Kaskus

Story

congyang.jusAvatar border
TS
congyang.jus
Ku Kejar Cintamu Sampai Garis Finish
Ku Kejar Cintamu Sampai Garis Finish

Tuhan tidak selalu memberi kita jalan lurus untuk mencapai suatu tujuan. Terkadang dia memberi kita jalan memutar, bahkan seringkali kita tidak bisa mencapai tujuan yg sudah kita rencanakan diawal. Bukan karena tuhan tidak memberi yg kita inginkan, tetapi untuk memberi kita yg terbaik. Percayalah, rencana Tuhan jauh lebih indah.

Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 13 suara
Siapa yang akan menjadi pemaisuri Raja?
Olivia
31%
Bunga
8%
Diana
15%
Zahra
15%
Okta
8%
Shinta
23%
Diubah oleh congyang.jus 04-03-2022 10:27
sargopipAvatar border
efti108Avatar border
JabLai cOYAvatar border
JabLai cOY dan 37 lainnya memberi reputasi
38
165.6K
793
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
congyang.jusAvatar border
TS
congyang.jus
#508
Part 59
"Makasih kado nya, sukak deh" Sebuah pesan dari Okta menjadi notif awal yang selalu sukses membangun mood gw di pagi hari, setidaknya selama beberapa waktu terakhir.

Gw tersenyum lebar ketika membacanya. Sekejap, gw tekan tombol panggilan. Terdengar beberapa detik nada sambung sebelum suara Okta terdengar di ujung sana.

"Pageee.." ucapnya sedikit berteriak

"Pagi jugaa.."

"Hehe, makasih yaa kadonya. Aku suka.."

"Syukur deh kalo kamu suka. Maaf kalo nominal nya ga seberapa, abisnya aku bingung mau ngasih kado apa"

"Ini udah berkesan banget tau. Anti mainstream. Beda banget sama kado lain yg rata2 isinya boneka sama jam tangan"

Gw sempet bingung mau memberi kado apa untuk hadiah ulang tahun okta. Kemudian Mbak Oliv datang membawa sebuah DVD berisi ratusan foto ketika gw dan anak-anak berlibur ke Dieng. Dari situ muncul inspirasi sebuah buku album. Gw langsung memilah puluhan diantara ratusan foto Gw dan Okta yang tersimpan di HP, ditambah foto gw dan Okta yang ada di dalam DVD tersebut.

Obrolan hangat pagi itu berakhir dengan ucapan "Have a great day!" dan beberapa kalimat pengingat untuk gw dan untuk dia sendiri.

Selepas maghrib, gw yang sedang nongkrong di balkon (masih pakai sarung) dikagetkan dengan kedatangan Okta.

"Ngelamun mulu" ucapnya membuyarkan lamunan gw

"Loh, kapan dateng? Kok ga denger suara mobilmu?" Tanya gw keheranan

"Baru aja nyampe.. Kamu sih, kebanyakan ngelamun" jawabnya

"Aku bawa ini" dia mengangkat sebuah bungkusan berplastik hitam

"Apa nih isinya?" Gw menyambut dan mengintip isinya yang kemudian gw ketahui berisi martabak telur. "Makasih banget yaa" lanjut gw

"Hehe"

"Eh, kesini sama siapa sih? Kok kayaknya di bawah rame banget" tanya gw yang mendengar samar-samar beberapa orang asik ngobrol di ruang tamu.

"Sama kakak" jawab Okta

"Lah, Mbak nya malah ditinggal"

"Ada Tante sama Zahra kok"

"Yaudah yuk, join ke bawah aja" ajak gw untuk bergabung ke ruang tamu.

Ketika sampai di ruang tamu, gw melihat suasana yang gw harap akan menjadi kenyataan dalam beberapa tahun kedepan. Yaitu keluarga gw dan keluarga orang yang gw cintai saling bercengkrama akrab di dalam sebuah ruangan. Yaa, untuk saat ini gw hanya bisa berusaha dan berdoa. Hakikatnya memang begitu, manusia merencanakan, Tuhan yang memutuskan.

