Phase 1
Quote:
Siang harinya aku memutuskan untuk tidur karena yang lain sibuk melakukan sesuatu. Aku terbangun karena kegerahan.
“pules banget tidurnya”, kata Wina
“pastilah Win, kerja keras terus kan”, kata kak Queen
Keempat wanita ini sudah ada di kamarku tanpa mengenakaan pakaian.
“ngapain pada ngumpul”, kataku
“hari terakhir sih yang”, kata Luna yang sudah berada di atasku
Dan kegilaan ini di mulai, satu persatu dari mereka melepaskan pakaian ku. Tanpa memberiku kesempatan untuk melakukan apapun mereka sudah melakukan apa yang mereka lakukan. tangan, mulut dan punyaku sudah melakukan pekerjaannya masing-masing. Aku tak perlu memberikan detail apa yang terjadi Karena ku tau kalian sudah bisa membayangkannya. Suara mereka saling bersautan di kamar, aku mencoba untuk menahan stimulus yang di berikan oleh Luna di bawah sana. Setelah beberapa waktu mereka bergantian, kini Wina yang mengambil alih punyaku dan hal yang sama terus terjadi sampai semua rotasi kembali pada Luna.
“bangun yang”, kata Luna
Mereka sekarang berada di Kasur membelakangiku dan memberikan pose yang sama.
“sini yang”, kata Wina
“yang tua dulu”, kata kak Queen
Aku menarik nafasku.
“pada tutup mata deh”, kataku
Mereka membenamkan wajahnya di bantal, dan akupun mulai dari Luna, tak ada urutan kali ini aku melakukannya secara random. Lagi-lagi suara mereka menggema di kamarku. Semua itu berlangsung sampai malam hari dan seisi kamar sudah tidak karuan.
“bentar”, kataku merebahkan diri
Kami mencoba untuk mengatur nafas masing-masing.
“aku ambilin minum dulu” kata Wina
Tak lama Wina datang membawakan minum dan cemilan. Belum selesai aku minum kak Queen menarikku lalu menciumku.
“sampe lu ga bisa berdiri dek”, katanya
Yang lainpun menyusul, aku benar-benar memaksa tubuhku hari ini. Kurasakan punyaku seperti mau meledak. Kamipun akhirnya berhenti ketika semua sudah merasa cukup.
“lengket”, kata Luna
Aku duduk sambil bersandar di Kasur.
“maaf ya yang”, kata Wina
Aku hanya meliriknya.
“gila sih ini”, kata kak Queen
“lu pada gila”, kataku
Angel tertawa mendengarnya. Keempat wanita ini merebahkan diri di Kasur.
“pada mandi sih”, kataku
“bentar”, kata Luna
Aku mencoba untuk mengumpulan tenagaku dan mengambil handuk. Ketika aku sudah mendekati kamar mandi ku dengar suara langkah kaki yang cepat dan langsung menarikku ke dalam kamar mandi, mereka berempat tersenyum. We do it again.
Selesai mandi dan yang lain aku langsung merebahkan badan di sofa.
“pake baju yang”, kata Luna yang sudah selesai
“ga kuat jalan”, kataku
Kamipun berkumpul di sofa masih menggunakan handuk, sambil membahas gila yang sudah terjadi. Wina bangun dan memeriksa pintu dan jendela lalu kembali, saking kelelahannya akami sampai tertidur di ruang tv.
Pagi ini aku terbangun dengan rasa pegal di tubuhku, ku bangunkan satu-persatu wanita ini dan aku langsung berjalan kearah kamar. Sekitar jam 10 pagi kami semua sudah bersiap untuk pulang.
“udah bisa jalan sekarang?”, tanya Luna yang memelukku dari belakang.
“udah lah”, kataku
“ayo jalan”, kata kak Queen
Setelah memasukkan semua barang ke mobil, kamipun berangkat meninggalkan rumah yang penuh dengan keindahannya. Kamipun mulai
memasuki tol, aku merasa tidak tenang. Pikiranku selalu kembali pada apa yang kami lakukan semalaman. Aku mencoba mengalihkannya pada hal lain tapi tetap tidak bisa.
“sini”, kata Angel yang duduk di belakang.
Wina memelankan laju mobil dan akupun pindah ke belakang.
“lagi?”, tanya Angel
Kak Queen dan Luna melihatku bingung. Aku tak tau kenapa Angel bisa tau.
