- Beranda
- Stories from the Heart
Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]
...
TS
yanagi92055
Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]
Selamat Datang di Thread Ane Gan/Sis
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2020/05/20/10668384_20200520011303.jpg)
Kali ini ane ingin sekali bercerita tentang seluk beluk perjalanan cinta ane yang mana sudah lama banget mau ane ceritakan, karena ane cukup mual juga kalau memendam kisah-kisah ini terlalu lama, ada yang mengganjal dihati, hitung-hitung sebagai penebusan dosa..hehe.. Mohon maaf juga sebelumnya karena ane masih nubie, mohon bimbingannya ya gan sis agar trit menjadi lebih menarik untuk dibaca.
Terima kasih Gan Sis telah mendukung dan membaca Trit ini sehingga bisa menjadi HT di bidang STORY. Semoga kedepannya ane selalu bisa memperbaiki tulisan ini dengan baik sehingga semakin enak dibaca.
Spoiler for INDEX:
Spoiler for "You":
Spoiler for MULUSTRASI:
Spoiler for Peraturan:
Selamat membaca kisah ane yang menurut ane seru ini ya gan/sis.
Menurut ane, lagu ini kurang lebih mewakili diri ane di masa lalu gan sis
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Diubah oleh yanagi92055 20-05-2020 13:13
DayatMadridista dan 113 lainnya memberi reputasi
106
465.7K
4.3K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
yanagi92055
#576
Curhat Bareng Keket
Keket.
Cuma nama itu yang terlintas di pikiran ane saat itu. Ane melihat jam udah 23.30 hampir tengah malam. Tapi ane tau kebiasaan dia. Dia belum akan tidur kalau belum jam 01.00. Ane langsung meluncur ke kostan dia, tanpa memberitahunya dulu. Ternyata gerbang kostnya belum di kunci. Ane langsung masuk dan menuju kamarnya.
"Ket, masih bangun nggak?" Kata ane pelan.
Ane coba mengetuk lagi. Kali ini baru terdengar suara dari dalam.
"Ini gue."
"Hah? Ngapain lo malem-malem kesini Ja?” katanya dari dalam.
"Gue boleh masuk nggak?"
"Oke sebentar."
Keket membuka kunci dan kemudian membuka pintu. Keket saat itu hanya memakai tanktop warna putih ketat tanpa bra, dan celana tidur super pendek. Ane sempat menelan ludah melihatnya.
"Ket, gue nginep ya? Boleh?"
"Hah? Apaan lo? Disini nggak boleh ada laki Ja. Lo kan tau peraturannya. "
"Aduh gimana dong. Gue mau cerita sama lo Ket. Penting."
"Nggak bisa dong Ja. Kan udah peraturannya gitu disini."
"Oke deh kalo gitu Ket. Maafin gue udah ganggu malam-malam ya."
"Humm, kita keluar aja gimana? Nongkrong di McD gitu dikota, mau?"
"Ide bagus Ket. Tapi gue lagi nggak bawa duit banyak."
"Udah pake uang gue aja Ja."
"Beneran nggak apa-apa?”
"Santai lah. Sebentar gue pakai baju dulu ya."
Tidak lama Keket udah berpakaian lengkap dan siap keluar. Karena dulu belum ada ojek online, akhirnya kami berhentiin taksi yang lewat. Untung ada. Lalu taksi membawa kami ke kota.
Sesampainya di kota, kami menuju ke McD dan ternyata agak ramai. Kami masuk kedalam, menunggu sebentar untuk kemudian duduk bergantian sama pengunjung yang udah selesai. Ane dan Keket ngobrol ringan dulu disana.
"Ket gimana hubungan lo sama Rama abis kejadian di hotel dulu?" Tanya ane.
"Nggak ada perkembangan berarti Ja. Gitu-gitu aja. Bahkan waktu di hotel aja gue nggak ngapa-ngapain. Selain emang gue nggak mood, gue sebenarnya males kesana waktu itu." Jawab Keket.
