- Beranda
- Stories from the Heart
Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]
...
TS
yanagi92055
Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]
Selamat Datang di Thread Ane Gan/Sis
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2020/05/20/10668384_20200520011303.jpg)
Kali ini ane ingin sekali bercerita tentang seluk beluk perjalanan cinta ane yang mana sudah lama banget mau ane ceritakan, karena ane cukup mual juga kalau memendam kisah-kisah ini terlalu lama, ada yang mengganjal dihati, hitung-hitung sebagai penebusan dosa..hehe.. Mohon maaf juga sebelumnya karena ane masih nubie, mohon bimbingannya ya gan sis agar trit menjadi lebih menarik untuk dibaca.
Terima kasih Gan Sis telah mendukung dan membaca Trit ini sehingga bisa menjadi HT di bidang STORY. Semoga kedepannya ane selalu bisa memperbaiki tulisan ini dengan baik sehingga semakin enak dibaca.
Spoiler for INDEX:
Spoiler for "You":
Spoiler for MULUSTRASI:
Spoiler for Peraturan:
Selamat membaca kisah ane yang menurut ane seru ini ya gan/sis.
Menurut ane, lagu ini kurang lebih mewakili diri ane di masa lalu gan sis
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Diubah oleh yanagi92055 20-05-2020 13:13
DayatMadridista dan 113 lainnya memberi reputasi
106
465.7K
4.3K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
yanagi92055
#164
Hal Baru
Ane memilih duduk yang berhadapan dengan Windy. Sengaja. Soalnya dia selalu saja menggoda ane kalau dikelas, cie cie cie selalu saja menjadi hidangan yang dia sediakan buat ane setiap kali kami memulai kuliah. Entah dia emang iseng atau dia nggak suka sama Zalina. Bodo amat juga sebenarnya. Dan sekarang ane dapat kesempatan untuk membalikkan keadaan. Windy yang sedari tadi sudah buang muka melihat ane dan Zalina terlihat pasrah. Dia akhirnya melihat ke arah ane. Ane senyum sangat lebar tanda pembalasan akan segera dimulai. Ane dari awal sudah memperhatikan siapa yang makan dengan Windy ini. Orangnya sepertinya nggak terlalu terkenal dikampus, karena biasanya kalau senior terkenal pasti sudah menjadi omongan banyak orang dan minimal ane tahu orangnya seperti apa. Ini ane tidak mengenalnya sama sekali.
Senior ini (ketika berdiri) ternyata nggak terlalu tinggi, sepertinya tidak sampai 170 cm tingginya, tidak terlalu gemuk juga, tapi tidak sekurus ane ketika itu. kemejanya rapi lengan panjang dan dikancingkan diujung lengan, dan pakai celana bahan. Hahaha. Dia juga berkacamata, walaupun tidak tebal. Culun punya nih kayaknya. Berbeda sekali dengan Windy yang memakai setelan kemeja flanel dengan dua kancing terbuka (sepertinya ini model yang hits ketika itu ya), celana jeans ketat, sepatu sneakers dan tidak lupa rambut kuncir kuda yang terkuncir diatas. Cukup fashionable, apalagi ditambah wajah bulatnya yang cukup manis (jika terbayang sosok Tasya Kamilla, nah kurang lebihnya begitu mukanya), tapi nggak secantik Zalina, kulitnya seperti Anin tidak terlalu putih, serta yang jadi pandangan utama ane ketika kenal pertama kali dengannya adalah, ya bemper depan belakangnya lah. Hahaha. Ini yang harus dilihat dulu. Dia cukup mungil dengan tinggi badannya sekitar 152 cm kalau tidak salah, jadi terlihat sangat berisi. Oh iya dia merupakan murid akselerasi yang angkatan aslinya dua tahun dibawah angkatan ane. Otaknya encer banget, banyak yang kagum sama dia. Sayang beribu sayang, agresifitasnya membuat banyak cowok mundur teratur.
