Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

beensAvatar border
TS
beens
Sukarno,Anies B, Refly Harun, Ganjar P.kenapa bisa jadi tokoh nasional dan terkenal?
ok temen-temen. kali ini saya mau sedikit cerita. saya dapat cerita dari guru ngaji saya sekaligus mentor dan dulu kuliah di UGM satu zaman sama Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. guru saya dan anis beda satu tingkat. anis ang. '89 guru saya amg. '90. dan kemarin, guru saya ini menjadi tim Kuasa Hukum BPN. sebenarnya masih banyak tokoh, cuman saya dapat cerita tokohnya hanya itu saja.

lalu kami bercerita, "ustadz,kenapa ya mereka bisa jadi tokoh nasional dan terkenal?". guru saya pun jawab,"mereka dulu adalah aktivis-aktivis yang kerjaannya sering nongkrong d kampus siang malam bahkan sampai tidur dikampus. Ganjar Pranowo yang sekarang menjadi Gubernur Jateng, dia anak mapala yang kerjaannya sering nongkrong di parkiran  bahkan diatuh sampai tidur di sekrenya. presiden saat inipun,pak jokowi lulusan UGM seorang anak mapala. Anis Baswedan pernah jadi ketua senat mahasiswa. saya juga dicalonkan bersamaan dengan anis. anies urutan pertama sedangkan saya urutan ke 3. Refly harun seorang aktivis hukum juga,sekarang menjadi pakar hukum tata negara, dulu dia menjadi ketua BEM FH UGM. Cak imin ketua PMII yang sekarang menjadi ketum PKB. Andi Arief,politis Demokrat,kuliah di fisipol UGM. dia mendirikan komunitas yang bertranformasi menjadi PRD(Partai Republik Demokratik) dan ikut pemilu (tahunnya saya lupa). sukarno sudah tidak diragukan lagi jiwa aktivisnya. "

dari cerita diatas bisa diambil kesimpulan yaitu leadership. jiwa leadership dibutuhkan setiap orang. karena leadership dibuat dan dicoba,tidak dilahirkan. ketika berkeluraga pun kita butuh jiwa leadership baik itu seorang istri ataupun seorang suami. buat kalian para mahasiswa manfaatkanlah kampus-kampus kalian. kampus adalah kawah pendidikan leadership disamping ada juga militer. banyak jebolan pemimpin dari militer contoh:Suharto,SBY,Luhut Binsar,Wiranto dll. banyak sarjana yang 'miskin' karena tidak dibekali jiwa leadership ketika dikampus yang kerjanya hanya penghamba nilai dan kuliah-pulang kuliah-pulang.

*jika masih ada yang mengganjal mari kita diskusikan di komentar
Diubah oleh beens 26-08-2019 14:15
stella
defreas
donal.truk.
donal.truk. dan 4 lainnya memberi reputasi
-5
1.1K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41.1KAnggota
Tampilkan semua post
1nd0n3s14m3t4lAvatar border
1nd0n3s14m3t4l
#2
Ini bukan aktifis


Sri Mulyani Indrawati melanjutkan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang lulus tahun 1986. Tidak tanggung-tanggung, 2 tahun kemudian ia melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di Amerika Serikat. Tepatnya di University of lllinois Urbana Champaign dengan gelar Master of Science of Policy Economics (1990) dan Ph.D. of Economics (1992)

Ini bukan aktifis

Namun, hanya beberapa bulan di ITB kemudian Ia memutuskan untuk mengikuti jejak teman-temannya untuk bersekolah di Jerman. Namun berbeda dengan yang lainnya, Ia tidak menggunakan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman melainkan dengan menggunakan biaya sendiri

Ini bukan aktifis

Hotman Paris tak pernah berfikir untuk kuliah di fakultas hukum. Ia menganggap jurusan tersebut hanyalah jurusan untuk orang buangan. Sebab menurutnya ketika itu lulusan fakultas hukum lebih banyak yang menjadi pengangguran

Ini bukan aktifis

Setelah lulus SMA, Yusril meneruskan pendidikannya mengambil Ilmu Filsafat di Fakultas Sastra dan mengambil Hukum Tata Negara di Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1982. Yusril juga melanjutkan program S2 di University Of The Punjab, India. Sementara untuk S3-nya diperoleh di University Sains Malaysia dan meraih gelar doctor of philosophy dalam ilmu politik.
beens
beens memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.