- Beranda
- Berita dan Politik
Makin "Ngebul", Gudang Garam Geser HM Sampoerna
...
TS
anarchy0001
Makin "Ngebul", Gudang Garam Geser HM Sampoerna
Quote:
Makin "Ngebul", Gudang Garam Geser HM Sampoerna
MARKET - CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
02 August 2019 11:35
MARKET - CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
02 August 2019 11:35
Jakarta, CNBC Indonesia- Performa keuangan produsen rokok, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) cukup memuaskan pada semester pertama tahun ini. Pasalnya, untuk pertama kalinya dalam 14 tahun, omzet GGRM berhasil menyalip pesaingnya, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Simak pemaparan Andi Shalini di Squawk Box, CNBC Indonesia (Jum'at, 02/08/2019) berikut ini.
Setelah 14 Tahun Gudang Garam Salip HM Sampoerna
MARKET - Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
01 August 2019 10:31
MARKET - Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
01 August 2019 10:31
Kemarin (31/7/2019) harga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) ditutup menguat 1,24% menjadi Rp 74.575/unit saham.
Besar kemungkinan sentimen yang memantik aksi beli pelaku pasar adalah rilis kinerja perusahaan pada paruh pertama 2019 yang untuk pertama kalinya dalam 14 tahun dapat kembali mengungguli pesaingnya, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Melansir laporan keuangan perusahaan, hingga akhir Juni 2019 GGRM berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 16,42% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 52,74 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp 45,31 triliun di semester I-2018.
Pencapaian pendapatan tersebut juga lebih tinggi dari perolehan yang dicatatkan HMSP pada paruh pertama 2019, dimana HMSP hanya mencatatkan total pemasukan sebesar Rp 50,72 triliun.
Jika kondisi ini bertahan hingga akhir tahun, maka GGRM untuk pertama kalinya sejak tahun 2004, dapat kembali menduduki posisi jawara emiten rokok dari sisi omzet.
Lebih lanjut, pendapatan terbesar masih dikontribusikan oleh penjualan rokok kretek mesin dengan proporsi terhadap total pendapatan sebesar 91,53% dengan nilai penjualan Rp 48,28 triliun. Disusul oleh penjualan rokok kretek tangan sebesar Rp 3,8 triliun dan kertas karton sebesar Rp 515,83 miliar.
Selain itu, hampir seluruh (98,46%) produk perusahaan diperdagangkan di pasar domestik, sehingga jika permintaan rokok kretek dalam negeri anjlok, otomatis akan berdampak besar pada pemasukan GGRM.
Seiring dengan pertumbuhan positif pada pos pemasukan, pos laba bersih GGRM juga mencatatkan pertumbuhan dua digit mencapai 20,43% YoY menjadi Rp 4,28 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,55 triliun.
Laba bersih perusahaan mampu tumbuh lebih pesat daripada pendapatan dikarenakan penurunan pada pos beban umum dan administrasi, serta beban keuangan.
Sepanjang semester pertama tahun ini, beban umum dan administrasi perusahaan terkoreksi 0,77% YoY menjadi Rp 1,53 triliun. Sedangkan beban keuangan GGRM tercatat anjlok 11,05% secara tahunan menjadi Rp 263,09 miliar.
Di lain pihak, hingga akhir Juni 2019, total aset GGRM turun tipis 3,27% menjadi Rp 66,7 triliun, dari sebelumnya Rp 69,1 triliun di akhir Desember 2018. Penurunan tersebut disebabkan total persediaan terkoreksi 4,7% menjadi Rp 36,75 triliun.
Sementara itu, sejak akhir tahun lalu, total liabilitas perusahaan juga terkoreksi 6,99% menjadi Rp 22,29 triliun, dan total ekuitas turun 1,6% menjadi Rp 44,41 triliun.
