Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]
Selamat Datang di Thread Ane Gan/Sis 


Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]


Kali ini ane ingin sekali bercerita tentang seluk beluk perjalanan cinta ane yang mana sudah lama banget mau ane ceritakan, karena ane cukup mual juga kalau memendam kisah-kisah ini terlalu lama, ada yang mengganjal dihati, hitung-hitung sebagai penebusan dosa..hehe.. Mohon maaf juga sebelumnya karena ane masih nubie, mohon bimbingannya ya gan sis agar trit menjadi lebih menarik untuk dibaca.

Terima kasih Gan Sis telah mendukung dan membaca Trit ini sehingga bisa menjadi HT di bidang STORY. Semoga kedepannya ane selalu bisa memperbaiki tulisan ini dengan baik sehingga semakin enak dibaca.


Spoiler for INDEX:


Spoiler for "You":



Spoiler for MULUSTRASI:


Spoiler for Peraturan:


Selamat membaca kisah ane yang menurut ane seru ini ya gan/sis.


Menurut ane, lagu ini kurang lebih mewakili diri ane di masa lalu gan sis


Quote:


Quote:


Quote:

Quote:

Diubah oleh yanagi92055 20-05-2020 06:13
al.galauwi
zio0108
suryos
suryos dan 111 lainnya memberi reputasi
104
448.6K
4.3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Tampilkan semua post
yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
#701
Rencana Busuk


Hari-hari dikampus sehabis meninggalnya Papa menjadi suram. Ane seperti kehilangan segalanya. Ane hanya punya kebencian luar biasa terhadap keadaan. Ditambah lagi ane masih berasa sakit banget mengingat kenangan dengan Zalina. Ane menyuruh Keket juga untuk agak jaga jarak dengan ane. Ane takut dia malah jadi korban pelampiasan amarah ane waktu itu. Ane menjadi orang yang mudah sekali tersulut emosi, apalagi kalau udah urusan dengan BEM dan sistem-sistem ospek bullshitdikampus.

Ada momen waktu itu adalah ospek jurusan untuk adik kelas. Ane sebagai ketua himpunan diwajibkan untuk memberikan sebuah sambutan. Intinya adalah, ospek ini akan berguna kedepannya untuk meluaskan jaringan pertemanan, khususnya hubungan dengan alumni. Bullshit. Jargon yang ditanamkan turun temurun itu adalah, kalau kenal dengan alumni, nanti bisa dibantu lebih mudah untuk mendapatkan kerja. Omong kosong.

Alih-alih berpidato sok memotivasi, ane malah sedikit memprovokasi. Intinya adalah, kalo lo mau sukses, lo jadi orang yang punya pemikiran berbeda, berani tampil beda dan nggak sama dengan kebanyakan orang. Lakuin sesuatu yang beda. Memang berat tapi bisa dilakuin. Contoh aja lihat pakaian, rambut, bedain aja jangan terlalu patuh sama aturan. Jangan terlalu berharap banyak juga dengan alumni, kalau mau sukses jangan pernah gantungin harapan sama orang lain, percaya sama diri sendiri.

Ane berbicara keras seperti ini didepan para alumni, dan masih banyak alumni baru yaitu angkatannya Rama. Masih ada angkatan Rama yang belum lulus kala itu. Adik-adik kelas dengan bahagia menerima omongan ane. Mereka nggak ingin ada border senior junior dan ane menginginkan hal itu juga sebenarnya dari dulu. Dan ospek-ospek bullshit ini harus dibikin fun dan bukan sok-sokan jadi ajang marah-marah nggak jelas ala senior-senior bangs*t.

"Ja, lo gila ya ngomong kayak gitu." Ujar Tanto.

"Gue cuma mau nunjukin sama alumni-alumni bangs*t gila hormat yang selalu ngagungin masalah koneksi untuk kerja itu, kalau kita adik-adik kelasnya lebih open minded dan bisa ngusahain kesuksesan dengan cara kita sendiri. Toh juga sekarang alumni-alumni baru banyak yang masih nganggur, padahal IPK gede. Berarti bullshit doang kan katanya kakak kelas mau bantuin? T*i lah." Kata ane pelan.