Ane sudah daritadi pasang senyum iblis ke dia, dan dia jadi salah tingkah. Ane nggak melepas pandangan dari si Windy ini. Sukurin, akhirnya ane bisa balas. Zalina yang akhirnya ikut nengok ke belakang heran.
“Itu Windy kan teman sekelas kamu?” ujarnya.
“Iya itu Windy. Yang suka ngeledekin aku. Cie ciein aku. Gara-gara sering jalan sama kamu dan dekat sama kamu.” kata ane.
“Dia rutin ya godain kamu kayak gitu tiap dikelas.” Katanya lagi.
“He eh, dan aku risih banget tau nggak sih. Males.” Kata ane.
“Tau nggak, kalau kayak gitu biasanya cewek itu menaruh hati sama cowok.”
“Masa sih? Kok aku nggak ngerasa digituin. Biasa aja. Dulu jaman-jaman SMA beberapa cewek yang suka aku nggak goda-godain aku kayak gitu.”
“Itu karena kesempatannya nggak ada. Kalau Windy? Dia kan tiap hari ketemu kamu. Dan sampai 3,5 tahun lagi dia sama kamu terus, bahkan lebih sering ketemu dia kamu nanti daripada sama aku kan.”
“Iya sih, tapi masa iya?”
“Ya, aku sih berdasarkan pengalaman aja dari teman-temanku, terutama Anin. Dia juga kelakuannya sama kaya gitu kalau lagi suka cowok dan cowoknya dia kenal.”
“Ah Anin ga gitu ke aku. Dia suka sama aku beneran kan? Buktinya tadi main sosor aja si Rocky, padahal kan lagi main-main sama kamu. Hahaha.”
“Anin itu seram Ja kalau udah punya mau. Apalagi urusan suka-sukaan cowok dan urusan seksualitas kayak gitu. Dia pernah ngaku ke aku katanya dia itu hyper.”
“Hyper? Waduh seram ini sih. Tapi kadang ada serunya juga, kita nggak perlu repot-repot mereka udah tau jalan sendiri. Hehehe.”
“Oh jadi kamu mau cobain sama cewek hyper? Silakan aja cari. Nanti kalau ketahuan, si rocky aku sembelih.”
“Aduh ngilu Lin. Jangan lah. Nanti kamu nyalurin hasrat kamu sama siapa?”
“Aku masih punya jari.”
DEG. Ane kaget Zalina ngomong begitu. Jari? Berarti dia kalau lagi nggak sama ane, suka colm*k? seriusan ini? Wah. Bahaya ini.
“Kamu suka mainan pake jari kamu Lin?”
“Iya. Tapi nggak enak, enakan sama si rocky.” Katanya santai.
“Nah itu, udah ada rocky ngapain main pake jari. Tipis kan, kalo rocky jelas tebal dan kekar. Hehehe.”
“Makanya kamu sama-sama aku terus dong, biar rocky sering dikasih makan.”
Ane Cuma ketawa. Ane mulai bingung sekarang. Zalina pikirannya jadi liar banget. Beda sama Zalina yang dulu nggak tahu apa-apa, mesti dipancing dulu biar penasaran lalu ane kasih tahu, bahkan diawal-awal aktifitas seksual kami aja dia masih banyak diajarkan dan mau nurutin semua pelajaran yang dia dapat. Ane cuma takut Zalina malah jadi hyper juga, dimulai dengan pernyataan dia kalau nggak bisa nggak ML, terus sekarang mulai ada media lain selain si rocky menyalurkan hasrat. Ah ane bingung, tapi senang juga akhirnya dibayangan ane ketika itu, Zalina banyak improvement.
Makanan datang. Kami menyantap makanan yang cukup pricey ini dengan lahap, bahkan ane nggak mau rugi dengan melahap habis tanpa sisa. Hahaha. Zalina juga demikian, tidak ada jaim-jaim lagi kalau untuk urusan makanan. Urusan ranjang saja dia sudah nggak malu, apalagi sekedar makan. Ane memperhatikan Windy lagi dan tersenyum lagi. Dia terlihat kesal. Ane puas. Nanti pas ketemu di kampus, bakal ane umumkan. Hahaha. Kena lo Win.
