Kaskus

Story

yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]
Selamat Datang di Thread Ane Gan/Sis 


Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]


Kali ini ane ingin sekali bercerita tentang seluk beluk perjalanan cinta ane yang mana sudah lama banget mau ane ceritakan, karena ane cukup mual juga kalau memendam kisah-kisah ini terlalu lama, ada yang mengganjal dihati, hitung-hitung sebagai penebusan dosa..hehe.. Mohon maaf juga sebelumnya karena ane masih nubie, mohon bimbingannya ya gan sis agar trit menjadi lebih menarik untuk dibaca.

Terima kasih Gan Sis telah mendukung dan membaca Trit ini sehingga bisa menjadi HT di bidang STORY. Semoga kedepannya ane selalu bisa memperbaiki tulisan ini dengan baik sehingga semakin enak dibaca.


Spoiler for INDEX:


Spoiler for "You":



Spoiler for MULUSTRASI:


Spoiler for Peraturan:


Selamat membaca kisah ane yang menurut ane seru ini ya gan/sis.


Menurut ane, lagu ini kurang lebih mewakili diri ane di masa lalu gan sis


Quote:


Quote:


Quote:

Quote:

Diubah oleh yanagi92055 20-05-2020 13:13
suryosAvatar border
xxxochezxxxAvatar border
DayatMadridistaAvatar border
DayatMadridista dan 113 lainnya memberi reputasi
106
465.4K
4.3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
#178
Pesta Kecil-Kecilan
Ane menelpon Zalina dan mengajaknya untuk bergabung dengan ane ke kostan Alen. Tapi ternyata Zalina tidak bisa ikut karena ada tugas kelompok yang harus diselesaikan. Dengan berat hati ane relakan kalau malam ini perayaan kecil di kostan Alen hanya dengan Kathy. Bertiga mana seru. Pikir ane. Ane jalan ke kostan Alen yang lokasinya tidak jauh dari kostan ane. Sebentar sampai. Didepan kostan Alen ternyata ane bertemu dengan Kathy yang juga baru saja datang. Ane kaget ternyata dia tidak memakai kerudung. rambutnya tergerai sampai kebawah bahu, yang sepertinya warna rambutnya agak kecoklatan dari sananya.

“Lo kok nggak masuk? Alen kemana emang?” tanya ane.

“Alen belum dateng. Entah dia kemana dulu, soalnya gue susah mantau dia, jadi ya gue percaya aja kalau dia bilang kemana. Sibuk bener anaknya.” Kata Kathy.

“Emang dia bilang kemana tadi?” tanya ane.

“Katanya mau ketemu anak basket SMA nya, katanya kuliah disini juga.” Lanjut Kathy.

“Yaudah yuk masuk aja dulu. Kuncinya ada kan?” kata ane.

“Nggak ada, dia nggak pernah ngasih kunci kostan atau ngasih tau dimana dia taruh kunci kamarnya.” Kata Kathy.

“Lah seriusan lo? gue aja sama Zalina tau dimana kita simpan barang-barang.”

“Iya seriusan Ja. Gue juga bingung dia nggak mau banget terbuka sama gue. Even udah lama gini kita pacarannya.”

“Yaudah lo sekarang ngobrol aja sama gue yak. Sambil nunggu si Alen datang.” Ane menawarkan dan dibalas anggukan oleh Kathy.

“Eh gue manggil lo Keket aja yak, kayaknya seru aja ada nama panggilan lain. Haha.” Kata ane.

“Ya nggak apa-apa Ja, anggep aja itu panggilan khusus untuk gue, menurut versi lo.” Katanya sambil senyum kecil.

Ane perhatikan dengan seksama ini anak, gila bening bener. campuran sunda dan bule itu luar biasa banget. Ane benar-benar bingung kenapa angkatan si Keket ini banyak benar yang cantik dikelas. Sementara diangkatan ane banyak yang kurang sreg dimata. Hahaha. Dari yang cupu sampai yang rusuh macam Keket ini aja ane bisa identifikasi siapa aja yang cakep-cakep menurut standar ane, tinggal pilih, sampai jumlahnya melebihi kapasitas jari tangan ane, sedangkan diangkatan ane, ngitung lebih dari lima aja kayaknya susah benar. Kemudian entah ide dari mana, ane mulai ngobrol-ngobrol masalah urusan pribadi antara si Alen dan Keket ini. Obrolan ringan pun dimulai, sebagai awal ya jangan masuk langsung ke inti, nggak seru kan. Hehe.

“Lo dari lama pacaran sama si Alen, udah ngapain aja lo? haha.” Tanya ane langsung.

“Kok lo nanyanya gitu? Mau tau banget ya? hahaha.” Keket malah nanya balik.

