Kepergian Lola, diiringi rintik hujan. Gw.. mencoba tersenyum meski gagal paham. Entah senyum bahagia, atau senyum apa. Yang jelas, ada rasa getir di dada gw. Semoga, bukan kepekaan atas kekawatiran atau apa.

..la, semoga kamu baik-baik saja, bisa gw berdoa cuma itu, tak bisa lebih.

Lama.. gw menungu Lola sampai benar-benar nggak kelihatan.

Entah kenapa, gw kembali tersenyum, meski tipis.

..haragHH.. hembus nafas gw kasar. Seperti membuang sesuatu dengan sangat terpaksa. Berat dan menyiksa.

Next..

Karena nggak ada acara, gw cus balik. Mau mampir Surabaya.. males.

Dan sore itupun gw balik. Di alam bawah sadar gw, gw hembusin narasi liburan.

Yoo..

😳..

Meski menyedihkan.

***

Sekitar jam sembilan malam gw sampai rumah, tentu disambut Ibu gw, plus dengan pertanyaan yang kamu sudah bisa tebak lola dimana? ya gw jawab apa yang musti di jawab, lola balik ke Paris apa Ausi gw nggak begitu paham, terlebih itu ke personal. Gw nggak mau ikut campur, intinya dia ikut mamanya di Luar negeri, entah kerja atau lanjut study, gw cuma berdoa buat yang terbaik.

Orang kaya mah bebas to?

Next..

Gw lanjut tidur, males sama nano-nano kehidupan beserta drama yang mengiringinya.

Berharap, besok cerah. Sudah.