- Beranda
- Stories from the Heart
Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]
...
TS
yanagi92055
Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]
Selamat Datang di Thread Ane Gan/Sis
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2020/05/20/10668384_20200520011303.jpg)
Kali ini ane ingin sekali bercerita tentang seluk beluk perjalanan cinta ane yang mana sudah lama banget mau ane ceritakan, karena ane cukup mual juga kalau memendam kisah-kisah ini terlalu lama, ada yang mengganjal dihati, hitung-hitung sebagai penebusan dosa..hehe.. Mohon maaf juga sebelumnya karena ane masih nubie, mohon bimbingannya ya gan sis agar trit menjadi lebih menarik untuk dibaca.
Terima kasih Gan Sis telah mendukung dan membaca Trit ini sehingga bisa menjadi HT di bidang STORY. Semoga kedepannya ane selalu bisa memperbaiki tulisan ini dengan baik sehingga semakin enak dibaca.
Spoiler for INDEX:
Spoiler for "You":
Spoiler for MULUSTRASI:
Spoiler for Peraturan:
Selamat membaca kisah ane yang menurut ane seru ini ya gan/sis.
Menurut ane, lagu ini kurang lebih mewakili diri ane di masa lalu gan sis
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Diubah oleh yanagi92055 20-05-2020 13:13
DayatMadridista dan 113 lainnya memberi reputasi
106
465.6K
4.3K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
yanagi92055
#1067
Pemikiran Aneh
Hah? Apaan? Gue ditolak? What the f**k? Nggak benar ini. Nggak mungkin ini. Seumur hidup gue belum pernah ditolak siapapun, bahkan adanya beberapa kali pacaran gue ditembak. Pertama kali pacaran aja dulu waktu SMP gue ditembak.
Itu adalah pikiran ane pada saat itu. Ane bingung luar biasa. Apa yang terjadi ini? Kenapa Keket nolak ane? Dia aja selama ini yang suka sama ane.
"Kalau boleh tau, kenapa ya Ket?" Tanya ane.
"Gue itu sayang banget Ja sama lo. tapi gue belum berani nerima lo karena lo belum berani 100% berkomitmen sama gue."
"Tau darimana gue belum bisa komitmen sama lo sepenuhnya Ket?"
"Gue nggak mau kita malah sering berantem dan ribut-ribut nggak penting cuma gara-gara gue cemburu berat Ja. Lo itu banyak yang suka. Gue tau kok. Teman-teman gue sekelas beberapa ada yang ngomongin lo bahkan dari jaman ospek angkatan lo, teman-teman lo sekelas juga, dan mungkin dari jurusan lain atau fakultas lain bisa aja ada juga yang suka. Gue belum siap, dan mungkin nggak akan pernah siap. Gue ngeliat lo tadi sama Zalina Ja. Dan gue tau dari sorot mata lo, lo masih mengharap Zalina. Plus lagi tadi kenapa gue telat masuknya karena gue melihat lo lagi godain Sofi. Sorot mata lo yang udah gue hafal dan senyum manis lo ke mereka itu salah satu yang bikin gue berat untuk nerima lo."
"Kok gitu sih Ket? Gue itu sayangnya sama lo, kalau yang lain ada yang suka ya biarin aja. Sama kayak lo yang juga disukai banyak cowok disini. Gue juga mau jealous bisa aja Ket, tapi ya gue yakinin diri gue kalau lo mau berkomitmennya sama gue, bukan yang lain-lain. Lo tau kan gue trauma berat sama apa yang terjadi dengan hubungan gue sama Zalina? Tapi gue mau coba hilangkan itu dengan mencoba menjalani sama lo Ket. Lo ngerti nggak sih? Kalau sama Zalina tadi gue iba sama dia, dan pas sama Sofi pun gue cuma ngobrol biasa aja Ket."
"Gue ngerti banget sayang. Gue ngerti. Tapi gue lebih senang menjalani yang kayak gini Ja. Gue sayang sama lo, tapi gue nggak benar-benar bisa memiliki lo saat ini, jadi gue nggak perlu susah-susah cemburu, nggak perlu susah-susah jaga hati, tapi perhatian dan sayang gue ke lo nggak berkurang, dan lo pun gue yakin begitu. Ija, lo itu pembohong yang payah tau nggak."
"Ket kok aneh sih pemikiran lo? Belum pernah gue nemu yang cewek yang pemikirannya model begini."
