- Beranda
- Berita dan Politik
Iuran BPJS Kesehatan Jadi Rp 160.000, Pengamat Cemaskan 2 Dampak Berikut
...
TS
salmansharkan
Iuran BPJS Kesehatan Jadi Rp 160.000, Pengamat Cemaskan 2 Dampak Berikut
Quote:
Jakarta - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mardiasmo mengatakan bahwa iuran BPJS Kesehatan akan dinaikkan berdasarkan usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Besaran kenaikan iuran BPJS Kesehatan adalah untuk peserta penerima bantuan iuran (PBI) dan non PBI kelas 3 sebesar Rp 42.000 per bulan per jiwa. Sedangkan kelas 2 sebesar Rp 110.000 per bulan per jiwa, dan kelas 1 sebesar Rp 160.000 per bulan per jiwa.
Menanggapi hal tersebut, Timboel Siregar, Koordinator Advokasi BPJS Watch mengatakan bahwa kenaikan iuran yang mencapai 100 persen itu bisa menjadi kotra produktif dan berdampak besar khususnya bagi peserta mandiri.
Timboel menyebut ada dua dampak buruk yang mungkin bisa terjadi jika besar kenaikan iuran BPJS Kesehatan mencapai Rp 160.000 per bulan.
"Saya khawatir, satu akan terjadi tunggakan iuran yang semakin besar. Padahal per tanggal 31 Juni kemarin, besar tunggakan untuk peserta mandiri saja Rp 2,4 triliun, untuk iuran satu bulan," ujarnya saat dihubungi detikHealth, Rabu (28/8/2019).
Dampak yang kedua, karena tingginya kenaikan iuran untuk kelas I dan II, Timboel mengkhawatirkan adanya perpindahan kelas peserta menjadi kelas III. Jika itu terjadi, maka potensi yang diterima peserta kelas I pun akan hilang.
"Peserta banyak yang tidak bayar, banyak peserta yang dinonaktifkan, maka tunggakan akan semakin besar. Mungkin nanti yang tadinya Rp 2,4 triliun mungkin bisa Rp 6-7 triliun," tandasnya.
(wdw/up) - detikcom
Masuk akal sih sebenarnya kalau naik, orang males bayar, nunggak. Sementara sakit itu nggak bisa ditebak kapan, tapi tunggakan makin tinggi, pas sakit nanti nyolot WAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKAKA
Negara berflower-ku semoga sentausa.
Diubah oleh salmansharkan 29-08-2019 00:23
mulivw dan 23 lainnya memberi reputasi
24
23.1K
326
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672.1KThread•41.8KAnggota
Tampilkan semua post
nubihart
#260
Quote:
kl soal ekonomi nya ane tdk bisa menganalisa se sederhana itu....tdk semua orang yg naik vario otomatis mampu..bisa jd kredit dan itu untuk ngojek..itupun udah pas2 an...
ane hanya bisa menganalisa bahwa kenaikan bpjs yg mencapai 160 rb emang berat...
jujur aja....kl dr pengalaman ....bpjs sangat tdk efisien..dan boros...itu yg bikin mereka selalu jebol...
ini berkaca dr pengalaman menganalisa jamsostek...
kenaikan iuran tdk menjami bahwa dia tdk akan jebol lagi...
sebelum nya dia udah naik..dr 60 rb ke 80 rb...dan tekor nya bukan menurun ..malah makin naik..nach lho....harus nya dng kenaikan iuran yg mencapai 30 persen bikin tekor nya turun...bukan malah naik...
ini masalah ada di internal bpjs...dan pengawasan rs...tp masyarakat umu yg akan di korban kan...
belakangan ane melihat bahwa rs gila2 an dalam menerima pasien bpjs....dan banyak dr diagnosa mereka yg asal...
bahkan sering bikin biaya membengkak dan sering akibat nya fatal pada pasien....
paman ane kholik di diagnosa sakit maag....padahal tdk ada sejarah nya dia sakit maag....akhir nya masuk rs....diagnosa terus berkembang makin tdk karuan.....
ane yg ngerti kesehatan menduga dia kena batu empedu.....ane sarankan minta usg batu empedu dng biaya sendiri....tp oleh pihak rs dan bpjs tdk di perbolehkan...dan harus keluar dulu....lalu masuk lagi sebagai pasien umum...krn keluarga tdk berani ya akhir nya pasrah...lucu nya sakit berkemba g jadi aneh2 dan pengobatan makin banyak..biaya makin besar( walaupun di tanggung bpjs) dan akhir nya paman ane meninggal...( persis prediksi ane...nanti kl rasa sakit di perut hilang..krn kantong empedu pecah...maka 2 -4 hari akan meninggal...terjadi seperti itu)
jd diagnosa yg tdk tepat di dokter umum yg berlanjut ke rs ....akan membuat siklus pengobatan yg tdk efisien..krn nanti kl tdk meninggal....pasien akan keluar rs ( krn jatah masa rawat bpjs nya habis) walaupun masih sakit...akan ke dokter umu lagi...
lalu siklus perawatan akan berulang lagi.....akibat nya tagihan ke bpjs akan bengkak.....hanya untuk 1 pasien...
bayangkan kl terjadi atas 1 juta pasien rawat inap? apa tdk mampus bpjs....
plus manajemen bpjs yg amat tdk efisien membuat bengkak biaya operasional...( yg tentu ikut di tanggung dr iuran peserta)
kesimpulan...iuran naik..
pemasukan dokter naik..pemasukan rs naik....kesejahteraan karyawan dan direksi bpjs naik...tapi perawatan mungkin akan turun ...plus tekor akan tetap bahkan naik..
alter memberi reputasi
1
Tutup