** Maret 20**

Pagi itu dimulai dengan chaos.

Gw berkeras untuk ga ke salon, ga berkebaya,ga bersanggul apalagi ber-high heels. Bisa mati berdiri gw kalau itu terjadi. Sementara my beloved auntie maksa gw nyalon.

"Apaan lah,dek. Sekali-kali napa? Lagian mau duduk di depan,dipanggil di awal..malu sih ga bedandan," pagi-pagi sarapan omelan.

"Iih yang ada pas dipanggil,aku ga bisa jalan kalau nekat pakai begituan. Dah sih santai aja. Ruangannya tuh panas,acara berjam-jam..ga ada juga yang nyuruh aku buka toga pas maju," bela diri gw sambil memulas bibir dengan lipstick warna Buff.

Dan tante gw bertahan dengan argumennya, gw pun demikian. Akhirnya doi nyerah dan gw berangkat dengan flat mullet, rok lilit batik dan tank top di balik toga nyebelin ini. Yup-yup...tank top... Mukapun cukup alakadarnya aja dan rambut pendek gw tata serapi gw bisa..yang jelas ga pakai sanggul hydrocephallus.

Jam setengah tujuh, Didit nongol. Aheeem jadi pingin peluk lihat dia pagi itu. Kemeja batik klasik plus celana bahan coklat membungkus postur tinggi dan tegapnya. Kalau tampak belakang, dia tu bikin ngences.. Eeh pas tampak depan, ya gw aja yang ngences..hehe.

Dia hadir dengan sebuket bunga mawar merah yang dan senyum yang saat itu di mata gw lebih indah dari bunganya.

"wheits yang cum laude," katanya sambil mencubit hidung gw
"iih ancur make up," kata gw sebal sambil menepis tangannya.
"hah? Memang pakai?," tanyanya sambil memandangi gw lebih dekat.
"iya tuh..bandel banget. Disuruh nyalon ga mau," itu suara adek gw yang sudab tampil cantik dalam kebaya birunya. Sebenarnya yang mau wisuda siapalah..kok dia yang cantik banget
"apaan lu..kok lu dandan maksimal kaya mau lamaran?," kata gw.
"kamu tu yang saltum, dek..diomongin..ngeyel aja," nah..tambah deh tante gw nongol.
"udah ayo lah berangkat. Urusan ga pakai kebaya aja, ga bakal bikin aku diusir dari GSG," bela diri yang ga pada tempatnya sebetulnya.

Didit ga bawa Katananya hari ini. Ada family wagon hitam terparkir.
"boil bokap ye?," kata gw.
"yoi..tukeran dulu," jawabnya santai sambil membukakan pintu belakang untuk adik dan tante gw.
"wangi kaga kaya boil lu," kata gw.
Dia hanya tertawa.

Jalanan mulai macet. Hape gw bolak-balik bergetar karena sms yang masuk. Biasalah ucapan selamat dll..baik dari teman kampus,teman kantor maupun students. Jaman itu hape gw masih Nokia 8210. Jadoel banget kan? Kami tiba di GSG sekitar jam 7.15. Didit mencari lokasi paling wuenak untuk parkir. Gw menuju bagian wisudawan,sementara keluarga gw dan Didit duduk di tempat yang disediakan untuk undangan istimewa. Yup-yup cuma ini hadiah gw untuk mereka. At least mereka ga berdesakan dengan keluarga lain dan bisa melihat dari spot istimewa.

Acara wisuda yang standar lah ya... Ada sambutan-sambutan, aubade dan puncaknya ya pemanggilan wisudawan. Nama gw dipanggil ke dua untuk wisudawan sarjana. Duduk di bagian muka apalagi disendirikan tempatnya..memang bikin jadi spotlight. Mungkin itu sebabnya tante gw berkeras minta gw berdandan. Tapi..untuk gw, kenyamanan dan jadi diri sendiri itu lebih penting.

Acara berakhir sekitar pukul 11.30. Diluar, gw ga sangka beberapa murid gw hadir untuk mengucapkan selamat. Begitupun teman seangkatan. Fota foto...and at last bisa melangkah pulang. Well...is this goodbye? What will i do next?

Kadang kita begitu ingin lepas dari suatu tempat...namun kita lupa kemana kaki akan kita bawa...