"Gue rela jadi serep lo dulu kan Ja, dan posisi itu akhirnya terbalik waktu gue masih sama Rama. Gue nyaman dengan hal kayak gitu. Komitmen itu berat buat gue Ja. Gue nggak mau kehilangan lo cuma gara-gara habis jadian terus ribut-ribut gara-gara cemburu dan lain hal, terus putus, dan kita nggak kenal lagi. Gue nggak mau Ja. Gue nggak mau kehilangan lo Ja, apalagi dengan cara konyol kayak gitu."
"Ket sumpah gue ngerasa aneh banget ini. Bingung banget gue Ket. Beneran deh. Sayang banget tapi nggak mau diikat dengan keseriusan, karena takut kehilangan? Apa-apaan sih? Lo kenapa jadi susah berkomitmen? Dulu sama Alen bisa kan?”
"Iya itu lo ngerti. Udah pokoknya gue tetap akan mencintai lo Ja, bahkan gue akan selalu ada buat lo, dan gue harap lo juga begitu. Gue bisa karena rasa sayang gue nggak 100% ke dia, gue masih nggak yakin waktu itu."
"Berarti kita jomblo seumur-umur sama gue dong Ket? Beneran Ket ini gue berasa lagi di kerjain sama lo Ket.”
"Why not? Toh hati gue sama lo tetap satu, sampai nanti kita bener-bener yakin kita bisa utuh berkomitmen. Gue serius. Gue nggak pernah becanda soal hati Ja."
"Tapi kalau ternyata salah satu dari kita punya pacar gimana Ket?"
"Silakan aja, yang jelas gue sama lo nggak akan pernah berpisah Ja." Kata Keket sambil tersenyum manis banget.
"Tapi lo yakin bisa ngejalanin sama gue kalau ternyata lo jadian sama orang lain, begitu juga gue?”
"Itu yang gue belum tau Ja. Tapi dengan pengalaman gue yang pernah menjadi seorang cadangan, gue yakin bisa. Nggak tau kalau lo."
"Oke Ket, gue terima keadaan gini. Dan kalau lo bisa begitu, gue pun bisa. Gue akan lakuin sebisa gue. Gue sayang banget sama lo Ket."
"Aku juga sayang banget sama kamu Ija sayang."
"Jadi panggilannya berubah ini sekarang?” kata ane sambil senyum kecil.
"Mau nggak? Buat nandain bahwa hubungan ini nggak sekedar sahabatan biasa, tapi persahabatan karena cinta."
"Aku mau Ket. Umm, dan boleh nggak aku manggil kamu yank?"
"Boleh Ija sayang."
Ane super duper bingung sama pemikiran Keket ini. Ane sempat berpikir ini sih ngada-ngada aja, Keket mau ngetes ane. Berasa adegan sinetron yang dibuat-buat. Tapi ini nyata ane alamin, seumur hidup baru kali ane ngehadapin kenyataan yang sangat aneh ini. Tapi mau nggak mau, ane harus menerima keputusan ini, sementara waktu. Ane akan coba lagi lain waktu, di waktu yang tepat. Mungkin kehidupan orang lain nggak pernah kali ya nemu cewek yang pemikirannya benar-benar out of the box ini.
Ane aja yang suka punya ide aneh-aneh masih bingung dengan pola pikir Keket ini. Tapi karena ane sayang, dan dia juga sayang ane, ane hanya bisa kasih kepercayaan walaupun ane nggak tau perasaan ane kayak apa kalau tau-tau dia malah jadian sama orang lain. Begitu pula ane. Jika ane jadian sama orang lain, bagaimana tingkat sakit hati dia? Ah nggak kalah membingungkan sama Zalina dulu waktu di awal-awal. Malah ini lebih ngebingungin. Jadi ya jalanin aja dulu, toh masih muda-muda.
--
UAS semester 5 sudah selesai ane lewati. Seperti biasa, nilai ane ya biasa-biasa aja karena banyak perbedaan pendapat soal jawaban dengan dosen. Nggak textbook nggak dapat nilai bagus. Yaudah nggak apa-apa yang penting ilmunya udah coba ane terapkan dalam menjawab studi kasus-studi kasus yang di suguhkan dipertanyaan.
