Kaskus

Story

yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]
Selamat Datang di Thread Ane Gan/Sis 


Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]


Kali ini ane ingin sekali bercerita tentang seluk beluk perjalanan cinta ane yang mana sudah lama banget mau ane ceritakan, karena ane cukup mual juga kalau memendam kisah-kisah ini terlalu lama, ada yang mengganjal dihati, hitung-hitung sebagai penebusan dosa..hehe.. Mohon maaf juga sebelumnya karena ane masih nubie, mohon bimbingannya ya gan sis agar trit menjadi lebih menarik untuk dibaca.

Terima kasih Gan Sis telah mendukung dan membaca Trit ini sehingga bisa menjadi HT di bidang STORY. Semoga kedepannya ane selalu bisa memperbaiki tulisan ini dengan baik sehingga semakin enak dibaca.


Spoiler for INDEX:


Spoiler for "You":



Spoiler for MULUSTRASI:


Spoiler for Peraturan:


Selamat membaca kisah ane yang menurut ane seru ini ya gan/sis.


Menurut ane, lagu ini kurang lebih mewakili diri ane di masa lalu gan sis


Quote:


Quote:


Quote:

Quote:

Diubah oleh yanagi92055 20-05-2020 13:13
suryosAvatar border
xxxochezxxxAvatar border
DayatMadridistaAvatar border
DayatMadridista dan 113 lainnya memberi reputasi
106
465.4K
4.3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
#375
Hari Kelabu

Keket.

Ane mendengar percakapan mereka dari dalam kamar mandi. Ane memutuskan untuk keluar dari kamar mandi ketika itu, takut terjadi perang mulut.

Quote:


Telpon belum ditutup, ane udah keburu keluar dan bertanya siapa yang meninggal, ternyata dosen favorit ane yang meninggal. Ane sangat terpukul ketika itu. Salah satu dosen favorit ane yang belum sempat mengajarkan ilmu-ilmu terapan jurusan ane harus pergi terlebih dahulu. Zalina menangkap raut wajah sedih ane dan langsung memeluk ane. Tidak terasa ane menitikkan air mata. Dalam kondisi telpon masih tersambung ane membiarkannya saja. Entah Keket dengar atau tidak.

"Kamu yang sabar ya sayang. Ini berat pasti karena kamu pernah cerita juga kalau cita-cita kamu mau jadi asisten dosen ini kan?"

Ane cuma mengangguk nggak bisa berkata-kata. Akhirnya ane dan Zalina menyusul ke perumahan dosen di dalam komplek kampus yang cukup ramai dengan mahasiswa dan dosen jurusan ane.

Disanalah akhirnya Zalina dan Keket bertatap muka secara langsung untuk pertama kali. Ane sempat sangat kebingungan ketika mereka berdua berhadapan. Tetapi karena ini momen duka cita, semuanya bisa diredam. Zalina dan Keket saling berkenalan, ane mengenalkan keduanya dengan ekspresi agak aneh ketika itu, untung Zalina nggak menyadarinya. Haha.

Prof. Amir akan dimakamkan besok pagi di TPU dekat kampus. Prof. Amir memang seorang duda setelah 5 tahun lalu ditinggal meninggal oleh istrinya. Dia memiliki anak perempuan cantik semata wayang yang ternyata sudah masuk kampus ane juga, tapi berbeda fakultas dari ane. Namanya Mutia. Dia terlihat sangat sedih melihat ayah ibunya pergi untuk selamanya.

Ketua angkatan ane, cowok smart berperawakan ganteng, putih, tinggi sama dengan ane, dan juga kalem, bernama Krisna berinisiatif chitchatkecil dengannya mewakili teman-teman jurusan kami. Dengan gobl*knya si Adi F berbisik ke ane,

"Ja, mau taruhan? Beberapa bulan lagi ini cewek pasti sering main ke jurusan kita, percaya nggak lo?" Katanya.

"Maksud lo?"

"Si Krisna itu orangnya modus Ja, dia keep jomblo biar bisa berpetualang tau. Tapi bangs*tnya yang selalu disangkain player itu selalu lo. Hahaha. Mainnya rapi banget dia Ja. Dia kan terkenal kalem kan, tapi sebenarnya dia lebih gokil dari lo tau."

"Anj*ng seriusan lo? Bangs*t juga ni anak. Hahaha. Perlu berguru gue ke dia kayaknya. Atau nggak lo aja deh Di, kayaknya lo yang haus belaian wanita. Hahaha. Kalau gue kan selalu dikelilingi cewek-cewek cantik dan mereka yang mau sama gue, bukan gue yang kejar-kejar. hahaha."

"T*i lo Ja. Liat aja ntar gue bisa kok dapet cewek yang oke punya kayak lo."