Siang harinya aku memutuskan untuk tidur karena yang lain sibuk melakukan sesuatu. Aku terbangun karena kegerahan.
“pules banget tidurnya”, kata Wina
“pastilah Win, kerja keras terus kan”, kata kak Queen
Keempat wanita ini sudah ada di kamarku tanpa mengenakaan pakaian.
“ngapain pada ngumpul”, kataku
“hari terakhir sih yang”, kata Luna yang sudah berada di atasku
Dan kegilaan ini di mulai, satu persatu dari mereka melepaskan pakaian ku. Tanpa memberiku kesempatan untuk melakukan apapun mereka sudah melakukan apa yang mereka lakukan. tangan, mulut dan punyaku sudah melakukan pekerjaannya masing-masing. Aku tak perlu memberikan detail apa yang terjadi Karena ku tau kalian sudah bisa membayangkannya. Suara mereka saling bersautan di kamar, aku mencoba untuk menahan stimulus yang di berikan oleh Luna di bawah sana. Setelah beberapa waktu mereka bergantian, kini Wina yang mengambil alih punyaku dan hal yang sama terus terjadi sampai semua rotasi kembali pada Luna.
“bangun yang”, kata Luna
Mereka sekarang berada di Kasur membelakangiku dan memberikan pose yang sama.
“sini yang”, kata Wina
“yang tua dulu”, kata kak Queen
Aku menarik nafasku.
“pada tutup mata deh”, kataku
Mereka membenamkan wajahnya di bantal, dan akupun mulai dari Luna, tak ada urutan kali ini aku melakukannya secara random. Lagi-lagi suara mereka menggema di kamarku. Semua itu berlangsung sampai malam hari dan seisi kamar sudah tidak karuan.
“bentar”, kataku merebahkan diri
Kami mencoba untuk mengatur nafas masing-masing.
“aku ambilin minum dulu” kata Wina
Tak lama Wina datang membawakan minum dan cemilan. Belum selesai aku minum kak Queen menarikku lalu menciumku.
“sampe lu ga bisa berdiri dek”, katanya
Yang lainpun menyusul, aku benar-benar memaksa tubuhku hari ini. Kurasakan punyaku seperti mau meledak. Kamipun akhirnya berhenti
ketika semua sudah merasa cukup.
“lengket”, kata Luna
Aku duduk sambil bersandar di Kasur.
“maaf ya yang”, kata Wina
Aku hanya meliriknya.
“gila sih ini”, kata kak Queen
“lu pada gila”, kataku
Angel tertawa mendengarnya. Keempat wanita ini merebahkan diri di Kasur.
“pada mandi sih”, kataku
“bentar”, kata Luna
Aku mencoba untuk mengumpulan tenagaku dan mengambil handuk. Ketika aku sudah mendekati kamar mandi ku dengar suara langkah kaki yang cepat dan langsung menarikku ke dalam kamar mandi, mereka berempat tersenyum. We do it again.
Selesai mandi dan yang lain aku langsung merebahkan badan di sofa.
“pake baju yang”, kata Luna yang sudah selesai
“ga kuat jalan”, kataku
Kamipun berkumpul di sofa masih menggunakan handuk, sambil membahas gila yang sudah terjadi. Wina bangun dan memeriksa pintu dan jendela lalu kembali, saking kelelahannya akami sampai tertidur di ruang tv.
Pagi ini aku terbangun dengan rasa pegal di tubuhku, ku bangunkan satu-persatu wanita ini dan aku langsung berjalan kearah kamar. Sekitar jam 10 pagi kami semua sudah bersiap untuk pulang.
“udah bisa jalan sekarang?”, tanya Luna yang memelukku dari belakang.
“udah lah”, kataku
“ayo jalan”, kata kak Queen
Setelah memasukkan semua barang ke mobil, kamipun berangkat meninggalkan rumah yang penuh dengan keindahannya. Kamipun mulai memasuki tol, aku merasa tidak tenang. Pikiranku selalu kembali pada apa yang kami lakukan semalaman. Aku mencoba mengalihkannya pada hal lain tapi tetap tidak bisa.
“sini”, kata Angel yang duduk di belakang.
Wina memelankan laju mobil dan akupun pindah ke belakang.
“lagi?”, tanya Angel
Kak Queen dan Luna melihatku bingung. Aku tak tau kenapa Angel bisa tau.