"Ntar kalau lo ada masalah lagi gimana?" Kata Adi F.

"Ya gue hadapin lah, susah amat. Ribut? Sini gue ributin, toh kalo diluar kampus ini posisi gue kan sama, bukan junior mereka. Gue itu masyarakat biasa sama dengan mereka." Kata ane santai.

--

Kembali ke dunia perkuliahan dan praktikum-praktikum. Ane jadi lebih emosional kalau sedang ngasistenin praktikum. Beberapa kali ane ditegur sama Keket karena masalah ini dan berujung ribut besar yang nggak penting. Tapi pada akhirnya ane selalu minta maaf sama Keket.

Oh iya, selama periode ini ane yang akhirnya jujur sama apa yang terjadi waktu dihotel sama dia, menyarankan dia untuk meminum banyak soda, air kelapa dan juga makan nanas muda. Ane dan Keket juga melakukan perhitungan masa subur yang juga ane pernah lakuin sama Zalina pas awal-awal kami berhubungan, walaupun main aman, tapi tetep takut bocor. Hehe. Dan hasilnya ternyata negatif.. Keket dapet. Fuuh, hampir aja ane dipecat jadi anggota keluarga. Haha.

"Nanti libur UTS mampir kerumah gue di Sumedang yuk Ja mau nggak?" Kata Keket.

"Boleh Ket, gue belum pernah ke daerah sana. Tapi gimana sama Rama? Gue denger dia mau wisuda." Kata ane.

"Iya dia mau wisuda nanti pas libur UTS itu. Makanya gue mau ajak lo cabut, karena gue males jadi pendamping dia. Hehe."

"Haha, gila lo Ket. Kenapa sih nggak mau banget lo."

"Lo yang maksa gue untuk nyoba sama dia kan dulu. Gue nggak pernah bisa nemu nyamannya sama dia Ja. Terus mau gimana?"

"Ya putusin aja Ket."

"Alasannya apa? Gue nggak pernah bisa nemu alasan untuk putus dari dia. Kalau gue minta putus karena waktu, dia selalu bisa balikin omongan gue. Gitu juga alasan-alasan lainnya."

"Mau gue bantuin nggak Ket?”

"Gimana?"

"Kita ngew* tapi direkam, nanti videonya lo tunjukin ke Rama. Kelar urusan Ket. Hehehe."

"Hmm. Emang iya ya? Gue nggak yakin."

"Ya kita nggak pernah tau kalau kita nggak cobain bukan?"

Akhirnya ane merencanakan untuk membantu Keket putus dari Rama. Emang resikonya bakal ribut antar angkatan. Ane bodo amat lah. Kostan Keket ini aturannya rada ketat jadinya agak susah untuk main disana, jadinya kami ke Kota lagi untuk nyewa sebuah hotel. Kali ini hotelnya nggak terlalu mahal karena emang nggak ada uang. Hehe.

Suasana kamarnya nggak menarik, biasa banget. Tapi kasurnya cukup empuk dengan ukuran king size. Ane kemudian bersih-bersih badan dulu dikamar mandi. Hari itu sabtu siang jadi kami check-in sekitar jam 14.00. seperti nggak mau rugi, jadi makin lama makin bagus. Hehe. Tidak lama ane keluar, Keket gantian bersih-bersih. Cukup lama juga dia bersih-bersih. Ane coba isengin dia dengan mematikan lampu kamar mandi, tapi nggak kedengaran suara dari dalam. Ane awalnya nggak curiga, tapi kemudian ane baru ngeh.

"Ket, lo ngapain didalem? Lama banget?" Kata ane sambil mengetuk.

"Ket?"

Lalu ane mulai agak panik dan akhirnya membuka pintu kamar mandi yang ternyata nggak dikunci.

Byurrrr... Tiba-tiba ane dibasahi oleh air semprotan dari shower.

