Kaskus

Story

yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]
Selamat Datang di Thread Ane Gan/Sis 


Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]


Kali ini ane ingin sekali bercerita tentang seluk beluk perjalanan cinta ane yang mana sudah lama banget mau ane ceritakan, karena ane cukup mual juga kalau memendam kisah-kisah ini terlalu lama, ada yang mengganjal dihati, hitung-hitung sebagai penebusan dosa..hehe.. Mohon maaf juga sebelumnya karena ane masih nubie, mohon bimbingannya ya gan sis agar trit menjadi lebih menarik untuk dibaca.

Terima kasih Gan Sis telah mendukung dan membaca Trit ini sehingga bisa menjadi HT di bidang STORY. Semoga kedepannya ane selalu bisa memperbaiki tulisan ini dengan baik sehingga semakin enak dibaca.


Spoiler for INDEX:


Spoiler for "You":



Spoiler for MULUSTRASI:


Spoiler for Peraturan:


Selamat membaca kisah ane yang menurut ane seru ini ya gan/sis.


Menurut ane, lagu ini kurang lebih mewakili diri ane di masa lalu gan sis


Quote:


Quote:


Quote:

Quote:

Diubah oleh yanagi92055 20-05-2020 13:13
suryosAvatar border
xxxochezxxxAvatar border
DayatMadridistaAvatar border
DayatMadridista dan 113 lainnya memberi reputasi
106
465.6K
4.3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
#200
Jelang Keberangkatan

Keadaan sehabis UAS sangat kondusif. Ane merasa sukses mengerjakan seluruh ujian yang ada. Ya walaupun tetap dengan cara berpikir ane sendiri. Kalau nggak sesuai maunya pemeriksa ya pasti nilainya jelek. As simple as that. Ane nggak pernah mempermasalahkan nilai. Zalina yang agak panik karena merasa dirinya tidak maksimal dalam mengerjakan ujiannya.

"Duh, gimana ya? Aku nggak yakin nih Ja." Katanya

"Nggak yakin gimana? Santai aja kali. Kalau udah dikumpulin nggak ada lagi yang perlu kamu pikirin. Mau kamu stres pun nggak akan ngubah keadaan. Bener nggak?" Kata ane.

"Iya sih tapi..." Katanya lirih.

"Eh sayang, udah deh, kamu nggak usah mikirin ujian lagi oke? Percuma, nilai kamu lagi diproses sekarang. Santai aja udah, dan terima apa adanya." Hibur ane.

"Tapi kalau nilai aku jelek, aku bisa repot dimasa depan nanti. Susah cari kerja, apalagi fakultas kita ini spesifik banget bidangnya kan, mau kemana-mana susah karena faktor lulusan fakultas mana kan, kalau kampus sih semua juga tau kualitasnya kan." Katanya.

"Kita udah pernah bahas ini kan? Pokoknya, nilai itu tidak ngejamin kamu bakal sukses dimasa depan. Yang bikin sukses itu adalah diri kamu sendiri dan seberapa kuat kamu tahan dalam menghadapi ujian dan cobaan menuju impian kamu." Ujar ane.

"Iya, kamu nggak peduli nilainya jelek apa nggak karena nilai kamu hampir pasti bagus." Kata Zalina lagi.

"Nggak juga, kalkulus aku dapet D, dan aku nggak ada rencana mau ngulang tuh, karena kan mau ke lombok liburan. Haha. Semester Pendek adanya pas dijadwal aku ke lombok."

"Iya ya. Ada begonya juga kamu ya, hitung-hitungan murni gitu kamu bego ternyata. Hahaha. Eh aku mau tau ikutan, tapi aku nggak bisa sayang"

"Padahal kan enak seru-seruan di Lombok, gratis lagi. Anggap aja honeymoon kan Lin."

"Iya, aku awalnya mikir gitu, tapi ternyata aku ada acara keluarga, dan ada rencana mau mudik ke Madura juga."

"Yaudah nggak apa-apa. Yang penting jangan engasan kalau lagi nggak sama aku ya. Hehehe."

"Yeee. Apaan sih kamu." Kata Zalina sambil tersipu.

"Kita dari tadi belum pesan makan ya? Aduh udah keburu lapar ini." Kata ane.

"Yaudah pesan dulu deh." Sahut Zalina.

Kami memesan makanan dan tidak lama makanan kami datang. Seperti biasa, Zalina makan banyak sekali. Ditengah-tengah proses makan kami, tiba-tiba datang sosok yang sudah lama menghilang dari kehidupan kami berdua. Anin.

"Hello prince charming. And look at this, the beautiful Zalina. What a couple!." Anin mengagetkan kami.

