sandriaflowAvatar border
TS
sandriaflow
4Love: Tentang Patah Hati, Kesetiaan, Obsesi, dan Keteguhan Hati



Quote:


Spoiler for Daftar Bab:


Diubah oleh sandriaflow 01-12-2020 12:11
santinorefre720
blackjavapre354
rizetamayosh295
rizetamayosh295 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
14.5K
134
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.2KAnggota
Tampilkan semua post
sandriaflowAvatar border
TS
sandriaflow
#31
Bab 9: Diskusi Kopi Bag. I

Keempat sahabat itu kini berkumpul di salah satu kedai kopi langganan mereka yang berada di daerah Sigura-gura dan cukup dekat dengan kampus Ipul. Masing-masing kini membawa cerita yang hendak dilaporkan.

Sebelum acara diskusi dimulai, mereka tengah membeli gorengan sekaligus menyiapkan rokok masing-masing karena diskusi malam ini akan sangat panjang. Yang unik, selera rokok mereka itu beda-beda.

Jojo suka dengan rokok U Mild karena rasanya yang pas ketika dihisap terasa soft, ditambah slogan rokok itu yang membuat Jojo kian merasa keren. Kalau Arman lebih senang dengan rokok Marlboro. Dia sebenarnya fleksibel, apapun merknya yang penting dia bisa ngerokok.

Revan beda lagi. Karena dia ini cukup macho dan berkelas, rokok favoritnya adalah Sampoerna Mild. Memang, harganya lumayan mahal dibandingkan merk rokok lain, tapi hal itu berbanding lurus dengan kualitas dan aroma rokok itu. Terakhir, Ipul sangat senang dengan rokok Surya Gudang Garam. Apalagi dia dulu pernah nyantri di Jombang dan rata-rata teman-temannya senang dengan merk rokok itu.

Setelah semuanya siap di atas meja (kopi, rokok, dan gorengan), mereka pun mulai diskusi dengan serius. Jojo yang kini memulai ceritanya. Dia memang yang paling tidak sabaran di antara teman-temannya yang lain.

“Alhamdulillah, PDKT-ku lancar nih. Rencananya, aku sama Zulfa akan nonton sabtu depan,” ujarnya antusias. Dia juga menjelaskan tentang perkenalan mereka waktu pertama kali. Saat presentasi di kelas, di kantin kampus, tentang kopi dan juga hal-hal manis ketika dia bersama dengan Zulfa.

Ketiga temannya yang lain ikut senang mendengar ucapan Jojo. Arman malah mengacungkan dua jempol sambil memasang ekspresi tegas seolah dia berkata “mantapss”.

“Aku sepertinya lebih maju dari kau, Jo.”

Sontak semua mata tertuju kepada Revan. Anak itu berani memasang wajah agak congkak kali ini karena memang dia tinggal selangkah lagi untuk mengungkapkan cintanya kepada Mega. Dan Revan yakin kalau cintanya pasti akan diterima. Sebagai pendukung argumentasinya, Revan bercerita panjang lebar tentang respons Mega terhadapnya selama ini. Mulai dari di kampus hingga di Jodipan beberapa hari kemarin.

“Rencananya aku mau nembak dia minggu depan. Di kafe yang romantis dengan iringan live musik yang nanti akan membuat dia terpukau,” tambahnya lagi. Kalimat Revan disambut dengan tepuk tangan oleh teman-temannya.
“Tapi aku yakin, Van. Perempuan yang kau ceritakan tadi tidak lebih cantik dari perempuan yang si Zulfa,” timpal Jojo sambil tertawa. Sontak, Revan langsung mengucap kata ‘cuk’ agak keras sambil tertawa keras.
“Kalian sendiri gimana?” tanya kedua orang itu kepada Arman dan Ipul yang dari tadi agak diam.

Arman dan Ipul diam sejenak. Mereka malah dengan santai membakar rokok mereka dan menghisapnya pelan-pelan seolah menghayatinya. Lalu, Arman perlahan memulai ceritanya.
“Aku masih stuck ini, Bro. Kemarin, aku ada masalah kecil dengan Dewi. Ya, kami berdua memang begini dari dulu. Suka mempertengkarkan hal kecil. Namun, aku yakin dia sudah mendingan. Aku akan meminta maaf kepada dia setelah ini,”
“Emang kau punya apa masalah apa dengan dia?” tanya Jojo penasaran. Yang lain hanya diam tak banyak berkomentar.
“Biasalah, dia perempuan yang rumit. Sejujurnya, aku hanya pengen memperjelas hubungan kami. Ya, tapi dia susah diajak berdiskusi. Lagipula, dia ingin fokus mengejar mimpinya,” jawab Arman mengakhiri laporannya dengan santai sambil mengepul-epulkan asap rokoknya.
“Kalau kau gimana, Pul?” Revan spontan bertanya terlebih dahulu sebelum Jojo dan Arman membuka suara. Kali ini, semua mata tertuju pada pria cungkring itu.

Bukannya menjawab, Ipul malah mengelus-elus pipi kanannya.
“Kemarin, aku baru dapat tamparan keras dari Ina, mantanku. Kalian sudah pada tahu dia kan?” suara Ipul terlihat pelan dan wajahnya agak melas dan membuat kawan-kawannya kasihan.
“Memang, kau salah apa sama dia?” tanya Arman penasaran.
Ipul kemudian bercerita panjang lebar tentang pertemuannya kembali dengan Ina. Tentang cerita nostalgia mereka sewaktu menghabiskan waktu bersama di warung cilok dekat SMP mereka dulu. Tak hanya itu, Ipul juga bercerita tentang kebersamaan mereka di Jodipan.
Sayangnya, kebahagiaan itu bersifat semu. Ipul tidak benar-benar mencintai Ina. Semua terasa berbeda dan waktu telah merubah segalanya. Sekeras apapun Ipul merenung, ia tahu bahwa perasaannya terhadap Ina tak lagi sama.

Meskipun Ina masih mencintai Ipul dan menginginkan hubungan yang lebih serius, Ipul tidak dapat memberi kepastian. Ia pun memilih berterus terang bahwa sebaiknya hubungan mereka hanya sebatas pertemanan saja. Alhasil, Ina kemarin marah dan menampar Ipul dengan sekeras-kerasnya.

“Sabar, Bro. Aku yakin, kau pasti akan segera menemukan perempuan yang sesuai dengan pilihan hati kau,” ucap Jojo menyemangati Ipul. Tak mau kalah, Arman yang juga paling dekat dengan Ipul ikut memberi support dengan menepuk bahu Ipul.
“Yoi, Pul. Kau harus tetap tegar,” sahut Revan singkat nan mantap.

Malam ini, keempat sahabat itu telah bercerita tentang perjalanan cinta mereka masing-masing. Hanya Ipul yang masih belum menemukan titik terang. Namun, itu bukan alasan Ipul untuk berhenti mencari seseorang yang dapat menerima dia sepenuh hati.

Pasca berbicara tentang cinta, mereka kemudian membicarakan topik lain, seperti mimpi, masa depan, politik, dan kadang juga membahas hal-hal berbau dewasa sambil tertawa.
coxi98
changer.
fransjabrik
fransjabrik dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.