- Beranda
- Stories from the Heart
Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]
...
TS
yanagi92055
Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]
Selamat Datang di Thread Ane Gan/Sis
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2020/05/20/10668384_20200520011303.jpg)
Kali ini ane ingin sekali bercerita tentang seluk beluk perjalanan cinta ane yang mana sudah lama banget mau ane ceritakan, karena ane cukup mual juga kalau memendam kisah-kisah ini terlalu lama, ada yang mengganjal dihati, hitung-hitung sebagai penebusan dosa..hehe.. Mohon maaf juga sebelumnya karena ane masih nubie, mohon bimbingannya ya gan sis agar trit menjadi lebih menarik untuk dibaca.
Terima kasih Gan Sis telah mendukung dan membaca Trit ini sehingga bisa menjadi HT di bidang STORY. Semoga kedepannya ane selalu bisa memperbaiki tulisan ini dengan baik sehingga semakin enak dibaca.
Spoiler for INDEX:
Spoiler for "You":
Spoiler for MULUSTRASI:
Spoiler for Peraturan:
Selamat membaca kisah ane yang menurut ane seru ini ya gan/sis.
Menurut ane, lagu ini kurang lebih mewakili diri ane di masa lalu gan sis
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Diubah oleh yanagi92055 20-05-2020 13:13
DayatMadridista dan 113 lainnya memberi reputasi
106
465.6K
4.3K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
yanagi92055
#340
Sambutan (Tak) Ramah
Liburan panjang sudah berakhir. Kebosanan ini sudah menjalar kemana-mana sehingga ingin sekali rasanya berkumpul kembali bersama teman-teman seperjuangan. Yang lebih menyenangkan adalah mata kuliah di jurusan ane sudah mulai masuk ke ilmu-ilmu terapannya, jadi nggak pure eksak, walaupun sebenarnya tetap eksak.
Ane pun bersemangat di hari keberangkatan ane dari rumah dan pulang ke kostan. Tidak lupa ane selalu memberikan wejangan-wejangan kepada adik ane yang makin dewasa aja, walaupun sebenarnya masih bocah. Pacaran dia ane agak khawatir. Padahal dulu aja ane nggak pacaran waktu SMA.
"Dan, sini." Kata ane.
"Lo mau tau progres gue di paskibraka kan?" Sahut dia.
"Iya, tau aja lo. Haha."
"Gue ga nembus kak, walaupun gue masuk seleksi buat ke provinsi tapi nggak nembus. Kalah sama anak SMA sebelah, itu dia cantik dan pinter banget tau kak, ih gue aja yang cewek pengen banget jadi pacar dia. Hahaha."
"Ngawur lo, mau jadi lesbi lo? Jangan aneh-aneh ya mikirnya haha. Iya terus-terus gimana? Sekarang kan harusnya udah mulai nentuin posisi nih."
"Iya kak, gue masuk kandidat (pembawa) baki, tapi saingan gue serem kak, soalnya malesin, deketin senior melulu biar kepilih. Rese kak."
"Udah kaya gitu mah nggak usah dipikirin Dan, lo tunjukin kemampuan terbaik lo aja oke? Jangan lupa jaga makan lo, biar nggak gampang tepar, Capaska dari kota ini kan terkenal tahan banting kalo di siksa. Ahahaha."
"Ember kak. Gue masa disuruh guling guling tengah hari bolong coba di lapangan kantor Walikota. Gila amat. Nih liat." Katanya sambil menunjukkan bekas luka lecet di sekujur tangan dan lutut.
"Udah itu mah nggak seberapa. perjuangan lo di balai kota nanti pasti kebayar deh. Gue tantang lagi yah, mau nggak lo?"
"Apaan?"
"Dapetin posisi pembawa baki ya. Gimana?"
"Challenge accepted! Gue yakin bisa kok."
"Muantaaap!" Kata ane sambil nyium kening dia. Wangi banget badannya, padahal belum mandi dia seharian. Hahaha.
Lalu klakson mobil keluarga Zalina pun terdengar. Ketika itu Papa sedang ada di kantor, karena ane pulang hari kerja. Cuma ada Mama saja dan Dania yang lagi agak sakit, jadi absen, padahal tahun ajaran baru di sekolahnya aja baru mulai.
