Dokpri

Siapa umat muslim yang ga mau berangkat umroh? Berziarah ke makan Rasulullah. Melaksanakan ibadah di dua tempat yang pahalanya berkali lipat. Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Mengunjungi tempat-tempat bersejarah turunnya islam di muka bumi. Menapaktilasi perjuangan Rasul menyebarkan ajaran islam.
 
Untuk Agan Sista yang akan berangkat melaksanakan ibadah umroh, perlu persiapan yang sangat matang. Agar, ketika sampai di Kota Makkah atau Madinah, dapat melaksanakan ibadah dengan tenang.  Persiapannya apa saja?
 
Nah, di thread kali ini, ane mau sharing sedikit terkait persiapan berangkat umroh. Kuy, simak persiapan umroh :
 
1. Niat dan tujuan
Ketika berangkat umroh, pastikan niat kita berangkat yang utama adalah ibadah kepada Allah. Untuk hal lainnya yang bisa kita lakukan sambil ibadah merupakan bonus atau sampingan semata.
Karena, sayang banget, kan. Ketika uang yang kita keluarkan untuk berangkat umroh sudah sangat besar. Akan tetapi, tidak bernilai apa pun di mata Sang Pencipta.
 
2. Kesehatan
Jaga kesehatan sebelum berangkat umroh sangat membantu ketika kita harus beradaptasi dengan lingkungan di Kota Makkah atau Madina. Cuaca yang sangat berbeda akan kita temui di sana. Jika tidak fit saat melaksanakan ibadah, maka bisa jadi kondisi badan menurun dan kegiatan ibadah menjadi tidak maksimal. Walaupun di luar itu, banyak keajaiban yang terjadi. Misalkan: seorang nenek yang tadinya susah berjalan, ke mana-mana pakai kursi roda, ketika sampai di tanah haram menjadi sehat wal afiat.
 
3. Perlengkapan
Persiapkan seluruh kelengkapan saat di tanah air. Pastikan apa yang kita butuhkan sudah terbawa.  Jangan sampe ada yang tertinggal, walau bisa beli di sana, tapi sayang banget uangnya. Bisa dipergunakan untuk hal lainnya. Berikut perlengkapan yang perlu dibawa untuk umroh dengan waktu kurang lebih tujuh hari di Kota Makkah dan Madinah.
 
Perempuan :
Baju ihrom lengkap kerudungnya (bebas warnanya, tapi kalo ane disarankan pakai baju nuansa putih), baju tidur (2), baju gamis harian lengkap kerudung (4), set baju daleman secukupnya, kaca mata hitam, penutup hidung dan mulut (bisa masker, bisa juga cadar), topi atau payung, kaos kaki untuk shalat dan hari-hari, manset, gantungan baju (2), gunting kecil untuk tahalul (letakkan di tas bagasi), ciput, hand body, lip gloss, pembalut (untuk jaga-jaga kalo nanti datang bulan), obat-obatan pribadi.
 
Laki-laki :
Kain ihrom (biasanya disediakan dari pihak travel), kaos tidur (2), baju muslim harian (4), set daleman secukupnya, kaca mata hitam, sorban, topi atau payung, sandar atau sepatu yang nyaman, kantong kresek, gunting kecil, gantungan baju, hand body, lip gloss, obat-obatan pribadi.
 
Jadi, baju yang sudah dipakai bisa digantung dan dipakai kembali nanti. Atau jika ingin dicuci dulu, dalam waktu kurang lebih empat jam juga sudah kering lagi.
 
4. Bekal
Bekal yang dimaksud di sini adalah dalam bentuk uang. Waktu bulan Juli 2019, harga real adalah kurang lebih Rp. 4.000 rupiah.

Kalo ga sempat menukar dengan real di tanah air, di Makkah dan Madinah, juga banyak Money Changer yang memberikan pelayanan tukar mata uang. Harganya sesuai dengan nilai mata uang saat itu.



Atau kalo Agan Sista ga bawa uang tunai, bisa ambil uang via ATM yang ada di sekitar masjidil haram. 



Bahkan, beberapa penjual di sana memperbolehkan belanja dengan menggunakan uang rupiah. Hanya saja yang berlaku adalah Rp. 50.000 ke atas. Kalo belanja dengan harga kurang dari Rp. 50.000, maka akan dikembalikan dalam bentuk real.
 
Okeh, itu persiapan yang ane bisa sharing di sini. Persiapkan sebaik mungkin. 

Kalo masih ada yang ketinggalan juga, ya ga papa. Di sana banyak supermarket yang menyediakan perlengkapan sehari-hari.



 Karena, lumayan perbedaan harganya di sana. Dulu, ane beli pembalut isi sepuluh pc di madinah dengan harga 12 real atau seharga Rp. 48.000.
 
Buat yang punya pengalaman, ane tunggu sharingnya juga ya.
 
Salam hangat,
Retno Qren (RetnoQr3n)