Kami telah menyelesaikan makan-makan kami, dan ane ke kasir untuk bayar. Ternyata si Windy juga bayar ke kasir.
“Lah lo yang bayar Win?” tanya ane.
“Iya, kenapa emangnya?” jawab Windy.
“Nggak apa-apa sih. Nanya aja. Hahaha.”
“Eh awas lo ya kalau sampai anak-anak kelas tahu. Pokoknya gue akan kejar lo.”
“Ya nggak apa-apa lah. WINDY SI FLAWLESS BERSAMA SENIOR CUPU!!!! Hahahaha.”
Windy mencubit perut ane sebelah kanan dengan keras, dan luar biasa sakit.
“Awwww…anjir lo sakit banget nyubitnya tau nggak.” Kata ane kesal.
“Jangan keras-keras. Kalau dia dengar kan nggak enak.” Kata Windy.
“Emang dia angkatan berapa sih?”
“Dia 4 tahun diatas kita Ja. Baru aja lulus dia. Sekarang lagi cari kerja.”
“Kok bisa kenal sama lo?”
“Kenapa emang? Mau tau banget ya lo? hmmmm….” Kata Windy sambil senyum kecil.
“Ya nggak, itu kan buat materi gue ngecengin lo nanti. Hahaha.” Kilah ane.
“Mau ngecengin gue, apa mau perhatian sama gue? Hahaha.” Balas Windy.
“Dih apaan sih lo, males amat sama anak sekelas. Lagian gue udah punya cewek, yang populer di kampus. Mau apa lo?” kata ane.
“Jadi kalian udah pacaran?” tanya Windy.
“Udah dong.” Kata ane santai dan bangga.
“Oh..selamat deh kalau gitu ya Ja.” Katanya, kali ini seperti tidak semangat.
“Tumben nggak minta traktiran. Lo setiap ngeledekin gue minta traktir mulu, giliran sekarang malah nggak.” Ujar ane.
“Nggak apa-apalah, gue tau lo nggak akan punya duit Ja. Hahaha.” Ledek Windy.
“Iya, gue emang nggak punya apa-apa Win. Haha.” Balas ane.
Akhirnya ane selesai membayar setelah menunggu antri, kemudian di susul Windy membayar. Kami kembali ke kursi masing-masing. Ane melihat Zalina sedang asyik dengan HP nya dan kaget melihat ane datang. Lalu dia mengatakan mau pulang dan istirahat. Kami pun pulang ke kostan Zalina. Sesampainya disana, Zalina meminta ane untuk stay sampai malam. Ane pun menurutinya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 20.00, ketika ane bangun. Zalina ternyata sedang membuka laptopnya dan terlihat sedang mentransfer file didalam folder. Entah apa itu. Tetapi ane mengenali flashdisk yang tercolok adalah flashdisk ane.
“Kamu transfer file apaan?” tanya ane.
“Ada deh, nanti kamu lihat aja di kostan kamu ya, pakai laptop kamu.” Jawabnya.
“Oh oke deh kalau gitu. Aku mau bersih-bersih dulu, sekalian salat isya baru aku pulang ya.” kata ane.
“Oke, jangan lupa doain aku ya.” kata Zalina.
Ane mengangguk dan memberi jempol ke Zalina lalu keluar kamar untuk bersih-bersih serta wudhu dikamar mandi. Ane kembali lagi dan menunaikan ibadah dengan khusyuk, setelah itu mengambil ransel berisi perlengkapan ane untuk dikostan nanti.
“Ja, sini.” Kata Zalina
“Apaan? Tanya ane.