Quote:
GGRM Geser HMSP
Azizah Nur Alfi - Bisnis.com
01 Agustus 2019 | 22:32 WIB
01 Agustus 2019 | 22:32 WIB
PT Gudang Garam Tbk. mengantongi pendapatan senilai Rp52,74 triliun pada semester I/2019. Perolehan itu menggeser posisi PT HM Sampoerna Tbk., dari pertama menjadi kedua, untuk penjualan emiten rokok dalam separuh pertama tahun ini.
Bisnis.com, JAKARTA - PT Gudang Garam Tbk. mengantongi pendapatan senilai Rp52,74 triliun pada semester I/2019. Perolehan itu menggeser posisi PT HM Sampoerna Tbk., dari pertama menjadi kedua, untuk penjualan emiten rokok dalam separuh pertama tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2019, emiten berkode saham GGRM itu mencatat kenaikan penjualan 16,42% secara tahunan. Adapun, laba bersih yang dikantongi tumbuh 20,43% menjadi Rp4,28 triliun.
Pendapatan GGRM banyak berasal dari segmen sigaret kretek mesin sebesar 91,53% terhadap pendapatan. Segmen ini tumbuh 17,97% secara tahunan. Sedangkan, segmen kretek tangan berkontribusi 7,20% terhadap penjualan dan tumbuh 4,11% secara tahunan.
Sementara itu, penjualan HMSP naik 3,18% menjadi Rp50,72 triliun pada semester I/2019. Adapun, laba bersih yang diperoleh tumbuh 10,75% menjadi Rp6,77 triliun.
Penjualan HMSP banyak berasal dari segmen sigaret kretek mesin sebesar 70,84% terhadap penjualan, diikuti sigaret kretek tangan 17,56%, dan sigaret putih mesin 10,73%.
Segmen SKM tumbuh 4,94% dan sigaret putih mesin 5,33% secara tahunan. Sedangkan segmen SKT turun 4,46%.
Lebih lanjut, penjualan PT Wismilak Inti Makmur Tbk. tertekan 4,49% menjadi Rp649,31 miliar sepanjang Januari-Juni 2019. Begitu pula, laba bersihnya tertekan 53,73% menjadi Rp8,56 miliar.
PT Bentoel International Investama Tbk. mengantongi penjualan Rp10,22 triliun atau naik 0,29% secara tahunan pada semester I/2019. Meski demikian, emiten berkode saham RMBA ini masih membukukan rugi bersih Rp312,32 miliar pada semester I/2019, dari rugi bersih Rp537,53 miliar pada semester I/2018.
Jennifer Widjaja, Analis PT Sucor Securitas, melihat pendapatan GGRM sepanjang separuh pertama tahun ini didorong kenaikan volume penjualan seiring tren konsumen terhadap rokok dengan cita rasa yang lebih kuat dan harga terjangkau
Analis mengatakan, GGRM tidak agresif menaikan harga jual rata-rata (average selling price/ASP) sepanjang tahun lalu. Strategi ini berdampak pada volume penjualan perseroan di kuartal I dan II tahun ini.
Sebaliknya, HMSP lebih agresif menaikkan ASP sepanjang tahun lalu, sehingga berdampak terhadap volume penjualannya. Volume penjualan HMSP turun 1,8% secara tahunan pada semester I/2019, di tengah volume penjualan rata-rata industri yang tumbuh 2,1% pada periode itu.
"Berdasarkan channel check, HMSP menaikan harga lebih agresif dibandingkan Gudang Garam. Ini berdampak ke volume mereka [HMSP]," katanya pada Kamis (1/8/2019).
Analis menjadikan GGRM sebagai salah satu top picks di emiten rokok, seiring dengan rencana perseroan fokus pada profitabilitas pada tahun ini, serta biaya operasional yang lebih stabil. Selain itu, kehadiran rokok elektrik bukan menjadi ancaman bagi GGRM karena segmen pasar yang berbeda.
GGRM juga bakal diuntungkan dari kenaikan dana bantuan sosial yang mendorong daya beli masyarakat. Produk GGRM termasuk dalam kategori rokok dengan cita rasa kuat, yang disukai petani di daerah.
