini adem."

"Oh yaudah gue masuk dulu ya."

"Oke kak."

Ane masuk kedalam kamar ane dan kemudian mengganti pakaian dengan celana pendek dan kaos yang biasa dipakai tidur biar sejuk. Sejak dipasang AC sama yang punya rumah, kamar ane jadi lebih sejuk dan lebih nyaman. Belum juga ane rebahan, tiba-tiba Sinta masuk kedalam kamar ane tanpa mengetuk.

"Eh, Sin kok nggak ketok-ketok dulu sih?”

"Aku penasaran sama kamar kakak. Hehe."

"Hah? Penasaran? Sama aja kayak kamar cowok lainnya."

"Kata Kak Adi kakak orangnya rapi banget, selalu wangi lagi. Aku suka kak orang yang rapi dan wangi."

Buset ini anak SMA kayaknya mau modus ke ane nih.

"Terus kamu mau liat apa? Kan udah ni lo liat semua?”

"Liat kakak dikamar. Hehe." Katanya tersenyum centil.

Wah bahaya ini.

"Sin nggak enak sama Adi."

"Biarin aja, Kak Adi lagi nggak enak badan makanya dia tidur duluan, tadi aku kasih obat biar dia enak tidurnya, badannya agak demam. Sementara aku belum bisa tidur kak. Jadinya yaudah aku kesini aja biar bisa ngobrol sama kakak, nggak apa-apa kan?”

"Kita ngobrol diluar aja ya."

Lalu ane mau keluar tapi pintunya ditahan sama Sinta, lalu malah dikunci.

"Sin, nggak lucu ya ini."

"Kak, udah deh, kakak kan udah banyak berhubungan sama cewek, masa nggak tertarik sama aku. Aku kan juga tinggi, putih, walaupun mungkin nggak secantik cewek-cewek yang dekat kakak."

"Iya, tapi lo mau ngapain pake kunci pintu segala."

"Kakak udah tau lah mau gue apa. Hehe."

"Wah nggak bener ini Sin. Mending lo keluar Sin, sebelum Adi bangun."

Bukannya keluar, Sinta malah mendorong ane jatuh di kasur ane. Dia mendorong dan menahan bahu ane dengan dua tangannya.

"Gue udah lama ngorek-ngorek cerita tentang lo kak, dari Kak Adi. Gue juga kan nge-add sosmed lo, tapi kayaknya lo belum cek, atau emang lo nggak konfirmasi pertemanannya karena nggak kenal gue. Dan gue sukanya sama lo kak. Gue mau kok ngapain aja yang lo suruh."

"Wah gila lo sin. Lo tu masih SMA, masih panjang perjalanan hidup lo, jangan abisin buat kayak ginian doang."

Sinetron apaan lagi ini sih? Ah elaaaah. Ane membatin.

Nggak lama, diluar dugaan ane Sinta langsung membuka kaosnya yang agak kegedeaan dibadannya didepan muka ane. Dia nggak pakai bra. Gunung kembarnya langsung keliatan didepan muka ane. Nggak terlalu besar, segenggaman kurang, anak ini badannya agak kurus ternyata. Tapi tetap aja menggoda ini udah didepan mata soalnya.

"Ayo kak, gue mau."

"Lo gila ya? Pake baju lo. Lagian emang udah pernah ML emang lo?”

"Belum kak. Gue mau yang pertama sama lo."

"Eh kita baru kenal Sin. Baru hari ini kenalnya. Lo jangan belagak gila."

"Terus kalau baru kenal kenapa? Di luar negeri sana juga banyak yang baru kenal siangnya, malamnya bisa langsung ML."

"Kebanyakan nonton film bule lo ya? Gila lo Sin."

"Ayo kak."

Lalu dia membenamkan kepala ane ke arah tengah dadanya. Aduh ini kacau sih. Dan otomatis si rocky lama-lama bangun. Ada ikan asin dateng sendiri gini. Maafin aku Ket. Maafin aku Sof.

Akhirnya entah kayak ke hipnotis ane malah mau ngikutin permainan dia. Dia melucuti semua pakaian ane. Dan kemudian mulai untuk memblowsi rocky. Ane diam aja karena ngerasa enak.

"Lo katanya belum pernah gini, kok ini enak banget Sin?"

"Gue yang belum pernah itu ML, kalau yang lain udah kak." Katanya, kemudian kembali memasukkan rocky ke mulut.

"Terus lo rela gitu ngasih perawan lo ke gue, yang baru lo kenal beberapa jam? Udah gila lo Sin. Uussh...pelan-pelan Sin." Kata ane sambil menjambak lembut rambutnya.

"Nggak masalah kak, teman-teman sekolah gue juga banyak yang begitu kok kak. Yang penting kita enak."

"Hah? Gila ya anak-anak sekarang, kayak ginian dianggep bukan sesuatu yang penting ya."

"Yang penting enak kak."

Setelah cukup lama mengulum, ane keluarkan dimulut Sinta.

"Telen, biar sehat Sin."

Sinta menelan habis calon penerus bangsa produksi lokal ane. Kemudian dia menurunkan celana pendeknya, dan lalu menaiki ane yang posisinya duduk dipinggir kasur. Foreplay dulu agak lama, baru kemudian eksekusi. Pertama kali ane main sama anak SMA. Rasanya sebenarnya sama, tapi keseruanya beda. Sama-sama sempit, tapi sensasi karena lebih muda ini membuatnya jadi asyik. Kacau udah dunia persilatan ini mah. Akhirnya hampir semua gaya diselesaikan dan ternyata emang benar, Sinta masih perlu banyak belajar. Darah banyak tumpah di kasur ane. PR lagi udah. Ane mengeluarkan di perutnya waktu itu.

"Kak makasih ya. Gue senang banget."

"Sama-sama Sin. Tapi nggak usah comel sama Adi ya. Lo kan pacar dia."

"Tapi gue temen share seks nya lo ya kak. Hehe."

"Gila lo Sin. Hehe."

Dia kemudian berpakaian lagi, setelah itu ke kamar mandi bersih-bersih. Dia jadinya tidur didepan TV.

Mungkin semua pada mikir, kok hoki amat ini, baru kenal udah bisa langsung dapet bonus sebanyak ini. Ane aja mikir ini nggak masuk akal, tapi itulah yang terjadi. Mau dibilang hoki, nggak hoki juga ini sih, karena ane bener-bener ngerasa nggak enak. Dibikin-bikin? Ya silakan aja nilai sendiri.

Apalagi di masa depan, saat sekarang, ketika ane sempat silaturahmi ke rumah si Adi, Sinta mendampinginya sebagai istrinya dan udah dikaruniai puteri satu orang. Ane juga datang waktu resepsi pernikahan mereka. Maaf banget ya Di. Sinta yang ngajak gue gila soalnya waktu itu.

fakhrie...
erman123
sampeuk
sampeuk dan 30 lainnya memberi reputasi
31
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.