techpackermediaAvatar border
TS
techpackermedia
Punya Potensi Besar di Amerika dan Eropa, Mengapa Moonton Hanya Fokus di Asia Saja
Mobile Legends: Bang Bang menjadi game MOBA yang sangat besar di Indonesia. Bahkan MLBB bisa dikatakan sebagai game MOBA paling diminati di Asia Tenggara. Sayangnya, pamor Mobile Legends masih terhambat di area tersebut.

Sampai Kejuaraan Dunia Mobile Legends di Malaysia akhir tahun nanti, tidak ada turnamen level global yang benar-benar bergengsi untuk game ini. Berbeda dengan Arena of Valor. Game yang di Indonesia mungkin kalah jauh dari Mobile Legends, tapi lebih dilihat pada level global.

Tak ayal ONE Esports mencoba menanyakan hal ini kepada salah satu player Mobile Legends asal Prancis yang juga merupakan mantan pelatih tim MLBB EVOS Esports, Michaël “Gemik” Guyard.

Secara eksklusif, Gemik menjelaskan bahwa Mobile Legends sebenarnya punya potensi besar untuk berkembang di Eropa dan Amerika. Tapi Moonton sebagai developer tak punya keseriusan untuk mengembangkan sayap di luar Asia Tenggara.

“Saya masih percaya MLBB lebih besar dari AOV di wilayah-wilayah seperti Eropa dan Amerika. Menurut saya negara seperti Tiongkok dan Vietnam lah yang membuat AOV besar secara worldwide. Tapi pada akhirnya saya percaya MLBB punya jangkauan yang lebih luas di seluruh dunia,” jelas mantan player profesional Counter Strike ini.

“Yang menyedihkan adalah Moonton tak pernah benar-benar peduli dan berinvestasi dalam perkembangan MLBB di luar Asia Tenggara. Saya beberapa kali menawarkan mereka proyek di Eropa dan mereka tak pernah serius menanggapinya. Dua tahun lalu game ini begitu besar di Eropa dan Amerika Utara, tapi secara perlahan mati karena tak adanya komitmen yang serius dari developer MLBB pada wilayah tersebut.”

“Masalah menurut mereka adalah harga tiket di dua wilayah tersebut yang terlalu tinggi ketimbang Asia Tenggara dan sulitnya mendapat sponsor di sana. Ada permasalahan pada pencarian pendapatan vs biaya investasi, karena esports memang sudah ada beberapa dekade.”

“Saya juga melihat bahwa perusahaan Tiongkok kesulitan mencari partner lokal untuk mengembangkan sesuatu, ditambah masalah bahasa, perbedaan kultur, regulasi, dan hukum. Jadi MLBB sulit ekspansi di luar Asia Tenggara 50 persen karena sulit mengembangkan moba di mobile di negara yang bisa dibilang unggul pada pasar game PC. Sementara 50 persen lainnya karena Moonton tak benar-benar serius mencobanya,” ungkapnya panjang lebar.

Gemik mengaku sedih dengan kenyataan itu. Apalagi dia sempat melatih salah satu tim esports terbesar yakni EVOS dan menganggap itu menjadi salah satu bantuan ke Moonton untuk memperlihatkan Mobile Legends sudah sampai di Eropa.

“Sulit? memang. Mustahil? Tidak sama sekali. Ini semua tentang kemauan. Potensi masih ada, tapi kompetitor juga semakin banyak. Hati-hati dan jangan lewatkan kesempatan terlalu lama. Pada akhirnya jangan lupa bahwa perkembangan untuk MLBB masih besar di luar lewat konten kreator. Kami di sini memainkan game tersebut bertahun-tahun dan senang mempromosikan itu secara global. Bangun MLBB!” tutup Gemik.
kotakotakota
kotakotakota memberi reputasi
1
877
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
rp.1000000Avatar border
rp.1000000
#1
Makin aneh memang, ada "olah raga" esports, dan ternyata ada pelatihnya juga emoticon-Hammer (S)































































emoticon-Ngakak (S)
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.