Quote:
Quote:
Esemka terlalu over populer secara politis yang tidak dibarengi dengan promosi bisnis. Unsur politis pada isunya jauh lebih menonjol dari aspek bisnisnya sendiri. Ini agak kurang adil buat Gesits, motor listrik buatan anak negeri. Yang juga bisa kita katakan “diendorse” juga oleh bapak presiden. Atensi masyarakat pada Gesits kalah jauh dari Esemka, padahal, mereka juga butuh perhatian konkret.
Gesits singkatan dari Garasindo Electric Scooter ITS, pada tahun ini sudah mulai diproduksi secara massal. Mereka juga butuh ruang yang luas untuk berkembang secara bisnis. Butuh panggung promosi. Lebih-lebih produk ini bisa dikatakan, murni buatan anak negeri sendiri.
Pihak Esemka dan pemerintah telah menyatakan jika Esemka adalah swasta nasional dan bukan proyek mobil nasional. Artinya, kita pun harusnya memperlakukannya selayaknya sebuah perusahaan swasta. Seperti halnya pabrikan lain.
Bisa kita bayangkan jika sorotan yang sedemikian besar tersebut juga dilayangkan pada sosok Gesits maka tentu akan menghasilkan sesuatu. Karena apa? Simak baik-baik.
Quote:
1. Sejarah Gesits
Sumber: Konfrontasi.com
Quote:
Gesits memiliki sejarah yang jelas dan bisa ditelusuri dengan mudah. Pada bulan Juni 2015 CEO Garansindo Group Muhammad Al dan Rektor Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Joni Hermana di Surabaya, Jawa Timur menandatangani MOU (Memorandum of Understanding) untuk membuat motor listrik.
Agustus 2015, Gesits memulai memperkenalkan dirinya dengan perlahan. Pada bulan tersebut Gesit mengikuti IIMS (Indonesia International Motor Show) 2015. Pada saat itu, si Gesits yang masih telanjang mengalami kendala. Namun, itu tidak menyurutkan tekad para pelopornya.
Perjuangan Gesits terus berlanjut. Motor listrik yang merupakan kerjasama antrara pebisnis otomotif dan periset dari dunia pendidikan kembali mengplorasi hasilnya pada November 2016. Mereka melakuan uji coba pada lima unit Gesits melintasi Jakarta hingga ke Bali.
Tahap demi tahap dilalui si Gesits. Pada Agustus 2017 mereka membuat kerjasama dengan PT. Wijaya Karya sebagai upaya pendirian pabrik produksi. Dan akhirnya pada November 2018 Gesits melakukan soft luchingnya yang diresmikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo.
Quote:
2. Motor Listrik dan Persaingan Luar Negeri.
.
Sumber: Tirto.com
Quote:
Jika arah industri otomotif dunia pelan-pelan mulai meninggalkan bahan bakar fosil, maka Gesits tentu sudah berada di jalur yang tepat. Kendaraan ramah lingkungan kian hari menjadi topik yang terus didengungkan. Mungkin pada saatnya nanti, kendaraan bermotor akan bebas polusi.
Gesits telah mampu membuktikan dua hal secara langsung. Pertama, bahwa anak bangsa kita telah mampu memproduksi kendaraan dan yang kedua telah mampu mengikuti perkembangan dunia otomotif masa depan.
Motor listrik diharapkan masih memiliki ruang yang luas bagi kita untuk berkembang. Seluruh negara dunia saat ini juga sedang melalukan hal yang sama. Berbeda pada kendaraan dengan bahan bakar konvensional. Kita telah tertinggal jauh, bahkan oleh negara tetangga.
Quote:
3. Kendaraan Sebagian Besar Masyarakat Indonesia.
Sumber : Groozir.com
Quote:
Motor merupakan kendaraan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat kita. Tingkat ekonomi masyarkat kita secara umum belum sampai sampai pada kepemilikan roda empat. Oleh karena itu, pengembangan produksi motor listrik pada porsi ini tentu lebih menguntungkan daripada kendaraan besar.
Catatan sepanjang Januari-Juni 2019 saja, penjualan mobil mengalami penurunan signifikan, hingga 13%. Berbeda dengan penjualan motor yang naik hingga 7,3%. Oleh karena itu, jika pasar ini kemudian bisa diambil alih oleh motor listrik nasional tentu akan sangat mengutungkan dalam berbagai aspek. Selain ekonomi tentu juga aspek lingkungan.
Quote:
Sumber
to.detik.com
Quote:
Sejarah Gesits sudah jelas. Para pelopor sudah sangat jelas siapa dengan tujuan apa. Hal ini tentu lebih baik karena minim dipolitisasi dalam bentuk apa pun. Hingga proses yang terjadi murni riset dan pengembangan motor dan bisnis otomotif anak bangsa.
Politisasi baik oleh siapapun (pembuktian atau menyerang) dengan menggunakan produk tidak akan menguntungkan bagi siapapun. Brand akan susah berkembang karena ada tendensi lain selain dari aspek-aspke logis sebuah produk.
Gesits pada hal ini bisa terlepas dari hal tersebut. Bisa menyatukan seluruh element dari semua pihak.
Akhir kata saya mengajak seluruh kawan-kawan untuk mendukung seluruh upaya memajukan industri otomotif nasional kita, terutama untuk kendaraan asli buatan anak bangsa.
Terima kasih.
Sumber :
https://otomotif.kompas.com/read/2019/08/02/143053915/perbandingan-jumlah-penjualan-mobil-dan-motor-baru-di-semester-i-2019
https://otomotif.kompas.com/read/201...angsa?page=all