Setibanya di apartment, gue merasa ada yang aneh, aneh karena gue tidak mendapatkan pertanyaan pertanyaan yang aneh itu, ya sudahlah, mereka mungkin sudah tau juga, toh sama-sama lelaki kan

Hari-hari di apartment bertjalan seperti biasa, makan, tidur, online dan sesekali kami memutari jakarta tersebut dengan transportasi umum, sekalian liat-liat jakarta juga kan. tidak ada yang special yang perlu di ceritain ketika gue di apartment, pada dasarnya semuanya tentang daily life, dan tentang ve, gue jarang kontek dengan dia, gue focus mempersiapkan dokumen gue untuk naik kapal kelak, toh waktu itu gue yakin, kalau jodoh juga ga bakal kemana-mana kan, gue juga harus yakin, kalau setiap pertemuan juga pasti ada perpisahan, tidak ada alasan dalam pertemuan melainkan ada sebuah pelajaran yang dapat di petik.

Pagi itu di apartemen, gue terbangun lebih awal ketimbang temen-temen gue, karena ya gue termasuk orang yang kurang kuat dengan yang namanya begadang, entah mengapa, mata ini sangat cepat memejam ketika sudah terbaring indah diatas kasur, ya itu ada baiknya ada ada juga tidak baiknya, semuanya tergantung presepsi masing-masing.

"Apakah ini saudara wahyu?"

Pesan dari nomor yang tidak dikenal membuat gue bertanya, tumben ada yang chat, photo profilnya seperti orang penting, oke gue coba bales cepat.

"Siap.. saya sendiri"

"Baiklah, apakah bisa kekantor sekarang?"

"Siap bisa"

Gue terheran ini pesan WA dari kantor, gue harus secepatnya mengenakan pakaian dinas harian gue, menyemir sepatu, berdandan rapi bak seorang taruna yang siap menghadapi tantangan, caelaahh bray..

Oke gue akhirnya memesan aplikasi andalan gue, dan meluncur kekantor, setibanya dikantor, gue menghadap ke orang yang bersangkutan

"Baiklah, saudara wahyu besok naik ke kapal ya, berbarengan dengan crew yang lain, tiketnya sedang dipersiapkan, bisa menunggu sebentar" Ucap wanita yang berdandan bak sekretaris tersebut

Gue hanya bisa mengangguk, antara senang atau tidak, senangnya gue on board lebih cepat dibandingkan teman gue, sedihnya adalah informasi ini sangatlah mendadak, gue belum bisa menghubungi sanak famili, dan menghubungi gebetan gue, oh iya waktu itu gue ada gebetan, tapi doi ini akan gue ceritain nanti, akhirnya gue menunggu di lobby office tersebut, disana gue liat ada 3 orang crew yang akan berangkat dengan gue.

"Hallo maah... wahyu besok naik kapal mah..." Telfon gue ke nyokap

"Alhamdulillah nak.. semoga wahyu cepat belajar disana ya, belajar yang rajin, jangan berbuat nyeleneh, ayah sama mamah bangga sama wahyu, kabarin mamah terus ya nak" Balas nyokap gue yang agak tersendu sendu seakan tidak bisa menerima kepergian gue selama 12 bulan kelak.

"Siap mah..wahyu janji akan jadi pelaut yang handal dan banggain orang tua dan negara"

"Iya nak..." Jawab mamah gue

Intinya dalam percakapan tersebut adalah percakapan orang tua dan anak, setelah itu gue dipanggil, untuk mengambil tiket pesawat tersebut menuju kota pelabuhan dimana kapal gue (istri pertama gue) berlabuh.

"Ini tiketnya, kamu berangkat sama crew yang lain, udah kenalan kan sama mereka" Tanya mbak sekretaris

"Siap belum mba.. segan saya" jawab gue

"Ya kenalan dulu lah, ada seniormu juga mungkin disana"

"Nggeh mbah...."

Gue melihat tiket, penerbangan nya ke GORONTALO, ini adalah pertama kalinya gue pergi ke kota ini, gue senang dan sedih, karena gue akan meninggalkan keluarga gue, disisi lain, gue akan belajar, menjadi perwira pelayaran niaga tangguh, yang siap menghadapi tantangan, gue akan bersaing, dan melakukan yang terbaik dikapal, karena kelak, ketika gue menjadi perwira, gue akan memimpin dengan cara contoh yang baik, alias tidak hanya memberi tahu, tapi memberi contoh pula.

Disana juga gue berkenalan dengan crew lainnya, crew tersebut adalah dengan jabatan Second Officer (MUALIM2), Oiler (Juru Minyak) dan Messboy (Pelayan), gue berkenalan diri dan gue mendapatkan notice dari Second Officer, kalau jangan telat dibandara, dan gue mengiyakan.

Gue pulang lagi ke apartemen sembari menyiapkan peralatan gue, tak lupa juga gue mengabari temen-temen gue juga dan mereka memberi ucapan selamat ke gue.

Ayah, ibu, anakmu akan berlayar, mengarungi samudera, ayah,ibu, doakan bahteraku tak akan karam, menerjang ombak, menuntut ilmu, demi masa depanku yang lebih baik.