Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

khambing34Avatar border
TS
khambing34
Mengenang Kehancuran Pompeii, Kota ‘Surga Cabul’ Era Romawi Kuno
MAKA DARI ITU DICIPTAKANNYA TEMPAT IBADAH, KARENA ADA TEMPAT UNTUK BERBUAT DOSA PULAemoticon-NyepiSAMPURASUN

Mengenang Kehancuran Pompeii, Kota ‘Surga Cabul’ Era Romawi Kuno

MINEWS, JAKARTA – Kota Pompeii adalah kota Romawi Kuno yang sekarang berada di dekat kota Naples, Italia. Kota ini lenyap begitu saja setelah Gunung Vesuvius meledak pada tahun 79 Masehi.

Ledakan Vesuvius meluncurkan fragmen batuan vulkanik atau disebut juga dengan tephra, batu-batu meleleh, batu apung, dan debu panas. Semua itu dimuntahkan oleh Vesuvius dengan jumlah 1,5 juta ton per detik dan diperhitungkan memiliki energi termal yang 100.000 kali lipat lebih kuat dari ledakan bom Hiroshima-Nagasaki.

Cerita kehancuran Pompeii ini disaksikan dan ditulis oleh salah satu penduduk Pompeii yang selamat, Pliny si Muda. Pliny menulis hal yang dia saksikan 25 tahun setelah kejadian tersebut. Dari tulisan Pliny tersebut, para ahli sejarah pun menyimpulkan bahwa kejadian hancurnya kota Pompeii terjadi pada 24 Agustus 79.

Terbenamnya kota kuno Pompeii di bawah kota modern Naples kini, selalu jadi objek rasa penasaran manusia. Rumor dan spekulasi berembus seiring riset yang terus dilakukan sejak 1748 ketika Pompeii digali dari kedalaman perut bumi.

Bencana yang menimpa Pompeii diartikan dalam beragam makna. Pompeii memiliki citra negatif dalam sejarah manusia. Layaknya cara pikir bahwa bencana selalu merupakan kutukan atas perilaku manusia yang penuh noda dosa, Pompeii pun punya label buruk, kota yang dikutuk karena perzinaan.

Bagi orang Romawi di masa itu, Pompeii memang ‘surga’. Jika kini kita mengenal Las Vegas yang kerap disebut sebagian orang sebagai kota para pendosa, Kerajaan Romawi Kuno sudah lebih dulu punya Pompeii, surga dunia.

Di Pompeii, industri hiburan dan seks berdenyut kencang. Kisah-kisah sensual yang aduhai seronoknya diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi. Fakta, legenda, dan mitos bercampur baur.

Namun, kini Pompeii menjelma jadi situs sejarah bernilai tinggi bagi peneliti Romawi. Bahkan kini dijadikan sebagai salah satu dari Situs Warisan Dunia UNESCO.



Diubah oleh khambing34 27-08-2019 05:02
bonchez
dellesology
hariyanto227
hariyanto227 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
4.6K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & XenologyKASKUS Official
6.5KThread10.6KAnggota
Tampilkan semua post
hannepinAvatar border
hannepin
#1
Quote:


sebenarnya kurang tepat sih.

Pompeii tidak lebih erotis daripada kota-kota romawi lainnya. hanya saja karena berbagai fresco yang WAH ditemukan di Pompeii akhirnya julukan itu melekat dan terlanjur populer. padahal dari sekian puluh ribu artefak di Pompeii, hanya fresco dari rumah pramuriaan yang paling terkenal.

karena terkenal akhirnya dianggap mewakili Pompeii. padahal sekali lagi, itu adalah fresco dari rumah pramuriaan.

ini seperti kalau alien nantinya turun ke bumi ketika bumi sudah kiamat, dan menilai umat manusia dari majalah playboy yang mereka temukan. lalu mereka bilang semua manusia itu gila seks karena itu kiamat itu pantas. ya ini observasi yang tidak tepat tentunya. emoticon-Ngakak (S)

padahal ada banyak artefak sejarah lain yang membicarakan tentang normalnya kehidupan di Pompeii laksana kota-kota Romawi lainnya.

Mengenang Kehancuran Pompeii, Kota ‘Surga Cabul’ Era Romawi Kuno

seorang baker, atau usahawan pembuat roti, di era itu seperti pemilik restoran fast food bersama istrinya. tidak kulit putih murni seperti bayangan? ya, Pompeii sangat mungkin merupakan kota campuran yang didominasi oleh orang yang bukan asli Italy atau Romawi tetapi sudah menjadi warga negaranya secara resmi. didominasi juga oleh para slave atau budak yang sudah dibebaskan, mampu membeli kebebasannya sendiri dan bekerja sebagai tuannya sendiri.

There is no reason to think Pompeiians were anything other than typical Roman citizens, so their remains can probably speak for many across Italy at the time. While they suffered the diseases and discomforts that still affect us today, in general their health beyond childhood (higher infant mortality is likely) was not greatly different from our own. However, one study suggested an important exception to this rule: the state of teeth and jaws point to poor dental hygiene.


https://www.sciencefocus.com/science...nt-and-future/

dari pemeriksaan fisik para korban di Pompeii terlihat tanda keausan gigi yang parah beserta keausan tulang, persendian yang merupakan indikasi kerja kasar yang berat. ini bukan kota ala Las Vegas, tetapi kota para pekerja yang berkembang pesat dan memiliki produktivitas yang tinggi. baik itu perkebunan yang mana Pompii terkenal sebagai penghasil, juga sebagai kota persinggahan atau jalur perdagangan dengan kota-kota lainnya.

demikian juga dari korban yang ada para peneliti mengetahui jumlah proporsi penduduk usia anak-anak, dewasa dan juga lansia yang menegaskan bahwa di sini hidup keluarga secara normal. beda dengan klaim kota semacam Las Vegas dimana seharusnya memiliki sedikit anak-anak dan lansia untuk alasan yang jelas.

Pomepii bukan kota plesir sebagaimana umumnya dikenal dan diulang-ulang dalam publikasi populer.
stygiant
tjetjepsomad
hariyanto227
hariyanto227 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.