Hai! Jumpa lagi sama trid Delia yang tentunya selalu beda dari hari ke hari, seperti cinta yang selalu kubedakan asalnya.



Di dunia ini, apakah ada yang lebih mengesalkan dari sebuah penipuan? Ada yaitu saat sebuah kepercayaan harus di khianati. Serupa cinta manis tapi penuh racun. Penuh intrik yang nyentrik untuk membuat para korban pada akhirnya terbujuk dan pada akhirnya tertipu.

Dan apa yang lebih mengesalkan dari sebuah dunia medsos? Yaitu ketika sejumlah uang yang kita cari dengan susah payah, harus hilang karena sebuah kepercayaan yang terpupuk dengan baik, namun pada akhirnya semua itu hanya tipuan sebelah pihak, yang dilakukan oleh sebuah aplikasi dengan lancar, mulus dan pastinya lebih membuat kita sakit kepala.

Dan apakah agan dan sista pernah mengalami perasaan kesal, karena kebodohan dan terlalu polos dengan begitu mudahnya mempercayai sesuatu, entah itu aplikasi dari konten terkenal, ataupun dari sebuah aplikasi belanja atau aplikasi modus lainnya, yang pada intinya adalah kehilangan sejumlah uang. Apalagi jika aplikasi tersebut menggunakan transaksi transfer uang terlebih dahulu, baru kemudian hak pembelian diberikan entah benar-benar diberikan atau hanya menanti waktu yang takkan pernah datang.

Jika sesuai dengan harapan mungkin lebih baik sehingga tidak terjebak dengan aplikasi penipuan.

Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah kita dengan mudah mempercayai sesuatu penawaran dengan begitu cepatnya, padahal kita tidak mengenalinya sama sekali?

Memang zaman sekarang banyak sekali penipuan dari modus kecil yang tidak kita sadari, sampai bentuk modus yang kita sadari adanya tetapi kemudian terjerat begitu saja. Lalu apa solusinya?

Sebelum kita mempercayai sebuah penawaran, sebaiknya selidiki terlebih dahulu siapakan orang yang menawarkan kita kepada sebuah aplikasi, apakah Alamat dari konten yang akan ditawarkan data-datanya valid? Apakah nomer ponselnya bisa dipercayai atau tidak. Karena ada pepatah yang mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang. Menyayangi lebih awal tanpa mengenal maka jatuhnya pasti kebodohan kerena kita hidup sudah bukan di sebuah era yang mana masih menanam banyak kejujuran tanpa bahasa intrik penipuan.

Semakin majunya teknologi pada era globalisasi ini, maka makin sedikit orang yang berjiwa murni tanpa intrik. Dunia semakin penuh tantangan, siapa cepat dia dapat, siapa kuat dia berjaya.

Dunia pasar menanam banyak slogan makan dahulu sebelum di makan. Sehingga banyak tipuan dan segala intrik di lakukan, bahkan tanpa melihat dia saudara ataupun bukan. Karena uang telah membuat gelar saudara menjadi hilang identitas. Uang adalah perusak hati paling pertama.

Baru-baru ini Delia ditawarkan sebuah kemudahan dalam hal bertransaksi, dengan mendaftarkan diri pada sebuah aplikasi bebasbayar





setelah mendaftarkan diri, maka segala kesulitan untuk bertransaksi bisa diatasi. Bebasbayar menjadi solusi paling tepat karena bisa dilakukan di manapun dan dalam keadaaan apapun, kita bisa melakukan banyak transaksi dengan mudah selama dua puluh empat jam. Delia mencoba membuka aplikasi ini dan mendapatkan banyak penawaran khusus dari bebasbayar yaitu

Dan lain sebagainya. Agan dan sista hanya perlu mendaftar, kemudian bisa bertransaksi dengan nyaman selama 24 jam. Dan konon aplikasi ini sudah berusia belasan tahun loh! Bayangkan saja sejak dari tahun 2004 hingga kini masih ada! Wah, patut di percayai adanya nih. Tapi wait, JANGAN MUDAH PERCAYA, coba kita cek PT Bimasakti Multi Sinergi apakah benar-benar ada? Cek yuk sama-sama, apakah PERUSAHAAN itu ada? Apakah aman atau tidak? Sumbernya di sini



"Wait! Bebasbayar itu aplikasi hoax! Aku tertipu. Uang yang kutransfer ke bebasbayar untuk pembelian token listrik hilang begitu saja." May datang tiba-tiba mengejutkan aku yang lagi bersedih hati karena Pak De kemarin sore meninggal, tepatnya jam lima.

"Ubus, jangan bengong aja! Aku gak main-main ini! Jumlahnya lima ratus ribu, bukankah kamu yang suruh aku untuk mendaftar di aplikasi itu?"

Mengingat-ingat kejadian dan berkata iya aku yang mengajakmu. Sedikit pusing sih, tapi pada akhirnya aku ingat tentang tulisan masalah bebasbayar yang pernah merasa tertipu di sini. Kemudian bertanya kepada May.

"Apakah nomer kode token listrik sudah kadaluarsa dan masih kau pakai untuk transaksi?"

"Entahlah! Aku tidak mengeceknya lagi."

Haduh! Inilah yang namanya senjata makan tuan. Menulis penipuan, eh seolah-olah menjadi pelaku penipuan itu sendiri. Pada akhirnya aku mencoba mengikuti cara yang pernah diberitakan di sumber itu, yaitu menelpon customer servis. Dan setelah di selidiki, ternyata kasusnya sama persis. Salah mencantumkan kode token, yang kadaluarsa seharusnya sudah tidak terpakai lagi.

Untuk agan dan sista, perlu diingat ya, bahwa kode yang sudah kadaluarsa jangan di pakai lagi! Tunggu kode yang baru, kemudian barulah agan dan sista melakukan transaksi pembelian pulsa token.

Dan kalian tau tidak? Customer Servis menolong untuk transaksi ulang, uang tidak jadi hilang dan pelanggan puas. Begitulah kira-kira trid Delia hari ini. Jika ada yang mau di tanyakan silahkan masuk kolom komentar dan kita diskusikan sama-sama.



Ingat! Jangan mudah percaya dengan penawaran yang menggiurkan, cek di berbagai tempat, seperti google, tanya kawan/ tetangga atau bertanya langsung dari nomer kontak yang ada, apalagi jika agan dan sista bisa bertemu dengan perusahaannya langsung. Pasti lebih percaya bukan? Sebab kepercayaan itu mahal harganya loh!? Bener kaga hayiooo...?

Referensi: di sinidan di sini