Mengapa Abdul Somad tak mau minta maaf atas ceramahnya tentang salib?
Abdul Somad Tak Akan Minta Maaf Atas Ceramahnya Tentang Salib
Trust issue.

Abdul Somad kemungkinan besar sekarang sudah mulai menyadari blundernya. Ramainya pemberitaan, dukungan maupun hujatan tentu sekarang mulai mengganggu aktivitasnya. Beliau tidak bisa ceramah dengan leluasa lagi karena harus memenuhi panggilan klarifikasi kesana kemari.

Bagaimana agar peristiwa blunder seperti ini tidak terjadi lagi? Ya, dia bisa lebih berhati-hati dalam ceramahnya, atau meminta alat yang bisa merekam seperti kamera atau handphone untuk disita sebelum memasuki ruang kajian. Opsi manapun itu, sama-sama berisiko karena akan menguatkan sentimen bahwa Abdul Somad menyesali perbuatannya.

Apakah Abdul Somad harus meminta maaf? Tentu saja tidak.

Pertama, ia berdalih bahwa ia hanya mengajarkan ajaran agamanya.

Jurus ini ampuh karena dengan appeal to authority, Abdul Somad berlindung di balik agamanya. Masa' negara mau menyalahkan agama Islam? Minta diazab?

(Catatan: sampai sekarang aku belum menemukan nas Alquran maupun hadis yang membenarkan ceramahnya. Ada hadis mengenai larangan melukis dan membuat patung, tetapi tidak ada larangan melihat atau memandangi patung. Lebih tidak ada lagi dalil yang menyebutkan bersemayamnya jin kafir di patung. Kalau ada yang punya hadisnya, tolong beritahu aku di kolom komentar.)

Kedua, meminta maaf berarti mengaku salah.

Selama ini Abdul Somad adalah figur pemuka agama yang sangat digemari. Berbeda dengan 'ustad-ustad hijrah', ia adalah akademisi sahih lulusan dari Mesir dan Maroko, dengan jejak keilmuan yang sudah tidak diragukan lagi.

Abdul Somad sudah menulis dan menerbitkan beberapa buku mengenai hukum Islam yang laris di pasaran. Ceramah-ceramahnya ramai dihadiri jamaah, dan seringkali juga diunggah ke Youtube, disebarkan lewat WhatsApp, dan dicatut oleh orang-orang "Lha, kemarin aku denger Ustad Abdul Somad bilang gini."

Abdul Somad adalah panutan! Junjungan kita semua! Kamu pikir kenapa Prabowo bisa kalah? Apalagi kalau bukan karena tidak mendengarkan Ijtima Ulama yang mengendorse Abdul Somad sebagai cawapresnya. Junjungan tidak boleh salah.

Melalui lisan Abdul Somad, kita berhutang akan fatwa-fatwanya yang sangat dibutuhkan umat saat ini. Kalau bukan karenanya, darimana kita bisa tahu bahwa Rina Nose itu jelek , catur itu haram , dan minum Starbucks membuat masuk neraka ? Kita harus berterima kasih karena sudah dicerahkan.

Bila Abdul Somad meminta maaf atas ucapannya, maka ia mengakui bahwa ia bisa salah. Itu berarti bisa saja isi ceramah-ceramahnya, buku-bukunya, juga bisa mengandung kesalahan.

Sebagai contoh, di civitas akademika, satu kasus plagiarisme atau pemalsuan hasil penelitian bisa berdampak pencabutan seluruh gelar akademisnya. Kenapa? Karena kita tidak bisa mempercayai ilmuwan yang memplagiat walaupun hanya sekali saja.

Abdul Somad does not admit culpability. He can't.

Ketiga, memangnya meminta maaf cukup?

Kasus ini telah dibawa ke ranah hukum dengan delik penistaan agama. Sebentar, penistaan agama? Sama seperti Ahok dong, yang pidatonya yang dipotong itu diviralkan lalu dituduh menista agama? Ahok yang sebenarnya sudah meminta maaf , namun masih tetap dipidanakan? Yang ucapannya mengundang aksi bela agama berjilid-jilid tapi sebenarnya ditunggangi untuk mendukung tokoh politik tertentu?

Kalau meminta maaf cukup, tentu Ahok baik-baik saja tanpa catatan pidana hari ini. Nyatanya, Ahok tetap harus mengusahakan bantuan kuasa hukum, datang ke sidang berkali-kali, dan toh juga kalah.

Tampaknya Abdul Somad menyadari ini, oleh karena itu ia menyatakan bahwa ia meminta dukungan hukum untuk membantunya di peradilan, yang tentu saja akan ia dapatkan mengingat loyalitas jamaahnya. Minta maaf atau tidak, Abdul Somad tetap akan dibela oleh pendukungnya. Sekarang, yang penting adalah menghindari dari pidana terlebih dahulu.




Catatan kaki

https://m.tribunnews.com/seleb/2017/...aption-menohok

https://www.google.co.id/url?q=https...roSCcAvNgUq9FJ

https://pekanbaru.tribunnews.com/201...-ini-alasannya

https://megapolitan.kompas.com/read/...ada.umat.islam