https://megapolitan.kompas.com/read/...jakarta-paling
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, jumlah pejalan kaki di Jakarta paling sedikit dibandingkan dengan kota-kota besar lain di dunia.
Anies menyampaikan, salah satu alasannya karena trotoar di Jakarta tidak ramah pejalan kaki.
"Kita (Jakarta) dibandingkan kota-kota besar dunia lain, termasuk kota dengan penduduk yang jumlah jalan kakinya paling rendah," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (29/8/2019).
Karena itu, Pemprov DKI Jakarta terus membenah trotoar di Jakarta. Tujuannya untuk menjadikan Jakarta ramah bagi pejalan kaki.
"Yang harus dibangun adalah Jakarta sebagai kota yang ramah bagi pejalan kaki, Jakarta sebagai kota yang lebih banyak warganya mau berjalan kaki," kata Anies.
Sejumlah trotoar yang telah dibenahi atau direvitalisasi, lanjut Anies, akan multifungsi. Dia mencontohkan trotoar di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan FX Sudirman yang dijadikan lokasi pertunjukan seni.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merevitalisasi trotoar di 31 ruas jalan protokol, arteri, dan jalan penghubung yang dilayani atau terintegrasi transportasi umum.
Tujuannya agar pejalan kaki memiliki akses yang nyaman menuju transportasi umum.
Revitalisasi trotoar sepanjang 14 kilometer di 10 ruas jalan telah dimulai tahun ini. Progres pengerjaannya rata-rata 30-35 persen dan ditargetkan rampung akhir Desember.
Revitalisasi trotoar pada tahun ini memakan anggaran Rp 275 miliar.
Sementara pada 2020, Pemprov DKI akan merevitalisasi trotoar sepanjang 47 kilometer di 21 ruas jalan.
"Di 2020, kami merencanakan anggaran sekitar hampir Rp 1,1 triliun, itu karena agak banyak," ujar Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho, Selasa lalu.
Siapa yang membikin trotoar penuh dengan PKL sehingga tidak ramah bagi pejalan kaki ?