Gw : Van, kamu mau kemana? Masa kamu mau pergi begitu aja?
Vania : Maaf Wen, kamu bukan yg terbaik buat aku, sekarang di hati aku udah ada Peter. Dialah yg selama ini mengisi kekosongan di hati aku selama kamu ga ada.

Gw melihat Vania didepan gw, ia tidak sendiri, disampingnya ada sosok Peter yg sedang menggandeng tangannya.

Gw : Semudah itu kamu ngelupain aku? Setelah semua yg kita lewatin, setelah semua yg aku lakukan buat kamu. Selama ini kamu cuman bisa kasih harapan palsu aja?
Vania : Maaf Wen, makasih untuk selama ini, aku harus pergi. Kamu harus lupain aku juga, selamat tinggal Wen
Gw : Anjing lu Pet! Gw kira selama ini lu temen yg baik tapi ternyata aslinya lu emang brengsek! Gw matiin lu sekarang!!
Gina : Udah Wen.. Udah.. (Menahan badan gw) ada aku disini.. Vania emang bukan yg terbaik untuk kamu, kamu sekarang mau kan terima cinta aku ke kamu?
Gw : Eh.. tapi.. tunggu Na, ini semua terlalu cepet.. Aah.. Kepala gw mau meledak rasanya!
Gina : Kenapa Wen? Bukannya kamu juga membutuhkan seseorang yg mencintai kamu apa adanya?
Gw : Tunggu.. Aduuh.. Vania, tolong jangan pergi.. Vania..

Mendadak semua pandangan gw berangsur angsur jadi gelap, sampai tiba tiba gw terbangun di sebuah kasur yang menghadap ke arah jendela. Sinar matahari pagi menyinari seluruh kamar, diiringi dengan suara aliran sungai dan suara burung burung berkicau di pagi hari.
Gw mengingat apa yang baru saja terjadi barusan, Vania bilang dia lebih memilih untuk bersama Peter. Secepat itu dia membuat keputusan untuk meninggalkan gw, dan kemudian mendadak Gina memaksakan gw untuk menerima perasaannya. Ah.. Vania, dimana dia sekarang? Gw harus menemuinya. Gw berusaha untuk bangun dari tempat tidur, namun badan gw seperti tertahan sesuatu yang menyulitkan gw untuk bangun.
Gw melihat ke samping gw, Vania.. Ia masih berbaring tertidur disamping gw. Syukurlah semua yang terjadi barusan hanya mimpi. Vania masih ada disini, gw hanya bisa berharap semoga mimpi tadi tidak menjadi kenyataan. Ternyata Vania yg menahan gw untuk bergerak dari tempat tidur, tangannya melingkar diatas perut gw. Ah indahnya saat saat seperti ini, mungkin ia tidak sadar memeluk gw dalam tidurnya mengira gw adalah bantal, hahaha..
Gw kemudian sedikit bergerak dan menyebabkan Vania terbangun dari tidurnya, ia membuka perlahan lahan matanya menatap gw, bibirnya perlahan bergerak membentuk sebuah senyuman yg gw ga pernah bosan melihatnya. Ya ampun, bahkan dalam keadaan baru bangun tidur dan masih acak acakan saja ia tetap terlihat cantik. Kali ini kecantikannya benar benar alami, walaupun tanpa make up dan masih dalam keadaan berantakan.

Gw : Pagi sayang..
Vania : Hooamm.. Pagi juga.. kamu udah bangun daritadi?
Gw : Engga, baru aja bangun nih.. Maaf gara2 aku gerak kamu jadi kebangun
Vania : Gapapa kok.. ngomong2 tadi aku denger kamu mengigau.. tapi ngomongnya toxic. Hahaha.. mimpi apaan sih?
Gw : Eh.. aku sampai ngigau ya? Duh jadi malu.. hahaha..

Kemudian gw menceritakan mimpi gw semalam ke Vania. Gw masih ingat dengan jelas mimpi gw seperti apa, biasanya gw kebanyakan lupa mimpi gw setelah bangun tidur. Vania tampak mendengarkan cerita gw dengan seksama sambil tetap berbaring di samping gw. Sesekali ia terlihat mengangguk mendengarkan cerita gw.

Vania : Kamu segitunya takut kehilangan aku ya?
Gw : Takutlah.. Kamu mah nanyain pertanyaan yg kamu sendiri tau jawabannya, haha..
Vania : Sini Wen, minta peluk.. (Tiba tiba sikapnya berubah jadi manja)

Kemudian gw memeluk Vania yang sedang berbaring di ranjang, ah pesonanya meningkat berkali kali lipat saat masih baru bangun tidur seperti ini. Kembali saat itu pertahanan gw kembali di serang dengan hawa nafsu yg semakin kuat dari dalam diri gw. Tuhan, janganlah masukkan kami dalam pencobaan, bebaskanlah kami dari yang jahat. Gw berusaha untuk melawan godaan setan yg mencoba meruntuhkan iman gw. Tapi jika Vania yg bergerak duluan, jadilah kehendakMu di Bumi seperti di Surga. Eh Ngaco!!!