Seperti biasa, Zalina masuk kerumah dan disambut pelukan hangat Mama dan Dania. Ternyata Zalina diantar sepupunya, seorang cowok berusia 3 tahun diatas ane kalau tidak salah, tegap, ganteng dan kearab-araban juga pastinya. Tinggi badannya sepertinya 183 cm, dia ane aja lumayan mendongak untuk melihat dia. Apalagi si Dania.
Dania terlihat suka dengan cowok sepupu Zalina yang namanya Abrar ini. Ane sudah bisa menebak kalau anak ini lagi suka-sukaan sama cowok itu gimana. Sepertinya anak ini juga suka dengan adik ane. Tapi ane nggak ambil pusing, yang penting sekarang saatnya pulang ke kostan, dan bisa dekat lagi sama Zalina. Kalau mau nyalurin hasrat tinggal meluncur ke kostannya, kalau bete dan mau curhat tinggal ke kostannya, dan ane dengar juga dia telah mengganti kasurnya menjadi lebih besar, muat untuk 2 orang. Wah, asyik banget kan? Hahaha.
"Aku pamit dulu ya Ma, Dan, doain lancar-lancar terus kuliahnya ya."
"Doa yang terbaik selalu buat anak Mama yang ganteng ini." Kata Mama lembut.
"Jangan pacaran mulu lo. Awas aja kayak kemarin lagi. Gue jitak lo." Kata Dania. Zalina cuma senyum kecil.
"Kami pamit dulu ya Tante." Kata Abrar ke Mama ane, lalu salim ke Mama ane, dan salam ke Dania.
"Abrar." Katanya tegas.
"Dania." Ujar adik ane sambil senyum kecil.
"Udeeeh, lama bener salamannya." Kata ane sambil memisah tangan Dania dan Abrar. Mereka langsung kikuk.
"Yauda aku berangkat ya. Assalamualaikum." Kata ane sambil melambaikan tangan.
Sepanjang perjalanan ane nggak banyak ngobrol sama Zalina karena dia banyak ngobrol dengan sepupunya di kursi depan, sementara ane di kursi tengah. Ane memperhatikan jalanan diluar mobil yang macet, panas, dan tidak bersahabat bagi pengguna sepeda motor. Ane juga sebenarnya ada rencana beli motor, tapi tabungannya belum cukup dari hasil ngajar les sama ngeband.
((Dreeeet...dreeettt..dreeeett))
Keket. Chat dari dia.
Quote:
Aduh, ane padahal mau menghindar banget dari anak ini, tapi kenapa selalu nggak bisa ya. Ane selalu menolak apapun ajakan dia, baik dari makan, sekedar nongkrong minum, atau cuma ngobrol doang sehabis pulang kuliah. Demi menjaga hubungan ane dan Zalina yang udah bener lagi itu butuh perjuangan. Tapi akhirnya ane kasih dia kesempatan sehabis liburan ini, ane mau datangi kostannya. Kasihan jarang dibelai kayaknya.
Keket saat itu katanya lagi didekati sama Kakak kelas tingkat 4 yang lagi skripsi, beda setahun angkatannya dengan Keket, dan dua tahun dengan ane. Salah satu cowok most wanteddi jurusan kami. Dia lagi jomblo emang katanya. Namanya Rama. Penampakannya kalau di mulustrasi itu kayak Adipati dolken, tapi mukanya lebih lokal lagi, nggak ada bule-bulenya.
Cukup manis buat cewek-cewek culun jurusan ane. Memang dia beberapa kali terlihat makan bareng di kantin. Perasaan ane kalau melihat mereka itu kadang senang, tapi kadang juga kesal. Entahlah.
"Ja, kamu dipanggil daritadi diem aja, kamu ngelamunin Keket ya?" Goda Zalina.
"Ah eehh..uhhmm nggak, aku lagi ngebayangin aja nanti punya adik kelas kayak gimana ya tampang-tampangnya. Hahaha." Kata ane gugup.
Kok dia bisa baca pikiran ane yang lagi mikirin keket.
"Kamu mau langsung ke Kostan kamu apa ke kostan aku dulu?" Katanya.
"Hah? Ya ke kostan aku lah." Kata ane. Ane nggak enak ada sepupunya disitu soalnya.
"Ga apa-apa Ja, lo ke kostan Zalina dulu, bantu dia beres-beres ya. Gue nih yang minta tolong. Soalnya gue mau langsung cabut lagi karena mesti jemput bokap pulang dari arab." Sahut Abrar.
Lah, pulang dari Arab? Bukannya emang rumahnya disono. Ahahaha.