Analis mempertahankan rekomendasi beli terhadap saham GGRM dengan target harga Rp94.000. Analis juga meningkatkan rekomendasi menjadi beli, dari sebelumnya hold, dengan target harga Rp3.500.
Kepala Riset Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan, pertumbuhan volume penjualan industri rokok cenderung terbatas. Meski demikian, loyalitas konsumen GGRM dan HMSP disebut cukup baik sehingga tidak terpengaruh oleh kenaikan ASP.
Lebih lanjut, Suria menilai potensi penurunan saham GGRM dan HMSP sudah terbatas, karena penurunan saham keduanya telah berlebihan. Dengan demikian, analis memperkirakan saham GGRM dan HMSP berpeluang rebound dengan target harga masing-masing Rp90.000 dan Rp3.850.
Proyeksi ini didorong fundamental yang kuat dan efek penyesuaian indeks LQ45 yang telah berakhir. "Laba bersih [GGRM dan HMSP] masih tumbuh, meski volume industri hanya naik 2% secara tahunan," katanya
Sementara itu, analis menilai tidak mudah bagi WIIM dan RMBA mendorong kinerjanya karena produknya yang kurang populer di konsumen rokok.
"Produknya tidak terlalu dikenal, sehingga lebih sulit menaikkan harga dibandingkan GGRM dan HMSP," imbuhnya.
Quote:
Kembali ke tahta pemuncak penjualan rokok Indonesia
Raja Rokok RI (RRR)
Diubah oleh anarchy0001 03-08-2019 11:04
arofi13 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
6.7K
Kutip
55
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672KThread•41.8KAnggota
Tampilkan semua post
njie89
#42
mantan karyawan anak perusahaan GG disini,
Quote:
Original Posted By prince.cerberus►Lucunya, hampir semua pendiri, pemilik, dan petinggi dipabrik rokok justru tidak merokok...
Mereka jualan rokok, dan jadi miliuner karena rokok tapi mereka sendiri tidak merokok...
Karena mereka tau, merokok membunuhmu lebih cepat...
Mereka jualan rokok, dan jadi miliuner karena rokok tapi mereka sendiri tidak merokok...
Karena mereka tau, merokok membunuhmu lebih cepat...
well, kebanyakan salah yang ente bilang, meskipun yaa.. ada sedikit yang berpikiran begitu.
di kantor salah satu cabang GG di jateng, semua atasannya, merokok semua. bahkan, fasilitas kantornya dibikin "nyaman" untuk merokok didalam ruangan berAC.
dan ane dulu disana, yang awalnya ndak merokok, mau ga mau ikut karna males jadi pasif ( gua ga mau bego lah, diem aja diracun )
Quote:
Original Posted By julkernaut►ANE NUMPANG CURCOOOL...
dahulu s@mpoe punya program menjalin kerjasama dengan toko kecil dengan berbagai program dan keuntungannya, dari kerjasama itu toko kecil ikut partisipasi mempromosikan produk mereka, dahulu sekali saya benar2 merasa menjadi bagian dalam keluarga besar s@mpoe beserta toko2 kecil lainnya, tapi makin lama, hubungan dengan toko2 kecil diputus perlahan, semua toko disamaratakan bobot permasalahannya tanpa melihat kondisi real di lapangan, yg intinya jika menurut saya kalau mau cari muka agan disayang, yg benar2 serius dagang tapi karena suatu hal belum mampu mengikuti pola ya memang tersingkir, dibuang, tidak dianggap, dari sini ya maaf, kami juga berhenti peduli dengan produk mereka, silahkan meminta anak kesayangan mereka saja yg mempromosikan produk2 mereka, namanya toko kecil bukannya tidak mau maju, tapi tolong lah dilihat kondisinya dulu, apakah semua toko mampu menerapkan semua permintaan mereka tanpa pertimbangan lain? jika mau membandingkan mantan pegawai dengan uang pesangon besar yg mendadak membuka toko baru dengan konsep modern dibandingkan dengan toko yg murni berangkat dari toko secara mandiri saya rasa akan sedikit berbeda, toko mandiri berjalan pelan tapi pasti, toko baru ya namanya baru tampilan awal ya pasti baru, bagaimana toko tersebut berkembang sesudahnya itu yg menjadi pertanyaan berikutnya, dibandingkan mempertahankan hubungan baik dengan toko yg benar2 berjuang, mereka lebih memilih toko baru "yg sudah jadi" atau warung makan mewah untuk branding produk mereka, yg lain dilewati saja, ya saya paham memang ini bagian dari kemajuan, tapi jika kemajuan itu hanya menggerus para pendahulunya, apakah ini bijak? jika memang para pendahulu ini yg berkeras hati tidak ingin mengikuti perkembangan mungkin sudah pantas kami ini ditinggalkan, tapi jika kami sudah berusaha dengan segala keterbatasan kami tapi masih juga tidak ada apresiasi, apalagi yg mampu kami lakukan? belum beberapa lama saya mendengar, "kemarin kalian kemana saja saat ada program" seperti kami ini tidak pernah berbuat apa2, suatu saat itu juga akan berbalik kepada mereka sendiri...
