Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]
Selamat Datang di Thread Ane Gan/Sis 




Kali ini ane ingin sekali bercerita tentang seluk beluk perjalanan cinta ane yang mana sudah lama banget mau ane ceritakan, karena ane cukup mual juga kalau memendam kisah-kisah ini terlalu lama, ada yang mengganjal dihati, hitung-hitung sebagai penebusan dosa..hehe.. Mohon maaf juga sebelumnya karena ane masih nubie, mohon bimbingannya ya gan sis agar trit menjadi lebih menarik untuk dibaca.

Terima kasih Gan Sis telah mendukung dan membaca Trit ini sehingga bisa menjadi HT di bidang STORY. Semoga kedepannya ane selalu bisa memperbaiki tulisan ini dengan baik sehingga semakin enak dibaca.


Spoiler for INDEX:


Spoiler for "You":



Spoiler for MULUSTRASI:


Spoiler for Peraturan:


Selamat membaca kisah ane yang menurut ane seru ini ya gan/sis.


Menurut ane, lagu ini kurang lebih mewakili diri ane di masa lalu gan sis


Quote:


Quote:


Quote:

Quote:

Diubah oleh yanagi92055 20-05-2020 06:13
arieaduh
jujur14
al.galauwi
al.galauwi dan 109 lainnya memberi reputasi
102
448.1K
4.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Tampilkan semua post
yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
#184
Parkiran Mobil Bersejarah
Setelah pesta kecil-kecilan itu, hari-hari ane dan Zalina diliputi banyak pertengkaran. Tetapi selalu bisa diselesaikan dengan cara yang enak, ya gulat bebas lah. Hahaha. Beda pendapat soal waktu menjadi kendala utama. Selain ane kuliah juga, ternyata banyak jadwal kuliah Zalina yang berada diluar fakultas, gedungnya berbeda dengan fakultas ane. Memang budayanya dikampus ane begitu, ada kuliah bareng jurusan bahkan dari fakultas lain, kuliahnya tidak terpaku pada satu tempat, ane pun sama seperti itu.

Awalanya kami nggak masalah dengan jadwal tersebut, mungkin lama-lama ada jenuhnya juga. Setelah tingkat 2 keatas baru kami akan berkuliah di gedung fakultas masing-masing. Dengan adanya percampuran seperti itu maka diharapkan banyak relasi-relasi pertemanan baru dalam kampus. Dan itu sangat bermanfaat untuk ane. Baik dalam mengumpulkan banyak teman dengan keahlian tertentu yang dimasa depan dapat dibuat kerjasama, maupun dalam menggebet cewek sana sini.

Hubungan ane dengan Keket yang awalnya diharapkan lancar malah agak tersendat karena alasan dia banyak kuliah yang perlu dibereskan, jadi asisten dosen, dan lain sebagainya. Terutamanya masalah dengan Alen. Masalahnya, ane dan Alen ini suka main futsal bareng, main PS bareng dan teman-teman seangkatan Alen juga dekat dengan ane. Jadi agak beresiko sih untuk macam-macam dengan Keket. Awalnya.

Pada suatu waktu jelang ujian akhir Semester, ane dan Zalina benar-benar bertengkar hebat dekat kantin yang menuju ke tempat parkir mobil. Kala itu ane sedang membawa mobil si Alen yang juga habis bertengkar hebat dengan Keket yang berujung pada breaknya hubungan mereka. Tapi ane nggak berpikiran untuk macam-macam, karena ane juga mengurusi urusan percintaan dengan Zalina yang lagi nggak beres, padahal nggak ada pengaruh dari luar, murni internal kami berdua.

“Mau kamu sekarang gimana?” tanya ane kesal.

“Kita banyak ketemu kayak dulu awal-awal kita dekat Ja.” Katanya nggak kalah kesal.

“Ya tapi kan jadwal kamu sama aku banyak yang nggak sinkron. Waktu awal semester 2 ini kayaknya nggak ada masalah kita ngejalanin kayak gini konfigurasi waktunya, tapi kok lama-lama jadinya malah kamu permasalahin. Kenapa?” kata ane lagi.

“Kamu tau nggak sih, aku suka bilang apa?aku itu nggak bisa kalau nggak ngew* kan dikata. Aku bisa nahan hasrat ini dengan alternatif jari-jari aku Ja, tapi itu nggak pernah bisa muasin aku. Aku mau kamu. Aku mau rocky. Atau…” katanya terputus.

“Atau apa?” kata ane.

