Kaskus

News

n4z1.v8Avatar border
TS
n4z1.v8
DPRD Paniai: Indonesia Terus Hina Kami Monyet, Papua Harus Merdeka


DPRD Paniai: Indonesia Terus Hina Kami Monyet, Papua Harus Merdeka

Di Tanah Papua, monyet itu tidak ada. Adanya di Ragunan, Ancol, Puncak Bogor, di Jawa sana. Keliru orang Indonesia. Mereka sendiri adalah bangsa Monyet," tegasnya.

DPRD Paniai: Indonesia Terus Hina Kami Monyet, Papua Harus Merdeka
Naftali Pakopa, anggota DPRD Paniai, saat menyampaikan orasi politik di halaman kantor Bupati Paniai, Madi, Senin (26/8/2019). [Stevanus Yogi/Suara Papua]

Suara.com - Anggota DPRD Kabupaten Paniai, Papua, menegaskan sudah saatnya bangsa dan Tanah Papua lepas dari Indonesia, merdeka sebagai negara berdaulat.

Hal itu diungakpkan anggota DPRD Paniai, Naftali Pakopa, dalam orasi mewakili anggota DPRD saat aksi demonstrasi anti-rasisme, Senin (26/8/2019), di kantor Bupati paniai.

Aksi itu sendiri digelar untuk mengecam tindakan rasis terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, tanggal 16 - 17 Agustus 2019.

"Karena Indonesia tak henti-henti dari dulu terus menghina kami orang Papua, dibilang bodoh, kotor, bau, primitif, konsumtif, dan sekarang monyet. Maka saya tegas mau bilang, kita Papua harus merdeka, lepas dari Indonesia," kata Naftali seperti diberitakan Suarapapua.com, Rabu (28/8/2019).

Ia menuturkan, selama ini pihaknya telah setia terhadap negara Indonesia tapi justru dihina sebagai monyet. Naftali mengakui wakil rakyat kecewa.

"Memang saya Papua kulit hitam, berambut keriting, tapi saya manusia sejati. Kenapa saya dihina dan disamakan dengan monyet. Di Tanah Papua, nama binatang monyet itu tidak ada. Adanya itu di Ragunan, Ancol, Puncak Bogor, di Jawa sana. Keliru orang Indonesia. Mereka sendiri adalah bangsa Monyet," tegasnya lagi.

Karenanya, Naftali menegaskan merdeka adalah harga mati bagi orang dan tanah Papua. Tidak ada pilihan lain selain itu.

"Papua merdeka, Papua merdeka," teriak Naftali.

DPRD Paniai: Indonesia Terus Hina Kami Monyet, Papua Harus Merdeka
Naftali Pakopa, Anggota DPRD Piniai dari Partai Gerindra.

Soal aksi rasisme, Naftali mengatakan anggota dewan akan membentuk panitia khusus dan membawa hasilnya ke Presiden Jokowi.

Sementara Simon Gobai, juga anggota DPRD Paniai, menegaskan orang Papua diciptakan Tuhan sebagai manusia sejati.

"Maka kita orang Papua harus lawan tegas tindakan busuk Indonesia bilang kita monyet ini. Terus Indonesia, kalau tidak suka dengan saya Papua, silakan tinggalkan saya. Saya Papua mau hidup sendiri," tegasnya.
sumber

==========

Naftali Pakopa.
Hmmm... Anggota DPRD dari partai manakah dia?
Ternyata Gerindra.

Yang bikin api membara di Surabaya ternyata Caleg gagal Gerindra.

Ternyata sebuah partai yang katanya Nasionalis, tak menjamin kadernya ikut Nasionalis.

Kalau seorang anggota Dewan dari sebuah partai Nasional yang berbasis Nasionalis saja sudah meneriakan Papua Merdeka, maka yang ada adalah kegagalan.

Siapa yang gagal? Jelas pemimpin partainya. Termasuk para petinggi partainya.

Ditunggu komentar dari Prabowo Subianto.

Quote:






Diubah oleh n4z1.v8 29-08-2019 06:02
samsol...Avatar border
rajkapoorAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 29 lainnya memberi reputasi
26
9.8K
198
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
691.4KThread56.7KAnggota
Tampilkan semua post
kingoftkiAvatar border
kingoftki
#33
jaman sekarang kalau minta merdeka itu mustahil kalau kagak masup agenda komisi 24 PBB (komisi dekolonisasi) en untuk diterima kedalamnya harus quorum 100% setuju. mau mayoritas kek didukung tuhan apapun kek selama kagak ada dalem agenda komisi itu kagak akan diakui internasional sbg entitas merdeka berkedaulatan penuh.
tu delegasi vanuatu bolak balik mau bicara di depan forum ampe map yg mereka bawa pada lecek tetep aja kagak diterima.

tinggal sekarang lo semua WNI mau diapain itu papua. lo mau tunduk ama negara kecil nan bangkrut atau lo mau paketin semua monyet kirim ke negara upil itu.

tanah papua itu udah final sejak 1969 milik lo semua. beda ama timtim. monyet-monyetnya cuman ampas yg katut. bisa lo usir semua. kalau ada yg berpikiran referendum ada itu mah pikiran tolo karena referendum itu bukan titik tapi cuman koma.

abis referndum mereka bakalan minta pampasan perang. abis itu mereka minta halmahera atas dasar acquisition of sovereignity terus minta perairan aru, terus minta penetapan batas laut abis itu minta hak melintas damai.

sekali lo biarin referendum , abis lo bakalan diporotin monyet-monyet melanesia. indonesia wajib serius perang di papua. perbanyak drone bersenjata. pakai perlengkapan yg bener kalau patroli. duit ada tapi kemauan kurang. itu semua murah en kebeli pakai duit yg ada.

papua bukan punya gue . indonesia bukan punya gue tapi punya lo semua yg masih WNI. masa lo semua yg pemilik kagak peduli ama separatis. apa kurang sipadan ligitan aceh pada rontok ditangan asing sekarang (orang aceh itu imigran arab). poso udah isinya uyghur di utan.
neyzlimit
vnm1619
User telah dihapus
User telah dihapus dan 19 lainnya memberi reputasi
18
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.