"Ngapain lo jauh-jauh kesini? Kok tau kita disini?" Kata Zalina ketus.

"Lo kan pernah kasih tau kalau spot favorit kalian pas makan siang itu disini. Ya jadi nggak susah lah gue kesini nyari kalian, pasti ketemu." Kata Anin.

"Lo mau apa lagi sih Nin?" Kata ane.

"Tenang, gue mau undang kalian. Terutama lo Ja." Katanya sambil menaruh undangan dan kemudian menyentuh dagu ane dengan jari telunjuk kanannya.

"Apaan nih? Lo mau ngundang kita party? Dalam rangka apaan?" Kata ane.

"Kebiasaan lo belum ilang juga ya Nin. Senang banget ngehamburin duit ortu lo." Kata Zalina.

"Yah mumpung ada, kenapa nggak. Kan lo juga gitu prinsipnya bukan Lin? Atau karena si Ija yang sederhana ini lo jadi berubah gaya hidup?" Tanya Anin.

"Nggak ada urusannya. Dan gue berubah bukan karena Ija." Kata Zalina mulai ngegas.

"Terus siapa yang berhasil ngubah diri lo ini? Mukjizat Tuhan? Nggak mungkin juga Lin. Mana ada Tuhan sayang sama cewek kotor kaya lo. Orang muna kayak lo." Anin ngegas.

"Iya dia kotor, lo yang ngotorin dia Nin. Lalu gue yang bikin makin kotor. Puas lo?!" Kali ini ane yang emosi.

Tangan Zalina sudah mengepal dan siap memukul Anin. Tapi ane berhasil menahannya. Ane tenangkan Zalina dan menyuruh Anin pergi, tapi dia hanya ingin pergi jika konfirmasi kedatangan kami dia saksikan langsung.

"Oke gue sama Zalina datang. Puas? Sekarang lo mending cabut." Kata ane.

Anin pergi meninggalkan kami berdua yang kesal dengan senyum kemenangan.

"Kamu ngapain iyain anak itu sih? " Kata Zalina.

"Daripada kelamaan dan dia nanti bikin ribut Lin." Kata ane.

"Party dia pasti party nggak bener Ja. Kamu belum tau aja."

"Aku memang belum pernah datang ke party-party gitu. Jadi nggak ada salahnya juga toh."

"Terserah kamu aja ya." Kata Zalina.

Lalu ane membayar makanan, dan kami kembali ke kelas masing-masing untuk melanjutkan kuliah siang. Apa lagi yang direncanakan Anin kali ini?

--

Jelang liburan, ane jadi lebih intens komunikasi dengan Keket yang membahas mau kemana saja nanti. Saat itu belum optimal gmaps, travelok*, dan kemudahan kemudahan lainnya dalam perencanaan liburan. Baru browsing google yang bisa agak membantu. Akhirnya setelah banyak diskusi, kami berhasil menemukan tempat-tempat yang cocok dan kemudian menyusun rencana budget yang akan diajukan ke rektorat.

Kemana Zalina dan Alen?

Alen seperti biasa, sibuk dengan dunianya sendiri dan bilang mau terima beres aja urusan ke Lombok ini. Sedangkan Zalina tidak kemana-mana, memang ane lagi kurang semangat untuk menghubunginya saat itu karena keputusannya untuk tidak ikut ajakan ane pergi ke Lombok. Kesempatan belum tentu datang dua kali kan. Mana gratis lagi.

Kami menjatuhkan pilihan wisata kami didaerah Pantai Selong Belanak di daerah Lombok Tengah kalau tidak salah (mohon koreksi kalau ada yang salah ya). Dan kami akhirnya menyewa sebuah resor yang cukup pricey, tapi untungnya di approved sama rektorat karena masuk budgetnya. Kami luar biasa senang dan sangat bersemangat menyambut liburan yang cukup mewah tapi gratisan ini.

Konfirmasi keberangkatan sudah disepakati, dan ketika mengurus ke rektorat, semua ternyata akan diurus pihak rektorat. Kami hanya tinggal tunggu beres saja. Mereka hanya meminta data diri, copy kartu identitas dan sebagainya. Kami mengumpulkan seluruh persyaratan yang diminta.

Keket dan ane yang mengurusi dari awal merasa sangat lega dan excited menyambut ini semua sampai jelang dua atau tiga hari menuju keberangkatan, Alen jatuh sakit. Tifus. Dia harus batal ikut liburan. Kegiatannya yang seabreg membuyarkan mimpinya untuk liburan gratis. Tapi anehnya, Keket justru terlihat lebih senang dengan berita ini.
Diubah oleh yanagi92055 20-08-2019 08:30
sampeuk
hendra024
itkgid
itkgid dan 25 lainnya memberi reputasi
26
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.