"Hahaha kena deh lo. Basah lagi kan." Kata Keket senang sekali.

"Ah apaan sih lo Ket. Gue udah bersih gini malah lo suruh basah-basahan. Rese lo." Kata ane kesal.

"Yaudah sini mandi bareng aja sama gue." Ajaknya.

"Iya bentar dulu ah, gue buka." Kata ane.

Setelah membuka pakaian ane yang basah, kecuali celana dalam yang masih kering, ane bergabung di kamar mandi sama Keket. Keket masih memakai handuk yang dijadikan seperti kemben. Lalu dia tiba-tiba menarik leher ane dan mengalungkan tangannya di leher ane. Dia langsung nyosor tanpa ampun bibir ane. Kali ini ane baru ngerasa Keket nyium ane pakai nafsu. Yaudah, kepalang tanggung jadinya balas aja permainannya.

"Ket kok lo nafsu bener, kan dikasur bisa." Kata ane sambil memeluk pinggangnya.

"Dikamar mandi kayaknya seru makanya gue kasih kejutan, lo udah mandi gue juga, tapi gue pingin sesuatu yang lain, makanya gue tarik lo. Kita gini dibawah kucuran air hangat ini kan gue belum pernah cobain Ja. Hehe." Kata Keket sambil nyengir lebar ke Ane.

"Iyaa sih, tapi liat, handuk lo basah semua itu." Kata ane.

"Kan ada handuk lo Ja. Nggak mau banget berbagi sama gue lo?”

"Iya, nggak apa apa sih tapi...."

"Udah lo bawel amat sih. Nikmatin aja kenapa." Kata Keket motong omongan ane dan kembali menciumi ane.

Kemudian sesi foreplay sambil basah-basahan berlanjut. Dan ane membuka handuk Keket. Wow. Seperti biasa ane selalu mengagumi tubuh indah Keket. Langsing, bemper depan belakang mantep, agak pink lagi. Hahaha. Sadeeess. Cukup lama sesi ini. Kemudian ane membalikkan tubuhnya dan lalu mengarahkan si rocky ke lubang yang seharusnya. Wah sensasinya main sama Keket dengan gaya kayak gini itu seru juga, apalagi Keket tingginya hampir sama dengan ane. Keket juga sangat menikmati waktu itu, apalagi tetap dengan kucuran air hangat.

Permainan dikamar mandi pun berakhir. Kami cukup kedinginan pas keluar dari kamar mandi. Setelah gantian memakai handuk, kami memakai pakaian. Keket nggak memakai dalaman sama sekali waktu itu, cuma kaos tipis sama celana pendek. Kami kemudian tidur bersebelahan. Nggak kerasa tau-tau udah magrib aja.

Kami sempat keluar nyari makanan. Ada nemu seafood pinggiran jalan gitu yang cukup enak dan ramah kantong mahasiswa. Kami menikmati hidangan tersebut dengan lahap. Keket makannya banyak banget. Kayaknya lelah banget dia. Hahaha.

Sesampainya kami dikamar, ane lalu mengeluarkan kamera SLR jadul tapi sudah digital waktu itu. Persiapan proyek ane dan Keket beres, tinggal eksekusi. Ane lupa membawa tripod jadinya diakali dengan ditumpangi diatas meja yang di set sedemikian rupa hingga bisa terlihat adegan kami nantinya. Gila banget kok ane bisa mikir kayak gini waktu itu. Haha.

Kemudian sesi pun dimulai dari foreplay, ane yang selalu bermain dari bawah sampe keseluruhan tubuh, kemudian adegan blow yang sengaja didekatkan ke kamera, sampai finalnya itu Keket berada diatas ane tapi tubuhnya berbalik, sehingga ane hanya melihat punggung, Keket menghadap kamera.