jika saya simpulkan s@mpoe dilapangan juga sudah tidak konsisten dengan penjualan produk mereka sendiri, sekarang mereka berusaha melakukan ekspansi di bidang yg lain, jadi tidak mengherankan pula jika produk mereka sendiri malah sedikit terbengkalai, saya rasa saya paham polanya, tapi saya merasa itu bukan pola saya, ane skip saja, katanya mereka sekarang lebih fokus pada toko dengan omzet besar bukan lagi pada produk mereka sendiri, ya saya amini kata2 mereka...
udah, maaf OOT, ane hanya sedikit berkeluh kesah, karena kebetulan ane ini salah satu pedagang yg merasa sudah dibuang oleh s@mpoe, hidup jalan terus, saya akan lebih fokus untuk menghadapi masa depan, terimakasih sudah pernah memberikan kenangan manis bersama s@mpoe, tapi mungkin dalam waktu dekat, kita akan berbeda jalan, see you again s@mpoe...
dahulu s@mpoe punya program menjalin kerjasama dengan toko kecil dengan berbagai program dan keuntungannya, dari kerjasama itu toko kecil ikut partisipasi mempromosikan produk mereka, dahulu sekali saya benar2 merasa menjadi bagian dalam keluarga besar s@mpoe beserta toko2 kecil lainnya, tapi makin lama, hubungan dengan toko2 kecil diputus perlahan, semua toko disamaratakan bobot permasalahannya tanpa melihat kondisi real di lapangan, yg intinya jika menurut saya kalau mau cari muka agan disayang, yg benar2 serius dagang tapi karena suatu hal belum mampu mengikuti pola ya memang tersingkir, dibuang, tidak dianggap, dari sini ya maaf, kami juga berhenti peduli dengan produk mereka, silahkan meminta anak kesayangan mereka saja yg mempromosikan produk2 mereka, namanya toko kecil bukannya tidak mau maju, tapi tolong lah dilihat kondisinya dulu, apakah semua toko mampu menerapkan semua permintaan mereka tanpa pertimbangan lain? jika mau membandingkan mantan pegawai dengan uang pesangon besar yg mendadak membuka toko baru dengan konsep modern dibandingkan dengan toko yg murni berangkat dari toko secara mandiri saya rasa akan sedikit berbeda, toko mandiri berjalan pelan tapi pasti, toko baru ya namanya baru tampilan awal ya pasti baru, bagaimana toko tersebut berkembang sesudahnya itu yg menjadi pertanyaan berikutnya, dibandingkan mempertahankan hubungan baik dengan toko yg benar2 berjuang, mereka lebih memilih toko baru "yg sudah jadi" atau warung makan mewah untuk branding produk mereka, yg lain dilewati saja, ya saya paham memang ini bagian dari kemajuan, tapi jika kemajuan itu hanya menggerus para pendahulunya, apakah ini bijak? jika memang para pendahulu ini yg berkeras hati tidak ingin mengikuti perkembangan mungkin sudah pantas kami ini ditinggalkan, tapi jika kami sudah berusaha dengan segala keterbatasan kami tapi masih juga tidak ada apresiasi, apalagi yg mampu kami lakukan? belum beberapa lama saya mendengar, "kemarin kalian kemana saja saat ada program" seperti kami ini tidak pernah berbuat apa2, suatu saat itu juga akan berbalik kepada mereka sendiri...
