Kaskus

Story

yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]
Selamat Datang di Thread Ane Gan/Sis 


Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]


Kali ini ane ingin sekali bercerita tentang seluk beluk perjalanan cinta ane yang mana sudah lama banget mau ane ceritakan, karena ane cukup mual juga kalau memendam kisah-kisah ini terlalu lama, ada yang mengganjal dihati, hitung-hitung sebagai penebusan dosa..hehe.. Mohon maaf juga sebelumnya karena ane masih nubie, mohon bimbingannya ya gan sis agar trit menjadi lebih menarik untuk dibaca.

Terima kasih Gan Sis telah mendukung dan membaca Trit ini sehingga bisa menjadi HT di bidang STORY. Semoga kedepannya ane selalu bisa memperbaiki tulisan ini dengan baik sehingga semakin enak dibaca.


Spoiler for INDEX:


Spoiler for "You":



Spoiler for MULUSTRASI:


Spoiler for Peraturan:


Selamat membaca kisah ane yang menurut ane seru ini ya gan/sis.


Menurut ane, lagu ini kurang lebih mewakili diri ane di masa lalu gan sis


Quote:


Quote:


Quote:

Quote:

Diubah oleh yanagi92055 20-05-2020 13:13
suryosAvatar border
xxxochezxxxAvatar border
DayatMadridistaAvatar border
DayatMadridista dan 113 lainnya memberi reputasi
106
465.7K
4.3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
#492
Liburan Ganjil

Liburan semester sudah tiba dan ane terlibat dalam beberapa kegiatan himpunan yang mengharuskan ane menetap sementara di kostan. Dirumah juga nggak ngapa-ngapain mumpung masih kuliah ya dinikmati aja tinggal dikostan dan perbanyak kegiatan kampus yang berfaedah. Tidak lupa kegiatan ngeband ane juga makin padat dengan naiknya nama band ane ketika itu.

Ane memutuskan untuk memanjangkan rambut. Panjang rambut ane ketika itu sampai dibawah bahu. Penampilan ane pun juga berubah. Karena ane tidak menyukai peraturan berpakaian di kampus, ane memutuskan untuk menabrak hampir semua aturan berpakaian. Harus memakai kemeja berkerah ane tantang dengan memakai T-Shirt, dilarang memakai jeans, ane pakai jeans plus sobek-sobek, harus memakai sepatu , ane memakai sendal jepit, tidak lupa, laki-laki harus pendek rambutnya, ane gondrong yang seringkali dikuncir belakang. Dikuncir 2 belakang, layaknya Beckham jaman di Real Madrid dulu.

Spoiler for Mulustrasi Rambut:

Ini adalah gaya rambut ane dulu, tapi lebih gondrong lagi dari ini. Hahaha.

Ane juga mengikuti seleksi untuk menjadi asisten dosen dan beruntungnya ane keterima. Keket yang melamar lagi menjadi asisten senior juga keterima. Ane dan Keket saat itu menjadi satu tim asisten dosen yang menangani praktikum lab serta mengajar dikelas. Sebagai asisten baru ane banyak belajar dan bertanya dari Keket.

Zalina ternyata juga melamar menjadi asisten dosen dijurusannya. Tapi karena jurusannya tidak ada praktikum lab, jadi dia lebih menjadi asisten yang mengajar dikelas. Keadaan hubungan ane dengan Zalina juga adem ayem dan bahkan kami merencanakan liburan ke Wakatobi waktu itu. Berdua aja tentunya. Awalnya mau ke Derawan, tapi akhirnya ke Wakatobi. Karena kebanyakan wacana, ujung-ujungnya cuma ke pantai Marunda dan bablas ke Subang. Hahaha.

"Ja, kamu ngerasa nggak sih hubungan kita ini makin seru?" Tanya Zalina diperjalanan kami ke Subang.

"Iya aku ngerasa kok. Hehe. Dan aku makin sayang sama kamu Lin." Kata ane. Zalina hanya tersenyum manis.

"Oh iya, nanti kita mau nginap di Subang dimananya? Ciater kan jadinya?”

"Iya, Ciater. Sejuk banget pasti disana. Nanti kamu pasti mau peluk-peluk aku terus deh biar anget."

"Yeeee, gombal amat sih kamu. Hahaha."

Perjalanan kami sempat berhenti untuk menunaikan ibadah dan juga isi perut. Karena lagi musim liburan sekolah juga, jalanan menuju ke Bandung cukup ramai, rest areajuga lumayan ramai, padahal hari kerja. Hal ini membuktikan bahwa ekonomi Indonesia baik-baik saja, for some people.