Keket sudah selesai semua kuliahnya, tinggal merampungkan skripsinya. Dia mau memulai bab 1 nya. Tentunya dengan banyak diskusi sama ane. Perasaan kami satu sama lain tetap sama, kami saling menyayangi. Tapi tanpa status. Aneh. Tapi orang-orang melihat kami adalah sepasang kekasih. Ya biar aja.
"Ket kalau ada yang nanya kita jadian apa nggak, jawabnya apa?”
"Nggak usah dijawab, senyumin aja. Aku selalu gitu kok."
"Enteng banget ya. Haha. Lain deh kalau anak cakep mah, begitu doang orang lain langsung percaya. Nah aku, yang selalu dikatain bandit wanita ini, mana orang langsung percaya."
"Kamu tuh ya, nggak usah sok jelek. Walaupun sebenernya emang kamu nggak ganteng-ganteng banget juga. Ini aku jujur loh. Tapi yang bisa ngalahin kamu cuma Krisna kalau menurut aku Ja."
"Krisna? Kok jadi ke dia? Tapi emang dia ganteng parah sih. Haha. Mana pinter pula kan."
"Aku belum cerita ke kamu yank. Mau denger nggak cerita aku?" Kata Keket.
"Gimana-gimana? Aku nggak tau nih. Haha."
"Jadiii. Hehe. Si Krisna ini waktu jaman angkatan kalian ospek itu, dia modus ke aku tau Ja. Aku tau itu. Haha. Waktu itu aku masih sama Alen kan. Jadi aku nggak tanggepin, tapi dia terus aja modusin aku Ja. Tapi kalian nggak ada yang tau kan?"
"Bangs*t juga si Krisna nih. Kakak kelas mau diembat juga. Hahaha. Gila. Terus-terus gimana lagi?”
"Hei, apa bedanya sama kamu? Kamu kan juga sekarang sama aku."
"Tapi kan kamu yang mau yank sama aku. Bukan aku yang modusin kamu."
"Heh, kamu itu modusin aku dengan kata-katamu. Inget itu. Haha. Dan aku malah jatuh hati lagi. Masuk deh perangkap kamu sampai sekarang."
"Yee. Aku kan cuma ngomong apa adanya. Yang sekiranya masuk logika aku, sekiranya bisa ngebantuin kamu, gitu-gitu kan."
"Iyaaaaaa sayang. Aku jatuh hati sama kamu pokoknya deh pangeran kodok."
"Ket, kamu bisa nggak sih panggil aku nama aja? Pangeran kodok itu malesin banget dengernya."
"Ya kan dulu kamu dikerjain suruh gimmick jadi kodok-kodokan gitu, mana disetelin lagu susan ria enes. Pas banget kamu. Haha. Aku seneng banget liat kamu tau waktu itu. Makanya aku jadi manggil kamu gitu. Hahaa."
"Iya iya, udah. Lanjutin cerita kamu."
"Iya, dia itu rajin banget chat ke aku. Kak kathy selamat pagi, udah sarapan belum, jangan lupa makan nanti cantiknya berkurang. Gitu masa?! Hahahaha. Aku geli banget digituin Ja malahan, bukannya jadi suka."
"Dih, pedekatenya recehan banget ya. Tapi kenapa banyak yang suka dia ya?"
"Karena dia ganteng Ja. Cool juga kan, kalau tampilan luarnya dia kalem, terus sedikit ada potongan agamis. Padahal mah apaan. Hahaha."
"Bangs*t, bangs*t si Krisna. Ini anak-anak kost harus tau ini. Haha."
"Haha kamu coba ceritain aja."
"Kamu tau dia sekarang deket sama anak Prof Amir?"
"Oh iya, anak fakultas sebrang jauh sana ya? Haha. Anak-anak ekonomi mah cakep-cakep Ja."
"Iya, kamu liat kan dulu waktu di pemakaman bapaknya? Si Adi F pernah bilang tuh. Nanti nggak lama pasti udah deket aja ni si Krisna sama Mutia. Dan beneran dong kejadian. Hahaha."
"Wah bener-bener ya. Untung aku nggak kepingin sama dia Ja."
"Kalau dulu kamu jadian sama dia, kamu bakal dapat gelar beauty-some Ket. Pasti itu."
"Kayak kamu sama Zalina?”
"Yaelah, nggak usah bawa-bawa Zalina ah."
"Ya kan tapi emang bener. Kamu dulu bikin heboh sefakultas ini. Apalagi dulu sempet juga kamu jadi tertuduh karena urusan hamilnya Zalina."
