“Mlaku mlaku neng ngayogyokarto.. Lali omah lali waktu mrono konco mrene konco,,,,,” ada yang tau lagunya?.


Malam itu aku jalan2 menikmati suasana malam yogya yang tak pernah tidur, dan malam itu tujuan pasti adalah kopi joss dekat stasiun tugu, dengan duduk lesehan kami menikmati damainya suasana malam yogya dengan menyeruput kopi hitam panas lalu dimasukin arang yang membara, arangnya pun bukan arang sembarangan ada kayu khusus untuk arang tersebut, yang justru bukan memberi penyakit malah mengobati dan mencegah masuk angin, karena udara malam tetaplah udara malam yang bisa menyebabkan masuk angin.


Setelah selesai menikmati kopi jos dan sego kucing plus ubo rampe lainnya kami pun beralih menuju tempat tongkrongan gondes2 yogya yaitu alun alun kidul, dan dari sinilah hal menarik nantinya akan terjadi.


Sedang asik menikmati suasana yogya di alkid, pandanganku tertuju pada 2 beringin yang berdiri gagah ditengah alkid, sekilas biasa saja, tapi bagiku terlihat seperti gapura besar dan didepannya berdiri sesosok lelaki tinggi besar gagah layaknya prajurit kerajaan dengan badannya yang jadi, namun aku tidak mempedulikannya, karena saat ini, malam ini aku ingin menikmati suasana malam diyogya dengan damai.


Kejadian dialkid ternyata terbawa dan terlihat lagi dalam wiridku, kali ini aku benar benar seperti diundang untuk datang kembali kesana, dengan kekuatan dari keyakinan batin dan mental, akhirnya aku pun merubah wiridku dan memohon kepada yang kuasa untuk bisa pergi kesana secara batin, karena hanya dengan kekuatan dari yang Kuasa aku yakin bisa dan tidak  meragukan kuasanya.


Sesaat setelah aku merubah wiridan dan memohon kepadaNya, aku bagaikan melesat terbang dengan kecepatan yang luar biasa sehingga dalam sekejap sampailah dialkid secara astral / bathin.


“Selamat datang anak muda…” suara berat dan lantang terdengar, lantas aku membalikan badanku (tapi bukan jadi kepala dibawah ya), dan aku melihat sesosok prajurit gagah yang sbelumnya pernah aku lihat,


“Siapa kah anda…?” tanyaku,

“Kau pasti tau siapa aku, dan aku hanyalah penjaga gerbang ini saja, dan kau diundang untuk masuk gerbang ini.. Silahkan… diseberang sana sudah menanti seorang penjaga lainnya” kata sosok itu dan mempersilahkan aku masuk.


Aku pun tanpa ragu memasuki gerbang itu dengan keyakinan penuh akan perlindungan yang Kuasa.


Aku menelusuri lorong panjang yang seperti tak berujung, tapi bagiku aku merasa kecepatan jalan yang sangat cepat bagai terbang, hanya hitungan detik akhirnya aku melihat titik terang pertanda ujung lorong sudah dekat dan benar saja aku keluar dari lorong dan mendapati diriku berdiri ditepi pantai.


“Selamat datang raden… selamat datang diparang kusumo, ada yang sudah menunggu anda” kata sosok pria kekar yang menyambut,


“Siapa kamu? Dan siapa yang menungguku?” kataku,


“tunggu saja, dia akan segera tiba...saya undur diri…” katanya,


Dan benar saja sesaat setelahnya aku merasakan energi yang besar dan menekan, lalu aku melihat kearah sumber energi itu, kulihat cahaya terang berwarna kemerahan membesar hingga akhirnya membentuk sesosok mytologi dari garuda.


“Hormat hamba kepada tuan muda…” katanya,

“Siapa tuan muda.. Aku bukan tuanmu..” kataku,

“Tidak.. Kau adalah tuanku, dan aku akan selalu siap melindungimu…” katanya,

“Oo.. Tapi aku lebih yakin kalau Tuhanku, yg akan melindungiku,” kataku,

“Aku mengerti tuan muda… tapi Tuhanmu dan Tuhanku adalah sama hanya kita berbeda menyebut namaNya, dan atas izin DIA pula aku akan bisa melindungimu..” katanya,

“Selamat datang, dan selamat berlibur diwilayah ngayogyokarto hadiningrat..” katanya,


Setelah itu makhluk itu menghilang terbang kearah gunung, lalu tiba tiba muncul lubang seperti lubang dimensi atau lubang cacing yang ada diluar angkasa sana, aku menyebut itu adalah portal, dan aku masuk portal itu lalu aku dengan cepat kembali kerumah dan tubuhku, lalu aku membuka mata dan menyesuaikannya dulu dengan keadaan sekitar setelah itu aku lihat jam ternyata sudah hampir jam 3 pagi, dan akupun rebahan untuk tidur.

___________________________________