Perpisahan dengan Dilia memang cukup merubah hidup ane, karena seplayboy apapun ane kepada wanita, selama ini ane merasa, ane sudah punya tujuan akhir. yaitu Dilia, Ane berpikir, bermain main dengan siapapun akan berlabuh di Dilia. Karena memang secara apapun baik fisik, sifat dan karakter, kondisi finansial, karir, maupun intelektual, Dilia adalah puncak tertinggi pencapaian ane terhadap wanita. Harus di akui, beberapa wanita ada yang cantik sekali seperti safa atau tia (kisah ada di story lama ane) , tapi attitude dan backgroundnya tidak jela.
Ada juga yang sangat baik dan perhatian seperti Novi, tapi di sisi lain seperti karir, keluarga dan finansial, tetap tidak ada yang sementereng Dilia,
Sehingga ane cukup kehilangan arah setelah itu. Memang sempat terpikir untuk serius sama Novi saja. Ane sempat curhat dengan Novi soal kegagalan hubungan ane dengan Dilia, tapi Novi pun tidak bisa memberikan saran apa apa. Mengingat dia pun juga sama, berbeda sehingga ujung dari hubungan ini juga pasti perpisahan.
Akhirnya setelah berpisah dengan Dilia, ane pun mengalami fase stagnan lagi, harus diakui semangat ane bekerja karena Dilia. Punya pasangan yang berkarir bagus membuat ane pun berpikir karir ane harus bagus, setelah berpisah dengan Dilia ane mulai drop di kerjaan, dan akhirnya kinerja anepun mulai di pertanyakan oleh atasan ane. Beberapa kali ane diskusi dengan bokap ane perihal ketidakfokusan ane dalam kerjaan maupun kuliah. Akhirnya ane bener bener drop. Berkali kali di tegur atasan dan thesis ane yang sudah mandek lama tidak tersentuh oleh ane. Mental drop ini membuat ane tidak focus, sampai akhirnya ane harus memilih salah satu. Karir atau pendidikan.
Di satu sisi ane berpikir, kalau ane resign terus susah dapat kerjaan lagi bagaimana? Di sisi lain ane berpikir sudah menghabiskan puluhan juta untuk kuliah di salah satu kampus terbaik dan sudah fase akhir pula. masa harus di lepas begitu saja. Akhirnya anepun nekat, dengan pertimbangan yang cukup anepun memilih resign kerjaan. Karena kerjaan bisa di cari lagi tapi kuliah belum tentu besok ane bisa punya rejeki atau waktu lagi untuk kuliah.
Ane ingat saat itu bulan agustus 2008 beberapa bulan setelah putus dengan Dilia akhirnya ane pun resmi menjadi pengangguran. Meskipun hubungan ane masih baik dengan Novi tapi dengan ane menjadi pengangguran lagi, frekuensi pertemuan kami semakin berkurang, dan ane pun lebih banyak di kampung ane, di rumah sakit kampung ane untuk membuat penelitian s2 ane.
Dengan menjadi pengangguran otomatis waktu senggang ane menjadi semakin banyak, dan tentunya berada di kampung halaman tanpa tuntutan kerjaan atau kuliah membuat waktu ane semakin banyak, di tahun 2008 itu, mungkin adalah puncak kejayaan ane sebagai seorang playboy. Literaly puncak mungkin tepatnya, karena setelah itu tahun tahun berikutnya adalah tahun yang sangat berat bagi ane, dan akan merubah seluruh judul cerita ini
.