"Iya Ket. Udah ya, nggak usah diingetin lagi. Sakit banget Ket. Hehe."
"Iya maaf, tapi kadang kita harus lihat masa lalu dulu Ja biar bisa memperbaiki masa depan."
"Iya bener Ket."
"Hemm Ket, liburan seminggu ini kamu mau kemana?”
"Aku paling ngerjain draft Ja. Kamu?”
"Aku mau ikutan pelatihan bisnis Ket. Tapi nggak ada teman."
"Bilang aja mau ditemenin."
"Iya. Hehhee."
"Yaudah, dimana dan kapan?”
"Di Jakarta, 3 hari lagi. Tapi pendaftaran masih buka kok."
"Yaudah ayo aku temenin ya Ja."
"Asyik, ditemenin kamu. Hehe."
(((Dreeeett dreeettt)))
Notif chat.
ARA MANAJER
Quote:
"Ket, aku ada urusan sama Ara, dia lagi ada di kota sekarang. Kamu nggak apa-apa?”
"Iya nggak apa-apa. Ara lagi ada kerjaan banyak disini? Kemarin juga dia kesini kan?"
"Iya, katanya ada mau bikin olahan sampah plastik apa ya."
"Hebat ya. Anak itu udah cantik, gesit, cerdas, ceria terus lagi. Sayang loh dulu kamu nyia-nyiain dia."
"Hmmm. Hehe. Iya, tapi kan kalau nggak gitu, aku nggak akan pernah sayang sama kamu."
"Iya." Keket tersenyum kecil.
"Nanti aku jalan habis magrib palingan. Kamu mau mampir ke kostan aku?"
"Ayo, aku udah lama nggak ke kostan kamu Ja."
"Yaudah yuk."
Ane berjalan sama Keket menuju kostan diliputi perasaan campur aduk. Ara mau ngapain sih? Oramg lagi usaha ada aja godaannya.
Begitu sampai di kostan, ternyata anak-anak sedang keluar semua. Ane mengkonfirmasi masing-masing anak, Tanto ternyata lagi jalan ke kota bareng Riana, Adi F lagi ada saudaranya dan berangkat bareng Tanto ke Kota juga, sementara Adi S sedang kumpul organisasi daerah asalnya. Kostan kosong? Hmmmmmm.....
"Ket, kosong nih. Mau?” kata ane menggoda.
"Nakal ya kamu." Kata keket tersenyum malu.
Ane langsung menggiring Keket ke kamar. Seperti biasa, ane merapihkan seluruh kamar dulu, semprot wewangian dan menyalakan aromaterapi, lalu baru memulai sesi seru bareng Keket.
"Pelan-pelan aja ya sayang." Katanya membisiki ane.
"Kamu sejak kapan pakai parfum Prada Candy? Ketauan ni macem bau permen kapas. Haha."
"Kok kamu tau?"
"Waktu kerumah aku, kamu nggak liat ya emang aku punya display botol parfum segitu banyaknya?"
"Hmm liat kok. Oh iya ya. Kamu seneng banget sih ngumpulin parfum."
"Makanya aku hafal sayang jadinya. Namanya hobi. Hehe. Tapi sekarang udah jarang, uangnya mending ditabung. Lumayan juga harga-harganya soalnya itu."
"Bukan lumayan, itu mahal sayang. Aku aja dulu nabungnya lama buat beli Bvlgari."
"Ehm iya. Yaudah ah kenapa jadi ngomongin parfum sih. Hahaha."
Dan ronde demi ronde pun kami lewati bersama dengan penuh peluh, maklum kostan ane AC kamarnya belum diservis, mati udah dua hari waktu itu, kipas angin nggak punya. Haha.
Diubah oleh yanagi92055 04-09-2019 14:38
itkgid dan 26 lainnya memberi reputasi
27
Zalina, 95% mirip Tala Ashe
Anin, 85% mirip Beby Cesara
Keket, 95% mirip, ane nggak kenal siapa ini, nemu di google
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/08/30/10668384_20190830043503.jpg)
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/08/30/10668384_20190830043009.jpg)
Mulustrasi Ara, waktu masih SMA, 96% mirip![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/09/12/10668384_201909120424500824.png)
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/09/13/10668384_201909130223080915.png)
serta apresiasi cendol