"Ja, rambut kamu lebih panjang dari aku sekarang. Hahaha. Tapi aku suka deh. Kamu bawa shampo nggak?" Tanya Zalina.

"Lin kamu tau kan aku harus selalu bersih, higienis dan rapi? Jadi nggak mungkin rambut begini terus shamponya nggak dibawa, bahkan adik aku aja ngebawain vitamin rambut segala, tuh yang labelnya Kerastase, tau itu merk apaan. Aku sih pake-pake aja. Hahaha."

"Gila amat kamu pakai segala ada vitamin rambutnya. Kalah cewek-cewek Ja. Hahaha. Tapi emang sih rambut kamu pas gondrong jadi malah lebih wangi."

"Aku shampoan kan tiap hari Lin, kamu juga tau. Hehehe."

"Iya, kayaknya nanti disana kita bakal rebutan shampo, karena pasti cepet abis deh. Hahaha."

Tidak terasa perjalanan kami sudah sampai ke tujuannya. Kami menginap disalah satu hotel yang cukup terkenal di Ciater sana. Fasilitasnya lengkap dan terutama ada outdoor pool dengan air hangat. Sangat baik untuk terapi kesehatan seperti menghilangkan capek. Kami disambut ramah oleh staf hotel dan membantu membawakan barang-barang kami. Disini ada private parking juga. Puas deh pokoknya. Tapi konsekuensinya adalah ane membobol cukup dalam tabungan ane dari hasil ngamen dan mengajar bimbel serta privat anak-anak SMP dan SMA. Tidak apa-apalah sesekali mengajak Zalina pergi jauh.

Setelah selesai mengurus check in, kami diantar menuju ke kamar kami dilantai 2. Kasurnya single bed king size yang luar biasa empuk dan nyaman. Ane kayak orang gila lompat-lompatan diatas kasur sama Zalina. Sayang sekali kami cuma menginap 2 malam disini. Mau nambah, uangnya nggak cukup. Hahaha. Hotel ketika itu cukup ramai wisatawan.

"Ja makasih ya udah ngajak aku kesini. Aku seneeeeng banget." Katanya sambil mengalungkan tangannya ke leher ane.

"Iya sayang, aku juga senang kok. Yang penting kita seru-seruan ya disini." Kata ane.

Zalina mengangguk dan menebar senyum manis ke ane. Tanpa babibu langsung ane sambar bibir tipisnya itu dan ane langsung rebahkan dia dikasur. Tidak ada pertempuran, hanya make out aja dikit. Hari sudah malam, kami memutuskan untuk turun ke bar. Ternyata saat itu ada live music. Tiap jumat-sabtu malam ada kegiatan rutin live music disini. Kami menikmati suguhan live music ini dengan hati ceria. Kemudian dideretan minuman yang ada di bar, ternyata ada yang menarik perhatian ane. Ballantine Finest Scotch. Minuman yang lagi-lagi ane ketahui dari permainan Game Yakuza. Ane izin ke Zalina untuk nyobain minuman itu, memang cukup mahal harganya, tapi dia bilang nggak apa-apa. Akhirnya ane pesan itu. Kadar alkoholnya kalau nggak salah 40%an, rasanya natural banget.

Kemudian ane dan Zalina memesan makanan berat untuk makan malam. Serasa fine dining banget suasananya. Hahaha. Tapi tetap kami memesan makanan nusantara ketika itu. Malam yang begitu syahdu dan sejuk membuat gairah semakin meningkat. Penyanyi bar lalu menantang penonton menyanyi dipanggung kecilnya. Zalina diluar dugaan malah langsung menunjuk ane dengan berteriak "dia mau nyanyi nih!". Ah sialan banget. Ane gugup kalau sendirian, biasanya kan ane berempat dipanggung.

Mau tidak mau ane keatas panggung. Sedikit gugup ane akhirnya memilih satu lagu. Ane lalu iseng aja bilang kalau lagu itu ane persembahkan buat Zalina. Dia sangat tersanjung. Selesai menyanyi ternyata apresiasi untuk ane cukup baik, dan beberapa memuji suara ane cukup bagus untuk ikutan ajang pencarian bakat menyanyi di TV. Ane hanya bilang makasih. Zalina ternyata berpikiran yang sama. Pada akhirnya ane benar-benar mengikuti audisi ajang tersebut, tapi sayang nggak lolos ke babak utama, hanya sampai babak penyisihan awal-awal.

"Kamu ternyata bagus ya kalau nyanyi biasa? Aku pikir kamu cuma bisa teriak-teriak doang kalo ngeband. Haha."