“Aku cari pelarian lain. Mau kamu?” tantang dia.

“Nyari cowok lain buat sekedar muasin kamu? Gila kamu Lin. Kamu dateng darimana itu pikiran kayak gitu?”

“Aku nggak selingkuh, aku cuma mau nyalurin hasrat. Karena aku menganggap ini bagian dari lifestyle aku dan aku bisa have fun tanpa perasaan kok.”

Ane mendidih mendengar pernyataan gila dari Zalina ini. Entah memang mau memancing emosi, atau ketakutan ane akan dirinya yang berubah benar-benar menjadi cewek hyper itu sudah terjadi.

“Kamu pikir gimana perasaan aku kalau tau kamu dipake orang lain Lin?”

“Ya aku tau kamu pasti sakit hati, ya silakan aja balas juga dengan begituan sama cewek lain juga dong Ja. Gimana sih kamu.”

“Hah? Apa kamu bilang? Wah ini kamu benar-benar udah gila. Kamu bisa sakit Lin nanti. Otak kamu yang sakit.”

“Habis aku mau gimana? Aku mau minta ke kamu aja susahnya minta ampun sekarang.”

“kita kesusahan karena jadwal kita Lin, bukan karena aku menghindar atau apa.”

Ane memang agak menghindar. Menghindar untuk selalu melayani kebutuhan biologi Zalina yang semakin nggak ada remnya ini. Tujuannya adalah ketika nanti pada satu titik tertentu, ada rasa kangen dan bisa melakukannya dengan hasrat yang luar biasa. Itu yang ada dibayangan ane. Tapi ternyata itu malah menimbulkan efek buruk ke Zalina. Ane nggak tahu sama sekali apa yang dia lakukan dibelakang ane, namun ane selalu percaya dengannya, dia nggak akan macam-macam, tapi dengan pernyataan dia tadi ke ane, itu bikin ane was was luar biasa.

“Kamu udah pernah nyoba sama orang lain?”

“Belum..” jawabnya singkat.

“Belum? Berarti kamu ada niatan?”

“Tergantung.”

“Tergantung gimana maksud kamu?”

“Tergantung kamu Ja. Kalau kamu rutin ngasih jatah kayak dulu, ya aku nggak akan kemana-mana.”

“Ya ampun Lin, kamu kenapa sih jadi begini banget untuk urusan ranjang. Aku tu sengaja kayak gitu biar kita selalu passionatekalo lagi berhubungan Lin. Kamu emang nggak ngerasa kalau kita lagi ngew* kadang hambar, kentang? Ngerasa nggak? Justru pas habis ribut-ribut gini malah hot banget.” Kata ane.

“Aku juga ngerasa sih, walaupun stamina kamu tetap prima dan aku selalu bisa ngimbangin, emang ada yang kurang Ja.” Sahut Zalina.

“Terus gimana? Kamu mau kayak gitu terus? Nggak kan? Nanti kalau bosan gimana?” tanya ane.

“aku juga nggak tau kenapa pemikiran aku isinya selangkangan mulu Ja. Ini gara-gara kamu bikin aku ketagihan ngelakuin hal-hal begitu sih.” Katanya.

“Iya aku minta maaf. Aku cuma mau perbaiki hubungan ini dengan seks yang passionate. Jadi nggak bosan, selalu ada tantangan, selalu kangen ngelakuin berdua, bukan dari satu pihak aja Lin.” Kata ane.

“Aku juga minta maaf Ja, tapi bantu aku dong buat ngurangin ini.” Kata ane, disambut oleh kebingungan besar. Urusan kayak gini gimana nguranginnya. Panti rehab apaan yang nerima urusan beginian? Kata ane kala itu.

“Jadi, udah ya, kita baikan. Nggak enak bener kita ribut-ribut melulu, tapi urusannya nggak jauh-jauh masalah jatah gini Lin.”

“maafin aku Ija sayang.”

“Nah gitu dong, kan enak jadinya. Hehehe.” kata ane sambil mencium punggung tangan kanannya.

Ane sukses membujuk Zalina untuk baikan. Memang terkesan muna kalau nggak mau begituan sama cewek secantik Zalina, orang lain aja mau kenal dan mendekat ke dia susah banget, apalagi bisa menikmati tubuhnya seutuhnya? Ya Kan? Cuma ane yang bisa. Hahaha.

“Lin, ikut aku yuk.” Kata ane.

“Kemana Ja?” tanyanya kepo

“Udah pasti kamu suka. Kan katanya kamu suka tantangan.” Kata ane lagi.