Akhirnya proyek selesai. Kamera dimatikan. Tapi ternyata Keket malah nagih. Ya ampun semangat sekali anak ini. Hehe. Permainan pun berlanjut tapi entah kenapa permainan yang berikutnya ini penuh dengan emosi. Ane kebawa emosi dan entah setan darimana, ane jadi bermain kasar banget. Ane ngasarin Keket dengan memukul pantat, nyakar halus punggung dan puncaknya ketika dia dibawah, ane yang terbawa emosi mencekik dia. Hampir aja kehabisan nafas dia. Untung ane cepat sadar.

"Aduh Ket maafin gue banget ya. Nggak tau kenapa barusan kok gue jadi kebawa emosi." Kata ane panik

"Eenggg..nggak apa-apa Ja. Gue menikmatinya kok. Nanti-nanti kalau main tensinya kayak gini boleh sekali-kali ya, seru kok." Kata Keket sambil sedikit terbatuk.

Wah. Bahaya nih. Jangan-jangan ada indikasi kayak Zalina. Ane langsung buru-buru membalas.

"Gue nggak mau, maaf Ket. Gue nggak mau ngebentuk lo kayak Zalina. Cukup. Gue nggak mau kehilangan lo gara-gara urusan ginian juga. Kita kalau main yang normal aja ya. please?" Kata ane memelas sambil senyum.

"Yah, yaudah deh. Tapi janji ya, sama-sama gue terus Ja."

"Iya Ket kalau itu mah."

Kami berdua tersenyum. Tidak lupa ane buang diperutnya. Nggak bablas kayak kemarin. Deg-degan juga soalnya. Lalu kami tidur dengan posisi ane memeluknya dari belakang. Hangat sekali malam itu.

"Kalo nanti lo putus, kita mau kayak gimana Ket?” kata ane.

"Ya nggak gimana-gimana Ja. Emang lo maunya gimana?"

"Kirain mau jadi pacar gue Ket langsung gitu. Hehehe."

"Ya nggak langsung gitu lah sayang. Eeeh, sori Ja kelepasan. Hehehe."

Entah kenapa hati ane terasa sumringah banget pas Keket bilang seperti itu. Tapi ane nggak membalas apapun. Ane hanya menikmati obrolan ini.

"Lo panggil gue kayak gitu juga gue mau Ket."

"Beneran? Tapi kan kita nggak pacaran."

"Nggak apa-apa, nyicil aja dulu. Awalnya manggil sayang, nanti juga lama-lama sayang beneran, terus jadian deh. Hehe." Kata ane modus parah kali ini.

"Ada ya mau pacaran nyicil dulu? Hahaha." Ujar Keket.

"Ya ada, nih kita buktinya."

"Lucu banget sih lo Ja. Hehehe."

"Maafin gue ya Ket selama ini kalau udah nyakitin perasaan lo. Gue nggak tau dan nggak yakin sama perasaan gue sebelum ini Ket sama lo."

"Iya nggak apa-apa Ja. Gue waktu abis kita main pertama kali kan juga bilang, semoga ini berbalas. Gue masih ngeharapin itu."

"Pelan-pelan ya Ket, gue masih takut. Gue masih trauma. Gue masih butuh adaptasi lagi Ket. Gue nggak mau kesannya lo jadi pelarian gue Ket. Tunggu sampai gue bener-bener yakin ya sama perasaan gue sendiri. Bantu gue ya? Mau kan?”

"Iya sayang, gue bantu lo. Tapi jangan lama-lama ya, keburu nanti gue di comot orang. Hehehe."

"Jangan dong, sabar napa sayang." Ane keceplosan ngomong sayang juga ke Keket.

Keket lalu berbalik menghadap ke ane.

"Gue sayang sama lo apa adanya Ja. Gue akan coba bantu lo sebisa gue. Oke?"

"Makasih ya Ket. Maaf buat semuanya ya." Lalu ane mencium dia, belajar mencium pakai hati dan dia juga membalas yang sama.

Endingnya tau sendiri lah ya kalau udah kayak gitu, terus dikasur.......

Kami ketiduran sampai pagi. Hehe.

Diubah oleh yanagi92055 29-08-2019 04:13
trikarna
erman123
sampeuk
sampeuk dan 25 lainnya memberi reputasi
26
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.