“Iya dong, kan lo teman gue, jadi ya gue pingin tau juga dong kehidupan teman-teman gue selain dikampus dengen kuliah yang ngebosenin itu.” Kilah ane.

“Ini sih lagi mau ngebongkar kehidupan seksual gue sama Alen kan? haha. Tenang aja, gue masih perawan kok.” Ujar Keket.

“Kok tenang aja ke gue sih Ket? Kan gue bukan pacar lo. hahaha.”

“Ya kali aja lo mau antri kalo suatu saat gue putus sama Alen, dan lo barangkali juga bubaran sama Zalina. Gue juga nggak rugi kok kalo jalan sama lo, lo bisa ngimbangin gue, alias nggak jelek-jelek amat. Hehehe. Tinggi lo juga lebih tinggi dari gue, soalnya disini cowoknya banyak yang lebih pendek dari gue. Hahaha.”

“Dih, ngarep banget lo putus Ket dari Alen. Lo nyari apaan lagi sih emangnya? Kan dia udah oke banget tu, yang demen dia juga banyak. Baidewei, itu fisik muka gue nggak usah dibawa-bawa bisa? Haha.”

“Nyari apa? Gue nyari waktu Ja. Waktu gue sedikit banget tau sama dia. Selama ini kita pacaran itu saatnya mesra-mesraan itu sedikit banget karena kegiatan dia yang seabrek dan lebih banyak gue nggak diajak dikegiatan-kegiatan dia. Iya-iya, gue nggak nyinggung fisik lo lagi. Sori. Hehehe.”

“Oh gitu. Terus lo bisa langgeng karena apa dong?”

“Gue langgeng karena gue yang ngalah terus Ja. Gue udah bolak balik minta bubaran sama dia, tapi dia nggak pernah mau karena alasan dapetin gue dulu susah payah, gue terkenal dan selalu pingin dia banggain. Tapi apa? Gue kebanyakan dianggurin Ja. Bahkan dulu ketika gue frustrasi, gue sempat selingkuh dengan kakak kelas, beda fakultas sama kita. Dulu kakak kelas gue waktu SMA, kita dari daerah yang sama.”

Oh iya, Keket ini adalah orang yang berasal dari Sumedang. Logat sundanya kental sekali, tetapi ketika diam banyak yang mengira dia adalah cewek impor. Hahaha.

“Terus lo ngapain aja selama selingkuh gitu Ket?” tanya ane mulai memancing.

“Ya biasa lah, jalan-jalan, untung nggak pernah sampai ketahuan, karena temannya Alen itu banyak banget dan dimana-mana. Terus gue pernah diajak ke kostan dia. Hampir aja kejadian gue dipake, tapi ternyata selama dia sama gue, dia ngaku single, taunya malah udah punya cewek. Kita kegep berduaan dikostannya sama si ceweknya itu. Hahaha.” Kata Keket.

“Terus? Reaksi lo apaan? Kok jadi seru ini? Hahaha.” Ane terus memancing.

“Situasinya lagi itu gue lagi make out sama dia dikasurnya. Gue udah setengah kebuka ini, dia bahkan udah polos. Terus gue lagi asyik nyiumin dia, posisi gue diatas, eh tiba-tiba si ceweknya masuk dan langsung jambak gue dong dari belakang. Gila sakit banget. Mana udah setengah tanpa busana lagi. Brengsek banget. Hahaha.” Katanya enteng saja bercerita.

“Gue bingung, siapa cewek ini? Kok tiba-tiba dia marah. Dan akhirnya semua dijelasin. Sejelas-jelasnya. Gue marah banget ketika itu. Tapi gue akhirnya sadar gue juga salah sebenarnya Ja. Tapi gue menikmati hubungan itu.” Lanjutnya lagi.

“Berarti kalo sekarang lo selingkuh lagi, lo fine-fine aja dong?” pertanyaan aneh yang ane utarakan begitu saja. Bodoh.

“Maksud lo? lo ngajakin gue selingkuh gitu?” nadanya agak meninggi.

“Nggak, bukan, maksudnya, dengan kondisi lo seperti ini lo bakal nyari pelampiasan yang lain?” kata ane.

“Gue nggak tau Ja. Yang jelas gue sangat nggak nyaman dengan hubungan ini kalau begini terus.” Katanya.

“Hmmm…kalo gitu, lo boleh kok kalau mau ngobrol sama gue, selama gue ada waktu gue temenin yah? Gimana? Gue kasihan sama lo soalnya, jadi kayak lonely girl gini. Hahaha.” Kata ane, ini jelas modus.

“Iya makasih Ja, tapi gue yakin lo juga nggak bakalan banyak waktu lah, lo kan udah sibuk kuliah, plus lagi sibuk sama Zalina dan urusan pribadi lo yang gue nggak tau apa aja.”