Ane sempat bengong sebentar melihatnya ngomong. Lalu dia membuyarkan lamunan ane dengan mengibaskan tangan kirinya ke muka ane.
"Eh iya sori Ket. Hehe. Gue kok ngeliat lo makin lama makin cakep aja ya." Entah mikir apa ane jadi ngomong begitu.
"Apaan sih Ja. Nggak usah gombal lo." Katanya sambil tersipu. Ane lihat pipinya agak kemerahan.
Anak ini emang cantik alami, bahkan nggak dandan kayak malam ini pun, dia tetep cantik. Lalu kami mengobrol urusan jadi asisten, urusan kakak kelas yang rese, urusan adik kelas yang ternyata ada yang menyatakan rasa sukanya sama Keket, dan urusan ribut-ribut ane dengan anak BEM yang udah kedengaran sampai ke telinga dosen-dosen. Nggak kerasa waktu udah masuk pukul 02.00 pagi. Karena besok sabtu dan nggak ada praktikum lab, makanya kami santai. Tapi ternyata kostan Keket ada aturan lewat jam 24.00 nggak akan bisa masuk lagi. Ane dan dia bingung, mau pulang ke kostan ane nggak mungkin, karena Widi dan Iwan sedang menginap, ruang tamu udah penuh.
"Ja, kita nginep aja gimana?" Kata Keket mengusulkan.
"Dimana?” tanya ane.
"Tuh." Kata Keket sambil menunjuk ke hotel disebrang McD.
"Bukannya hotel mahal ya itu Ket?”
"Iya sih, tapi nggak apa-apa, gue ada kartu kredit."
"Gue malah ngerepotin lo gini sih Ket."
"Nggak apa-apa Ja. Itung-itung merayakan lo yang mau nemuin gue lagi."
Ya, semenjak kejadian di Hotel dulu itu, ane benar-benar menghindari Keket. Bahkan saat jadi tim asisten yang menangani praktikum, ane sangat profesional dengan dia. Kalau selesai praktikum ane langsung cabut duluan.
"Oke deh. Maaf ya Ket gue ngerepotin."
Kami beranjak dari McD menuju hotel yang tinggal nyebrang itu. Keket yang mengurus check-innya. Setelah selesai kami diantar ke kamar standar. Kamar standarnya aja bagus banget. Tapi kasurnya twin atau dua kasur. Kami masuk ke kamar dan entah kenapa ane dan Keket nggak canggung sama sekali. Ane memulai kebiasaan aneh ane yang membereskan barang-barang hotel sampai rapi, merapikan kasur yang sebenarnya masih rapi, dan kemudian memakai tisu basah yang selalu ane bawa di tas untuk mengelap meja samping kasur yang ada colokannya.
Keket seperti nggak malu-malu untuk membuka bajunya didepan ane. Dari mulai jaket, kemudian kaos, lalu branya. Dia lalu masuk ke kamar mandi buat cuci muka dan sikat gigi kayaknya. Lalu ane mengikutinya dengan masuk kamar mandi, cuci tangan, cuci kaki, sikat gigi dan mengelap WC duduk dengan tisu kamar mandi sebelum ane gunakan. Selesai bersih-bersih ane nggak ganti pakaian karena emang nggak bawa. Keket pun sama.
"Jadi gimana-gimana? Lo mau curhat apa Ja?" Katanya dari kasur sebrang.
Ane menceritakan keseluruhan kisah yang ane alamin dengan Zalina tadi. Keket hanya bisa menangis mendengar kenyataan yang ane hadapi. Ane yang berada dalam posisi tidur telentang dan tangan berada dibelakang kepala, kaget karena tiba-tiba Keket menindih ane, seperti yang dia lakukan waktu di Lombok dulu. Bedanya dia sangat prihatin sama ane.
"Mulai saat ini jangan sedih lagi bisa kan? Ada gue Ja."
"Lo itu pacarnya Rama Ket."
"Gue udah bilang gue nggak ada rasa sama Rama selama ini Ja."
