masiverJOGJAAvatar border
TS
masiverJOGJA
*** lounge graphic processing unit (gpu) android ***
Quote:


WELCOME TO LOUNGE GPU(graphic processing unit)

kali ini saya akan menjelaskan tentang Graphics Processing Unit (GPU) yang mengotaki kinerja grafis di perangkat Android kita. GPU prinsip kerjanya sama dengan Video Graphics Adapter (VGA) di PC/Komputer.

GPU memegang peranan penting juga ketika Android kita digunakan untuk bermain game-game 3D kelas High Definition (HD) atau video berkualitas tinggi. Nah, bagi agan yang sering bermain game atau mengolah grafis, artikel ini bisa membantu anda semua tentang GPU yang dipakai di perangkat Android masing-masing. Berikut ini adalah jenis-jenis GPU yang dipasang untuk di Android untuk membantu kinerja CPU atau prosesor dalam mengolah grafis:

1. GPU Adreno pasangan prosesor QUALCOMM

Spoiler for read more about adreno:


2. PowerVR

Spoiler for read more about PowerVR:



3. Mali

Spoiler for read more about Mali:



4. NVIDIA TEGRA

Spoiler for read more about GeForce ULP:


5. VIDEO CORE BROADCOMM
lebih lengkap disini http://en.wikipedia.org/wiki/VideoCore

Diubah oleh masiverJOGJA 17-06-2013 11:41
jimmi.rachmat
anang165
anang165 dan jimmi.rachmat memberi reputasi
3
1M
7.4K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Android
AndroidKASKUS Official
29.4KThread12.7KAnggota
Tampilkan semua post
anonim47Avatar border
anonim47
#6954
Quote:


Optimalisasi single core belum tentu multi core naik, semua tergantung scheduler di kernel levelnya bagaimana. Coba pelajari dulu bagaimana task scheduler bekerja. Terutama terkait HMP (heterogeneous multi processsing) dan EAS (energy aware scheduler) yang saat ini hanyak dipakai di chipset modern. Dulu ane pernah oprek kernel Renofaif dibikin multicore naik 300 poin tapi berimbas single core turun 400 poin dan ane rasa itu fine fine aja dengan skor single core hanya 1000 dan multicore 5300 an. Semua tergantung task scheduler dari softwarenya, bagaimana software bisa assign tugas ke CPU yang bener (apakah big, apakah LITTLE, atau keduanya). Kalau task assignment ini kacau, ya udah, multicore bakalan kacau. Ini yang beberapa tahun ini dikejar oleh Qualcomm.

Nampak jelas ketika mereka merilis Qualcomm Snapdragon 625 yang hanya pakai Cortex A53 2,0 GHz, tapi performanya bisa lebih bagus daripada MediaTek Helio X10 (walaupun beda fabrikasi 28 vs 14nm) dan Kirin 659 yang pakai konfigurasi yang sama.
Optimalisasi task scheduler di Snapdragon 625 itu terbaik di zamannya hingga menjadi chipset fenomenal. Performanya gak kalah dengan chipset yang pakai CPU yang lebih powerful seperti Snapdragon 650.
falin182
falin182 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.