Ane langsung menuju ke Zalina yang lagi tengkurap di kasurnya sambil membaca buku. Lalu tiba-tiba Zalina menurunkan celananya. Terlihat sekali bemper mulusnya yang tidak terlalu semok itu. Zalina hanya mengkode dengan menunjuk ke arah bemper mulusnya itu.
“Masukin.”
“hah? Mau main sekarang Lin?”
“Nyoba yang baru.”
“Apanya yang baru?”
“Ya disitu masukinnya.” Katanya sambil terus menunjuk ke satu titik.
Ane baru mengerti. Zalina ingin melakukannya. Tapi bukan dilubang surga, melainkan pantatnya. Zalina sudah benar-benar menjadi cewek yang sangat berbeda. Ane sedih, tapi nggak bisa nolak juga.
“Kamu olesin dulu itu.” Katanya sambil menunjuk benda seperti tempat pasta gigi kecil, ternyata lubricant.
“Ini? Si rocky dilumurin ini dulu? Kok kamu tau-tauan kayak ginian sih Lin?” tanya ane.
“Aku browsing-browsing, eh ternyata ditambah dengan kejadian Anin, aku jadi pingin nyobain Ja. Boleh kan?” katanya manja.
“Ehmmm..boleh sih, tapi aku nggak nyangka aja kamu jadi kayak gini banget sekarang.”
“Kamu yang bikin aku jadi nagih kayak gini. Aku juga mungkin lama-lama jadi hyper juga kali. Tapi kamu suka kan?”
“Aku suka Lin, tapi aku nggak ngebayangin aja ternyata improvement kamu sampai sebegininya dalam waktu singkat.”
“Iya, biar nggak bosan kan harus nyobain hal baru toh.”
“Iya.” Ane jawab singkat. Antara senang dan sedih perasaan ane ketika itu.
Kemudian ane ambil lubricant yang ada dekat tempat Zalina menaruh alat mandinya. Lalu ane membuka celana. Ternyata Zalina mengambil lubricant tersebut dan mengeluarkannya ditangan kirinya, lalu dia yang mengoleskannya ke tubuh si rocky yang otomatis bertransformasi menjadi lebih gagah perkasa. Zalina langsung mengkode untuk foreplay dulu. Ane turuti. Dimulai dari bawah seperti kebiasaan ane, lalu melucuti pakaiannya, kemudian branya sampai dia polos. Ane lalu membalikkan badannya dan menarik pinggulnya agak naik. Posisi favorit ane, doggystyle.
Tidak pakai lama, Zalina yang mengarahkan si rocky ke arah pantatnya menggunakan tangan kirinya, dan rocky sudah berada diujung lubang. Pelan-pelan akhirnya rocky menembus lubang yang tidak seharusnya itu. Sakit, keset, dan luar biasa sempit. Reaksi zalina adalah, dia mengerang sangat kencang tetapi ditutupi oleh bantal. Mukanya tenggelam dibantalnya yang tebal dan empuk. Ane masih terus berusaha memasukkan si rocky dengan susah payah sampai akhirnya berhasil ane benamkan seluruhnya. Sensasi yang luar biasa ini memang beda dengan yang biasa ane lakukan dengannya, dilubang surga. Entah bagaimana, sensasi ini begitu luar biasa bagi ane, pun dengan Zalina. Zalina menahan sakit luar biasa hingga menangis, tetapi ketika ane akan sudahi, dia bilang teruskan. Sekitar 10 menitan dengan posisi doggystyle, si rocky muntah, dan sensasi luar biasanya adalah, keluar didalam. Pertama kali akhirnya ane mengeluarkan didalam, walaupun bukan dilubang yang seharusnya.
Luar biasa sekali ini. Selanjutnya adalah berganti posisi dengan Zalina ada diatas tetapi membelakangi ane. Ane hanya melihat punggung putihnya. Zalina yang banyak bergerak naik turun pada posisi ini. Dan sekali lagi setelah bermain kurang lebih 10 menitan, ane mengeluarkan didalam. Tentunya bukan dilubang yang seharusnya. Ternyata Zalina pun mengeluarkan hal yang sama. permainan dadakan ini sangat luar biasa.