"Iya gue tau Ket."
"Gue cuma mau lo. Gue nggak mau yang lain. Dan sekarang orang yang gue sayang malah disakitin habis-habisan kayak gini. Stres, depresi. Mana bisa gue ngeliat lo berantakan gini Ja?”
"Makasih ya Ket." Kata ane sambil memeluknya.
"Ja, ada gue. Apapun yang lo minta kalo gue bisa, gue lakuin."
"Serius lo? Ah gue mau nyuruh lo striptis depan gue, mau nggak? Hehehe." Ane memancing.
"Kenapa nggak?" Kata Keket yang kemudian bangkit dari badan ane, tapi masih duduk diatas ane, dan bersiap untuk membuka kaosnya.
"Eeeh.. becanda Ket. Sori. Hehehe."
"Yakin nih beneran nggak mau?"
"Iya Ket. Beneran."
"Yaudah. Kesempatan nggak datang dua kali ya." Kata Keket sambil menjulurkan lidahnya.
Dia kemudian kembali ke kasurnya. Menarik selimut dan mematikan lampu utama. Suasan hotel menjadi temaram karena hanya disinari oleh lampu meja aja. Ane dan Keket ngobrol-ngobrol ringan aja sampai akhirnya tertidur.
--
"Morning, pangeran kodok kesayangan. Turun yuk kita sarapan dulu." Kata Keket yang ternyata udah mandi.
"Hmm..jam berapa nih?"
"Jam 8 Ja. Ayo sarapan dulu."
Ane kemudian bersiap turun dan Keket udah menunggu didepan pintu. Kami turun ke lantai 2 dimana restoran terletak. Kami memilih makanan prasmanan yang rasanya luar biasa enak. Selesai makan kami kembali ke kamar. Karena masih agak pagi, ane mau mandi kemudian tidur lagi.
"Seger juga nih abis mandi. rambut gue wangi kan Ket?" Kata ane sambil mengibaskan rambut basah ane ke muka Keket.
"Ah apaan sih lo, risih tau nggak. Mana basah lagi. Tapi iya wangi Ja." Kata Keket.
Kami melanjutkan ngobrol-ngobrol soal kampus dan rencana mau ikutan lomba lagi. Akhirnya rencana penyusunan proposal kami susun di hotel itu. Nggak kerasa udah hampir jam 10 pagi waktu itu.
"Lo beneran mau ngelakuin apa aja buat gue Ket?"
"Kok tiba-tiba lo bilang gitu?"
"Nggak. iseng aja Ket. Hehehe."
"Alah lo jangan-jangan mau nyuruh gue striptis lagi ni pasti."
"Nggak, gue nyuruh lo telanjang aja depan gue, pasti nggak mau. Hahaha."
"Lo mau? Oke."
"Eeeh Ket becanda."
Ternyata Keket beneran ngelakuin hal itu. Dia membuka semua pakaiannya didepan ane. Kini hanya tersisa celana dalam yang masih menempel ditubuhnya.
"Duh Ket kok lo gini sih?"
"Biarin weeeek. Terus sekarang gue mau diapain?"
"Gue perawanin mau lo? Hahaha."
Reaksi Keket diluar dugaan. Dia mengangguk.
"Nggak, gue becanda kalau yang ini."
"Yakin lo? Lo percaya kan gue masih virgin?"
"Iya percaya. Lo kenapa jadi mendadak engas sih?”
"Abis nggak ada yang mau ngebelai gue Ja.
"Sini gue belai, tapi nggak engas bisa nggak?"
"Ya nggak bisa lah, bego banget lo. Hahaha."
Kami tertawa berbarengan. Lalu kami melanjutkan ngobrol-ngobrol lagi, bedanya Keket cuma selimutan doang nggak pakai baju. Lalu ada momen becandaan kami yang bikin Keket kesal lalu memukul-mukul ane pakai bantal dan ane balas dengan kelitikan di pinggangnya. Dia mengelak lalu kemudian menimpa tubuh ane dan akhirnya kami berdua jatuh dari kasur ke lantai.