Vania : Kamu ga usah pikirin soal mimpi itu, ga akan terjadi seperti itu kok
Gw : Janji?
Vania : Aku janji.. Love u sayang
Gw : Love u too..
Vania : Kamu juga jangan tinggalin aku, aku takut saat kamu udah berada diatas dan ketemu yg lebih baik dari aku, kamu lupain aku
Gw : Aku bukan cowo yang gampang dibutain kaya gitu, aku inget kok siapa yg berjuang bareng aku, dialah yg akan aku treat layaknya ratu saat aku udah diatas nanti
Vania : Amin, aku tunggu saat saat itu. Kamu pasti bisa Wen

Sekitar 5 menit gw bersama Vania, apa ya kalau biasa kita menyebutnya Cuddle. Gw sama sekali ga mau memanfaatkan kesempatan yg ada saat ini. Yang gw rasa kalau gw ingin melakukannya, kita sudah melakukan dari tadi. Kembali gw teringat, saat inilah gw sedang mendapat ujian dan kesempatan untuk membuktikan perasaan gw dengan Vania. Dengan menjaganya dan bukan merusaknya.
Dalam kebersamaan ini gw akhirnya mengetahui sesuatu, dibalik sifatnya yg cuek, ternyata seorang Vania juga bisa merasakan yg namanya takut kehilangan. Baik gw maupun Vania, kita sama sama takut kehilangan satu sama lain. Walaupun tidak ada satupun manusia yg sempurna di bumi ini, tapi gw merasa hubungan kami lah yg sempurna. Kami saling melengkapi satu sama lain, kami saling menjaga dan mengingatkan satu sama lain. Kami juga tidak saling memanfaatkan, sebaliknya kami berusaha untuk jadi orang yg bermanfaat satu sama lain.

Gw : Van, mataharinya udah terang ni, kita mandi abis itu cari sarapan yu?
Vania : Waah jadi kamu ngajak aku mandi bareng ni? Hehehe.. (Memberikan pandangan nakal ke gw)
Gw : Bukaaan.. Maksudnya ganti gantian lah.. kamu duluan sana..
Vania : Entaaar.. Masih mau tidur..
Gw : Ah kamu mah kerjaannya tidur mulu kaya kucing
Vania : Yeee.. dasar singa.. ga ngaca itu rambut kamu dipiara ampe panjang gitu. Kalo bangun pagi ngembang semua kaya singa. Potong sana!!!
Gw : Iya nanti aku potong rambut deh, udah sekarang mandi dulu.. emang kamu ga laper? Aku laper pengen sarapan dulu
Vania : Kamu mandi duluan aja, aku masih mau rebahan 10 menit lagi
Gw : Yaudah aku mandi duluan, awas aja kalo ternyata malah molor lagi aku siram ya. Mumpung pagi pagi gini air masih dingin.. hehehe.. (Senyum licik)
Vania : Iyaaa.. Dasar jahat! Sana mandi cepet..

Oke akhirnya gw masuk ke kamar mandi dan segera menyalakan shower. Ternyata benar airnya dingin sekali, gw ga terbiasa dengan suhu air sedingin ini, beda dengan di perkotaan. Beruntung showernya menyediakan air hangat dan gw jadi bisa mandi dengan air hangat. Setelah giliran gw, giliran Vania yang mandi dan setelah sekitar 20 menit Vania akhirnya keluar dari kamar mandi sudah berpakaian rapih.

Gw : Yuk kita cari sarapan, kamu lagi pengen makan apa?
Vania : Ada bubur ayam ga ya di sekitar sini?
Gw : Kayanya semalem didepan gang aku kaya ngeliat gerobak bubur ayam gitu deh, kali aja pagi ini dia beneran buka. Mau coba liat kesana?
Vania : Yuk deh, inget ya kamu kemaren janji kita mau ke Cimory
Gw : Iya abis sarapan kita langsung ke Cimory aja, barang2 biarin disini dulu nanti kita ambil sekalian check out terus balik

Kemudian gw bersama Vania segera keluar dari penginapan dan menuju keluar gang. Tepat seperti dugaan gw, ternyata benar gerobak semalam adalah gerobak bubur ayam. Gw dan Vania sama sama memesan semangkok bubur ayam ditambah dengan kerupuk dan usus goreng. Wah nikmat sekali rasanya menyantap bubur ayam di tengah suasana pegunungan pagi hari.
Setelah sarapan, gw dan Vania kemudian mengambil rute turun dan kami segera berbelok ke tempat bertuliskan Cimory Riverside. Sebenarnya di Puncak Cisarua ada 2 Cimory, yang satu Cimory Mountain View yang menghadap pegunungan. Satu lagi Cimory Riverside yg menghadap ke arah sungai. Karena menurut gw Cimory Riverside lah yg lebih luas dan ramai jadinya kami memilih untuk mendatangi yang ini.