jika saya simpulkan s@mpoe dilapangan juga sudah tidak konsisten dengan penjualan produk mereka sendiri, sekarang mereka berusaha melakukan ekspansi di bidang yg lain, jadi tidak mengherankan pula jika produk mereka sendiri malah sedikit terbengkalai, saya rasa saya paham polanya, tapi saya merasa itu bukan pola saya, ane skip saja, katanya mereka sekarang lebih fokus pada toko dengan omzet besar bukan lagi pada produk mereka sendiri, ya saya amini kata2 mereka...
udah, maaf OOT, ane hanya sedikit berkeluh kesah, karena kebetulan ane ini salah satu pedagang yg merasa sudah dibuang oleh s@mpoe, hidup jalan terus, saya akan lebih fokus untuk menghadapi masa depan, terimakasih sudah pernah memberikan kenangan manis bersama s@mpoe, tapi mungkin dalam waktu dekat, kita akan berbeda jalan, see you again s@mpoe...
ini pasti program SRC-nya HMS, Sampoerna Retail Community. sebenarnya bisa dianggap langkah "smart" juga ini, merangkul / merayu warung dan toko kecil, dibina dulu, konsepnya juga diajak untuk berubah ke toko modern.
tapi iya sih, beberapa owner warung dan toko kecil, keberatan.. kalo yang punya usaha mereka, tapi yang "sok ngatur" itu orang HMS / salesnya.
Quote:
Original Posted By prince.cerberus►mereka pasti akan makan martabaknya atau beli martabak ditempat lain...
Penjual obat suatu saat pasti akan mengkonsumsi obat yg dijualnya atau beli obat ditempat lain...
Pedagang nasi padang pasti makan nasi padang buatannya atau beli ditempat lain...
Pendiri, pemilik, petinggi perusahaan rokok ? Mereka tidak pernah merokok seumur hidup mereka...
Coba cari video wawancara salah satu petinggi diperusahaan rokok (sampoerna kalo gak salah), saat ditanya wartawan kenapa dia gak merokok, sang petinggi speechless, cuma bisa jawab, saya memilih untuk tidak merokok...
Itu pasti karena dia tahu, bahaya dari rokok tersebut....
Penjual obat suatu saat pasti akan mengkonsumsi obat yg dijualnya atau beli obat ditempat lain...
Pedagang nasi padang pasti makan nasi padang buatannya atau beli ditempat lain...
Pendiri, pemilik, petinggi perusahaan rokok ? Mereka tidak pernah merokok seumur hidup mereka...
Coba cari video wawancara salah satu petinggi diperusahaan rokok (sampoerna kalo gak salah), saat ditanya wartawan kenapa dia gak merokok, sang petinggi speechless, cuma bisa jawab, saya memilih untuk tidak merokok...
Itu pasti karena dia tahu, bahaya dari rokok tersebut....
seperti jawaban ane sebelumnya,
entah ya di lingkup HMS, ane 2 tahun lebih di GG, dan punya temen di Djarum,
mereka kebanyakan merokok semua.. even itu atasan mereka.
kalo meeting ya, siap-siap deh itu ruangan kayak kebakaran, full asap cooyy. udah ruangan tertutup, agak kecil (karna ruangan meeting ya) dan berAC. mereka udah biasa kek gitu.
paham kok mereka resiko bahaya merokok, itulah kenapa.. tunjangan mereka lengkap bin gedee. plafon semua yg berhubungan dengan kesehatan, gede gede.
julkernaut memberi reputasi
1
Kutip
Balas
Tutup