Posisinya dia diatas ane. Kami lihat-lihatan cukup lama sampai bikin ane gugup sendiri. Seperti kebiasaan Keket, dia langsung nyosor bibir ane. Ciuman pakai hati ini menggetarkan hati ane. Sambil berciuman tangan ane terus bergentayangan menjamah tubuhnya yang langsing tapi bemper depan belakang berisi.
Keket juga menggerayangi tubuh ane dengan tangannya. Sampai dia berinisiatif memasukkan tangan kiri ke sarang si rocky. Nggak lama, rocky pun bangun. Keket senyum meledek.
"Lo udah pernah baik?" Tanya ane menggoda.
"Belum, emang kayak gimana?" Katanya sambil menggeleng.
"Lo ngisepin si rocky, lo jilatin semuanya sampai puas, sampai si rocky tegang sempurna, kulum di mulut lo. Mau nggak?" Tanya ane.
"Humm....gue coba. Tapi maaf kalau kaku ya. Pasti servis Zalina lebih jago kan." Katanya menggoda ane.
"Nggak usah ngomongin dia bisa nggak?"
"Iya maaf."
Lalu kami berdiri. Keket ane suruh berlutut dihadapan ane.
"Buka." Kata ane memerintahkan Keket buat menurunkan celana ane.
"Ini gue udah bukain. Ih gue akhirnya ngeliat rocky dari deket Ja. Hehehe."
"Lo tuh ngapain aja sih selama pacaran? Kayak gini kayanya awam banget lo. Hahaha."
"Gue nggak ngapa-ngapain Ja."
Ane dan dia lalu tertawa barengan sebentar.
"Mulai aja Ket. Jilatin dulu sekelilingnya, abis itu baru masukin kemulut. Kayak lagi makan lolipop aja ya. Tapi awas jangan kena gigi, ngilu Ket."
"Oke pangeran kodok."
Lalu Keket memulai apa yang ane instruksikan, awalnya malu-malu tapi ketika udah nemu ritme, kemampuannya hampir sama dengan Zalina. Hebat, ane pikir. Lama juga ane dimanjakan oleh mulut Keket sampai akhirnya ane bilang mau keluar. Ane mengangkat dagunya lalu ane keluarkan dimulutnya yang terbuka, sebagian kecil dimuka.
"Telen, biar sehat."
Keket menelannya. Katanya rasanya unik, tapi dia suka. Kala itu ane benar-benar hanya nafsu saja dengan Keket, belum ada hati yang bermain disini. Ane berdirikan Keket lalu ane rebahkan dia di kasur. Terasa sempit kasurnya untuk berdua. Lalu ane membuka celana dalamnya yang awalnya dia tahan dulu, karena sempat ragu. Tapi akhirnya ane berhasil meyakinkannya. Akhirnya ane melihat bagian bawah Keket untuk pertama kali. Sepertinya anak ini baru cukuran, jadi ada sisa tipis sekali rambut disekitaran lubang surganya. Warnanya ternyata senada dengan put*ngnya, agak pink. Sedap banget dipandang. Bahkan lebih indah dari Zalina.
"Sekarang gantian ya, giliran gue yang manjain lo." Kata ane.
"Manjainnya gimana?" Tanyanya polos.
Ane cuma senyum aja ke dia lalu mengecup lembut bibirnya. Dia membalasnya, tapi belum selesai dia mengulum bibir ane, ane melepasnya dan langsung menuju kebawah. Sesuai kebiasaan ane, ane selalu mulai dari bawah dulu. Keket seperti merasakan sensasi luar biasa yang belum pernah dia rasakan sebelumnya di lubang surganya yang masih sangat rapat, tersegel. Keket nggak bohong, dia emang nggak pernah macam-macam. Selesai berkegiatan diselangkangan, ane menciumi hampir seluruh bagian tubuhnya yang udah nggak ada sehelai benang pun. Ane lalu membuka kaos ane.