Quote:


Pada akhir tahun, seperti biasanya pasti ada acara clothing expo di salah satu bekas kawasan hiburan di kota gw. Itu berarti, gw bakal di ajak Mbak Oliv 'ngeborong'

"Bawa mobil apa motor?" Tanya Mbak Oliv lewat chat

"Motor aja deh, malming pasti macet, lagian kalo bawa mobil ntar parkirnya susah" Jawab gw panjang lebar

Tak berapa lama, ada notifikasi dari Mbak Oliv yang berbunyi "OTW"

30 menit kemudian, gw dan Mbak Oliv sudah sampai di lokasi. Setelah membeli tiket masuk, kami pun mulai keliling berbelanja

"Ini bagus ga?"

"Yah, ukurannya tinggal ini"

"Modelnya bagus, tapi aku kurang suka sama warnanya"

Bermacam-macam type pertanyaan dan berbagai keluhan yang umumnya dilontarkan seorang wanita saat berbelanja turut menambah ramai suasana disana, tak terkecuali Mbak Oliv. Yang membedakan Mbak Oliv dengan kebanyakan wanita lainnya saat berbelanja hanyalah cara memilihnya.

Mbak Oliv tidak banyak pilah-pilih dalam berbelanja. Jika suka, ya dibeli. Jika saat lanjut berkeliling ada yang menarik, ya dibeli lagi, begitu seterusnya hingga uang cash nya habis.

Setelah sekian lama berkeliling, Mbak Oliv sudah menenteng beberapa kantong plastik dari berbagai macam brand. Sedangkan gw, hanya membeli satu kaos dan sebuah kemeja warna cream dengan corak logo di saku.

"Dua ya Mbak" pesan gw ke penjaga booth sebuah merk teh yang namanya hampir selalu ada di setiap event.

Gw dan Mbak Oliv duduk lesehan di samping booth tersebut, hanya beralaskan paving dan rumput liar yang tumbuh jarang-jarang di beberapa titik.

Tak berselang lama, minuman gw jadi, dan gw menyerahkan selembar uang berwarna ungu ke penjual.

"Istirahat dulu ya dek, capek" keluh Mbak Oliv. Gw diam menyetujui.

"Kamu berapa lama di Bandung?" Tanya Mbak Oliv tentang rencana gw menghabiskan libur semester akhir tahun di Bandung.

"Kayaknya sih, balik tahun depan" jawab gw

"Mepet banget, tanggal dua udah berangkat sekolah kan?" Tanya Mbak Oliv lagi, gw menganggukkan kepala.

Akhir tahun ini, Okta mudik ke Bandung untuk merayakan hari raya natal. Dan gw diajak untuk ikut memeriahkannya. Sebenarnya bukan hanya gw yang diajak, melainkan seluruh anak-anak bengkel. Tapi semuanya tidak bisa menyanggupi karena masih mempunyai tanggungan masing-masing. Akhirnya, cuma gw yang berangkat.

"Yaudah, kamu hati-hati di sana, jaga diri baik-baik" pesannya

Gw sedikit terkekeh dengan isi pesannya "Aku mau liburan mbak, bukan mau merantau"

Ia membalas dengan sebuah cubitan di paha gw.

Kemudian, kami saling diam. Mata kami asik menonton lalu lalang orang yang keliling berbelanja. Secara tidak sengaja, sebuah sweetshirt perpaduan warna abu-abu muda dan abu-abu gelap, dengan gambar animasi kelinci yang tergantung di booth yang berada tepat di depan gw seakan-akan melambaikan tangan, menarik gw agar menghampirinya.

Dengan cepat, gw bangkit dan berjalan kesana.

Gw menunjukkan sweetshirt tersebut ke Mbak Oliv yang masih duduk di tempat tadi. Ia mengacungkan dua jempol ke atas.

"Mas, yg ukuran M ada?" Tanya gw ke mas-mas nya sambil menyerahkan sweetshirt tersebut.

Dengan sigap, ia langsung menuju ke belakang booth tempat stock barang berada.

"Ada mas" jawabnya, ia menyerahkan sweetshirt dengan model sama, namun kali ini dengan ukuran yang gw minta.

"Tolong bungkusin ya mas.. Sama ini juga kalo ada yang ukuran L" gw menyerahkan sweetshirt tadi ditambah sebuah hoodie biru navy bertuliskan nama dari brand tersebut di depannya.

Sekembalinya dari booth tadi, Mbak Oliv bertanya "Buat siapa?". Tak mengherankan Mbak Oliv bertanya begitu, karena menggunakan sweetshirt bukan gw banget.

"Sweetshirt nya buat Okta, hoodie nya buat Zahra" jelas gw

oktavp
delet3
japraha47
japraha47 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.