"Hmm..yaudah deh gue ke Zalina dulu aja." Kata ane.
Perjalanan telah sampai pada ujungnya. Kami tiba di depan kostan Zalina. Lalu gue berterima kasih sama Abrar. Gue membawa sebagian barang Zalina. Pada saat tiba di depan kamarnya, ane lihat di depan kamar ada Anin. Ah malas sekali ini.
"Wah baru datang? Eh kok kalian nggak datang ke party gue sih? Kecewa nih gue." Kata Anin.
"Nyokap gue sakit Nin, jadi gue batal ke acara lo. Sori ya." Jawab ane asal.
"Udah dong, kenapa sih kalian kayaknya nggak suka banget lihat gue disini?" Kata Anin.
"Pake nanya lagi, gue muak lihat muka lo Nin, munafik lo jadi orang." Kata Zalina langsung emosi.
"Kamu ngomong biasa aja lah sayang, dia kan juga lagi nggak godain kita." Kata ane menenangkan Zalina.
"Kok kamu jadi belain dia?"
Yak. Ane diposisi ane sebagai lelaki yang seharusnya. Serba salah. Begini salah begitu salah. Yang benar ya perempuan.
"Aku cuma mau nengahin aja. Lagian ngapain sih baru dateng udah ngegas aja?" Kata ane.
"Aku nggak mau liat muka anak ini didepan aku lagi." Kata Zalina.
"Gitu ya Lin, nggak apa-apa, tapi lo tau kan konsekuensinya apa?" Kata Anin sambil tersenyum licik ke Zalina.
Zalina hanya diam lalu membuka pintu kamar dengan kunci ditangannya. Kemudian membanting dengan keras dari dalam pintu tersebut.
"Udah ya Nin, udah, please?" Kata ane.
"Nanti gue akan udahan kalau kalian udah nggak bareng-bareng lagi." Kata Anin sambil langsung nyosor bibir ane.
Ane nggak bisa menghindar karena ane membawa barang ditangan kanan dan kiri ane. Ciuman Anin lembut banget ketika itu. Hampir aja kebawa suasana. Lalu ane menarik kepala ane kebelakang.
"Gimana? Asyik kan? Lembutan mana sama dia?" Kata Anin sambil menunjuk kamar Zalina.
"Udah gila lo Nin. Sakit lo. Ke Dokter aja sana. Gue takut lo ada obsesi ya sama gue?" Kata ane.
Lalu ane masuk ke kamar Zalina dan membanting pintu juga. Kasihan sekali pintu ini terbanting dua kali hari ini.
PLAKKK..
Tamparan yang sangat keras dipipi kiri ane. Zalina menampar ane.
"Kamu gila ya? Ngelayanin ciuman didepan kamar aku?" Katanya emosi.
"Kamu liat tadi kan tangan kanan kiri aku megangin barang, berat pula. Aku juga nggak tahu dia bakalan kayak gitu Lin. Maafin aku dong." Kata ane.
"Iya tapi aku tetep nggak suka liat pemandangan tadi. Brengsek."
"Maafin aku ya? Aku juga nggak tau bakal edan kayak tadi itu Anin."
Lalu ane memeluk Zalina dari belakang. Zalina sedang menghadap ke jendela ketika itu. Lalu ane lancarkan ciuman di tengkuknya.
Ampuh.
Dia luluh dan kemudian menikmati kerjaan ane. Selanjutnya kami melepas rindu kami dengan cukup banyak keringat. Entah berapa kali, sungguh seru. Tapi ane menolak untuk main belakang dengannya ketika itu. Ane sebenarnya kurang suka tapi entah kenapa Zalina selalu nagih. Gila.
Ane sedang bersih-bersih sampai pada akhirnya HP ane yang ane taruh di dekat Zalina yang lagi tiduran di kasurnya bergetar. Zalina merasakannya dan langsung melihat ke HP ane.
Keket.
itkgid dan 24 lainnya memberi reputasi
25
Tutup
Zalina, 95% mirip Tala Ashe
Anin, 85% mirip Beby Cesara
Keket, 95% mirip, ane nggak kenal siapa ini, nemu di google
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/08/30/10668384_20190830043503.jpg)
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/08/30/10668384_20190830043009.jpg)
Mulustrasi Ara, waktu masih SMA, 96% mirip![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/09/12/10668384_201909120424500824.png)
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/09/13/10668384_201909130223080915.png)
serta apresiasi cendol