"Kalo aku ngeband di kafe-kafe kan aku nyanyinya lagu pop gitu sayang, jadi ya bisalah dikit-dikit nyanyi yang pakai nada normal gitu. Hehehe."

"Ikutan aja deh kamu ajang itu, gimana?”

"Nggak ah, saingannya ngeri-ngeri. Buang-buang waktu aja."

"Please, demi aku, ikutan yah, cobain dulu aja."

"Nggak."

"Ikutan ya?" Katanya sambil senyum memelas yang meluluhkan itu.

"Iya iya iya, demi kamu."

Waktu semakin larut dan kami berencana untuk berenang dikolam air hangat besok pagi, jadi kami memutuskan untuk tidak terlalu malam tidurnya. Posisi ane juga rada teler jadinya mau cepat-cepat tidur aja. Sampai dihotel, ane memulai kebiasaan ane untuk membersihkan dan merapihkan kasur terlebih dulu. Ane bersih-bersih, ganti baju, sikat gigi, cuci tangan kaki dan pola itu juga diikuti Zalina. Malam pertama kami diisi dengan tidur berpelukan dan tidak ada aktivitas berkeringat.

--

Liburan ane dengan Zalina di hotel itu masuk malam kedua. Ane dan Zalina baru saja kembali dari nyari makan diluar hotel sambil menikmati jalanan malam minggu. Macet, ramai dan nggak logis. Akhirnya kami lebih cepat kembali ke hotel. Ane kaget luar biasa karena ada Rama di lobi! Ngapain dia disini? Udah kayak sinetron aja ini jalan cerita, banyak kebetulannya. Dulu makan diresto ternyata ketemu Anin, sekarang malah ketemu si Rama lagi nih. Nggak lama, Keket menghampirinya. Aduh, alamat nggak seru ini.

Saat ane mau balik arah dan lewat jalur samping aja, Rama keburu melihat ane dan Zalina. Dia melihat sinis ke ane. Ane hanya diam saja. Keket yang memulai masalah disini.

"Eh Ja? Kok lo ada disini? Kebetulan banget sih ini." Kata Keket, suaranya kencang karena semangat dan didengar oleh Rama maupun Zalina.

Ane dan Zalina diam saja. Kemudian kami hanya melewati Keket begitu aja.

"Lo ditanyain baik-baik kok diam aja sih?" Kata Keket.

"Udah ya Ket, gue males berurusan sama bang Rama. Ayo Lin." Kata ane sambil menggandeng tangan Zalina.

Kami sampai dikamar hotel dan Zalina terlihat sangat bete.

"Kenapa sih? Momen-momen seru kita selalu aja ada yang ganggu." Katanya ketus.

"Tau nih, berasa lagi nonton sinetron banget ya? Hahaha." Ane mencoba menghibur.

Zalina tertawa mendadak.

"Nah gitu dong, senyum. Biarin aja udah mereka. Paling juga kesini mau ngew*, kan kita juga gitu. Hahaha." Kata ane.

"Mesum terus kamu ya pikirannya." Sahut Zalina.

"Masih untung aku mesum maunya sama kamu, kalo minta sama yang lain emang kamu rela? Haha."

"Ya nggak lah, apaan sih."

"Iya iya, becanda. Sini peluk dulu."

Kami berpelukan cukup lama dan pertempuran pun dimulai. Ane merasakan Zalina semakin wangi aja aroma tubuhnya. Bagian sensitifnya juga aromanya semakin sedap. Jadi makin semangat berkegiatan dibawah sana kan. Haha. Zalina sudah semakin pintar merawat diri. Ane bahagia banget. Dan dia sepertinya juga mulai lancar memasak. Ane nggak pernah menuntut dia untuk bisa masak, tapi katanya emang mau belajar masak aja.

Zalina sudah mulai lelah, tapi ane masih semangat. Karena ane nggak tega, ane sudahi aja. Tidak lupa ane menyuruhnya untuk bersih-bersih dulu sebelum tidur. Ane bahkan mandi. Ini menjadi kebiasaan ane, mungkin bagi sebagian orang berlebihan, tapi ya keadaan ane begini. Hahaha. Ane mendengar HP ane bergetar sebentar. Ada chat berarti.

Quote:


Ternyata SMS dari Rama. Ane balas Ok. Habis ane mandi, ternyata Zalina sudah terlelap dan waktu menunjukkan hampir jam 12 malam. Ane keluar dengan kaos lengan panjang dan celana training. Dilokasi yang dimaksud ane sudah melihat Rama disana.

"Kita selesein semua sekarang." Katanya tenang.

"Ada apa emang bang?" Tanya ane.