“Kemana sih?”

“Udah ikut aja.”

Ane mendapatkan ide gila ketika itu. Saat ane melihat Zalina kekampus memakai baju terusan yang artinya dia memakai rok yang sejalan langsung dengan atasan, ane timbul ide yang cukup gila ketika itu. Waktu menunjukkan pukul 15.00 kurang lebih. Suasana kampus agak sepi karena perkuliahan masih berlangsung, dan ada juga yang sudah bubar. Ane mengajaknya ke parkiran tempat dimana ane memarkir mobil milik Alen. Mobilnya ini Innova. Ane setengah berlari menggandeng Zalina ke parkiran. Bentuk parkirannya ya seperti parkiran pada umumnya, tetapi tidak didalam gedung parkir karena ane nggak kebagian didalam. Jadi mobil terparkir diluar yang bisa dilihat dari lantai atas gedung kampus. Sangat terbuka tempat parkir ane ketika itu.

“Ngapain sih kesini?” kata Zalina.

“Ayo kebelakang mobil Lin.” Kata ane.

“Buka dulu dong kuncinya.”

“Lah ngapain? Kita kebagian belakang mobil, bukan bagasi belakang mobil. Hehe.” Kata ane.

Lalu ane menggiring Zalina kebelakang mobil. Tanpa babibu ane langsung hadapkan tubuh Zalina ke mobil Alen, kemudian ane singkap roknya keatas dan ane turunkan celana dalamnya. Ane bermain dialam terbuka dengan Zalina untuk pertama kalinya. Hehehe. Zalina yang mulai menikmati tusukan dari belakang ini malah semakin berisik. Oh iya, Zalina ini kalau lagi bertarung berisiknya minta ampun gan sis, kayak di film-film jepang. Haha. Lubang surganya dengan cepat langsung basah. Ini jadi memudahkan ane untuk melakukan penetrasi.

Sensasi nikmat, tegang karena takut ketahuan, dan juga seru menjadi satu kala itu. Karena belum ada tanda-tanda kehidupan disekitar kami, kami melanjutkan permainan. Hanya disatu posisi saja. Sore-sore, dikampus yang masih banyak penghuninya lagi pada kuliah. Di tempat terbuka. Ini adalah salah satu momen tergila yang nggak akan pernah ane lupakan gan sis. Hahaha.

Zalina yang sangat menikmati sensasi ini kemudian mengarahkan si rocky ke pantatnya. Dia seperti ketagihan melakukannya. Tapi kali ini ane agak kesulitan karena nggak ada pelumasnya. Ane tetap nurut-nurut saja, wong sedang dalam keadaan sama-sama menikmati. perjuangan ane memasukkan si rocky sempat membuat Zalina hampir menyerah, tapi ternyata di satu tekanan terakhir rocky berhasil masuk sempurna. Dan klimaksnya seperti biasa, ane keluarkan didalam. Bukan dilubang surganya tapi. Ane berkeringat, begitu pula dengan Zalina.

“Kejutannya wah banget ini sayang.” Kata Zalina dengan nada ceria.

“Iya dong, aku gitu. Tantangan kan.” Kata ane.

“Iya, kamu ada-ada aja idenya Ja. Hehehe.” Kata Zalina.

“Ini loh maksudku, jadi kita itu pas ketemu, ada rasa kangen, kangen perasaan, kangen ngew*, kangen semuanya. Jadi muncullah ide-ide kayak gini. Kan kamu juga yang senang bukan?”

“Iya Ja aku ngerti sekarang. Aku bakalan tahan hasrat ini demi kamu. Demi hubungan kita yang lebih baik. Aku juga capek kalau harus ribut-ribut melulu masalah kayak gini. Nggak penting banget.”

“Nah gitu dong. Baru sayang aku namanya.” Kata ane.

Lalu ane dicium oleh Zalina, ciuman yang sangat passionate. Ane pun membalasnya dengan perasaan yang tenang dan damai. Sampai akhirnya terdengar seperti bubaran kelas. Ribut-ribut dari lantai diatas kami. Kami pun akhirnya membereskan pakaian kami dan bergegas pulang kekostan Zalina untuk melanjutkan pertarungan. Hubungan ane dan Zalina kembali balik dengan baik sejak itu. Sebelum akhirnya semuanya berubah.


Quote:
erman123
dikha89
sampeuk
sampeuk dan 25 lainnya memberi reputasi
26
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.