XinHua.NewsAvatar border
TS
XinHua.News
Calon Ibukota Baru, Properti Kaltim Masih Stagnan
Isu terkait dengan pemindahan ibukota baru pun diharapkan bisa menjadi salah satu pendorong tingkat permintaan properti untuk kurun waktu jangka panjang.
Ketua DPD Real Estate Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Bagus Susetyo mengatakan, tingginya harga komoditas selama periode tersebut menjadi momentum pengembang nasional untuk masuk ke wilayah yang berjuluk Bumi Etam ini. Sebut saja, Sinar Mas Land, Agung Podomoro Land hingga Ciputra Group.
Selama ini, Balikpapan dan Samarinda mengalami booming properti pada 2010–2015 dengan membidik kalangan induk usaha yang berkaitan dengan perusahaan minyak dan gas bumi serta batubara.
Dapatkan ulasan lebih mendalam tentang Rumah.com Property Outlook 2019 di sini (https://www.rumah.com/insights/rumah...tlook-2019-326)
Namun realisasinya saat ini, harga komoditas masih mengalami perlambatan membuat target penjualan para pengembang belum sesuai dengan yang diharapkan pada awal tahun ini.
Berdasarkan data Bank Indonesia, Indeks Harga Properti di Balikpapan dan Samarinda belum banyak berubah selama 3 bulan pertama tahun ini.
IHP di Balikpapan bertengger pada level 118,75 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya pada 118,72. sedangkan IHP di Samarinda sudah mengalami stagnasi sejak kuartal II/2018 dan masih bertengger di level yang sama yakni 103,30 selama kuartal I/2019.
“Sekarang sudah nggak bagus sejak 2015, penjualan hunian menengah atas turun 80%. Menjual satu unit dua unit saja sudah bagus. Kondisi sekarang ini aset masih banyak, konsumen terbatas, daya beli masyarakat turun. Ini problem-nya ekonomi melambat pertumbuhan nggak besar hanya 3,1%,”jelas Bagus.
Bagus mengungkapkan tidak banyak lagi ceruk pasar dari ekspatriat yang bisa disasar, akibat rasionalisasi karyawan besar-besaran oleh perusahaan minyak sawit dan batubara global sejak jatuhnya harga kedua komoditas tersebut. Penjualan untuk lot komerisal dan ruko juga menunjukkan hal serupa.
Dengan demikian, para pengembang pun mulai menyasar ceruk lain yakni masyarakat lokal Kalimantan di segmen menengah. Terutama, lanjutnya, saat ini banyak masyarakat yang membeli rumah untuk ditinggali (end user) ketimbang untuk berinvestasi. Sehingga harga hunian di atas Rp1 miliar kurang menjual.


Pengembang lokal juga mulai berpaling membangun rumah subsidi dan rumah tipe kecil sederhana di kisaran Rp300 juta ke bawah untuk bisa bertahan. Namun tentu saja, untuk rumah sederhana tersebut mendapat tantangan dari belum siapnya infrastruktur yang memadai.
“Selain itu sekarang blok-blok migas dari perusahaan naturalisasi juga sudah pasti memiliki rumah. Jadi yang bisa disasar keluarga baru milenial,”imbuhnya.
Di sisi lain, kondisi ini menjadi hal baik bagi konsumen yang ingin membeli properti. Sebab membeli properti selama periode ini, harganya akan jauh lebih murah dikarenakan fokus pengembang lebih untuk bertahan dalam ekonomi yang kurang baik,  tanpa melihat keuntungan besar dengan menawarkan gimmick yang lebih menarik. 
Sales & Promotion Kalimantan Section Head Sinar Mas Land, Budi Widiyanto mengatakan, pihaknya tidak memungkiri bahwa saat ini pasar properti kawasan ini memang belum pulih seperti 5 tahun sebelumnya.
Apalagi selama ini, perusahaan banyak menyasar segmen menengah atas untuk proyek propertinya seperti dari kalangan pengusaha, karyawan oil & gas, PNS, karyawan swasta.
Tahun politik, kata Budi, memang telah meredam investasi konsumen. Dimana sebelumnya banyak masyarakat kaya lokal Balikpapan yang membeli hunian lebih dari satu unit baik untuk dijual kembali ataupun sebagai aset.
“Tahun ini justru tidak lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Dari penjualan tahun ini selama semester I/2019, sulit bagi kami untuk mencapai target. Tapi revisi target memang belum dilakukan, karena penyesuaian biasa dilakukan pada Sepetember, sekaligus untuk menyusun rencana tahun depan,” ungkapnya.
Sebagai alternatifnya, Sinar Mas Land mulai memasarkan tipe rumah dua lantai dengan luasan mulai 47m2 untuk segmen keluarga muda dan kaum milenial.
Program ini ditunjang oleh kerjasama dengan perbankan program pemberian KPR milenial. Hal itu membuat tenor panjang, dan angsuran yang ringan pada awal tahun disesuaikan dengan tingkat penghasilan dan kemampuan kaum milenial.
“Yang terbaru kita membidik pasar kaum millennial. Harga yang ditawwarkan mulai Rp700 juta dengan DP 10% dan bisa dicicil 24 kali. Kami mencoba membangun kaum milenial untuk lebih bijak membelanjakan hasil dari kerja mereka, salah satunya dengan bangga menjadi kaum muda bisa memiliki rumah sendiri,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Independen Ciputra Grup, Tulus Santoso menjelaskan, pihaknya sendiri sudah memulai pengembangan properti di Kalimantan sejak 2011. Ia masih optimistis potensi pasar yang masih membaik secara jangka panjang, karena karakteristik Kalimantan sebagai penghasil komoditas yang utama.
Temukan beragam tips, panduan, dan informasi mengenai pembelian rumah, kpr, pajak, hingga legalitas properti



[url]https://www.rumah.com/berita-properti/2019/8/182264/calon-ibukota-baru-properti-kaltim-masih-stagnan [/url]

ayo diborong gan
0
1.7K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.7KThread40.8KAnggota
Tampilkan semua post
54m5u4d183Avatar border
54m5u4d183
#2
Nanti kalau sudah pindah juga bakalan booming lagi
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.