Ane akhirnya baru pulang dari kostan Zalina sekitar pukul 21.30, karena cukup capek ane istirahat sejenak lagi dikasurnya yang empuk sebelum pulang, jadinya makin malam deh pulangnya. Zalina memeluk erat ane sebelum ane meninggalkan kostannya dan berulang kali berbisik “aku sayang kamu”. Ane tersenyum senang sekaligus miris mendapati orang yang ane sayang benar-benar sudah menjadi cewek yang sangat liar untuk urusan ranjang. Apakah Zalina benar-benar akan menjadi seorang cewek hyper yang haus akan kebutuhan pemuasan hasrat? Ane nggak pernah membayangkan sejauh itu saat itu.
Senior ini (ketika berdiri) ternyata nggak terlalu tinggi, sepertinya tidak sampai 170 cm tingginya, tidak terlalu gemuk juga, tapi tidak sekurus ane ketika itu. kemejanya rapi lengan panjang dan dikancingkan diujung lengan, dan pakai celana bahan. Hahaha. Dia juga berkacamata, walaupun tidak tebal. Culun punya nih kayaknya. Berbeda sekali dengan Windy yang memakai setelan kemeja flanel dengan dua kancing terbuka (sepertinya ini model yang hits ketika itu ya), celana jeans ketat, sepatu sneakers dan tidak lupa rambut kuncir kuda yang terkuncir diatas. Cukup fashionable, apalagi ditambah wajah bulatnya yang cukup manis (jika terbayang sosok Tasya Kamilla, nah kurang lebihnya begitu mukanya), tapi nggak secantik Zalina, kulitnya seperti Anin tidak terlalu putih, serta yang jadi pandangan utama ane ketika kenal pertama kali dengannya adalah, ya bemper depan belakangnya lah. Hahaha. Ini yang harus dilihat dulu. Dia cukup mungil dengan tinggi badannya sekitar 152 cm kalau tidak salah, jadi terlihat sangat berisi. Oh iya dia merupakan murid akselerasi yang angkatan aslinya dua tahun dibawah angkatan ane. Otaknya encer banget, banyak yang kagum sama dia. Sayang beribu sayang, agresifitasnya membuat banyak cowok mundur teratur.
Ane sudah daritadi pasang senyum iblis ke dia, dan dia jadi salah tingkah. Ane nggak melepas pandangan dari si Windy ini. Sukurin, akhirnya ane bisa balas. Zalina yang akhirnya ikut nengok ke belakang heran.
“Itu Windy kan teman sekelas kamu?” ujarnya.
“Iya itu Windy. Yang suka ngeledekin aku. Cie ciein aku. Gara-gara sering jalan sama kamu dan dekat sama kamu.” kata ane.
“Dia rutin ya godain kamu kayak gitu tiap dikelas.” Katanya lagi.
“He eh, dan aku risih banget tau nggak sih. Males.” Kata ane.
“Tau nggak, kalau kayak gitu biasanya cewek itu menaruh hati sama cowok.”
“Masa sih? Kok aku nggak ngerasa digituin. Biasa aja. Dulu jaman-jaman SMA beberapa cewek yang suka aku nggak goda-godain aku kayak gitu.”
“Itu karena kesempatannya nggak ada. Kalau Windy? Dia kan tiap hari ketemu kamu. Dan sampai 3,5 tahun lagi dia sama kamu terus, bahkan lebih sering ketemu dia kamu nanti daripada sama aku kan.”
“Iya sih, tapi masa iya?”
“Ya, aku sih berdasarkan pengalaman aja dari teman-temanku, terutama Anin. Dia juga kelakuannya sama kaya gitu kalau lagi suka cowok dan cowoknya dia kenal.”
