vika991Avatar border
TS
vika991
Demonstran Hong Kong Ubah Bandara Jadi Bengkel Seni



Bandara internasional Hong Kongberubah menjadi sebuah studio seni ada Jumat, 16 Agustus 2019. Puluhan demonstran berpakaian hitam melakukan aksi duduk di bandara dan menggunakan lantai terminal untuk menyebarluaskan tentang kerusuhan sipil  di Hong Kong lewat karya seni.

Protes anti-pemerintah telah mengguncang Hong Kong, sebuah pusat keuangan Asia. Unjuk rasa itu menentang RUU ekstradisi yang sekarang sudah ditangguhkan.

RUU ekstradisi memungkinkan Cina mengekstradisi pelaku kriminal di Hong Kong dan mengadilinya di Cina. Partai Komunis Cina diduga mengendalikan sistem peradilan di Negeri Tirai Bambu itu.

Unjuk rasa menentang RUU ekstradisi saat ini sudah berubah menjadi reaksi yang lebih luas terhadap meningkatnya campur tangan Cina Hong Kong yang berstatus wilayah semi-otonom. Tidak ada satu otoritas pusat atau figur yang mengatur arah protes.

Unjuk rasa sebagian besar dikoordinir melalui aplikasi media sosial yang sebagian besar tidak memiliki pemimpin. Hal yang sama berlaku untuk materi promosinya. Dari kreasi hingga desain dilakukan tanpa ada yang memberikan aba-aba. Semuanya dilakukan anonim, sukarela, dan digerakkan oleh para pengguna internet.

"Protes di sini, kami tidak memiliki pemimpin. Semua orang adalah pemimpin. Sebab kami mencari demokrasi. Itu sebabnya kami menghormati pendapat semua orang. Pemerintah dan polisi memiliki terlalu banyak wewenang dan kekuasaan. Saya rasa kita tidak bisa melakukan apa pun untuk mengubah pola pikir mereka. Tetapi jika setiap orang dari kita berkontribusi sedikit kemampuan mereka, maka itu bisa menjadi kekuatan besar," kata Xavier Li, wraga Hong Kong yang baru lulus kuliah, 23 tahun.

Mengingat tidak semua orang bisa atau ingin berada di garis depan dalam aksi unjuk rasa, maka ada demonstran yang menggunakan seni untuk menyampaikan protes. Lewat karya seni, mereka mencoba memberi informasi kepada masyarakat Hong Kong yang lain soal aksi unjuk rasa yang terjadi ini.

Diantara karya seni itu adalah selebaran yang ditulis dalam bahasa asing seperti Inggris, Jepang dan Korea Selatan dan bahasa mandarin, untuk warga asing yang datang ke Hong Kong. Ada pula gambar-gambar yang tentang protes di Hong Kong.



Di bandara, seorang pengunjuk rasa mengangkat komputernya untuk menampilkan video penjelasan menggunakan rekaman kekerasan rakitan. Yang lain mengangkat tanda dengan kode QR yang menghubungkan ke video dan situs yang lebih informatif.

"Kami hanya melakukan apa yang bisa kami lakukan untuk memberi tahu orang-orang apa yang terjadi di Hong Kong. Siapa pun dapat berkontribusi dan berbagi karya seni protes di media sosial - terutama Telegram, Airdrop, Instagram, dan LIHKG," kata Wat, salah seorang demonstran.

Ribuan demonstran di Hong Kong diperkirakan masih akan memadati jalan-jalan utama di Hong Kong pada akhir pekan. Banyak seruan agar unjuk rasa ini segera berhenti.
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
943
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79KThread10.8KAnggota
Tampilkan semua post
ganesha09part7Avatar border
ganesha09part7
#1
Dulu ane pro banget sama perjuangan mereka

Gara2 liat video turis wanita lansia asal mainland dibully sama mereka,ane jadi muak
Dan juga liat warga hongkong dipukul secara pengecut dari belakang sama mereka dengan beringasnya
Tapi ga lama beringasnya hilang gara2 video mereka dikepung dan teriak minta ampun pas ditarik dan dihajar triad rame

Jadi percuma mau jadi bengkel seni atau bengkel las,orang2 luar dan warga hongkong sendiri udah pada muak dan pada bully mereka yg ada

Intinya yg memebangun hongkong adalah warga yg usianya udah tua
Dan yg menghancurkan hongkong adalah warga usianya masih abg
sivaruck4
sivaruck4 memberi reputasi
-1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.