Nggak pakai lama, Rama langsung melayangkan pukulan ke pipi kiri ane. Ane langsung terhuyung kebelakang.

"Apaan ni bang? Kok lo main pukul aja?" Kata ane sambil memegangi pipi.

"Udah lah, anak-anak angkatan gue juga pada kesel sama lo karena lo terlalu banyak nentang aturan yang kita bikin. Sekarang lo cari masalah sama gue. Emang ternyata kayak anj*ng lo ya jadi orang."

"Nggak usah bawa-bawa angkatan lo bang. Kalo mau selesain satu satu sini temuin gue. Kakak kelas tapi mau gebukin adik kelasnya sendiri. Gue ga ada back up, lo maunya ramai-ramai. Kakak kelas banci lo anj*ng. Keket juga. Lo liat sendiri Keket yang mendekat ke gue. Gue rasa dia juga udah bilang ke lo kalo gue nggak ada apa-apa sama dia. Lo masih aja curiga. Jagain tu cewek lo yang bener, laki kok lembek. Kont*l lo bangs*t!" Ane sudah emosi dan suara ane meninggi.

Ane sukses membuatnya naik darah. Pertarungan ini pun nggak terhindarkan. Badan dia lebih besar dari ane, tapi ane sudah terbiasa dengan perkelahian. Masa SMP ane banyak dihabiskan dengan berkelahi. SMA agak berkurang karena harus bercitra baik, maklum ikutan organisasi macam OSIS soalnya. Nah selama kuliah ane belum pernah berkelahi lagi. Kemampuan ane seingat ane nggak banyak berkurang. Yang dibuktikan dengan hasil akhir. Posisi Rama ada dibawah dan ane menimpa pipi kanannya dengan lutut ane. Kebetulan ada batu bata disekitar situ, ane udah siap untuk menimpakan batu ini ke mukanya.

"Berhenti!” teriak suara yang nggak asing lagi ditelinga kami berdua. Keket.

"Apa-apaan sih kalian berdua?" Tanyanya. Matanya mulai berkaca-kaca.

"Lo tanya sama laki lo ini." Kata ane.

"Udah cukup. Gue mohon. Kita ini satu almamater, satu jurusan. Kenapa gini sih." Kata Keket, tangisnya pecah.

"Eh anj*ng, bilangin angkatan lo, gue nggak pernah takut sama kakak kelas, bangs*t. Cupu-cupu aja pada kegayaan lo. Lo nggak usah sok bawa-bawa angkatan buat neken angkatan gue. Lagian udah saatnya lo pada lulus kan? Urusin tu skripsi yang benar. Kalo berani adu ilmu jangan adu tua-tuaan dikampus, bilangin sama temen-temen lo. Otak katanya pinter, tapi ngehadapin urusan remeh temeh kaya gini bawa-bawa siapa lebih tua. Cemen angkatan lo. Angkatan anj*ng lo emang semua! T*i!" Kata ane sambil meludah.

"Cukup Ja! Cukup gue bilang." Teriak Keket.

"Lo juga Ket. Jadi biang masalah aja kerjaan lo!"

Ane lalu tidak menghiraukan panggilan Keket. Ane melangkah ke kamar hotel. Ternyata cukup banyak juga lukanya. Terutama luka dipelipis kiri. Luka sobek ini pedihnya minta ampun. Untung aja tadi di lobi ane minta P3K dan ada. Zalina tidur nggak bergerak kayak orang mati aja. Dia yang membuat emosi ane turun langsung. Hanya melihat dia tidur aja, rasanya udah senang lagi. Emang moodbooster banget lah.

Sejak kejadian malam itu, ane nggak pernah mau lagi berhubungan langsung dengan angkatan Rama. Sampai detik ini. Ketika ada beberapa kali reunian, ane memilih menghindar dari angkatan brengsek itu. Ane sempat bercerita dengan teman-teman ane yang angkatan Keket, dan mereka semua setuju bahwa emang angkatan Rama ada sedikit masalah dengan kekompakan mereka, mudah tersulut, tapi nggak berani ngehadapin masalahnya semdiri, dan selalu bawa-bawa angkatan.

Sinetron banget ya perjalanan kisah ane kali ini? Hahaha.

Liburan ane berakhir bersama Zalina disini. Kami pulang ke rumah masing-masing sebentar untuk kemudian kembali lagi ke kampus dan melakukan kegiatan berfaedah lainnya.
Diubah oleh yanagi92055 27-08-2019 10:28
limdarmawan
hendra024
itkgid
itkgid dan 28 lainnya memberi reputasi
29
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.