Di mulai dengan pertemuan ane dengan Icha, ada beberapa nama Icha yang hadir di hidup ane dan ini cukup berkesan. Sebulan setelah resign dari kerjaan, ane semakin banyak jalan dengan Bryan dan Wahyu, kami menjadi three musketeers dalam mencari wanita. Dan saat itu, bryan ketemu dengan Lia, seorang wanita cantic dengan tampang mirip aura kasih yang dulu sempat dekat dengan bryan, tapi kali ini mereka keliatannya menjalin hubungan serius. Sore hari itu, ane berjalan dengan Wahyu, bryan kebetulan sedang kerja di bandung. Dan ane bertemu dengan Lia dan temennya. Mereka sedang jalan di daerah pertokoan kampung ane, ane dan Wahyu sedang jalan jalan sore berdua dan kami pun bertegur sapa
Quote:
Ane : hei Lia, kamu mau kemana
Lia : hei Dom, ini aku mau karokean, anterin donk
Ane : ayuk, ini Siapa
Lia : eh kenalin cha, Ini Dom temennya Bryan
Icha : halo kak Dom
Ane : heyyy Icha panggil nama aja jangan kak kak an, kaya yang tua
ICha : emang lebih tua kan
Ane : yah ga mau aja di bilang tua
Mereka Berdua pun masuk ke mobil ane, diem diem ane perhatiin temennya Lia, tipe mukanya mirip sekali dengan artis Julia Perez, bener bener mirip. Dengan bentuk dagu yang sangat mirip, dan rambut yang tergurai indah memang sih bukan tipe ane, tapi yah sudahlah, rejeki masa iyah di tolak. Cantik juga koq Pepet ah
Quote:
Ane : mau karokean sama siapa, ikut donk
Lia : hayu, kamu sama Wahyu ikut aja, kita janjian sama temen disana, tapi asik asik koq
Wahyu : cewe ato cowo temennya lia?
Lia : Cowo sih, tapi gapapa koq temen doank
Ane : ya udah deh yuk
Selama perjalanan ane curi curi pandang ke spion, dan tidak sengaja bertemu mata dengan Icha, tapi icha tidak berpaling dia malah balas menatap mata ane dari spion juga. Waduh, alamat nih, asiik nambah lagi target ane. Lumayan lah nambah nambah stock.
Kami pun tiba di Ga***n City, tempat karoke di kampung ane. Ane pun drop mereka di depan, ane parker di basement. Setelah parkir dan naik tidak di sangka ternyata Icha nungguin ane di tangga
Quote:
Ane : loh, koq ga masuk Cha
Icha : ningguin kamu, takut kamu ga tau ruangnya
Ane : ih kamu baik banget sih, udah cantik baik lagi, jadi naksir aku
Icha : ahhh.. masaa.. aku juga deh klo gitu (sambil langsung menempelkan badannya ke badan ane)
Waduh, walaupun ane sudah terbiasa dengan reaksi seperti ini dari wanita, tetep aja ane kaget. Terkadang masih sering tidak percaya klo dapetin wanita tuh semudah ini. Kadang heran, koq banyak jomblo ngenes yah diluar sana, nih dapet cewe gampang koq.
Akhirnya, kamipun karokean, selama karokean Icha terus nempel ke badan ane, tangan kami tidak lepas sama sekali. Lia dan teman teman pun hanya melihat sambil maklum. Sampai tidak disangka, setelah karokean selesai. Semua bubar ane dan icha paling duluan keluar, karena udah ga tahan horny dan yakin ga akan di tolak, ane pun menarik tangan Icha dan mencium bibirnya. seperti yang sudah di duga diapun membalas ciuman ane.
Setelah kami keluar, kamipun bertukar nomor telepon, dan janjian bertemu lagi kami pun berpisah karena Icha dan Lia di anterin oleh temen cowo mereka.
Sambil jalan pulang ane berpikir, banyak waktu kosong karena nganggur gini, bisa bisa tiap hari ane seperti ini. dapetin cewe tuh mudah banget. Wah, harus di batesin klo kaya gini caranya, soalnya jadi pengangguran bikin duit seret. meskipun cmn sekedar makan dan jalan juga lumayan klo tiap hari 200 rb 300 rb mah bisa abis, batesin deh. Jangan terlalu ekstrim. Abisin dulu Icha baru cari lagi yang laen. Demikian tekad ane.
Yang dimana ternyata tekad hanya menjadi tekad, godaan itu ternyata banyak sekali. Setelah Icha, entah kenapa wanita wanita malah berhamburan di hidup ane, sehingga bisa di bilang, setelah Dilia pergi mungkin inilah kehidupan Playboy ane yang paling Brutal. Di rentan waktu dari bulan Agustus sampai dengan Desember 2008, ada icha, Vio, Chika, Laras, Grace, Rita, Farah dan Selvi. Di cerita selanjutnya ane ceritakan semuanya. Karena seperti yang ane ceritakan di awal, kehidupan manusia itu tidak akan selalu di atas, ada kalanya manusia akan terjatuh. Dan salah satu dari mereka akah menjadi KARMA terbesar dalam hidup Ane.