“Ah Anin ga gitu ke aku. Dia suka sama aku beneran kan? Buktinya tadi main sosor aja si Rocky, padahal kan lagi main-main sama kamu. Hahaha.”
“Anin itu seram Ja kalau udah punya mau. Apalagi urusan suka-sukaan cowok dan urusan seksualitas kayak gitu. Dia pernah ngaku ke aku katanya dia itu hyper.”
“Hyper? Waduh seram ini sih. Tapi kadang ada serunya juga, kita nggak perlu repot-repot mereka udah tau jalan sendiri. Hehehe.”
“Oh jadi kamu mau cobain sama cewek hyper? Silakan aja cari. Nanti kalau ketahuan, si rocky aku sembelih.”
“Aduh ngilu Lin. Jangan lah. Nanti kamu nyalurin hasrat kamu sama siapa?”
“Aku masih punya jari.”
DEG. Ane kaget Zalina ngomong begitu. Jari? Berarti dia kalau lagi nggak sama ane, suka colm*k? seriusan ini? Wah. Bahaya ini.
“Kamu suka mainan pake jari kamu Lin?”
“Iya. Tapi nggak enak, enakan sama si rocky.” Katanya santai.
“Nah itu, udah ada rocky ngapain main pake jari. Tipis kan, kalo rocky jelas tebal dan kekar. Hehehe.”
“Makanya kamu sama-sama aku terus dong, biar rocky sering dikasih makan.”
Ane Cuma ketawa. Ane mulai bingung sekarang. Zalina pikirannya jadi liar banget. Beda sama Zalina yang dulu nggak tahu apa-apa, mesti dipancing dulu biar penasaran lalu ane kasih tahu, bahkan diawal-awal aktifitas seksual kami aja dia masih banyak diajarkan dan mau nurutin semua pelajaran yang dia dapat. Ane cuma takut Zalina malah jadi hyper juga, dimulai dengan pernyataan dia kalau nggak bisa nggak ML, terus sekarang mulai ada media lain selain si rocky menyalurkan hasrat. Ah ane bingung, tapi senang juga akhirnya dibayangan ane ketika itu, Zalina banyak improvement.
Makanan datang. Kami menyantap makanan yang cukup pricey ini dengan lahap, bahkan ane nggak mau rugi dengan melahap habis tanpa sisa. Hahaha. Zalina juga demikian, tidak ada jaim-jaim lagi kalau untuk urusan makanan. Urusan ranjang saja dia sudah nggak malu, apalagi sekedar makan. Ane memperhatikan Windy lagi dan tersenyum lagi. Dia terlihat kesal. Ane puas. Nanti pas ketemu di kampus, bakal ane umumkan. Hahaha. Kena lo Win.
Kami telah menyelesaikan makan-makan kami, dan ane ke kasir untuk bayar. Ternyata si Windy juga bayar ke kasir.
“Lah lo yang bayar Win?” tanya ane.
“Iya, kenapa emangnya?” jawab Windy.
“Nggak apa-apa sih. Nanya aja. Hahaha.”
“Eh awas lo ya kalau sampai anak-anak kelas tahu. Pokoknya gue akan kejar lo.”
“Ya nggak apa-apa lah. WINDY SI FLAWLESS BERSAMA SENIOR CUPU!!!! Hahahaha.”
Windy mencubit perut ane sebelah kanan dengan keras, dan luar biasa sakit.
“Awwww…anjir lo sakit banget nyubitnya tau nggak.” Kata ane kesal.
“Jangan keras-keras. Kalau dia dengar kan nggak enak.” Kata Windy.
“Emang dia angkatan berapa sih?”
“Dia 4 tahun diatas kita Ja. Baru aja lulus dia. Sekarang lagi cari kerja.”
“Kok bisa kenal sama lo?”
“Kenapa emang? Mau tau banget ya lo? hmmmm….” Kata Windy sambil senyum kecil.
“Ya nggak, itu kan buat materi gue ngecengin lo nanti. Hahaha.” Kilah ane.