Vania : Jujur ini pertama kalinya loh aku ke Cimory, ada apa aja sih disini?
Gw : Disini ya terkenal dengan produk susunya, kalo ga salah mereka ada launching produk baru coklat juga deh, sama ada cake rollnya gitu.
Vania : Waah aku mau cobain semuanya ah, hehehe.. hari ini kita bakal kulineran disini deh
Gw : Tapi tadi kan barusan kita udah sarapan, ga kenyang apa?
Vania : Ah makan bubur doang mah bentar lagi juga laper

Ternyata benar, udara yg dingin ditambah kita hanya sarapan bubur membuat perut jadi cepat lapar. Akhirnya kami menghabiskan waktu disana dengan berbelanja beberapa varian susu dan yogurt, tidak lupa beberapa macam jajanan juga kami beli untuk oleh oleh. Kami juga mengunjungi toko cokelat yg terletak disamping swalayan untuk mencoba beberapa coklat yang baru launching beberapa hari kemarin.
Saat di toko cokelat, pandangan kami teralihkan dengan sebuah chocolate fountain di tengah toko tersebut. Ternyata air mancur cokelat tadi adalah untuk saus cokelat dan dimakan bersama dengan marshmallow yang dijual di kasir. Kami kemudian membeli 2 tusuk sate marshmallow yang kemudian kami celupkan ke air mancur cokelat tadi.

Vania : Wah ternyata unik ya, rasanya juga enak.. aku suka nih..
Gw : iya marshmallow campur coklat cair gini ternyata enak, hahaha.. habis ini kita cobain cake rollnya juga ya
Vania : Okee..

Kami kemudian membeli beberapa batang cokelat Chocomory yang setelah kami coba ternyata rasanya juga lumayan enak. Keluar dari toko cokelat kami mampir ke sebuah stand yang menjual cake roll Cimory. Kami memutuskan untuk membeli 2 pcs cake roll berisi keju dan cokelat disana. Tidak lupa kami juga turun kebawah menuju ke pinggir sungai untuk berfoto disana. Sungainya pada saat itu sedang meluap jadi airnya deras sekali. Membuat pemandangan foto saat itu semakin bagus. Karena kami hanya berdua, akhirnya kami hanya bisa foto selfie saat berdua dan bergantian foto sendiri sendiri.
Hari sudah semakin siang, sudah waktunya makan siang jadi kami memutuskan untuk makan di resto Cimory yg lokasinya berada di sebelah toko cokelat tadi. Waktu itu gw memesan seporsi pasta dan Vania memesan seporsi nasi goreng seafood.

Vania : Makasih ya sayang buat liburan singkat kali ini, aku seneng banget bisa liburan kesini sama kamu
Gw : Sama2 sayang, aku juga menikmati liburan kali ini kok. Next time kita liburan bareng lagi deh kaya gini, sering2 aja tidur pelukan sama aku. Hahaha..
Vania : Yeee.. malah ngomong ngarah kesitu, ckckck.. iya kapan2 kita kesini lagi deh, dan cobain mampir ke tempat lain lagi ya
Gw : Boleh boleh.. tinggal cari waktu yg pas aja deh buat kita kesini. Abis makan mau balik Jakarta?
Vania : Iya abis ini kita ke villa buat ambil barang terus balik deh

Setelah makan, kami segera menuju ke pintu keluar untuk kembali ke villa terlebih dahulu. Di pintu keluar gw bertemu dengan teman kantor yg kebetulan juga sedang berwisata kesini bersama keluarganya. Melihat barang bawaan gw yg cukup banyak, ia menawarkan untuk gw menitipkan barang ke mobilnya terlebih dahulu. Baru besok akan ia bawakan ke kantor supaya gw bisa mengambilnya disana. Dengan senang hati gw menerima tawaran tersebut.
Singkat cerita gw bersama Vania kembali ke Villa, setelah membereskan barang barang dikamar dan membayar tagihan Villa. Kami langsung menuju ke Jakarta sebelum arus balik mencapai puncaknya untuk menghindari macet. Seperti biasa di jalan kami beberapa kali berhenti untuk istirahat, ke toilet dan isi bensin. Setelah kurang lebih 5 jam perjalanan kami sampai di Jakarta. Gw kemudian mengantarkan Vania ke kostnya terlebih dahulu.

Vania : Sekali lagi makasih sayang buat liburan singkat kali ini, aku abis ini mau langsung mandi abis itu tidur ya. Kamu ga perlu chat aku lagi
Gw : Sama2 sayang.. iya sama aku juga mau mandi terus langsung tidur, pegel banget badanku
Vania : Oke deh.. dadaah..
Gw : Daah

Gw langsung menuju ke rumah, kemudian gw membereskan barang2. Gw langsung mandi kemudian bersiap untuk tidur. Masih terpikir di otak gw sejenak, betapa indahnya quality time seperti ini. Gw menantikan saat saat liburan berdua seperti ini lagi jika ada kesempatan.