"Gue anggep sebagai tantangan ya ini? Haha. Biar lo semangat. Sayang lo 20 taun cuma dipake kencing doang." Ledek ane.

"Apaan ini yang 20 taun dipake kencing doang?" Kata Keket tiba-tiba menyela obrolan kami.

"Hahaha, ini nih si Adi F kebelet ngew* mulu, curhat masalah selangkangan mulu sama gue Ket." Ledek ane lagi.

"Apaan lo, gue nggak ngomong gitu Kak Keket." Kata Adi F.

"Kak? Wahahahaha..gobl*k, pas ospek kemana aja lo? Dia seumuran kita tau. Anak aksel dia ini." Kata ane sembari tertawa, Keket pun tertawa.

"Oh iya? Wah gue manggil lo Keket aja ya. Berarti gue punya peluang dekatin ya?" Kata Adi F frontal.

"Yah maaf ya, gue maunya sama Ija aja. Sori nih Di. Hehehe." Kata Keket spontan.

"Lah, kan si gobl*k ini udah punya Zalina, masa lo mau diembat juga? Stok cewek cakep terbatas nih disini. Kalau gue ke fakultas yang berhubungan sama ilmu-ilmu sosial baru banyak. Tapi gue udah minder duluan, high class semua disana coy. Dompet gue nggak cukup. Haha." Ujar Adi F.

"Pake ini, sama ini, b*go. Ngapain pake duit." Ane menunjuk ke kepala dan bibir ane.

"Bisa emang?" Tanya Adi F.

"Lah buktinya udah ada didepan lo nih sekarang. Gue nggak pake duit bisa deket sama dua cewek populer di fakultas kita coy. Satunya jadi cewek gue malahan. Hahaha."

"Oh iya ya, bener juga lo. Gue belajarnya sama lo aja dah."

"Sama Krisna aja sana."

Ane, Keket, dan Adi F tertawa bersamaan lalu kemudian menutup mulut karena nggak enak lagi berduka. Ane kemudian ke Zalina yang lagi duduk di kursi sambil bermain HP. Ketika ane datang dia cukup kaget.

"Serius amat nge-HP nya? Baru punya aplikasi baru bukan? Hehehe." Kata ane.

"Eh Ja, ini, hmmm iya sih ada aplikasi chat baru nih. Kayaknya lebih enak pakai ini deh kita komunikasi." Katanya.

"Oh itu, ayo deh sebentar aku install dulu."

"Oke nih udah. Terus tinggal chat aja kan?"

Zalina mengangguk.

Tidak lama kemudian ane melihat senior-senior anak teknik tempo hari di ospek fakultas datang. Mereka ada 6 orang kalau tidak salah ingat. Mereka mau ngapain? Kan beda jurusan. Tanto yang juga baru datang langsung ke tempat ane dan senyum ke Zalina. Ane berpelukan sesaat dengan Tanto karena sudah lama tidak ketemu.

"Udah lama lo?" Tanya Tanto.

"Lumayan sih. Lo baru dateng? Mana Riana?" Tanya ane.

"Gue abis dari kostan dia nih." Katanya.

"Oh pantes, itu dileher lo ada tanda nyet. Hahaha." Kata ane.

"Hahaa, anjir keliatan emang ya?” kata Tanto.

"Cupu banget lo anjir, ya keliatan lah. Makanya pacaran itu jangan makan-makan doang sama jalan-jalan doang, ke kostan lah sekali-kali. Hahaha." Kata ane tertawa, Zalina juga ikut tertawa.

"Iya, mumpung masih muda ya. Kan gue berguru sama lo Ja. Hahaha." Kata Tanto sambil melirik Zalina.

"Haha iya iya, berarti lo kudu traktir kita merayakan penjelajahan lo ke kostan Riana." Kata ane.

"Haha gampang lah. Eh gue kedalem dulu ya." Kata Tanto.

"Oke deh." Kata ane.

"Eh Lin, itu kan senior-senior yang ngajakin kamu trip tempo hari kan?" Kata ane.

"Iya itu mereka. Aku males Ja kalau nggak ada kamu."

"Males? Aku aja males kalo trip begitu. Hehehe."

"Ah kamu mah mageran sih."

"Ga apa-apa, kan aku semangatnya kalau ada kamu, apalagi dikasur kamu yang baru. Hahaha."

"Yeee, apaan sih.."

Lalu ane berpamitan dengan rekan-rekan, serta senior dan dosen jurusan ane. Nggak lupa ane pamitan juga dengan Keket. Momen pamitan ane menggandeng Zalina didepan Keket ini membuat raut wajah Keket lebih murung. Sementara ekspresi Zalina seperti orang yang telah memenangkan pertarungan. Ane berusaha biasa aja. Demi hubungan dengan Zalina yang lebih baik.
sampeuk
hendra024
itkgid
itkgid dan 26 lainnya memberi reputasi
27
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.