“Semua bisa diatur Ket, lo tenang aja. Kalau ada apa-apa lo hubungin gue aja, kan kita juga udah tukeran nomor juga.” Kata ane lagi. Keket mengangguk, tersenyum, sambil memegang tangan ane sebagai tanda terima kasih.

Entah kenapa, ane merasa menang. Ane merasa selangkah lebih maju. Ane nggak tau ada rencana apa diotak ane ketika itu. Yang jelas, menaklukan cewek dengan kata-kata mutiara menjadi semacam kebanggaan tersendiri buat ane. Padahal ane melakukan itu hanya untuk pembuktian saja bahwa ane ga secupu itu dihadapan cewek-cewek.

Baru saja ane dan Keket mau melanjutkan perbincangan hangat kami, ternyata Alen sudah datang dengan mobil kesayangannya, Honda Jazz keluaran terbaru ketika itu. Didalamnya, ada 3 orang cewek cupu kakak kelas ane yang juga anggota tim penelitian, bersama dengan Amran. Dua orang lagi entah dimana, dan ane nggak berinisiatif juga nanya mereka kemana.

“Mari kita rayakan perjuangan berat kita dikostan ini.” Kata Alen sambil mempersilakan masuk kawan-kawannya. Senior ane semua ini.

“Keluarin Amer lo Len buruan, udah lama gue nggak nenggak minuman kayak gitu.” Kata ane.

“Sabar dong, kasian ini kawan-kawan kita, belum tau mereka apa itu amer.” Kata Alen.

Lalu dia menjelaskan panjang lebar tentang amer, bahkan sampai konfigurasi senyawa yang terkandung didalamnya, gila, ane pikir, ini bocah otak kanan kirinya seimbang banget ya. Pantas saja banyak yang jatuh cinta sama si Alen ini. Tapi setelah chit chat modus ane tadi, ane menjadi miris karena banyak yang harus dia korbankan, terutama perasaan pasangannya. Ane melirik ke arah Keket dan dia hanya senyum kecil ke ane. Sialnya, momen ini tertangkap mata oleh Amran. Dia jadi menaruh curiga ke ane. Namun dia hanya diam saja.

Malam itu akhirnya kami habiskan dengan minum amer beserta beberapa makanan yang ternyata stoknya cukup banyak. Setelah akhirnya kemalaman, tiga orang cewek plus Keket menginap ramai-ramai di kamar kost Alen yang jadi sumpek nggak karuan. Tiga cewek cupu ini ternyata nggak cupu-cupu amat, bisa kok diarahkan kearah yang kurang baik. Dalihnya, kuliah itu harus berwarna, jadi belok lah sedikit jangan lurus-lurus aja. Hahaha. Kami bangun subuh, menunaikan ibadah, dan kemudian pamit pulang. Karena Alen ternyata pusing berat, dia menitipkan Keket ke ane untuk diantar pulang, katanya pakai saja mobilnya. Ane langsung oke kan permintaan ini. Sepanjang perjalanan pulang kami juga berbincang mengenai hubungan ane dengan Zalina dengan kilah sedang tidak baik. Tujuan ane adalah ingin mengetahui reaksi dari Keket. Ane banyak membual ketika itu.

“Gitu ya Ja. Jadi lo lagi break atau gimana?” kata Keket.

“Sebenarnya sih nggak break, cuma lagi nggak banyak komunikasi aja. Zalina jadi agak dingin sama gue belakangan ini. Apalagi setelah gue ikutan tim ini.” Kata ane, kalau ini, benar adanya keadaan Zalina yang jadi agak dingin ke ane.

“Nah sekarang gue nih yang nawarin ke lo ya, kalau ada apa-apa ceritalah ke gue.” Ujar Keket.

“Beres Ket. Hehe. Makasih ya.” kata ane dan kemudian dia memegang tangan kiri ane.

Gila. Cepat sekali ya. haha. Ane mulai pede untuk bermain kata-kata sejak dari situ. Walaupun ane tidak memiliki kemampuan bermain kata dengan baik atau romantis, tapi rangkaian kata yang ane buat untungnya selalu bisa menarik hati para cewek. Sudah bisa dekat dengan satu cewek cantik aja waktu itu sudah cukup. Sesampainya di kostan, dia mengucapkan terima kasih dan ane pun pamit pulang, sebelum dia masuk kedalam gerbang, tangannya mengode untuk keep contact dengannya. Wah seru nih. Masa kuliah ane mulai makin berwarna dengan cewek-cewek cantik yang diluar sana sulit sekali didekati oleh cowok-cowok, sementara ane bisa dekat dengan mereka. Hahahaha. #bangga.
Diubah oleh yanagi92055 19-08-2019 14:18
sampeuk
hendra024
itkgid
itkgid dan 27 lainnya memberi reputasi
28
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.