Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

koni01Avatar border
TS
koni01
5 Alasan Mengapa Millenial Perlu Berbisnis dan Berpolitik (Nomor 3 tak Terduga)


Quote:




Pada 2030-2040, Indonesia diprediksi akan mengalami masa bonus demografi, yia diprediksi akan mengalami masa bonus demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia dibawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Pada periode tersebut, penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa. (Sumber : Bappenas)

Berdasarkan data tersebut tidak berlebihan jika harapan Indonesia berada di tangan Millenial. Namun uniknya dengan jumlah yang sebanyak itu berdasarkan survey dari Centre of Strategic and InterSumnational Studies kegiatan yang paling menarik minat bagi Millenial untuk membahas isu sosial dan politik hanya 2,3 persen (margin of error = 4 persen) dari total keseluruhan. Serta berdasarkan data yang dikelurkan oleh HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) jumlah entrepreneur Indonesia pada akhir 2018 hanya mencapai 3,1 persen dari total jumlah penduduk, Padahal membahas isu sosial politik dan berbisnis penting untuk Millenial dan Negara Indonesia.


Berikut adalah lima alasan mengapa berpolitik dan berbisnis penting bagi Millenial dan Indonesia :

1. Berbisnis Memiliki Potensi Penghasilan Tidak Terbatas untuk Millenial.


Sumber : PixalBay oleh Nattanan Kanchanaprat


Melalui berbisnis kita tidak harus menghabiskan waktu kita sepenuhnya dari pagi hingga malam untuk mendapatkan gaji bulanan yang tetap, tetapi cukup dengan membuat sistem bisnis dengan target penjualan yang tepat, bahkan dikerjakan oleh orang lain dalam sistem yang kita buat penghasilannya sehari dapat mengalahkan hasil orang dalam kerja sebulan.


2. Berbisnis Berpotensi Memiliki Masa Tua yang Lebih Baik bagi Millenial.


Sumber : PixalBay oleh Gerald


Disaat berbisnis kita tidak harus selalu bekerja untuk menghasilkan penghasilan, bahkan sambil tidur pun masih dapat penghasilan dari sistem bisnis kita yang tepat. Sehingga penghasilan kita tidak selalu bergantung dari kemampuan kita bekerja yang disaat kita tua cukup menikmati hasil dari sistem bisnis yang kita buat.


3. Berbisnis dan Berpolitik Membuat Millenial Anti Julid.



Sumber : LINE Today


Julid sendiri berarti iri hati dan dengki. Disaat kita berbisnis dan berpolitik kita tidak akan sempat untuk memikirkan hal-hal yang tidak berguna seperti kepo kepada orang lain, susah melihat orang lain senang, senang melihat orang lain susah, dan hal-hal kejulidan lainnya. Dikarenakan kita terlalu sibuk terhadap bisnis kita misal ada teman yang pamer mobil baru yang bisa jadi itu hutang juga belum tentu bermanfaat, sedangkan kita berfokus bagaimana uang yang kita miliki bisa menjadi lebih banyak lagi dengan mengembangkan bisnis kita meskipun sebenarnya bisa membeli mobil dengan kredit juga mampu untuk sekedar dipamerkan tapi buat apa juga. Melalui berpolitik juga kita akan sibuk bagaimana keadaan negara dan bangsa kedepan serta mendiskusikannya kepada teman-teman yang lain, sehingga tidak sempat menggibah teman kita ataupun mengusik urusan pribadi orang lain.


4. Berpolitik Membuat Millenial Terbiasa dengan Perbedaan dan tidak baper.




Sumber : Twitter @yowessory


Disaat sibuk berpolitik kita memiliki ide dan gagasan mengenai suatu hal yang selalu di diskusikan dengan sahabat kita yang memiliki latar belakang yang berbeda dengan kita sehingga bisa jadi memiliki kesimpulan yang berbeda dengan kita sehingga terbiasa berdebat dan tidak baper. Kedewasaan kita dalam beradab yang menentukan kondisi ini, karena jika tidak terbiasa dengan perbedaan kita akan selalu ngotot bahwa gagasan kita yang benar tanpa memedulikan bagaimana pendapat orang lain yang bisa jadi lebih baik daripada gagasan kita.


5. Berpolitik Meningkatkan Semangat Belajar Millenial




Sumber : Pixabay oleh Sasint


Terkadang semangat belajar yang rendah membuat kita tidak tahu mengapa harus mempelajari suatu hal yang memang itu diajarkan dalam kurikulum kita tetapi belum tahu aplikasinya dalam kehidupan. Sehingga melalui berpolitik kita dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas dari berbagai bidang, karena dengan diskusi kita tidak bisa menyimpulkan masalah misalnya peningkatan ekonomi suatu kota solusinya hanya dengan satu bidang ekonomi saja padahal dalam menjawab permasalahan tersebut membutuhkan peta daerah, analisa wilayah, sosial wilayah, dan faktor lainnya sehingga ilmu kita meningkat dan menjadi mempelajari bidang yang kita diskusikan.


Koni Dwi Prasetya S.T.,M.T.

Surabaya, 9 September 2019

Diubah oleh koni01 09-09-2019 05:53
apollion
apollion memberi reputasi
1
643
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Tampilkan semua post
osiris.nayoteAvatar border
osiris.nayote
#1
inti nya cuman 1 biar ga keluarin kebijakan polos dan lugu contoh nya.

lagu walikota depok yg di pasang di setiap wilayah yg ada lampu merah yg penuh macet emoticon-Big Grin.

Hasil nya ? Di ketawain sma anak muda2 emoticon-Big Grin
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.