Masih di pagi hari setelah
            menunaikan ibadah..

Parasmu membuat pagi yang gelap ini terasa terang, putih merah muda warna penutup auratmu serasi dengan putih tubuhmu, indah senyummu membuatku...

"Kedip nak"

Hahahaha

Blegedes bener bang kumis, ganggu gue aja lagi liat pemandangan syedap..

Jihan tersenyum melihat gue. Duarrrrr

"Sikaaat"

"Tampung dulu"

"Gayamu"

Hahaha

Lagi lagi Jihan menghampiri kami, tapi sepertinya ada tatapan curiga di mata Jihan.

"Assalamualaikum Tante, om" Jihan Salim ke ayah dan bunda, tak lupa Jihan berjabat tangan sama mbak Isti. Dibalas salam oleh bunda dan...

"Kenalkan ndok, ini Isti keluarga baru kami"

Jihan kaget..

"Maksut Tante mbak Isti ini nanti yang jaga'in Andi dirumah, Andi ini kan susah buat melakukan kegiatan kayak biasanya"
"Hahaha, kira'in pacar kamu ndi"
"Haha, Tante tau kok kamu cemburu"

Welcome to dunia ceplos ceplos.. masih pagi bundaaa pemanasan dulu kek, zebel aku.

"Woyyy boss, waaah tau arah mesjid juga lu" ucap seseorang dengan sopan nya

"Gue malah baru tau lu dimari" balas ayah gue..

Ayah pun menghampiri lelaki berkumis, sama sama berkumis, entah kenapa bapak bapak yang punya kumis tebel anaknya cakep cakep. Ya beliau adalah ayahnya Jihan..

Sambil jalan bak raja di kelilingi dayang, kita berjalan..

Tuuttt....

°emang lu jalan bos°

Iya ya... Ralat..

Tiga wanita cantik berjalan sambil bercerita,  mendorong kursi syahdu ini.. sungguh nikmat teramat nikmat, dokter bilang 5 bulan gue baru bisa berjalan normal, i don't care.. raurusan.. tiap hari kalau begini mah betah gue. Haha.

Sesampainya di rumah ada yang aneh, jari telunjuk memegang dahi, memutarkan bola mata ke arah bidadari..

"Anndaaa salah rumah ndoroo"

All : hahaha

Jihan memperlihatkan ekspresi malu malunya.. emmhhh pingin gue toel tuh dagu..

"Kayaknya ada yang ngebet sama kamu nak" bunda memancing
"Non Jihan dari tadi senyum senyum Mulu, demen ya sama Andi" mbak Isti menembak

Bisa singkron juga bunda sama mbak Isti.

"Eh iya maaf Tante, Jihan pulang dulu deh"

"Hahaha cuma bercanda kok sayang, yuk masuk dulu"

"Gimana kalau kita muter muter bentar" ucap gue memotong suara yang akan keluar dari bibir manis jihan

Jihan mengangguk..

Gue bentangkan tangan.. (tangan kanan doang njirr) udara sejuk pagi ini...

   Selamat pagi kehidupan...

Di temani wanita cantik berbalut atasan rukuh dan celana tidur bermotif hello Kitty..

"Lu"
"Lu"

Ucap kita bebarengan.

"Lu dulu deh" ucap gue
"Kamu dulu deh" bales Jihan

"Lu tadi mau nanya apa"
"Hahaha, kan kamu yang mau ngomong"

Kita berdua berdiam sesaat
momen seperti ini memang hanya perlu dinikmati tanpa harus banyak bac•t.. tapi yang terjadi..?

"Makasih"
"Buat"
"Kehadiran kamu di pagi ini membuatku"
"Cukup.."

Gue menoleh kebelakang, muka Jihan merah banget

"Kehadiranmu di pagi ini adalah kebahagiaan yang nyata"
"Andiii ah"
"Kenapa sih"
"Malu tau"
"Kan masih sepi"

Di puji, bilang makasih kek, udah mikir mentok juga. Ah emang wanita syilit di mengerti..

"Jihan"
"Dalem"
"Anget"
"Apa'an sih" Jihan nabok gue pelan
"Ituh" telunjuk gue mengarah ke penjual bubur kacang ijo yang tiap pagi jualan di sekitar taman
"Kira'in apa, Kamu mau"
"Hayoo, lu mikir apaaa"
"Hahaha, enggak kok"

Masih di pagi hari pukul lima, di taman Deket rumah.

"Weisshh bos, lama nggak kelihatan, biasanya tebar pesona lu dimari"
Ucap mas Satrio penjual bubur kacang ijo, gue manggil dia apa aja semau gue haha, dia pun sama
"Lu nggak liat nih"
"Hahaha, beli dimana tuh aksesoris"
"Aksesoris batukmu kapalen"

Hahaha..

"2 yak, jangan pedes pedes"
"Hahaha, Monggo pinarak(silahkan duduk)"



Gue melihat seragam sekolah gue diatas kasur.. gue cuma bisa tersenyum melihat seragam yang telah dimodifikasi.. bagian kanan tetap model celana pensil, bagian kiri macam celana cutbray.. njirrr haha

Sehabis mandi gue ngaca di depan cermin sambil melihat rambut halus yang mulai keluar dari bawah hidung gue. Betapa cakepnya gue ini saat sendirian haha

Tin tin....

Pukul enam lebih seperempat sebuah mobil besar membunyikan klakson..

Gerbang rumah di buka oleh ayah, nampak dua makhluk Ra ceto nyengir..

Gue pun masuk ke mobil besar yang sangat tenar kala itu dan sekarang, membawa alpred adalah hal biasa buat Arif karena dia emang orang tajir, setidaknya gue harus sedikit bersyukur bisa mengubah watak Arif yang dari pertama gue kenal dia, dia terlihat sombong dan arogan, sedikit gue ajak dia bergaul dengan orang lain, mengenal alam, dan menikmati kehidupan sederhana..

Untuk pertama kalinya setelah berminggu-minggu gue menjadi raja, kini kehidupan sekolah di depan mata. Tulisan tulisan suara suara ilmu yang senantiasa bakal masuk ke otak gue seakan memanggil.

Memanggil untuk putar balik..