“Mau ngecengin gue, apa mau perhatian sama gue? Hahaha.” Balas Windy.
“Dih apaan sih lo, males amat sama anak sekelas. Lagian gue udah punya cewek, yang populer di kampus. Mau apa lo?” kata ane.
“Jadi kalian udah pacaran?” tanya Windy.
“Udah dong.” Kata ane santai dan bangga.
“Oh..selamat deh kalau gitu ya Ja.” Katanya, kali ini seperti tidak semangat.
“Tumben nggak minta traktiran. Lo setiap ngeledekin gue minta traktir mulu, giliran sekarang malah nggak.” Ujar ane.
“Nggak apa-apalah, gue tau lo nggak akan punya duit Ja. Hahaha.” Ledek Windy.
“Iya, gue emang nggak punya apa-apa Win. Haha.” Balas ane.
Akhirnya ane selesai membayar setelah menunggu antri, kemudian di susul Windy membayar. Kami kembali ke kursi masing-masing. Ane melihat Zalina sedang asyik dengan HP nya dan kaget melihat ane datang. Lalu dia mengatakan mau pulang dan istirahat. Kami pun pulang ke kostan Zalina. Sesampainya disana, Zalina meminta ane untuk stay sampai malam. Ane pun menurutinya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 20.00, ketika ane bangun. Zalina ternyata sedang membuka laptopnya dan terlihat sedang mentransfer file didalam folder. Entah apa itu. Tetapi ane mengenali flashdisk yang tercolok adalah flashdisk ane.
“Kamu transfer file apaan?” tanya ane.
“Ada deh, nanti kamu lihat aja di kostan kamu ya, pakai laptop kamu.” Jawabnya.
“Oh oke deh kalau gitu. Aku mau bersih-bersih dulu, sekalian salat isya baru aku pulang ya.” kata ane.
“Oke, jangan lupa doain aku ya.” kata Zalina.
Ane mengangguk dan memberi jempol ke Zalina lalu keluar kamar untuk bersih-bersih serta wudhu dikamar mandi. Ane kembali lagi dan menunaikan ibadah dengan khusyuk, setelah itu mengambil ransel berisi perlengkapan ane untuk dikostan nanti.
“Ja, sini.” Kata Zalina
“Apaan? Tanya ane.
Ane langsung menuju ke Zalina yang lagi tengkurap di kasurnya sambil membaca buku. Lalu tiba-tiba Zalina menurunkan celananya. Terlihat sekali bemper mulusnya yang tidak terlalu semok itu. Zalina hanya mengkode dengan menunjuk ke arah bemper mulusnya itu.
“Masukin.”
“hah? Mau main sekarang Lin?”
“Nyoba yang baru.”
“Apanya yang baru?”
“Ya disitu masukinnya.” Katanya sambil terus menunjuk ke satu titik.
Ane baru mengerti. Zalina ingin melakukannya. Tapi bukan dilubang surga, melainkan pantatnya. Zalina sudah benar-benar menjadi cewek yang sangat berbeda. Ane sedih, tapi nggak bisa nolak juga.
“Kamu olesin dulu itu.” Katanya sambil menunjuk benda seperti tempat pasta gigi kecil, ternyata lubricant.
“Ini? Si rocky dilumurin ini dulu? Kok kamu tau-tauan kayak ginian sih Lin?” tanya ane.
“Aku browsing-browsing, eh ternyata ditambah dengan kejadian Anin, aku jadi pingin nyobain Ja. Boleh kan?” katanya manja.
“Ehmmm..boleh sih, tapi aku nggak nyangka aja kamu jadi kayak gini banget sekarang.”
“Kamu yang bikin aku jadi nagih kayak gini. Aku juga mungkin lama-lama jadi hyper juga kali. Tapi kamu suka kan?”
“Aku suka Lin, tapi aku nggak ngebayangin aja ternyata improvement kamu sampai sebegininya dalam waktu singkat.”