"Boleh?" Tanya ane.
Keket hanya mengangguk, tapi ragu-ragu.
"Kalau lo ragu, nggak apa-apa gue nggak maksa Ket."
"Emmm, iya nggak apa-apa Ja. Gue serius."
"Beneran nggak? Yakin ya?"
"Yakin. Ayo." Tantangnya.
Ane mengarahkan si Rocky perlahan menembus pagar pertahanan Keket. Dia terlihat sangat kesakitan, tapi ada raut wajah keenakannya juga. Karena terlalu sempit ane turun sebentar kebawah untuk menjilati kembali agar lebih licin, dan berhasil. Ane memainkan peran ane. keluar masuk pelan-pelan, keket sempat mencakar leher ane karena katanya sakit banget tapi seru.
Permainan terus berlanjut, berbagai gaya ane ajarkan langsung saat itu juga. Keket menikmati sekali lama kelamaan. Hingga pada momennya yang mulai panas dan nggak terkontrol, ane melepaskan tembakan, didalam. Ya, didalam lubang surga Keket. Keket nggak menyadari karena memang nggak tau kenapa keluar didalam itu bisa bahaya.
Ane hanya diam saja dan terus melanjutkan pertandingan. Stamina Keket harus digenjot habis-habisan ini. Kami berdua larut dalam nafsu, tapi keket bermain dengan hati. Lalu Keket berteriak dan menandakan dia udah selesai mencapai klimaksnya. Betapa kaget dia melihat sprei dan bedcover hotel penuh dengan noda darah. Ane juga baru menyadari dan malu juga kalau suruh bayar denda karena mengotori properti hotel. Hahaha.
Keket menangis. Ane memeluknya, dan dia memeluk ane juga.
"Gue nggak nyangka lo merawanin gue Ja. Dan status lo bukan pacar apalagi suami gue. Bodoh banget ya gue."
"Maafin gue Ket. Tadi kan gue nanya dulu ke lo."
"Udah, nggak apa-apa Ja. Gue senang walaupun gue ngerasa bodoh aja. Gue cuma mau dekat sama lo aja sampai harus begini ya. Tapi belum tentu lo nya juga mau."
DEG. Ane tercekat Keket ngomong begitu. Rasa bersalah muncul kembali, tapi ane kubur dalam-dalam dan menganggap ini biasa aja.
"Gue ada disamping lo Ket."
"Bener? Nggak lagi ngimpi kan gue?"
Lalu ane arahkan mukanya ke muka ane, dan ane langsung cium dia.
"Masih bisa bilang mimpi?"
"Humm asli. Hehe." Katanya tersenyum manis banget.
"Nggak nyangka gue, semalam gue udah mulai ngantuk terus lo tiba-tiba ngetuk pintu kamar gue, lalu kita ke McD, dan pagi-paginya gue udah nggak perawan. Hehe." Kata Keket lagi.
"Seru kan tapi Ket?" Tanya ane.
"Iya, gue nggak nyangka. Semoga perasaan gue dan apa yang udah gue lakuin ini berbalas ya Ja."
Ane cuma senyum ke dia.
Misi berhasil. Tapi, disisi lain, ada perasaan untuk ngejagain dia terus menerus setelahnya. Entah lah. Yang jelas ane udah sadar sepenuhnya kalau ane udah berubah jadi monster yang mengerikan.
itkgid dan 31 lainnya memberi reputasi
32
Tutup
Zalina, 95% mirip Tala Ashe
Anin, 85% mirip Beby Cesara
Keket, 95% mirip, ane nggak kenal siapa ini, nemu di google
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/08/30/10668384_20190830043503.jpg)
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/08/30/10668384_20190830043009.jpg)
Mulustrasi Ara, waktu masih SMA, 96% mirip![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/09/12/10668384_201909120424500824.png)
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/09/13/10668384_201909130223080915.png)
serta apresiasi cendol