“Iya, biar nggak bosan kan harus nyobain hal baru toh.”
“Iya.” Ane jawab singkat. Antara senang dan sedih perasaan ane ketika itu.
Kemudian ane ambil lubricant yang ada dekat tempat Zalina menaruh alat mandinya. Lalu ane membuka celana. Ternyata Zalina mengambil lubricant tersebut dan mengeluarkannya ditangan kirinya, lalu dia yang mengoleskannya ke tubuh si rocky yang otomatis bertransformasi menjadi lebih gagah perkasa. Zalina langsung mengkode untuk foreplay dulu. Ane turuti. Dimulai dari bawah seperti kebiasaan ane, lalu melucuti pakaiannya, kemudian branya sampai dia polos. Ane lalu membalikkan badannya dan menarik pinggulnya agak naik. Posisi favorit ane, doggystyle.
Tidak pakai lama, Zalina yang mengarahkan si rocky ke arah pantatnya menggunakan tangan kirinya, dan rocky sudah berada diujung lubang. Pelan-pelan akhirnya rocky menembus lubang yang tidak seharusnya itu. Sakit, keset, dan luar biasa sempit. Reaksi zalina adalah, dia mengerang sangat kencang tetapi ditutupi oleh bantal. Mukanya tenggelam dibantalnya yang tebal dan empuk. Ane masih terus berusaha memasukkan si rocky dengan susah payah sampai akhirnya berhasil ane benamkan seluruhnya. Sensasi yang luar biasa ini memang beda dengan yang biasa ane lakukan dengannya, dilubang surga. Entah bagaimana, sensasi ini begitu luar biasa bagi ane, pun dengan Zalina. Zalina menahan sakit luar biasa hingga menangis, tetapi ketika ane akan sudahi, dia bilang teruskan. Sekitar 10 menitan dengan posisi doggystyle, si rocky muntah, dan sensasi luar biasanya adalah, keluar didalam. Pertama kali akhirnya ane mengeluarkan didalam, walaupun bukan dilubang yang seharusnya.
Luar biasa sekali ini. Selanjutnya adalah berganti posisi dengan Zalina ada diatas tetapi membelakangi ane. Ane hanya melihat punggung putihnya. Zalina yang banyak bergerak naik turun pada posisi ini. Dan sekali lagi setelah bermain kurang lebih 10 menitan, ane mengeluarkan didalam. Tentunya bukan dilubang yang seharusnya. Ternyata Zalina pun mengeluarkan hal yang sama. permainan dadakan ini sangat luar biasa.
Ane akhirnya baru pulang dari kostan Zalina sekitar pukul 21.30, karena cukup capek ane istirahat sejenak lagi dikasurnya yang empuk sebelum pulang, jadinya makin malam deh pulangnya. Zalina memeluk erat ane sebelum ane meninggalkan kostannya dan berulang kali berbisik “aku sayang kamu”. Ane tersenyum senang sekaligus miris mendapati orang yang ane sayang benar-benar sudah menjadi cewek yang sangat liar untuk urusan ranjang. Apakah Zalina benar-benar akan menjadi seorang cewek hyper yang haus akan kebutuhan pemuasan hasrat? Ane nggak pernah membayangkan sejauh itu saat itu.
Diubah oleh yanagi92055 19-08-2019 02:59
itkgid dan 27 lainnya memberi reputasi
28
Tutup
Zalina, 95% mirip Tala Ashe
Anin, 85% mirip Beby Cesara
Keket, 95% mirip, ane nggak kenal siapa ini, nemu di google
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/08/30/10668384_20190830043503.jpg)
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/08/30/10668384_20190830043009.jpg)
Mulustrasi Ara, waktu masih SMA, 96% mirip![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/09/12/10668384_201909120424500824.png)
![Muara Sebuah Pencarian [TRUE STORY] [18+]](https://s.kaskus.id/images/2019/09/13/10668384_201909130223080915.png)
serta apresiasi cendol